Anda di halaman 1dari 32

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk

memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal

atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan

atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif-

alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus

memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk

proses pengambilan keputusan (Purnomo., dkk, 2012)

B. Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2016) menyatakan bahwa sistem pada dasarnya

adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,

yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

sistem menurut sistem menurut Win Wahyu Winarno (2006) sekumpulan

komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan sistem sistem merupakan

kumpulan komponen yang mempunyai erat berhubungan yang saling

berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama. Disusun berdasarkan suatu

skema yang menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

7
8

2. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi sangat diperlukan dalam setiap organisasi

atau perusahaan, suatu sistem akuntansi yang berguna untuk mencapai

suatu tujuan perusahaan agar terciptanya suatu efisiensi dan efektivitas.

Defenisi sistem akuntansi menurut Warren, Revee, Duchac,

(2014), “sistem akuntansi (Accounting System) adalah metode atau

prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta

melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan. Sedangkan

menurut Mulyadi (2016 ) sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan defenisi sistem akuntansi diatas, dapat

disimpulkan sistem akuntansi adalah sistem yang di dalamnya berisi

formulir, catatan, dan laporan yang dikumpulkan. Serta metode atau

prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta

melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan.

3. Tujuan dan Pengembangan Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi perlu dikembangkan dari waktu ke waktu agar

dapat menyediakan informasi yang dapat diandalkan. Tujuan

pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016) adalah

sebagai berikut:
9

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha

baru.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengetahui mutu, ketetapan penyajian, maupun

struktur informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan

internal, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability)

informasi akuntansi dan menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

4. Unsur Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016) terdapat lima unsur pokok dalam

sistem akuntansi, yaitu:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah

dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi

dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik

kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas

keluar, cek, dan lain-lain.


10

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan

untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data

keuangan dan data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal

pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan lain-

lain.

3. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat

sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening tersebut

disediakan sesuaidengan unsur-unsur informasi yang akan

disajikan dalam laporan keuangan.

4. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang

merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu

dalam buku besar. Sebagai contoh buku pembantu piutang yang

merinci semua data tentang debitur.

5. Laporan Keuangan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang

dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba,

laporan harga pokok produksi, dan lain-lain.


11

C. Penggajian

1. Defenisi Gaji

Gaji adalah salah satu hal yang sangat penting bagi setiap karyawan

yang bekerja dalam suatu perusahaan. Gaji merupakan hal yang tidak

dapat dipisahkan dari karyawan. Saat seseorang melamar pekerjaan, gaji

menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan karyawan. Apalagi

ketika orang tersebut menyadari bahwa dirinya berkualitas, memiliki

potensi yang baik dan dapat berkontribusi terhadap kinerja perusahaan,

maka perlu balas jasa yang sesuai dengan kemampuannya. Perusahaan

wajib memberi balas jasa berupa gaji atas kontribusi yang sudah

diberikan oleh karyawan.

Menurut Mulyadi (2016) pengertian gaji dan upah yaitu Gaji pada

umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang di lakukan

oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya

gaji di bayarkan secara tetap perbulan.

Sedangkan Moch Tofik (2010) mengemukakan pengertian gaji

adalah semua gaji yang dibayarkan perusahana kepada karyawannya.

Para manajer, pegawai administrasi, dan pegawai penjualan, biasayanya

mendapat gaji dari perusahaan yang jumlahnya tetap. Tarif gaji biasanya

dinyatakan dalam gaji perbulan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan gaji

adalah pembayaran atas penyerahan jasa kepada karyawan yang dibayar

tetap setiap bulan dan dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk


12

bekerja lebih efektif. Karyawan telah membantu perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaan, sehingga perusahaan perlu memberi gaji

kepada karyawan dan dibayar setiap bulannya.

2. Tujuan Penggajian

Perusahaan memberi balas jasa berupa gaji kepada karyawan dengan

tujuan untuk mempertahankan dan motivasi karyawan agar terus

memberikan kontribusinya kepada perusahaan lewat pemenuhan

tanggung jawab dan kinerja yang baik.

Menurut Hasibuan (2002) tujuan penggajian oleh perusahaan

antara lain:

a. Ikatan kerja sama.

Dengan pemberian gaji, terjalin ikatan kerjasama formal antara

pengusaha dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan

tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha wajib membayar

gaji sesuai dengan perjanjian yang desepakati.

b. Kepuasan kerja.

Dengan balas jasa, karyawan dapat memenuhi kebutuhan fisik,

status sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan

kerja dari jabatannya

c. Pengadaan efektif.

Jika program gaji yang ditetapkan cukup besar, pengadaan

karyawan yang memenuhi persyaratan untuk perusahaan akan

lebih mudah.
13

d. Motivasi.

Jika balas jasa yang diberikan sudah cukup besar, manajer akan

mudah memotivasi bawahannya.

e. Stabilitas karyawan.

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak maka

stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.

f. Disiplin.

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin

karyawan semakin baik. Karyawan akan menyadari serta

mentaati peraturan yang berlaku.

g. Pengaruh pemerintah.

Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku

seperti batas gaji minimum, maka intervrensi pemerintah dapat

dihindarkan.

Sedangkan menurut Handoko (2008) tujuan penggajian oleh

perusahaan antara lain:

a. Memperoleh personalia yang sesuai persyaratan.

Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik

para pelamar. Karena perusahaan-perusahaan bersaing

dalam pasar tenaga kerja, tingkat pengupahan harus sesuai

dengan kondisi penggajian dan permintaan tenaga kerja.


14

b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang.

Tingkat kompensasi harus dijaga agar tetap kompetitif

dengan perusahaan lain, untuk mencegah perputaran

karyawan yang tinggi.

c. Menjamin keadilan.

Penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip keadilan.

Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat

penting diperhatikan dalam penentuan tingkat gaji.

d. Menghargai perilaku yang diinginkan.

Penggajian hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang

diinginkan. Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan,

tanggung jawab baru dan perilaku lain dapat dihargai melalui

rencana kompensasi yang efektif.

e. Mengendalikan biaya-biaya.

Suatu program penggajian yang rasional membantu

organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber

daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Tanpa struktur

penggajian yang sistematik organisasi dapat membayar

kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada karyawan

nya.

f. Memenuhi peraturan legal.

Administrasi penggajian menghadapi batasan-batasan legal.

Program penggajian yang baik memperhatikan kendala-


15

kendala tersebut dan memenuhi semua peraturan pemerintah

yang mengatur penggajian dan karyawan.

3. Sistem Penggajian

Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat

menurut pola yang terorganisasi atau terpadu untuk melaksanakan suatu

kegiatan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan yang meliputi pencatatan, pembuatan daftar gaji penyiapan

sampai dengan pembayaran gaji.

Menurut Narko (2000) sistem penggajian pada perusahaan

digolongkan dalam beberapa sistem, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem gaji tetap dengan variabel.

Pada sistem penggajian ini pegawai mendapat gaji tertentu,

tetapi bila pegawai tersebut lembur atau melakukan prestasi

tertentu akan mendapatkan uang tambahan, sebaliknya bila tidak

masuk kerja atau terlambat masuk kerja maka gajinya akan

dipotong.

a. Gaji pokok, yaitu gaji yang dibayar sesuai dengan standar

yang telah ditentukan oleh departemen tenaga kerja.

b. Tunjangan tetap, yaitu pembayaran yang teratur berkaitan

dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja

dan keluarganya serta dibayarkan dalam satuan waktu yang

sama dengan pembayaran gaji pokok.


16

c. Tunjangan tidak tetap, pembayaran secara langsung atau

tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan

secara tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya serta

dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan

waktu pembayaran gaji pokok.

d. Lembur, yaitu jam kerja melebihi tujuh jam sehari atau

melebihi empat puluh jam dalam seminggu.

e. Potongan, yaitu semua bentuk pengurangan dalam

penggajian yang telah ditentukan oleh perusahaan.

2. Sistem gaji tetap.

Dalam sistemini pegawai akan mendapat gaji yang besarnya

relatif tetap. Komponen gaji tetap antara lain:

a. Gaji pokok

b. Tunjangan tetap

3. Sistem upah variabel.

Pada sistem penggajian ini pegawai mendapatkan upah

proporsional dengan prestasi. Satuan prestasi bisa dalam bentuk

unit produksi, jam kerja, atau hari kerja.

D. Sistem Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi pengertian sistem akuntansi (2016) adalah :

“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.


17

Sistem akuntansi akan memudahkan manajemen dalam mengelola

penggajian.

1. Informasi yang Diperlukan Manajemen

Menurut Mulyadi (2016) informasi yang diperlukan oleh

manajemen dari kegiatan penggajian, antara lain:

a. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama

periode akuntansi tertentu.

b. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat

pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

c. Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode

akuntansi tertentu.

d. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan

setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi

tertentu.

2. Dokumen yang Digunakan Dalam Penggajian

Dokumen-dokumen dan catatan-catatan akuntansi unit

organisasi yang terkait dalam kegiatang peggajian dan pengupahan ini

juga sanngat berpengaruh. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam

sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2016)

adalah :

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian

berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan


18

karyawan. Misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan

baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemindahan dan

lain-lain. Dokumen ini akan dikirimkan ke fungsi pembuat

daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji

dan upah.

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk

mencatat jam hadir setiap karyawan. Catatan jam hadir dapat

berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang

diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan

oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan

tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan

ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah, untuk kemudian

dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk

distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau

pesanan.

4. Daftar Gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji karyawan, dikurangi potongan-

potongan berupa pph pasal 21, utang karyawan, iuran untuk

organisasi karyawan dan lain sebagainya.


19

5. Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per

departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan.

6. Surat Pernyataan Gaji

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersama

dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah

dari pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan

bagi karyawan mengenai rincian gaji yang diterima serta

berbagai potongan yang menjadi rincian gaji yang diterima serta

berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

7. Amplop Gaji

Amplop gaji dan upah ini berisi uang gaji karyawan yang

memuat informsi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi,

dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan atau

periode tertentu.

8. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat

oleh fungsi akuntansi kepada fungsi akuntansi keuangan,

berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari

fungsi pembuat daftar gaji.


20

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Penggajian

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan penggajian

menurut Mulyadi (2016) antara lain:

1. Jurnal Umum

Dalam pencatatan gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk

mencatat distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap

departemen di dalam perusahaan.

2. Kartu Harga Pokok Produk

Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja

langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.

3. Kartu Biaya

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak

langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen

dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam

kartu biaya ini adalah bukti memorial. Kartu biaya dapat

menggunakan formulir rekening dengan debit melebar.

4. Kartu Penghasilan Karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai

potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi

dalam catatan ini digunakan sebagai dasar penghitungan PPh 21

yang menjadi beban setiap karyawan. Selain itu, kartu

penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji

karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh


21

karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu

penghasilan karyawan ini, setiap karyawan hanya mengetahui

gaji atau upahnya sendiri, sehingga rahasia penghasilan

karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang lain.

4. Fungsi yang Terkait dalam Penggajian

Dalam sistem penggajian diperlukan fungsi-fungsi yang akan

menjalankan proses penggajian. Keterlibatan beberapa fungsi

dimaksudkan agar transaksi penggajian tidak terpusat pada satu fungsi,

yang dapat mengakibatkan terjadinya kecurangan. Fungsi-fungsi

tersebut saling berhubungan. Fungsi yang terkait dalam sistem

penggajian menurut Mulyadi (2016) adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,

menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan

karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan

upahkaryawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi

karyawan, dan pemberhentian karyawan.

2. Fungsi PencatatWaktu

Fungsi ini bertanggung jawab utuk menyelenggarakan catatan

waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem

pengendalian internal yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan

waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi

operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.


22

pembuatan bukti kas keluar yang digunakan sebagai dasar

pembayaran gaji.

3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah

Fungsi ini bertanggung jawab membuat daftar gaji dan upah

yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai

potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka

waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji dan upah

diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah kepada

fungsi akuntansi untuk pembuatan bukti kas keluar yang dipakai

sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada

karyawan.

4. Fungsi akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, Fungsi ini

bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul

dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah

karyawan. (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak,

utang dana pensiun).

5. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna

pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke

bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan kedalam

amplop gaji dan upah setiap karyawa, utuk selanjutnya

dibagikan kepada karyawan yang berhak.


23

5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur pada sistem penggajian menurut Mulyadi

(2016) adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan

dan dilakukan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan

daftar hadir. Pencatatan dapat menggunakan daftar hadir biasa

yang ditandatangani setiap datang dan pulang, atau kartu hadir

yang diisi dengan menggunakan mesin pencatat waktu.

Prosedur ini berguna untuk menentukan gaji karyawan. Daftar

hadir digunakan untuk menetukan karyawan digaji penuh atau

harus dipotong karena tidak hadir. Selain itu, daftar gaji

digunakan untuk menentukan karyawan bekerja dalam jam

biasa atau jam lembu, sehingga dapat ditentukan karyawan akan

menerima gaji saja atau dengan tunjangan lembur.

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Pada prosedur ini fungsi daftar gaji membuat daftar gaji

karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar

gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan

karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, daftar

hadir, dan lain-lain. Jika gaji melebihi penghasilan tidak kena

pajak, potongan PPh 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji


24

berdasarkan data dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan

PPh 21 dicantumkan dalam daftar gaji.

3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja

didistribusikan kepada departemen yang menikmati manfaat

tenaga kerja.

4. Prosedur Pembuatan Bukti kas Keluar

Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi keuangan

untuk mengeluarkan sejumlah uang pada tanggal tertentu dan

untuk keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen

tersebut.

5. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan

fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah

pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek

guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian

menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke

amplop gaji. Jika jumlah karyawan banyak, pembagian amplop

biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran

gaji dapat dilakukan dengan memberi cek gaji kepada

karyawan.
25

6. Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi Penggajian

Untuk dapat diandalkan, suatu sistem akuntansi perlu memenuhi

unsur-unsur pengendalian internal (Mulyadi, 2016), yaitu:

1. Organisasi

a. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari

fungsi keuangan.

b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi

operasi.

2. Sistem Otorisasi

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan

upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai

karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur

Utama.

b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan

pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga

harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.

c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari

pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat

potongan gaji dan upah yang di otorisasi oleh fungsi

kepegawaian.

d. Kartu jam hadir harus diotosasi oleh fungsi pencatat waktu.

e. Perintah lembur harus di otorisasi oleh kepala departemen

karyawan yang bersangkutan.


26

f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi

personalia.

g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus

diotorisasi oleh fungsi akuntansi.

3. Prosedur Pencatatan Waktu

a. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan

direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan.

b. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja

divertifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.

4. Praktik Yang Sehat

a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan jam kerja

sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar

distribusi biaya tenaga kerja langsung.

b. Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatat waktu

harus diawasi oleh pencatat waktu.

c. Pembuat daftar gaji dan upah harus divertifikasi kebenaran

dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi

sebelum dilakukan pembayaran.

d. Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi

dengan catatan penghasilan karyawan.

e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi

pembuat daftar gaji dan upah.


27

7. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem akuntansi penggajian yang merupakan sistem pembayaran

atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer

atau kepada para karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan, tidak

tergantung dari jumlah kerja atau hari kerja. Oleh karena itu, dalam

sistem akuntansi penggajian, tanda terima gaji oleh karyawan

dibutuhkan dengan penandatanganan oleh karyawan atas kartu

penghasilan karyawan sehingga setiap karyawan hanya dapat melihat

gajinya masing-masing.

1. Pengertian Bagan Alir Dokumen

Baga air (flowchart) digunakan oleh personal sistem dan

manajemen. Bagan air mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi

di dalam sebuah sistem. Sebuah bagan air (flowchart) menunjukkan

titik awal input, tahapan proses, mode pemrosesan. Di dalam mode

pemrosesan dapat diketahui apakah masih menggunakan manual

atau sudah menggunakan mesin. Fokus flowchart sistem adalah

pada fungsi proses media, bukan pada rincian logika setiap fungsi

pemrosesan (Bodnar, Hopwood 2006:44)

Bagan air dokumen (dokumen flowchart) atau disebut juga

bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukkan arus

dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusan (Jogiyanto,

2005:800)
28

2. Manfaat Bagan Alir Dokumen

a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh

dengan menggunakan bagan alir.

b. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan

menggunakan bagan alir.

c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi di

bidang-bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah

ditemukan dengan bagan alir.

d. Dokumentasi dalam sistem akuntansi dilakukan dengan

menggunakan bagan alir (Mulyadi, 2010)

3. Keunggukan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen

a. Keunggulan dokumen flowchart adalah dapat dengan jelas

mempresentasikan aliran proses yang terjadi pada program.

b. Kelemahan dokumen flochart yang paling terlihat adalah

jika program dibuat terlalu besar maka dokumen flowchart

akan terlihat sangat rumit karena terlalu banyak komponen

yang digambarkan.

Adapun bagan alir sistem akuntansi penggajian yang dapat

dilihat pada gambar 2.1 berikut:


29

Gambar 2. 1 Bagan Alir Bagian Pencatatan Gaji dan Upah

Bagian Pencatatan Waktu Bagian Gaji dan Upah

KJH = Kartu Jam Hadir


RDG = Rekap Daftar Gaji
SPG = Surat Pernyataan Gaji
DG = Daftar Gaji

Sumber : Sistem Akuntansi (Mulyadi, 2001)


30

Gambar 2. 2 Bagan Alir Bagian Utang

Bagian Utang

KPK = Kartu Penghasilan Karyawan

Sumber : Sistem Akuntansi (Mulyadi, 2001)


31

Gambar 2. 3 Bagan Alir Bagian Keuangan

Bagian Keuangan

Sumber : Sistem Akuntansi (Mulyadi, 2001)


32

Gambar 2. 4 Bagan Alir Bagian Jurnal dan Kartu Biaya

Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya

BKK = Bukti Kas Keluar

Sumber : Sistem Akuntansi (Mulyadi, 2001)


33

E. Review Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini penulis melihat beberapa skripsi terdahulu

yang digunakan sebagai dasar. Berikut adalah review skripsi yang penulis

gunakan sebagai dasar yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Alexander Siahaan dengan judul

skripsi Tumangkar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

apakah sistem akuntansi penggajian yang terdapat pada Credit Union

Cindelaras Tumangkar sudah berjalan baik sesuai teori. Jenis

penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Data yang diperoleh

dengan melakukan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dari

hasil penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa

sistem akuntansi penggajian yang dilakukan Credit Union Cindelaras

Tumangkar dengan kesesuaian antara teori dan praktik belum

berjalan baik sesuai dengan teori yang ada. Terlihat dari

kelemahansistem akuntansi penggajian di CU Cindelaras

Tumangkar, yaitu:

a) CU Cindelaras Tumangkar masih terdapat rangkap jabatan. Hal

ini terlihat pada bagian akuntansi dan keuangan (kasir), belum

memiliki pemisahan tugas secara tegas khususnya pada bagian

akuntansi dan keuangan (kasir).

b) CU Cindelaras Tumangkar dalam mendistribusikan gaji

seharusnya dilakukan oleh kasir namun pendistribusian gaji

dilakukan oleh manajer.


34

c) CU Cindelaras Tumangkar juga belum sepenuhnya melakukan

pengawasan daftar hadir karyawan.

d) CU Cindelaras Tumangkarbelum melakukan pemotongan gaji,

berkaitan dengan penghitungan pajak penghasilan.

e) CU Cindelaras Tumangkarbelum mempunyai bagan alir

dokumen sistem akuntansi penggajian.

Kelemahan ini diakibatkan kelemahan sistem akuntansi

penggajian dan sumber daya manusia pada CU Cindelaras

Tumangkar. Namun pada CU Cindelaras Tumangkar table

perbandingan dengan kajian teori ada kata-kata istilah yang

berbeda dengan praktiknya di lapangan misalnya kartu jam hadir

karyawan menyebutnya dengan istilah buku presensi, bukti kas

keluar menyebutnya dengan istilah slip uang keluar dan kartu

penghasilah karyawan disebut dengan catatan penghasilah

karyawan pada CU Cindelaras Tumangkar.

Saran yang diberikan oleh peneliti adalah :

a) CU Cindelaras Tumangkar perlu melakukan pemisahan

tanggungjawab dan wewenang beberapa fungsi seperti

fungsi keuangan (kasir) dan fungsi pembukuan (akuntansi).

Hal ini dimaksud agar fungsi-fungsi yang ada dapat

menjalankan tugas sesuai pembagian tugas masing-masing.

b) Hendaknya struktur organisasi mencerminkan dengan

keadaan yang sebenarnya yang ada pada CU Cindelaras


35

Tumangkar. Hal ini bertujuan untuk menciptakan

pengendalian intern yang baik lagi.

c) Pihak CU Cindelaras Tumangkar perlu membuat bagan alir

dokumen (document flowchart) didalam sistem pengendalian

intern. Hal ini bertujuan agar dapat diperoleh gambaran

sistem secara menyeluruh serta diharapkan dengan bagan alir

dokumen ini dapat membantu dab menjamin terlaksananya

sistem akuntansi penggajian dengan baik.

2. Menurut hasil penelitian yang dilakukan suparjono dengan judul

sistem akuntansi penggajian pada BMT mandiri sejahtera Kecamatan

Unggaran Timur. Dari penelitian yang dilakukan peneliti

menyimpulkan sistem penggajian pada BMT Mandiri Sejahtera

adalah sebagai berikut :

a) Bagian atau fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi

penggajian pada BMT Mandiri Sejahtera adalah bagian dari

kepegawaian, bagian pembuat daftar gaji, bagian pencatat

waktu, bagian akuntansi dan bagian keuangan.

b) Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian

pada BMT mandiri Sejahtera antara lain, kartu daftar absensi,

daftar gaji, rekap daftar gaji dokumen pendukung, perubahan

gaji, surat pernyataan gaji dsn amplop.


36

c) Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

penggajian pada BMT Mandiri Sejahtera adalah buku kas umum

dan kartu penghasil karyawan.

d) Laporan keuangan yang dihaslkan pada sistem penggajian pada

BMT Mandiri Sejahtera adalah laporan daftar gaji, dan prosedur

pembayaran gaji.

e) Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi

penggajian pada BMT Mandiri Sejahtera meliputi prosedur

pencatatan waktu hadir, prosedur pembuat daftar gaji, dan

prosedur pembayaran gaji.

f) Unsur pengendalian intern yang diterapkan pada BMT Mandiri

Sejahtera meliputi organisasi. Sitem otoritas dan praktik yang

sehat. Namun praktik yang sehat pada sistem pengendalian inten

di BMT Mandiri Sejahtera Kecamatan Unggaran timur dinilai

masih kurang baik.

g) Bagan alir yang digunakan sudah sesuai teori Mulyadi dimana

sistem penggajian yang merupakan sistem pembayaran atas jasa

yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer,

atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan, tidak

tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau jumlah produk

yang dihasilkan.

Saran yang diberikan peneliti adalah dalam pencatatan

transaksi keuangan sebaiknya dilakukan pengklasifikasian berupa


37

buku kas keluar dan buku kas masuk. Pemisahan dilakukan untuk

memudahkan melakukan pengecekan dan meneliti kebenarannya

dalam menjalankan sistem akuntansi penggajian karyawan pada

BMT Mandiri Sejahtera Unggaran Timur, maka kemungkinan

adanya penyelewengan dan kecurangan dalam transaksi pencatatan

pengeluaran kas umum dapat dikendalikan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Alfianti Salu dengan judul skripsi

Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Tjokro Bersaudara

Sanggattaindo Kalimantan Timur. tujuan dari penulisan ini adalah

untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian pada PT.

Tjokro Bersaudara Sanggattaindo telah sesuai dengan Teori.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa

sistem akuntansi penggajian pada PT. Tjokro Bersaudara

Sangattaindo antara kesesuaian teori dengan praktik terdapat yang

belum sesuai dengan teori yang ada.

Terlihat dari hal yang belum sesuai dengan teori yang ada, yaitu

belum memiliki sistem bagan alir dokumen sistem akuntansi

penggajian, perusahaan tidak menggunakan kartu penghasilan

karyawan melainkan catatan penghasilan karyawan serta unsur

pengendalian intern yaitu organisasi terlihat bahwa fungsi pembuat

daftar gaji terpisah dari fungsi operasi.

Adapun saran yang diberikan peneliti adalah hendaknya PT. Tjokro

Bersaudara Sanggattaindo lebih menerapkan sistem akuntansi


38

penggajian yang sesuai dengan teori yang ada agar terhindar dari

resiko kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai