Bab
4
Gambaran Umum Wilayah
Kendari 267,37 Km2 atau 0,7 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam. Kecamatan
Baruga merupakan wilayah kecamatan yang paling luas (17,95%),
selanjutnya Kecamatan Abeli (16,40%), Kecamatan Puuwatu (14,86%),
Kecamatan Poasia (14,12%), Kecamatan Kambu (9,21%), Kecamatan
Mandonga (7,77%), Kecamatan Kendari Barat (7,15%), Kecamatan
Kendari (5,86%), Kecamatan Wua-Wua (4,17%), dan Kecamatan Kadia
(2,51%). Wilayah Kota Kendari dengan ibu kotanya Kendari dan
sekaligus juga sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara secara
astronomis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa berada di antara
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan, 2013
tahun 2013 rata-rata suhu udara maksimum 31,9 oC dan rata-rata suhu
4.5. Kependudukan
Sumber utama data kependudukan adalah Sensus Penduduk yang
dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk telah
dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak Indonesia merdeka yaitu pada tahun
1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Metode pengumpulan data dalam sensus dilakukan dengan
wawancara antara petugas sensus dengan responden. Pencacahan
dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdomisili di seluruh wilayah
teritorial Indonesia termasuk warga negara asing kecuali anggota Korps
Diplomatik negara sahabat beserta keluarganya.
Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap, dicacah dimana
mereka biasa tinggal. Akan tetapi jika sedang bertugas ke luar wilayah
lebih dari 6 bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya. Sebaliknya,
seseorang atau keluarga menempati suatu bangunan belum mencapai 6
bulan tetapi bermaksud menetap disana, dicacah di tempat tersebut.
Untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah di
tempat dimana mereka ditemukan petugas sensus biasanya pada
malam ‘Hari Sensus’. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal
tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni
Tabel 2.2
Kepadatan Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan 2013
Tabel 2.3
Persebaran Penduduk Kota Kendari menurut
Kecamatan, 2013
Tabel 2.4
Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin, 2013
Tabel 2.5
Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2013 menurut
Kecamatan di Kota Kendari
4.5.3. Ketenagakerjaan
Sumber utama data ketenagakerjaan adalah Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas). Survei ini dirancang khusus untuk mengumpulkan
data ketenagakerjaan Pada tahun 1994-2001, Sakernas dilaksanakan
secara tahunan yaitu pada setiap bulan Agustus. Pada tahun 2002-
2004, disamping Sakernas tahunan dilakukan pula Sakernas triwulanan.
Hal itu dimaksudkan untuk memantau indikator ketenagakerjaan secara
dini di Indonesia, yang mengacu pada KILM (the Key Indicators of the
Labour Market) yang direkomendasikan oleh ILO (International Labour
Organization). Sejak tahun 2005, pengumpulan data Sakernas
dilaksanakan secara semesteran pada bulan Februari (semester I) dan
Agustus (semester II). Inflation factor yang digunakan dalam penghitungan
angka hasil Sakernas didasarkan pada total penduduk dirinci menurut
kelompok umur, kecamatan, dan daerah perkotaan dan pedesaan hasil
penghitungan penduduk.
Penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk usia kerja dan
bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15
tahun ke atas. Dalam hal ini di Kota Kendari pada tahun 2013 terdapat
218.914 jiwa yang tergolong dalam penduduk usia kerja. Selanjutnya
penduduk usia kerja dikelompokkan ke dalam penduduk angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja dan pengangguran. Ada sejumlah 125.042 jiwa yang
tergolong penduduk angkatan kerja.
Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, terdapat 113.107 jiwa yang
bekerja. Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan
dan lamanya bekerja paling sedikit selama satu jam secara terus
menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa
4.6. Sosial
Dalam pelaksanaan pembangunan sosial, pemerintah telah
mengupayakan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat dibidang
sosial yang lebih baik. Usaha tersebut antara lain meliputi kegiatan di
Bidang Pendidikan, Kesehatan, Keluarga Berencana, Agama, Keamanan
dan Ketertiban Masyarakat serta Bidang Sosial lainnya.
4.6.1. Pendidikan
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dimulai dari
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan yang dicatat adalah
pendidikan formal berdasar kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional,
termasuk pendidikan yang diselenggarakan oleh pondok pesantren
dengan memakai kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, seperti
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah
Aliyah (MA). Pondok Pesantren/madrasah diniyah adalah sekolah yang
tidak memakai kurikulum dari Kementerian Pendidikan Nasional.
4.7. Pertanian
4.7.1. Tanaman Pangan
Data pokok tanaman pangan yang dikumpulkan adalah luas panen
dan produktivitas (hasil per hektar). Produksi tanaman pangan merupakan
hasil perkalian antara luas panen dengan produktivitas. Jenis data
tanaman pangan yang dikumpulkan mencakup padi dan palawija (jagung,
kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar).
Pengumpulan data luas lahan sawah dilakukan setiap tahun tahun
oleh Mantri Pertanian/ Kepala Cabang Dinas Kecamatan (KCD) dengan
menggunakan formulir SP-Lahan. Data luas lahan sawah yang
dilaporkan adalah kondisi akhir tahun yang berada di wilayah aministrasi
kecamatan mencakup lahan yang diusahakan oleh rumah tangga,
perusahaan, dan lain-lain.
Pengumpulan data luas panen dilakukan setiap bulan oleh KCD
dan dilaporkan dengan formulir Statistik Pertanian (SP). Pengumpulan data
dilakukan dengan pendekatan area kecamatan di seluruh wilayah kota
Kendari.
Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan dilakukan melalui
Survei Ubinan dengan menggunakan pendekatan rumah tangga. Periode
pengumpulan data dilakukan setiap subround (empat bulanan) dengan
petugas lapangan adalah Koordinator Statistik Kecamatan/KSK dan KCD.
Pengumpulan data produktivitas dilakukan pada waktu panen petani.
Produksi padi kota Kendari mencakup padi sawah. Data produksi padi dan
palawija yang disajikan adalah dalam kualitas: gabah kering giling (padi),
pipilan kering (jagung), biji kering (kedelai dan kacang tanah), dan umbi
basah (ubi kayu dan ubi jalar).
4.7.2. Hortikultura
Data pokok tanaman hortikultura bersumber dari Survei Pertanian
4.7.3. Perkebunan
Penghitungn luas tanaman perkebunan besar adalah pada
keadaan akhir tahun dan tidak termasuk yang luasnya kurang dari 5
hektar. Bentuk produksi perkebunan adalah karet kering (karet), daun
kering (teh dan tembakau), biji kering (kopi dan coklat), kulit kering (kayu
manis dan kina), serat kering (rami), bunga kering (cengkeh), refined sugar
(tebu dari perkebunan besar), gula mangkok (tebu dari perkebunan rakyat),
biji dan bunga (pala) serta minyak daun (sereh).
4.7.4. Kehutanan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap. Hal ini untuk menjamin kepastian
hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu
wilayah tertentu yang sudah ditunjuk menjadi kawasan hutan tetap.
Pemanfaatan hasil hutan kayu adalah segala bentuk usaha yang
memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan kayu dengan tidak
merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokok hutan. Kegiatan
ini hanya dapat dilaksanakan paa areal hutan yang memiliki potensi untuk
dilakukan kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu dan dapat
dilaksanakan setelah diperoleh izin usaha.
4.7.5. Peternakan
Data populasi ternak bersumber dari instansi daerah terkait. Data
jumlah pemotongan ternak merupakan hasil laporan pemotongan ternak
dari rumah potong hewan dan keurmaster yang dilaporkan secara
lengkap setiap triwulan.
4.7.6. Perikanan
Data statistik perikanan merupakan data sekunder yang bersumber
dari instansi daerah terkait. Statistik perikanan dibedakan atas data
perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap
diklasifikasikan atas penangkapan ikan di laut dan penangkapan ikan di
perairan umum. Perikanan budidaya diklasifikasikan atas jenis budidaya
yaitu budidaya laut, tambak, kolam, karamba, jaring apung, dan sawah.
4.8.2. Energi
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah Perusahaan Umum Milik
Negara yang mempunyai aktivitas kegiatan pembangkitan, transmisi, dan
distribusi tenaga listrik. Dalam proses distribusi listrik, PLN menjual
listrik kepada rumah tangga maupun unit usaha. Jumlah listrik terjual
adalah banyaknya listrik yang disalurkan kepada para pelanggan.
Dengan sejumlah input diharapkan PLN mampu menghasilkan
listrik yang mencukupi serta dapat pula memberikan nilai tambah bagi
perusahaan. Biaya input merupakan pengeluaran yang digunakan untuk
pembelian bahan bakar dan pelumas tenaga listrik yang dibeli, alat-alat
tulis, onderdil, ongkos pemeliharaan dan perbaikan kecil alat produksi,
sewa gedung, dan mesin serta jasa lainnya. Sedangkan nilai output
4.9. Perdagangan
Kegiatan Perdagangan di Kota Kendari terdiri dari perdagangan
ekspor dan impor serta perdagangan antar pulau. Jenis barang yang
diperdagangkan meliputi berbagai komoditi dari hasil pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
4.10.2. Komunikasi
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optic, radio atau
sistem elektromagnetik lainnya. Public Switched Telephone Network
(PSTN) adalah jaringan telepon tetap dengan kabel. PSTN secara umum
diatur oleh standar-standar teknis dengan menggunakan nomor telepon.
Produksi pulsa lokal adalah pulsa hasil pembicaraan antara para
pengguna berbayar dalam wilayah dengan kode area sama.
Pembangunan sektor Pos dan Giro diarahkan untuk memperlancar
pelayanan arus informasi ke seluruh penjuru tanah air. Kantor pos
adalah pemberi pelayanan pengiriman barang, uang, dsb, dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Pengguna pelayanan biasanya diharuskan
menempel perangko yang cukup pada sampul surat, kartu pos, pos
wesel warkat pos, paket, dan sebagainya.
pada tahun 2013 tertinggi pada bulan Juni (64,60%) dan terendah pada
bulan Agustus (42,23%) Rata-rata lamanya tamu menginap adalah hasil
bagi antara banyaknya malam tempat tidur yang terpakai dengan
banykanya tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lainnya. Rata-
rata lama tamu menginap pada tahun 2013 di kota Kendari adalah 1-2
malam bagi tamu dalam negeri dan 2-4 malam untuk tamu asing.
4.12.1. Kedudukan
Kepala Dinas
KELOMPOK
FUNGSIONAL
Sekretariat
JABATAN
Bidang
Bidang Bidang Ekonomi
Pemuda dan
Pariwisata Kreatif
Olahraga
UPTD
1. Kepala Dinas
2. Bidang Pariwisata
Bidang Pariwisata mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis bidang pariwisata. Bidang
Pariwisata dipimpin oelh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepala Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Bidang Pariwisata
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan sarana dan objek
daya tarik wisata, dan promosi wisata.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan sarana dan objek daya
tarik wisata, dan promosi wisata.
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang produk
wisata, usaha pariwisata, pemberdayaan masyarakat dan standarisasi
pariwisata.
d. Pelaksanaan kerja sama internasional pengembangan destinasi
pariwisata skala kabupaten, serta pemberian izin usaha pariwisata.
e. Monitoring dan evaluasi pengembangan pariwisata.
f. Penyelenggaraan promosi dibidang kepariwisataan.
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
Selanjutnya dalam menjabarkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Bidang Pariwisata memiliki dua Seksi yang masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepala Kepala Bidang Pariwisata, yang terdiri dari :
1. Seksi Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata
2. Seksi Promosi
.Seksi Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang melaksanakan penjabaran kebijakan teknis
dibidang Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Seksi
Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan sarana dan objek
daya tarik wisata.
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
Seksi Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan penjabaran
kebijakan teknis ekonomi kretaif berbasis media, desain, dan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis ekonomi kreatif berbasis media, desain,
dan ilmu pengetahuan dan teknologi..
b. Pelaksanaan kebijakan teknis ekonomi kreatif berbasis media, desain,
dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan ekonomi kreatif
berbasis media, desain dan arsitektur.
d. Pelaksanaan pengembangan karya kreatifitas industri media, desain
dan arsitektur.
e. Pelaksanaan pemasaran dan pameran ekonomi kreatif berbasis media,
desain, dan ilmu pengetahuan dan teknologi
f. Pelaksanaan tata kelola dan kelembagaan ekonomi kreatif berbasis
media, desain, dan ilmu pengetahuan dan teknologi
g. Kerja sama dan fasilitasi kegiatan ekonomi kreatif berbasis media,
desain, dan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan perangkat daerah
terkait dan atau antar lembaga lainnya.
h. Melaksanakan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan ekonomi
kreatif berbasis media, desain, dan ilmu pengetahuan dan teknologi
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas..