DISUSUN OLEH
CONCHITA TINARA EFENDA HUTAHAEAN
NPM: 19025010177/D3
4.2 Pembahasan
Pengelolaan kesuburan tanah harus diperhatikan agar tanah dapat menyokong
pertumbuhan dan produksi tanaman yang tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Selanjutnya, Raihan (2000) menyatakan bahwa tanaman yang dibudidayakan saat
ini umumnya membutuhkan unsur hara dari berbagai jenis dan dalam jumlah
relatif banyak, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa tanpa dipupuk tanaman
tidak mampu memberikan hasil seperti yang diharapkan. Unsur hara merupakan
material yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses demi kelangsungan
hidupnya.
Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Menurut Yuwono (2006) pemupukan
merupakan upaya paling kongkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kandungan unsur hara di dalam tanah. Menurut Hardjowigeno (2015) unsur hara
esensial yang utama bagi tanaman adalah unsur N, P dan K. Kekurangan unsur
hara esensial akan mengganggu pembelahan sel sehingga pertumbuhan tanaman
menjadi lambat dan kerdil serta megalami kelainan pada bagian daun muncul
bercak kuning.
Pengamatan praktikum kali ini dilakukan pada tanaman Jagung yang ditanam
pada media tanah dan pasir. Satu pot dibuat 3 lubang tanam, setiap lubangnya
diletakkan 1 benih jagung. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi: Penyulaman
pada umur 7 HST, Penyiraman, penyingan terhadap gulma dan pemberian pupuk
NK pada umur 7 HST. Pupuk ditempatkan di samping kiri dan kanan lubang
tanam. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tanaman jagung pada media tanah
mengalami gejala defisiensi unsur hara N dan K, sedangkan pada media pasir
tanaman jagung mengalami gejala defisiensi unsur hara N. Defisiensi unsur hara
disebabkan antara lain dosis pemupukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tanaman, sehingga hara dalam di dalam tanah belum mampu menyuplai hara
sesuai kebutuhan tanamaan. Gejala defisiensi unsur hara P pada kedua tanaman
tidak terjadi. Hal ini diduga disebabkan oleh kemungkinan kadar P tersedia
dalam tanah tinggi, sehingga ketersediaan P ini berperan dalam pembelahan inti
sel untuk membentuk sel-sel baru dan memperbesar sel itu sendiri (Nurdin dkk,
2009).
Unsur hara N menjadi unsur hara utama penyusun Klorofil, yang memiliki
peranan penting dalam proses fotosintesis pada tanaman. Tanaman yang
kekurangan unsur hara N, daunnya akan menguning, sehingga proses fotosintesis
tidak maksimal. Salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi pupuk N
adalah dengan mempertahankan kondisi tanaman dalam keadaan cukup hara N
namun tidak berlebihan. Pemberian pupuk ke dalam tanah harus memperhatikan
status hara serta kebutuhan tanaman untuk mencapai hasil yang optimal (Balai
Penelitian Tanah, 2008). Tanaman jagung dalam pertumbuhan fase awal sampai
masak fisiologis membutuhkan nitrogen sekitar 120-180 kg/ha sedangkan N yang
terangkut ke tanaman jagung hingga panen sekitar 129-165 kg/ha dengan tingkat
hasil 9,5 ton/ha.
Kalium merupakan unsur hara mobil dalam tanah yang banyak berperan
dalam pengankutan hasil fotosintesi dari daun ke organ reproduktif dan
penyimpanan (Havlin et al., 2005). Jumlah hara K yang cukup dapat menjamin
fungsi daun dalam pertumbuhan buah. Gejala defisiensi K terjadi pada daun tua.
Bagian tepi daun awalnya menguning diikuti dengan munculnya bintik coklat
(nekrotik) yang menandakan sel jaringan mati. Kemudian bintik melebar
disepanjang tepi daun yang mengalami kecoklatan dengan tepi gelap (jaringan
daun telah mati) yang dikelilingi oleh warna kuning (lapisan sel daun yang belum
mati). Namun, Bagian pertulangan daun tetap berwarna hijau. Dengan demikian
pemupukan K harus dilakukan secara efisien sesuai dengan kebutuhan tanaman,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Observasi Gejala Defisiensi
Nutrisi Tanaman sebagai berikut:
1. Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Unsur hara merupakan material yang
dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses demi kelangsungan hidupnya.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tanaman jagung mengalami gejala
defisiensi unsur hara N dan K. Defisiensi unsur hara disebabkan antara lain
dosis pemupukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga
hara dalam di dalam tanah belum mampu menyuplai hara sesuai kebutuhan
tanamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, A., Damar, S., dan Usfri. 2019. Hubungan Pupuk Kalium dan Kebutuhan Air
Terhadap Perakaran dan Biomassa Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal
Citra Widya Edukasi, 11 (1)
Emma, T.S., Yuliati, M., Hilma, Y., dab Ganjar. 2019. Penyerapan Unsur Hara N,P
dan K Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Akibat Aplikasi
Pupuk Urea, Sp-36, Kcl dan Pupuk Hayati pada Fluventic Eutrudepts Asal
Jatinongor. Jurnal Agrotek Indonesia, 4(1): 1-7
Irwan, A.P. 2015. Batas Kritis Kalium Untuk Tanaman Jagung Pada Berbagai Status
Hara Di Tanah Inceptisol. Agrica Ekstensia. Vol 9. No 1
Mauke, Stenli., M.I. Bahua., Nurmi. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis
(Zea mays sacaratha L.) Melalui Pemberian Pupuk Urea dan Phonska. JATT
Vol no 4 1 April 2015.
Munir, M.S., 2016. Klasifikasi Kekurangan Unsur Hara N,P,K Tanaman Kedelai
Berdasarkan Fitur Daun Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Fakultas
Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Sari, V.I., 2013. Peran Pupuk Organik Dalam Meningktkan Efektivitas Pupuk NPK
Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Pembibitan Utama.
Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
Siallagan, I., 2014. Optimasi Pupuk Organik dan NPK Majemuk pada Tanaman
Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan Berumur Satu
Tahun. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sudirja, R., Sandrawati, A., Damayani, M., dan Kamaluddin, N.N. 2019. Pengaruh
Penambahan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Jagung (Zea mays L.) pada Inceptisol asal Jatinangor. Soilrens, 17 (1)
Balai Penelitian Tanah. 2008. Perangkat Uji Tanah Kering. Warta. Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Vol. 30, No. 5. h.13
Nurdin, Purnamingsuh, M., Zulzain, I., dan Fauzan Zakaria. 2009. Pertumbuhan dan
Hasil Jagung dipupuk N,P dan K pada Tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten
Gorontalo. J. Tanah Trop. Vol. 14, No 1: 49-56
Raihan, H. S. 2000. Pemupukan NPK dan ameliorasi lahan pasang surut sulfat masam
berdasarkan nilai uji tanah untuk tanaman jagung. J. Ilmu Pertanian 9 (1): 20-
28.