Anda di halaman 1dari 10

MATERI III.

ANALISIS PERAN MATERIAL TERHADAP TATA AIR UDARA TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMA
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air dan tanah merupakan komponen penting dan banyak berperan dalam proses
kehidupan di muka bumi ini. Air dan tanah adalah komponen penting yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman sebagai media dalam penyediaan nutrisi (kesuburan
tanah). Komponen tersebut sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dimana pergerakan
air di dalam tanah yang kondisinya jenuh akan mempengaruhi limpasan dan infiltrasi pada
suatu lahan pertanian, sedangkan proses pergerakan tersebut sangat dipengaruhi oleh sifat-
sifat fisik tanah. Air di dalam tanah selalu bertambah karena hujan, pengembunan, air
pengairan, salju atau es yang mencair. Sebaliknya, air di dalam tanah juga selalu berkurang
karena evaporasi, transpirasi, dan drainase.
Sumber daya alam yang sangat penting untuk kebutuhan tanaman adalah air. Air yang
berada di dalam tanah merupakan air yang dimanfaatkan oleh tanaman. Kecukupan air pada
awal tanam merupakan syarat yang mutlak dalam tercapainya pertumbuhan tanaman yang
baik. Kekurangan air pada awal pertumbuhan akan berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman karena hal ini dapat menghambat proses fotosintesis dan
proses penyerapan unsur hara dari dalam tanah oleh akar tanaman.
Dalam pertumbuhannya tanaman memerlukan kondisi tanah tertentu untuk menunjang
pertumbuhannya yang optimum. Kondisi tanah tersebut meliputi faktor kandungan air,
udara, unsur hara dan penyakit. Apabila salah satu faktor tersebut berada dalam kondisi
kurang menguntungkan maka akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana pergerakan air didalam tanah
pada komposisi media tertentu
1.2 Tujuan
Praktikum analisis peran material terhadap tata air udara serta pertumbuhan tanaman
bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis perbedaan komposisi material tanah terhadap
tata udara dan air tanah serta pertumbuhan tanaman.
II.TINJAUAN PUSTAKA
I.1 Air Dalam Tanah
Air dan tanah merupakan komponen penting dan banyak berperan dalam proses
kehidupan di muka bumu ini. Air tanah merupakan sumber daya ari yang sangat potensial
terutama di daerah yang mempunyai sedikit air permukaan dan air hujan (Mohamaden et al.
2016). Dalam bidang pertanian pemnafaatan air tanah dapat digunakan sebagai sumber
irigasi ppada lahan sawah terutama di daerah-daerah yang mengalami kekeringan.
Pergerakkan air dalam tanah yang kondisinya jenuh akan mempengaruhi limpasan dan
infiltrasi di daerah tersebut, sedangkan proses pergerakan tersebut sangat dipengaruhi oleh
sifat-sifat fisik tanah (Elsa. 2013).
2.2 Pergerakan Air Dalam tanah
Peregerakan air dalam tanah atau konduktivitas hidraulik tanah terbagi atas dua,yakni
konduktivitas hidraulik jenuh (permeabilitas) dan konduktivitas hidraulik tidak jenuh.
Permeabilitas tanah sangat dipengaruhi oleh karakteristik pori terutama kestabilan pori yang
ditentukan oleh kestabilan agregat tanah yang stabil akan mempercepat bergeraknya air,
pada pori yang berada dalam agregat tanah yang tidak stabil, maka pori akan mudah tertutup
akibat hancurnya agregat tanah dan menghambat pergerakan air ( Zaffar dan S.G. Lu.
2014 ).
1.3 Tanah Pasir
Tanah pasir merupakan salah satu substrat bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman
memerlukan kondisi tanah tertentu untuk menunjang pertumbuhannya yang optimum.
Kondisi tanah tersebut meliputi faktor kandungan air, udara, unsur hara dan penyakit. Tanah
pasir bertekstur kasar, dicirikan adanya ruang pori besar diantara butirbutirnya. Kondisi ini
menyebabkan tanah menjadi berstruktur lepas dan gembur. Tanah yang terdiri atas partikel
besar kurang dapat menahan air. Air dalam tanah akan berinfiltrasi, bergerak ke bawah
melalui rongga tanah. Akibatnya tanaman kekurangan air dan menjadi layu. Kondisi
semacam ini apabila berlangsung terus menerus dapat mematikan tanaman (Maranatha.
2015).
III.METODELOGI PRAKTIKUM
I.2 Waktu dan Tempat
Praktikum kesuburan tanah tentang analisis peran material terhadap tata air udara
terhadap pertumbuhan tanaman dilaksanakan pada hari Rabu, 02 April Pada pukul 09.10-
1140 di Perumahan Gedangan Indah Asri C/2 .
I.3 Alat dan Bahan
I.3.1 Alat
1. Alat tulis
2. HP
I.3.2 Bahan
1. Literature dan jurnal
3.3 Langkah Kerja
1. Menyimak video yang disediakan
2. Mmembuat laporan dari video dan sumber literature atau jurnal
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

I.4 Hasil Pengamatan


4.1.1 Tabel. 3.1 Hasil Pengamatan Pergerakan Air Pada Media Tanah dan Pasir
No Hadapan Pergerakan Air Pada menit Ke- Keterangan

1 Hadapan Pot kaca 1 (Tanah 3 Pasir 1)


1 = Air mencapai pada garis
pertama

Pot kaca 2 (Tanah 2 Pasir 1)


= Air mencapai pada garis 2

Gambar 3.1 Pergerakan air pada menit Pot kaca 3 (Pasir 2 Tanah 1)
pertama = Air mencapai pada garis 2,
tetapi lebih cepat dari pada
pot kaca kedua

Pot kaca 1 ( Tanah 3 Pasir 1)


= Air mencapai hampir pada
garis 3

Pot kaca 2 (Tanah 2 pasir 1)


= Air mencapai pada garis 3

Gambar 3.2 Pergerakan air pada menit Pot kaca 3 (Pasir 2 Tanah 1)
kedua = Air mencapai pada garis 3
lebih sedikit

Pot kaca 1 (Tanah 3 Pasir 1)


= Air mencapai pada garis 3
lebih sedikit

Pot kaca 2 (Tanah 2 Pasir 1)


= Air mencapai hampir pada
dasar pot kaca
Gambar 3.3 Pergerakan air pada menit
ketiga Pot kaca 3 (Pasir 2 Tanah 1)
= Air sudah mencapai dasar
pot kaca
Pot kaca 1 (Tanah 3 Pasir 1)
= Air sudah mencapai dasar
pot

Pot kaca 2 (Tanah 2 Pasir 1)


= Air sudah mencapai dasar
pot, tetpai lebih cepat
Gambar 3.4 Pergerakan air pada menit
daripada pot kaca 1
keempat
Pot kaca 3 (Pasir 2 Tanah 1)
= Air telah mencapai dasar
pot kaca pada menit
sebelumnya

2 Hadapan Pot kaca 1 (Pasir) = Air


2 mencapai 2 garis lebih
setengah

Pot kaca 2 (Tanah 1 Pasir 1)


= Air mencapai 2 garis lebih
sedikit
Gambar 3.5 Pergerakan air pada menit
pertama Pot kaca 3 (Tanah) = Air
mencapai garis 2

Pot kaca 1 (Pasir) = Air


mencapai faris 3 lebih
seperempat

Pot kaca 2 (Tanah 1 Pasir ) =


Air mencapai 3 lebih sedikit

Gambar 3.6 Pergerakan air pada menit Pot kaca 3 (Tanah) = Air
kedua mencapai garis 3

Pot kaca 1 (Pasir) = Air


sudah mencapai dasar pot
kaca

Pot kaca 2 (Tanah 1 Pasir 1)


= Air hampir mencapai dasar
pot kaca
Gambar 3.7 Pergerakan air pada menit
ketiga Pot kaca 3 (Tanah) = Hampir
mencapai dasar pot kaca

Pot kaca 1 (Pasir) = Air


sudah lebih dahulu sampai
dasar pot kaca pada menit
sebelumnya

Pot kaca 2(Tanah 1 Pasir 1) =


Air sudah mencapai dasar pot
kaca, tetapi lebih lambat pada
Gambar 3.8 Pergerakan air pada menit
pot kaca 1
keempat
Pot kaca 3 (Tanah) = Air
sudah mencapai dasar pot
kaca

I.5 Pembahasan
Praktikum Kesuburan Tanah kali ini menganalisa peran material terhadap tata air udara
serta pertumbuhan tanaman. Pengamatan pada praktikum ini dilakukan pada dua hadapan,
dengan tiap hadapan pot kaca memiliki komposisi media yang berbeda. Hadapan 1 terdiri
dari 3 pot kaca, yakni (1) Tanah 3 Pasir 1, (2) Tanah 2 pasir dan (3) Pasir 2 Tanah 1.
Hadapan 2 terdiri dari 3 pot kaca, yakni (1) Pasir, (2) Pasir 1 Tanah 1 dan (3) Tanah.
Masing-masing pot kaca pada tiap tahapan diberi air lalu diamati pergerakan airnya.
Pengamatan pergerakan air dilakukan hingga pada menit keempat dimana air benar-benar
meresap secara keseluruhan ke dalam tanah pada masing-masing pot kaca. Setiap menitnya
ditambahkan air pada setiap pot kaca agar pergerakan air sampai kebagian bawah pot kaca.
Hasil pergerakan air pada hadapan 1 pada menit pertama diketahui bahwa pot (3) yang
berisikan media pasir 2 tanah 1 merupakan pot dengan pergerakan air yang paling cepat, hal
ini dikarenakan komposisi media yang dipakai lebih banyak menggunakan pasir dari pada
tanah. Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro ( poreus).
Pasir memiliki terkstur yang kasar sehingga terdapat ruang pori-pori yang besar diantara
butiran-butirannya. Tanah berpasir bersifat sangat permeable terhadap air, udara dan akar
tanaman (Guswara, 2016). Kondisi ini menjadikan pasir memiliki kemampuan yang rendah
untuk mengikat air dan penyediaan hara bagi tanaman pun rendah, sehingga tanah berpasir
tidak cocok digunakan sebagai media tanam. Rendahnya kemampuan tanah pasir dalam hal
menahan air tanah serta hara tanaman ini sangat erta kaitannya dengan rendahnya luas
permukaan partikel tanah serta ukirannya yang kasar. Sedangkan pergerakan air dalam pot
kaca yang cepat kedua adalah pot (2) yang berisikan media tanah 2 pasir 1, hal ini
dikarenakan komposisi tanah mendominasi dari pada komposisi pasir yang tidak terlalu
banyak. Karena itu tanah pada pot ini memiliki pori-pori mikro atau tidak poreus. Makin
tidak poreus tanah akan makin sulit air dan udara untuk bersirkulasi. Sedangkan pergerakan
air dalam pot kaca yang paling lambat adalah pot (1) yang berisikan media tanah 3 dan pasir
1 dimana tanah lebih dominan dibandingkan dengan pasir sehingga dalam pot kaca ini
media memiliki nilai poreus yang rendah, tetapi air yang didalam pot tidak akan cepat
hilang. Pada menit kedua dilihat pergerakan air dalam pot kaca (3) masih yang paling cepat
pergerakannya, hingga dimenit keempat pergerakan air dalam pot kaca (3) sudah sampai
paling bawah, sedangkan pada pot kaca (1) dan (2) di menit keempat pergerakan air belum
sampai paling bawah, tetapi pergerakkan sudah mulai cepat dikarenakan pada permukaan
bawah media dalam pot (1) dan (2) dominan pasir.
Hasil peregerakan air pada hadapan 2 pada menit pertama diketahui bahwa pot (1) yang
beirisikan media pasir merupakan pot dengan pergerakan air yang paling cepat, karena pada
tanah yang bertekstur pasir akan lebih banyak menyerap air infiltrasi atau kemampuan
meloloskan air yang besar. Pasir memilki tekstur kasar sehingga daya menahan air yang
lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari
pada tanah-tanah bertekstur berlempung atau liat. Kerapatan massa lapisan yang bertekstur
halus biasanya antara 1,0-1,3 g/cm3. Jika struktur tanah kasar maka kerapatan massa 1,3-1,8
g/cm3. Makin padat suatu tanah makin tinggi kerapatan massa atau bulk densitynya
sehingga makin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Kepadatan tanah erat
hubungannya dengan penetrasi akar dan produksi tanaman. Jika terjadi pemadatan tanah
maka air dan udara sulit disimpan dan ketersediaannya terbatas dalam tanah akan
menyebabkan terhambatnya pernapasan akar dan penyerapan air dan memiliki unsur hara
yang rendah karena memiliki aktivitas mikroorganisme yang rendah (Ranti, 2017).
Pergerakan air yang tercepat selanjutnya pada pot (2) yang berisikan media pasir 1 dan tanah
1, dimana tanah dengan campuran pasir mempunyai pori-pori makro (besar), maka makin
mudah air dan udara untuk bersirkulasi, tetapi makin mudah pula air untuk hilang dari tanah.
Kemudahan tanah untuk penetrasi ini tergantung pada ruang pori-pori yang terbentuk di
antara partikel-partikel tanah. Pergerakan yang paling lambat terjadi pada pot (3) yang
berisikan media tanah, karena tanah memiliki ruang pori lebih kecil atau mikro sehingga
dapat menahan air lebih lama dan pergerakkan air ke bwah sangat lambat. Pengamatan pada
menit keempat atau terakhir juga didapat bahwa pergerakkan air dalam pot (1) dengan media
pasir paling cepat untuk air sampai ke bawah, sedangkan untuk pot (2) dan (3) pada menit
keempat belum sampai ke bawah permukaan pot kaca.
V.PENUTUP
I.6Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Analisis Peran Material Terhadap Tata
Air Udara Terhadap Pertumbuhan Tanaman adalah sebagai berikut:
1. Pergerakan air dalam tanah sangat ditentukan oleh karakteristik pori tanah yang
menyusun struktur tanah. Pori tanah yang banyak berkaitan dengan pergerakan air secara
cepat adalah pori makro dan meso.
2. Hasil pengamatan pergerakan air pada hadapan 1 yang tercepat meloloskan air terletak
pada pot kaca 3 (Pasir 2 Tanah 1), sedangkan pada hadapan 2 pergerakan air yang
tercepat meloloskan air terletak pada pot kaca 1 (Pasir).
5.2 Saran
Ketelitian dalam mengamati pergerakan air dalam masing-masing pot sangat dibutuhkan
agar dapat memperoleh data yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Elsa. R., dan R. Wirosoedarmo. 2013. Pengaruh Sifat Fisik Tanah pada Konduktivitas Hidrolik
Jneuh di 5 Penggunaan Lahan (Studi Kasus di Kelurahan Sumber Sari Malang).
AGRITECH. 33(3)

Guswara, Herry. 2016. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar. Bengkulu: Universitas Bengkulu
Fakults Pertanian

M.A.D. Ranti, N. Suryani, I. Budiasa. 2017. Pengaruh Pemberian Kadar Air Berbeda Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Hijauan Tanaman Indigofera zollingeriana. Jurnal Peternakan
Tropika. 55-66

Maranatha, S., dan S. Darmanti. 2016. Kemampuan Mengikat Air oleh Tanah Pasir yang
Diperlakukan dengan Tepung Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Semarang: Universitas
Diponegoro

Mohamaden MII, Hamouda AZ, Mansour S. 2016. Application of Electrical Restivity Method
for Groundwater Exploration at the Mogra Area, Western Desert, Egypt. The Egyptian
Journal of Aquatic Research, 42 (3): 261-268

Zaffar, M., Gao, L.S. 2015. . Pore Size Distribution of Clayey Soils and Its Correlation with Soil
Organic Matter. Pedhospere (25) 240-249.

Anda mungkin juga menyukai