Anda di halaman 1dari 22

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Bab

2
Kondisi Eksisting

2.1.

Keadaan Geografi

2.1.1. Luas Wilayah


Wilayah

Kota

Kendari

terletak di sebelah

Tenggara Pulau

Sulawesi. Wilayah daratannya terdapat di daratan Pulau Sulawesi


mengelilingi Teluk Kendari. Terdapat satu pulau pada wilayah kota Kendari
yang dikenal sebagai Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota
Kendari 267,37 Km2 atau 0,7 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam. Kecamatan
Baruga

merupakan wilayah

selanjutnya

kecamatan

yang paling luas (17,95%),

Kecamatan Abeli (16,40%), Kecamatan Puuwatu (14,86%),

Kecamatan Poasia (14,12%), Kecamatan Kambu (9,21%), Kecamatan


Mandonga (7,77%), Kecamatan Kendari Barat (7,15%),

Kecamatan

Kendari (5,86%),

Kecamatan Wua-Wua (4,17%), dan Kecamatan Kadia

(2,51%). Wilayah

Kota

Kendari

sebagai

ibukota

sekaligus juga

dengan ibu

kotanya

Kendari

dan

Provinsi Sulawesi Tenggara secara

astronomis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa berada di antara


3o 54` 30``- 4o3`11`` Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke
Timur diantara 122o 23`-122o

39` Bujur Timur.

Sepintas tentang posisi geografisnya, Kota Kendari memiliki batasbatas

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe;

Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari ;

Laporan Pendahuluan

2-1

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan ;

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan.


Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 6 Tahun 1995 yang disahkan


dengan

status

pada

tanggal

Agustus 1995

Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari.

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan, 2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kecamatan
Mandonga
Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari
Kendari Barat
Kota Kendari

Luas Wilayah
(Km)
20,77
48,00
39,72
6,71
11,16
37,74
43,85
24,63
15,68
19,11
267,37

Persentase
(%)
7,77
17,95
14,86
2,51
4,17
14,12
16,40
9,21
5,86
7,15
100,00

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

2.1.2. Tinggi Wilayah


Dilihat berdasarkan ketinggian wilayah kota Kendari di atas
permukaan

laut,

kecamatan Mandonga merupakan wilayah tertinggi

berada pada ketinggian 30 meter di atas permukaan laut. Selanjutnya


wilayah Kecamatan Abeli dan Kendari Barat berada pada ketinggian 3
meter di atas permukaan laut
2.2.

Keadaan Iklim

2.2.1. Suhu, kelembaban, dan curah hujan


Sebagaimana

daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Kendari

hanya dikenal dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan.
Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di
atas wilayahnya.
Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi
Laporan Pendahuluan

2-2

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari tahun 2013 terjadi


166 hari hujan dengan curah hujan 2.619 mm.
Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Perbedaan
ketinggian dari permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir
mengakibatkan keadaan suhu yang sedikit beda untuk masing-masing
tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan, wilayah Kota Kendari
merupakan daerah bersuhu tropis.
Menurut

data

yang

diperoleh dari Badan Meteorologi,

Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, selama


tahun 2013 rata-rata suhu udara maksimum 31,9 oC dan rata-rata suhu
udara minimum 23,8oC.

Tekanan

udara

rata-rata 1011,4 millibar

dengan kelembaban udara rata-rata 83,8 persen. Rata-rata Kecepatan


angin selama tahun 2013 pada umumnya berjalan normal, mencapai 1,70
m/detik
2.3.

Wilayah Administrasi
Wilayah administrasi Kota Kendari

terdiri

atas 10

wilayah

Kecamatan, yaitu Kecamatan Mandonga, Kecamatan Baruga, Kecamatan


Puuwatu, Kecamatan Kadia, Kecamatan Wua-Wua, Kecamatan Poasia,
Kecamatan

Abeli,

Kecamatan

Kambu,

Kecamatan

Kendari

dan

Kecamatan Kendari Barat berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kendari


Nomor 5 s/d 14 Tahun 2005

yang

selanjutnya

terbagi menjadi 64

kelurahan.
Secara terinci

wilayah administrasi pemerintah Kecamatan

Mandonga dengan ibukotanya Wawombalata, terdiri dari 6 kelurahan;


wilayah administrasi pemerintah Kecamatan Baruga dengan ibukotanya
Watubangga, terdiri dari 4 kelurahan; Kecamatan Puuwatu dengan
ibukotanya Puuwatu terdiri dari 6 kelurahan; wilayah administrasi
Kecamatan Kadia dengan ibukotanya Kadia terdiri dari 5 kelurahan;
wilayah administrasi Kecamatan Wua-Wua dengan ibukotanya Anawai
terdiri dari 4 kelurahan; pemerintah Kecamatan Poasia

dengan

ibukotanya Rahandouna terdiri dari 4 kelurahan; wilayah administrasi


Laporan Pendahuluan

2-3

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

pemerintah Kecamatan Abeli dengan ibukotanya Anggalomelai terdiri


dari 13 kelurahan; wilayah administrasi Kecamatan

Kambu

dengan

ibukotanya Padaleu terdiri dari 4 kelurahan; wilayah administrasi


pemerintah Kecamatan Kendari dengan ibukotanya Kandai terdiri dari 9
kelurahan; dan wilayah administrasi Kecamatan Kendari Barat dengan
ibukotanya Punggaloba terdiri dari 9 kelurahan. Menyikapi tuntutan tetap
tegaknya semangat reformasi, maka penyelenggaraan pemerintahan di
wilayah Kota Kendari dilaksanakan dengan bertumpu pada prinsip
demokratis,

partisipatif,

mewujudkan

transparansi

penyelenggaraan

dan

akuntabel

pemerintahan

yang

dalam

upaya

baik

(good

governance).

2.4.

Administrasi Pemerintahan
Kota

Kendari

dikepalai

oleh

seorang

Walikota,

dalam

melaksanakan tugasnya, selain didampingi oleh wakilnya, Walikota


Kendari dibantu oleh Sekretaris Wilayah Kota yang membawahi beberapa
Asisten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dan
Inspektorat Wilayah Daerah serta dibantu oleh berbagai instansi
dinas/vertikal

yang

berbeda-beda.

Di

masing-masing mempunyai lingkup tugas yang

setiap

kecamatan dan kelurahan, Walikota Kendari

mendudukkan masing-masing seorang Camat

dan

seorang

Lurah

dalam upaya untuk membantu kelancaran pelaksanaan pembangunan dan


kemasyarakatan sampai ke bawah.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pendekatan pengelolaan
yang strategis antara permasalahan internal dan tantangan

eksternal

bagi Kota Kendari, diperlukan suatu cara pandang bersama para


pengelola

kebijaksanaan

maupun

pelaku

pembangunan

Kota

(Stakeholders) bagi masa depan Kota Kendari, dalam suatu Visi, Misi,
Kebijaksanaan dan Strategi (Vimistra) Pembangunan Kota Kendari.
Visi, misi, kebijakan dan program RPJM Daerah Kota Kendari
disusun sebagai penjabaran dari visi dan

misi

pasangan Walikota dan

Wakil Walikota terpilih. Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan dalam

Laporan Pendahuluan

2-4

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

bentuk dokumen perencanaan dengan memperhatikan kondisi, gambaran


umum daerah maupun kebijakan pengembangan
serta

mengacu

pada

RPJP

Kota Kendari

pembangunan
(Perda

Nomor

kota
10

Tahun 2001).
Untuk mencapai misi yang diemban, ditetapkan tujuan dan strategi
kebijakan dengan mempertajam fokus yang ingin dicapai dari masingmasing misi yang didukung oleh aturan (melalui Perda), studi-studi,
perencanaan yang terpadu, sistim kelembagaan serta berbagai upaya
agar misi dapat tercapai secara maksimal.

2.5.

Kependudukan
Sumber utama data kependudukan adalah Sensus Penduduk yang
dilaksanakan setiap sepuluh

tahun

sekali.

Sensus Penduduk

telah

dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak Indonesia merdeka yaitu pada tahun


1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Metode pengumpulan data dalam sensus dilakukan dengan
wawancara antara petugas sensus dengan responden. Pencacahan
dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdomisili di seluruh wilayah
teritorial Indonesia termasuk warga negara asing kecuali anggota Korps
Diplomatik negara sahabat beserta keluarganya.
Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap, dicacah dimana
mereka biasa tinggal. Akan tetapi jika sedang bertugas ke luar wilayah
lebih dari 6 bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya.

Sebaliknya,

seseorang atau keluarga menempati suatu bangunan belum mencapai 6


bulan tetapi bermaksud menetap disana, dicacah di tempat tersebut.
Untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah di
tempat

dimana

mereka

ditemukan petugas sensus biasanya pada

malam Hari Sensus. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal


tetap adalah tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni
perahu/ rumah apung, masyarakat terpencil/terasing dan pengungsi.

2.5.1. Jumlah penduduk


Penduduk kota Kendari berdasarkan Sensus Penduduk 2000
Laporan Pendahuluan

2-5

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

berjumlah 205.240 jiwa. Ketika dilakukan Survei Penduduk Antar Sensus


(Supas) pada tahun 2005, diketahui jumlah penduduk kota Kendari
meningkat menjadi

226.056 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan hasil

Sensus Penduduk 2010 tercatat sebanyak 289.966 jiwa.


Tabel 2.2
Kepadatan Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan 2013
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kecamatan

Mandonga
Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari
Kendari Barat
Kota Kendari

Luas
wilayah
20,77
48,00
39,72
6,71
11,16
37,74
43,85
24,63
15,68
19,11
267,37

Jumlah
Penduduk
39.177
20.981
30.061
42.515
26.441
27.058
24.307
29.395
27.686
46.505
314.126

Kepadatan
Penduduk
1.886
437
757
6.336
2.369
717
554
1.193
1.766
2.434
1.175

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

Jumlah Penduduk Tahun 2013 adalah

sebesar

314.126

jiwa.

Penduduk tersebut tersebar dengan persebaran yang tidak merata. Pada


tahun 2013, sebanyak 14,80 persen penduduk kota Kendari tinggal di
wilayah Kendari Barat, hanya 6,68 persen tinggal di Kecamatan Baruga,
dan selebihnya tersebar pada 8 kecamatan dengan persebaran yang
bervariasi. Di samping itu, dilakukan penghitungan kepadatan penduduk
pada masing-masing wilayah Kecamatan. Kepadatan penduduk adalah
banyaknya penduduk per km persegi. Kadia merupakan kecamatan
dengan kepadatan penduduk paling tinggi yaitu sebesar 6.336 jiwa per
km2

sedangkan Baruga merupakan kecamatan

dengan

kepadatan

penduduk paling rendah yaitu sebesar 437 jiwa per km2.

Tabel 2.3
Persebaran Penduduk Kota Kendari menurut
Kecamatan, 2013
Laporan Pendahuluan

2-6

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

No.
2.

Kecamatan
Mandonga
Baruga

3.

Puuwatu

30.061

9,57

4.
5.
6.

Kadia
Wua-wua
Poasia

42.515
26.441
27.058

13,53
8,42
8,61

7.

Abeli

24.307

7,74

8.

Kambu

29.395

9,36

27.686
46.505
314.126

8,81
14,80
100,00

1.

9.
10.

Kendari
Kendari Barat
Kota Kendari

Penduduk
39.177
20.981

% Persebaran
12,47
6,68

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

Bila dilihat berdasarkan rasio jenis

kelamin,

di

kota

Kendari

terdapat lebih banyak penduduk laki- laki dari pada perempuan. Rasio
jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki
dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu
tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya

penduduk

untuk 100 perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk

Kota

laki-laki
Kendari

sebesar 101,98 Atau dengan kata lain, terdapat 101,98 penduduk laki-laki
untuk tiap 100 penduduk perempuan.
Tabel 2.4
Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin, 2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kecamatan
Mandonga
Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari

Laporan Pendahuluan

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

19.624
10.541
15.467
21.175
13.455
13.801
12.433
14.856
13.925

19.553
10.440
14.594
21.340
12.986
13.257
11.874
14.539
13.761

39.177
20.981
30.061
42.515
26.441
27.058
24.307
29.395
27.686
2-7

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

No.

Kecamatan

10. Kendari Barat


Kota Kendari

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

23.322
158.599

23.183
155.527

46.505
314.126

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

2.5.2. Laju pertumbuhan penduduk


Rata-rata

laju

pertumbuhan

penduduk

adalah

angka

yang

menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk per tahun dalam jangka


waktu tertentu. Secara umum, laju pertumbuhan penduduk kota Kendari
sebesar 3,039 persen per tahun.
Tabel 2.5
Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2013 menurut
Kecamatan di Kota Kendari
No.

Kecamatan

2012

2013

Laju Pertumbuhan
Penduduk
(%)

Penduduk

1.

Mandonga

38.021

39.177

3,040

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari

20.363
29.175
41.260
25.661
26.260
23.591
28.529
26.870

20.981
30.061
42.515
26.441
27.058
24.307
29.395
27.686

3,035
3,037
3,042
3,040
3,039
3,035
3,036
3,037

10. Kendari Barat


Kota Kendari

45.132

46.505

3,042

304.861 314.126

3,039

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

2.5.3. Ketenagakerjaan
Sumber utama data ketenagakerjaan adalah Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas). Survei ini dirancang khusus untuk mengumpulkan
data ketenagakerjaan Pada tahun 1994-2001, Sakernas dilaksanakan
Laporan Pendahuluan

2-8

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

secara

tahunan

yaitu pada setiap bulan Agustus. Pada tahun 2002-

2004, disamping Sakernas tahunan dilakukan pula Sakernas triwulanan.


Hal itu dimaksudkan untuk memantau indikator ketenagakerjaan secara
dini di Indonesia, yang mengacu pada KILM (the Key Indicators of the
Labour Market) yang direkomendasikan oleh ILO (International Labour
Organization).

Sejak

tahun

2005,

pengumpulan

data

Sakernas

dilaksanakan secara semesteran pada bulan Februari (semester I) dan


Agustus (semester II). Inflation factor yang digunakan dalam penghitungan
angka hasil Sakernas didasarkan pada total penduduk dirinci menurut
kelompok umur, kecamatan, dan daerah perkotaan dan pedesaan hasil
penghitungan penduduk.
Penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk usia kerja dan
bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15
tahun ke atas. Dalam hal ini di Kota Kendari pada tahun 2013 terdapat
218.914 jiwa yang tergolong dalam penduduk usia kerja. Selanjutnya
penduduk usia kerja dikelompokkan ke dalam penduduk angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja dan pengangguran. Ada sejumlah 125.042 jiwa yang
tergolong penduduk angkatan kerja.
Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, terdapat 113.107 jiwa yang
bekerja. Bekerja adalah melakukan pekerjaan

dengan

maksud

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan


dan lamanya bekerja paling sedikit selama satu jam secara terus menerus
dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi). Jumlah jam kerja
seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk bekerja (tidak
termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja digunakan untuk hal-hal
diluar

pekerjaan).

Adapun status pekerjaan adalah kedudukan

seseorang dalam unit usaha/ kegiatan dalam melakukan pekerjaan.


Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/ tempat
bekerja dimana seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. Dewasa
Laporan Pendahuluan

2-9

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

ini ketersediaan lapangan usaha sangat terbatas. Dalam dunia kerja


persaingan semakin kompetitif. Dari sejumlah angkatan kerja seperti yang
tercantum sebelumnya, masih terdapat 11.939 (9,55%) jiwa yang sedang
menganggur atau mencari pekerjaan.

2.6.

Sosial
Dalam

pelaksanaan

pembangunan

sosial,

pemerintah

telah

mengupayakan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat dibidang


sosial yang lebih baik. Usaha tersebut antara lain meliputi kegiatan di
Bidang Pendidikan, Kesehatan, Keluarga Berencana, Agama, Keamanan
dan Ketertiban Masyarakat serta Bidang Sosial lainnya.
2.6.1. Pendidikan
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dimulai dari
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan yang dicatat adalah
pendidikan formal berdasar kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional,
termasuk pendidikan yang diselenggarakan

oleh

pondok pesantren

dengan memakai kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, seperti


Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah
Aliyah (MA). Pondok Pesantren/madrasah diniyah adalah sekolah yang
tidak memakai kurikulum dari Kementerian Pendidikan Nasional.
A. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Angka Partisipasi Sekolah adalah proporsi dari seluruh penduduk
dari berbagai kelompok umur tertentu (7-12, 13-15, 16-18, dan 19-24)
yang masih duduk di bangku sekolah. APS di kota Kendari tahun 2012
cenderung mengalami peningkatan kecuali pada kelompok umur

13-15

dan 19-24 tahun.


Salah satu cermin pemerataan akses pendidikan dasar, dapat
dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah (APS). Dengan melihat APS usia
SD pada tahun

2012 yang mencapai

99,29, dapat dikatakan bahwa

hampir seluruh anak usia 7-12 tahun telah menikmati pendidikan dasar.

Laporan Pendahuluan

2-10

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Hal tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.


B. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Berbeda dengan APS, Angka Partisipasi Murni (APM) benar-benar
melihat persentase penduduk yang bersekolah pada suatu jenjang
pendidikan formal pada kelompok umur tertentu. Dengan kata lain,
diperuntukkan guna melihat penduduk yang sekolah tepat waktu sesuai
usianya.

APM kota

dibandingkan

Kendari

tahun

tahun 2012 pada tingkat SD meningkat

sebelumnya.

Sedangkan

APM

pada

tingkat

pendidikan SMP dan SMU cenderung mengalami penurunan.


C. Sekolah, murid, guru, dan rasio murid-guru
Rasio murid terhadap guru adalah angka yang merupakan hasil
pembagian

antara

jumlah

murid dengan guru. Rasio ini disamping

menggambarkan tingkat ketersediaan guru juga memperlihatkan beban


seorang guru dalam menangani anak didiknya. Pada tahun 2013/2014,
pada tingkat Sekolah Dasar terlihat bahwa beban guru lebih berat
dibandingkan dengan jenjang sekolah yang lebih tinggi. Rasio murid
SD/sederajat terhadap

guru

sebesar

17,04 sedangkan rasio murid

SMP/sederajat terhadap guru sebesar 11,17, rasio murid SMA/sederajat


terhadap guru sebesar 10,30 dan rasio murid SMK terhadap guru sebesar
8,43.
Rasio murid terhadap sekolah adalah angka hasil pembagian antara
banyaknya murid dengan banyaknya sekolah.
sekolah

disamping

menyatakan

tingkat

Rasio murid terhadap


efisiensi

penggunaan/

pengelolaan sekolah, juga menggambarkan kecukupan sarana pendidikan.


Pada tahun 2013, rasio murid terhadap sekolah tingkat SD lebih kecil
dibandingkan dengan rasio murid terhadap sekolah tingkat SMP dan
SMU yaitu 286,63. Dapat diartikan bahwa pendayagunaan sekolah SMP
dan SMU di bawah naungan Diknas cenderung lebih maksimal.
2.6.2. Sosial Lainnya
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Laporan Pendahuluan

2-11

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan dan kerukunan


hubungan antara umat beragama, keharmonisan hubungan antara
manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta dengan
alam sekitarnya. Di samping itu, keamanan dan ketertiban merupakan
salah satu kebutuhan yang selalu didambakan oleh setiap masyarakat,
baik dalam kehidupan beragama maupun kehidupan bermasyarakat. Pada
tahun 2013, terdapat

30

anak-anak

yang

di kenakan perkara,

diserahkan kepada jaksa, dan dituntut hakim. Hal tersebut menurun


dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi hal ini tetap harus mendapat
perhatian dari pemerintah maupun masyarakat setempat,

mengingat

anak-anak sebagai calon generasi penerus pembangunan nantinya.


Pembangunan di bidang sosial lainnya di Kota Kendari diarahkan
untuk terwujudnya kehidupan dan penghidupan sosial baik dari segi
material maupun spritual yang dalam hal ini
masalah kesejahteraan
keterlantaran,

sosial

utamanya

mengatasi

seperti kemiskinan, keterbelakangan,

kerawanan, ketentraman sosial dan bencana alam.

Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan kesengsaraan,


kerusakan alam dan lingkungan, serta mengakibatkan kerugian dan
penderitaan pada penduduk. Tidak termasuk bencana yang disebabkan
karena hama tanaman atau wabah. Bencana alam yang disajikan antara
lain: banjir, kebakaran, angin topan dan lainnya. Bencana kebakaran
yang umumnya terjadi akibat kelalaian manusia

terjadi

sebanyak

kasus pada tahun 2013, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang


mencapai 8 kasus.

2.7.

Pertanian

2.7.1. Tanaman Pangan


Data pokok tanaman pangan yang dikumpulkan adalah luas panen
dan produktivitas (hasil per hektar). Produksi tanaman pangan merupakan
hasil perkalian antara luas panen dengan produktivitas. Jenis data
tanaman pangan yang dikumpulkan mencakup padi dan palawija (jagung,
kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar).

Laporan Pendahuluan

2-12

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Pengumpulan data luas lahan sawah dilakukan setiap tahun tahun


oleh Mantri Pertanian/ Kepala Cabang Dinas Kecamatan (KCD) dengan
menggunakan

formulir

SP-Lahan. Data

luas

lahan

sawah

yang

dilaporkan adalah kondisi akhir tahun yang berada di wilayah aministrasi


kecamatan mencakup lahan yang diusahakan oleh rumah tangga,
perusahaan, dan lain-lain.
Pengumpulan data luas panen dilakukan setiap bulan oleh KCD
dan dilaporkan dengan formulir Statistik Pertanian (SP). Pengumpulan data
dilakukan dengan pendekatan area kecamatan di seluruh wilayah kota
Kendari.
Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan dilakukan melalui
Survei Ubinan dengan menggunakan pendekatan rumah tangga. Periode
pengumpulan data dilakukan setiap subround (empat bulanan) dengan
petugas lapangan adalah Koordinator Statistik Kecamatan/KSK dan KCD.
Pengumpulan data produktivitas dilakukan pada waktu panen petani.
Produksi padi kota Kendari mencakup padi sawah. Data produksi padi dan
palawija yang disajikan adalah dalam kualitas: gabah kering giling (padi),
pipilan kering (jagung), biji kering (kedelai dan kacang tanah), dan umbi
basah (ubi kayu dan ubi jalar).
2.7.2. Hortikultura
Data pokok tanaman hortikultura bersumber dari Survei Pertanian
Hortikultura (SPH). Metode yang digunakan dalam survey ini adalah
metode pencacahan lengkap terhadap seluruh kecamatan dan dilaporkan
secara rutin bulanan maupun triwulanan oleh KCD. Data yang dikumpulkan
dalam SPH mencakup: data tentang luas penanaman, luas panen (untuk
buah- buahan tahunan adalah banyaknya tanaman yang menghasilkan),
produksi, luas rusak, luas tanaman akhir dan harga jual petani.
Luas panen adalah luas tanaman

sayuran

dan

buah-buahan

yang dimbil hasilnya/ dipanen pada periode pelaporan. Luas panen untuk
tanaman sayuran adalah luas tanaman yang dipanen sekaligus atau
habis atau dibongkar dan luas tanaman yang berkali-kali (lebih dari satu
kali)/belum habis. Tanaman yang dipanen sekaligus atau habis atau
Laporan Pendahuluan

2-13

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

dibongkar

adalah

tanaman

yang

sehabis

panen

langsung

dibongkar/dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih,

bawang

daun, kentang, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak dan


kacang merah.

Tanaman

yang

dipanen berkali-kali (lebih dari satu

kali/belum habis) adalah tanaman yang pemanenannya lebih dari satu kali
dan biasanya dibongkar apabila panenan terakhir sudah tidak memadai
lagi, terdiri

dari:

kacang

panjang,

cabe besar, cabe

rawit,

jamur,

tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melon,


semangka dan blewah.
Produksi adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman
sayuran

dan

buah-buahan

yang diambil

berdasarkan

luas

yang

dipanen pada bulan/ triwulan laporan.


2.7.3. Perkebunan
Penghitungn luas tanaman perkebunan

besar

adalah

pada

keadaan akhir tahun dan tidak termasuk yang luasnya kurang dari 5
hektar. Bentuk produksi perkebunan adalah karet kering (karet), daun
kering (teh dan tembakau), biji kering (kopi dan coklat), kulit kering (kayu
manis dan kina), serat kering (rami), bunga kering (cengkeh), refined sugar
(tebu dari perkebunan besar), gula mangkok (tebu dari perkebunan rakyat),
biji dan bunga (pala) serta minyak daun (sereh).

2.7.4. Kehutanan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap. Hal ini untuk menjamin kepastian
hukum mengenai

status

kawasan hutan, letak batas dan luas suatu

wilayah tertentu yang sudah ditunjuk menjadi kawasan hutan tetap.


Pemanfaatan hasil hutan kayu adalah segala bentuk usaha yang
memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan kayu dengan tidak
merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokok hutan. Kegiatan
Laporan Pendahuluan

2-14

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

ini hanya dapat dilaksanakan paa areal hutan yang memiliki potensi untuk
dilakukan

kegiatan pemanfaatan

hasil

hutan

kayu

dan dapat

dilaksanakan setelah diperoleh izin usaha.


2.7.5. Peternakan
Data populasi ternak bersumber dari instansi daerah terkait. Data
jumlah pemotongan ternak merupakan hasil laporan pemotongan ternak
dari rumah potong hewan dan keurmaster

yang

dilaporkan

secara

lengkap setiap triwulan.


2.7.6. Perikanan
Data statistik perikanan merupakan data sekunder yang bersumber
dari instansi daerah terkait. Statistik
perikanan

tangkap

dan

perikanan

perikanan

dibedakan

budidaya.

atas data

Perikanan

tangkap

diklasifikasikan atas penangkapan ikan di laut dan penangkapan ikan di


perairan umum. Perikanan budidaya diklasifikasikan atas jenis budidaya
yaitu budidaya laut, tambak, kolam, karamba, jaring apung, dan sawah.
2.8.

Industri dan Energi

2.8.1. Industri Pengolahan


A. Perusahaan dan tenaga kerja industri
Pengumpulan data industri besar
Survei

Industri

Besar

dan

dan sedang dilakukan melalui

Sedang yang dilaksanakan setiap tahun

secara lengkap. Survei ini mencakup semua perusahaan indiustri yang


mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Klasifikasi industri yang
digunakan dalam survei ini berdasar kepada Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI).
Industri pengolahan adalah kegiatan ekonomi yang melakukan
kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau
dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya,
dan sifatnya lebih

dekat kepada pemakai akhir.

Termasuk

dalam

kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan .


Perusahaan atau usaha industri adalah
Laporan Pendahuluan

suatu

unit

(kesatuan)
2-15

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang


atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan
mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur
biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha
tersebut.
Industri

pengolahan

dikelompokkan

ke

dalam

golongan

berdasarkan banyaknya pekerja, yaitu: Industri besar (100 orang pekerja


atau lebih), Industri sedang/menengah (20-99

pekerja),

Industri

kecil

(5-19 orang/pekerja), dan industri mikro (1-4 orang pekerja).


Pengeluaran untuk tenaga kerja merupakan

imbalan

atau jasa-

jasa yang telah dikorbankan oleh pekerja untuk pihak lain yang meliputi
upah/gaji, upah lembur, hadiah, bonus dan sejenisnya, iuran dana
pensiun, tunjangan sosial, tunjangan kecelakaan dan lainnya.
Dari hasil Survei Industri menunjukkan bahwa jumlah perusahaan
industri besar/sedang di Kota Kendari tahun
perusahaan

dan

menyerap

2013 adalah

28

tenaga kerja sebanyak 1.822 orang.

Menurut status pekerjaan mereka, terdapat sebanyak 923 orang atau


50,66 persen adalah tenaga kerja produksi dan sebanyak 899 orang atau
49,34 persen adalah tenaga kerja lainnya.

B. Investasi dan nilai produksi


Barang yang dihasilkan adalah barang yang dihasilkan dalam
proses produksi. Dalam menghasilkan barang, diperlukan modal tetap.
Modal tetap adalah modal kerja yang dapat digunakan lebih dari satu
tahun.
Melalui kegiatan perusahaan diharapkan dapat diperoleh nilai
tambah. Nilai tambah adalah besarnya output dikurangi besarnya nilai
input (antara). Input atau biaya antara adalah biaya yang dikeluarkan
dalam proses industri yang berupa bahan baku/bahan penolong, jasa
industri, sewa gedung, dan biasa jasa non industri. Sedangkan output
merupakan nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan industri
Laporan Pendahuluan

2-16

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

yang berupa barang yang dihasilkan, tenaga listrik yang dijual, jasa
industri, keuntungan jual beli, pertambahan barang stok setengah jadi dan
penerimaan lain.
Nilai output perusahaan industri besar/sedang tahun 2013 sebesar
Rp. 489,36 miliar sedangkan biaya inputnya sebesar Rp. 269,12 miliar.
2.8.2. Energi
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah Perusahaan Umum Milik
Negara yang mempunyai aktivitas kegiatan pembangkitan, transmisi, dan
distribusi tenaga listrik. Dalam proses distribusi

listrik, PLN menjual

listrik kepada rumah tangga maupun unit usaha. Jumlah listrik terjual
adalah banyaknya listrik yang disalurkan kepada para pelanggan.
Dengan sejumlah input diharapkan

PLN

mampu menghasilkan

listrik yang mencukupi serta dapat pula memberikan nilai tambah bagi
perusahaan. Biaya input merupakan pengeluaran yang digunakan untuk
pembelian bahan bakar dan pelumas tenaga listrik yang dibeli, alat-alat
tulis, onderdil, ongkos pemeliharaan dan perbaikan kecil alat produksi,
sewa gedung, dan mesin serta jasa lainnya. Sedangkan nilai output
merupakan nilai tenaga listrik yang dijual atau didistribusikan kepada
para pelanggan dan ditambah dengan pendapatan atau penerimaan dari
kegiatan jasa perusahaan.
Jumlah pelanggan listrik PLN di Kota Kendari tahun 2013 tercatat
sebanyak 86.613 pelanggan atau meningkat 12,88 persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Sedangkan tenaga listrik yang terjual dan nilai
penjualannya masing-masing meningkat 15,71 persen dan 29,3 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Jenis pelanggan listrik didominasi oleh
rumah tangga (89,39%).

Dengan

kata lain

pelanggan rumah tangga

memberikan kontribusi terhadap penggunaan listrik di Kota Kendari lebih


besar

dibandingkan tahun

sebelumnya

yang

mencapai 56,08

persen.
Perusahaan Air Bersih adalah perusahaan yang mempunyai
aktivitas dalam penampungan, penjernihan, dan penyaluran air baku atau
air bersih dari terminal air melalui saluran air, pipa atau mobil tangki
Laporan Pendahuluan

2-17

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

(dalam satu pengelolaan administrasi dengan kegiatan ekonomi) kepada


rumah tangga, perusahaan industri, atau pengguna komersial lainnya.
Konsep jumlah air bersih terjual, biaya input, maupun nilai output air
bersih sama dengan konsep pada listrik yang dipaparkan sebelumnya.
Pada tahun 2013, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari
menyerap tenaga kerja sebanyak 438 orang atau menurun sebesar

0,23

persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang terdiri dari 328 laki-laki


dan 110 orang perempuan. Volume air yang disalurkan selama tahun
2013 sebanyak

3.854.472

atau meningkat

6,62

persen

dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai penjualan sebesar 26,72


milyar rupiah.
2.9.

Perdagangan
Kegiatan Perdagangan di Kota Kendari terdiri dari perdagangan
ekspor dan impor serta perdagangan antar pulau. Jenis barang yang
diperdagangkan

meliputi

berbagai

komoditi

dari

hasil

pertanian,

perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.


2.9.1. Ekspor dan Impor
Sistem pencatatan statistik Ekspor dan Impor adalah General
Trade dengan wilayah pencatatan meliputi seluruh wilayah kepabeanan
Indonesia. Pengesahan dokumen kepabeanan

ekspor

dan

impor

dilakukan oleh Bea dan Cukai berdasarkan persetujuan muat/bongkar


barang. Barang-barang yang dikirim ke luar negeri untuk diolah dicatat
sebagai ekspor, sedangkan hasil olahan yang dikembalikan ke Indonesia
dicatat sebagai impor. Barang-barang luar negeri yang diolah di dalam
negeri dicatat sebagai barang impor meskipun barang olahan tersebut
akan kembali ke luar negeri.
Kegiatan

perdagangan

memperdagangkan
laut. Hasil

bumi

antar

pulau

di

Kota

Kendari

barang-barang yang berasal dari hasil bumi dan


meliputi

barang-barang hasil tanaman pangan,

perkebunan, perikanan, peternakan, dan hasil hutan, sedangkan hasil laut


meliputi ikan dan hasil-hasil lainnya.
Laporan Pendahuluan

2-18

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Nilai impor pada pelabuhan bongkar Kota Kendari


2013, mengalami peningkatan jika dibandingkan

pada tahun

dengan nilai

impor

tahun 2012 yang mengalami pertumbuhan sebesar 474,79 persen.


Sedangkan

ekspor

terbesar

adalah pada komoditas bijih logam,

terak, dan abu sebesar 18.016.844.740 Kg dengan nilai sebesar


438.668.253 US$.
2.9.2. Sarana Perdagangan
Kegiatan

perdagangan ditunjang oleh sarana dan fasilitas

perdagangan. Semakin meningkat sarana perdagangan, mencerminkan


peningkatan kegiatan perekonomian. Sarana perdagangan dalam skala
besar biasanya memiliki badan hukum. Bila dilihat dari jumlah badan
hukum yang teregistrasi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi

Kota

Kendari,

terjadi

penurunan

sebesar

8,88

persen

dibandingkan tahun sebelumnya. Bila dilihat dari jenis badan hukumnya,


badan hukum terbanyak adalah usaha perorangan,

namun

penurunannya sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu


mencapai 8,92 persen. Sementara itu badan usaha Perseroan Terbatas
dan Persekutuan Komanditer,

masing-masing memiliki penurunan yang

cukup signifikan juga yaitu di atas 6 persen. Sedangkan usaha koperasi


tumbuh sebesar 3,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

2.10. Transportasi, Komunikasi, dan Pariwisata


2.10.1. Transportasi
Data panjang jalan negara, panjang jalan provinsi, dan panjang
jalan kota bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari. Jalan
merupakan

prasarana yang dilalui angkutan darat dimana sangat

memegang peranan penting dalam memperlancar hubungan kegiatan


perekonomian

baik antara satu kota dengan kota lainnya, ataupun

antara kota dengan desa serta antara desa dengan desa lainnya.
Laporan Pendahuluan

2-19

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Kondisi

jalan

yang

baik

akan mempermudah

penduduk dan memperlancar transportasi memindahkan

mobilitas

barang

dalam

hubungan kegiatan ekonomi dan sosial lainnya. Sebaliknya bilamana


kondisi jalan kurang baik maka penduduk akan mendapat kesulitan dalam
hubungan kegiatan ekonomi maupun aktifitas lainnya. Pada tahun 2013,
untuk panjang jalan kota Kendari, terdapat 46,67 persen dalam kondisi
baik, 23,63 persen kondisi sedang, 24,55 persen dalam kondisi rusak,
dan 5,16 persen lainnya dalam kondisi rusak berat.
Kendaraan bermotor adalah setiap

kendaraan

yang

digerakkan

oleh peralatan teknik yang ada pada kendaraan tersebut, biasanya


digunakan untuk angkutan orang atau barang di atas jalan raya.
Kendaraan bermotor yang dicatat adalah semua jenis kendaraan kecuali
kendaraan bermotor TNI/Polri.
Mobil

penumpang

adalah setiap kendaraan bermotor yang

dilengkapi dengan tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan


orang, tidak termasuk tempat duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi
atau tidak dilengkapi bagasi.
Mobil bis adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
dengan tempat duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk
tempat duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi
bagasi.
Mobil truk adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk
angkutan

barang, selain mobil penumpang, mobil bis, dan kendaraan

bermotor roda dua


Sumber

data

transportasi berasal dari masing-masing instansi

terkait, dikumpulkan setiap bulan. Kunjungan

kapal

yangdatang di pelabuhan baik untuk berlabuh

di

bersandar

di

dermaga.

Pada

adalah

perairan

kapal
maupun

tahun 2013, di Kota Kendari terdapat

17.311 kendaraan bermotor yang telah diregistrasi

oleh

kepolisian

daerah.
2.10.2. Komunikasi
Laporan Pendahuluan

2-20

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau


penerimaan

dari

setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,

tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optic, radio atau
sistem

elektromagnetik

lainnya. Public Switched Telephone Network

(PSTN) adalah jaringan telepon tetap dengan kabel. PSTN secara umum
diatur oleh standar-standar teknis dengan menggunakan nomor telepon.
Produksi

pulsa

lokal

adalah

pulsa hasil pembicaraan antara para

pengguna berbayar dalam wilayah dengan kode area sama.


Pembangunan sektor Pos dan Giro diarahkan untuk memperlancar
pelayanan

arus informasi

ke seluruh penjuru tanah air. Kantor pos

adalah pemberi pelayanan pengiriman barang, uang, dsb, dari suatu


tempat ke tempat yang lain. Pengguna pelayanan biasanya diharuskan
menempel perangko yang cukup pada sampul surat, kartu pos, pos
wesel warkat pos, paket, dan sebagainya.
Pada tahun 2013, terjadi penurunan

signifikan

barang pos yang dikirim sebesar 21,18 persen

jumlah barang-

dibandingkan

tahun

sebelumnya. Namun jumlah barang- barang pos yang diterima mengalami


peningkatan sebesar 2.448,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
2.11. Gambaran Khusus Mengenai Pariwisata di Kota Kendari
Wisatawan

mancanegara

adalah

setiap

pengunjung

yang

mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu


atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di
tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih
dari satu tahun (12 bulan). Wisatawan (turis) secara umum yaitu setiap
pengunjung yang tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari
satu tahun di tempat yang dikunjungi,
berlibur, rekreasi,

dengan

maksud

antara lain:

olahraga, bisnis, menghadiri pertemuan, studi, dan

kunjungan dengan alasan kesehatan.


Perkembangan fasilitas akomodasi hotel dalam satu wilayah,
secara tidak langsung akan ikut menggairahkan dan menunjang aktivitas
ekonomi secara luas. Ketersediaan fasilitas akomodasi hotel yang
semakin memadai, akan mendorong aktivitas sektor perdagangan, sektor
Laporan Pendahuluan

2-21

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

angkutan, kepariwisataan serta berbagai sektor ekonomi yang lain.


Akomodasi merupakan suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan
atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap
orang dapat menginap, makan serta memperoleh pelayanan dan fasilitas
lainnya dengan pembayaran.
Hotel berbintang yaitu hotel yang

telah

memenuhi

persyaratan

yang telah ditentukan seperti persyaratan fisik, bentuk pelayanan yang


diberikan, kualifikasi tenaga kerja,
tidak

berbintang

yaitu

jumlah

hotel yang

kamar

tidak

dan

lainnya. Hotel

memenuhi

persyaratan

yang telah ditentukan.


Tingkat penghunian

kamar hotel adalah persentase banyaknya

malam kamar yang dihuni terhadap banyaknya


tersedia dikalikan 100 persen. Tingkat hunian

malam
kamar

kamar
hotel

yang

bintang

pada tahun 2013 tertinggi pada bulan Juni (64,60%) dan terendah pada
bulan Agustus (42,23%) Rata-rata lamanya tamu menginap adalah hasil
bagi antara banyaknya malam tempat tidur yang terpakai dengan
banykanya tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lainnya. Ratarata lama tamu menginap pada tahun 2013 di kota Kendari adalah 1-2
malam bagi tamu dalam negeri dan 2-4 malam untuk tamu asing.

Laporan Pendahuluan

2-22

Anda mungkin juga menyukai