Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Komang Virna Sartikayani

No : 36
Kelas : IX H

KANKER SERVIKS

Kanker serviks adalah tumor ganas/karsinoma yang tumbuh di dalam leher


rahim/serviks, yaitu suatu daerah pada organ reproduksiwanita yang merupakan pintu masuk
ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker
serviks merupakan suatu keganasan yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel-sel epitel
serviks yang tidak terkontrol

Gejala yang dapat ditemui pada penderita kanker serviks adalah keputihan yang
cukup banyak, makin lama akan disertai baubusuk, perdarahan per vaginam abnormal,
adapun gejala-gejala lanjut: yaitu nyeri panggul, nyeri saat berkemih.

Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) strain
tertentu, yang transmisinya terutama melalui hubungan seksual adapun penyebab lainya
adalah Aktivitas seksual yang dilakukan terlalu dini dapat berpengaruh pada kerusakan
jaringan epitel serviks atau dinding rongga vagina, factor usia dan kebiasaan merokok. Virus
HPV menyerang selaput pada mulut dan kerongkongan serta anus dan akan menyebabkan
terbentunya sel-sel pra-kanker dalam jangka waktu yang panjang

Kanker serviks 100% dapat dicegah dengan vaksinasi HPV, menggunakan kondom,
menghindari konsumsi tembakau, serta deteksi dini dan pengobatan lesi pra kanker
(Malehere, 2019). Upaya pencegahan kanker serviks dibagi atas pencegahan primer,
sekunder dan tersier yang meliputi:

Pencegahan primer yang dilakukan melalui vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV)
untuk mencegah infeksi HPV dan pengendalian faktor resiko. Pengendalian faktor resiko
dengan menghindari rokok, tidak melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan,
tidak menggunakan kontrasepsi oral jangka panjang >5 tahun, serta menjalani diet sehat.

Pencegahan sekunder melalui deteksi dini prekursor kanker serviks dengan tujuan
memperlambat atau menghentikan kanker pada stadium awal. Pencegahan sekunder dapat
dilakukan dengan tes DNA HPV, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), tes pap smear.
Pencegahan tersier dilakukan melalui perawatan paliatif dan rehabilitatif di unit
pelayanan kesehatan yang menangani kanker serta pembentukan kelompok survival kanker di
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai