Pendahuluan
Wakaf merupakan suatu ibadah yang sangat mulia di mata Allah Swt
dikarenakan memberikan harta bendanya secara sukarela, yang tidak semua orang
bisa melaksanakanya dan juga merupakan bentuk kepedulian serta tanggung jawab
kepada sesama dan dapat memberikan kemanfaatan. Wakaf merupakan sarana dan
modal yang sangat berpengaruh besar dalam memajukan perkembangan keagamaan
dan kemasyarakatan khususnya umat muslim demi terciptanya kesejahteraan serta
menuju masyarakat adil dan makamur.
Pengertian Wakaf
Fiqih secara bahasa yang berasal dari kata الفقَ ٌفقَ فقِاyang artinya الفِنyaitu
mengerti atau memahami. Sedangkan secara istilah, fiqih adalah pengetahuan tentang
hukum syara’ mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil terperinci.1
Manajemen ialah suatau proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan- tujuan atau maksud-maksud
1
Prof. Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushul Fiqih (Semarang:Toha Putra Grup),h.1
1
yang nyata.2 Wakaf secara bahasa berasal dari kata ّقفyang diambil dari kata ّقف
ٌقف ّقفاasal kata ّقفberarti menahan, atau berhenti, atau diam di tempat. Kata ّقف
ٌقف ّقفاartinya mewakafkan.3
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa wakaf adalah menahan (harta) untuk
jangka selamanya atau sementara atas suatu harta untuk dimanfaatkan secara
berulang-ulang baik harta itu sendiri atau hasilnya untuk kebaikan bersama maupun
khusus.
Dalil Al-Qur’an
َ لَ ْي ذٌََا لُْا ْالثِ َّز َحرّٰى ذ ُ ٌْ ِفقُ ْْا ِه َّوا ذ ُ ِحث ُّْْىَ ۗ َّ َها ذ ُ ٌْ ِفقُ ْْا ِه ْي
ّٰ ش ًْءٍ فَ ِا َّى
ّٰللاَ تِ َٖ َػ ِلٍْن
2
George R. Terry dan Leslie W.Rue, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.1
3
Direktorat Pemberdayaan Wakaf Derektorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen
Agama RI, Fiqih Wakaf, (Jakarta: Februari 2007) h.1
4
Drs.H.Abdul Halim, M,A, Hukum Perwakafan Indonesia ( Jakarta : Ciputat Pres 2005), h. 9
2
Kehujahan ayat diatas ialah bahwasanya suatu kebaikan akan tercapai dengan
adanya wakaf. Adanya riwayat yakni Abu Talhah ketika beliau mendengar dan
mengetahui ayat diatas beliau langsung bergegas untuk mewakafkan harta yang
dimilikinya yakni Beiruha’ sebuah kebun yang sangat terkenal kesuburanyya. Bukan
hanya semata-mata keinginan dari beliau, namun mewakafkan harta yang dicintainya
juga perintah dari Rasulullah saw.5
ِ ّٰ َِ ْشا ٓ ُء ۗ َّ َها ذ ُ ٌْ ِفقُ ْْا ِه ْي َخٍ ٍْز َف ِِلَ ًْفُ ِس ُك ْن ۗ َّ َها ذ ُ ٌْ ِفقُ ْْىَ ا ََِّّل ا ْت ِرغَا ٓ َء َّج
ۗ ّٰللا َ ٌَّ ِي َه ْي َ ّٰ ْس َػلٍَْكَ ُُدٮ ُِ ْن َّلـ ِك َّي
ْ ّٰللا ٌَ ِْد َ ٍَل
ْ ُ ف اِلَ ٍْ ُك ْن َّا َ ًْـر ُ ْن ََّل ذ
َظلَ ُو ْْى َّ َُّْ ٌ َّ َها ذ ُ ٌْ ِفقُ ْْا ِه ْي َخٍ ٍْز
Kehujjahhanya ayat ini ialah setiap harta yang diberikankan maka pahalanya
akan kembali kepada orang yang sudah memberikan hartanya dengan alasan hanya
mencari riho Allah swt.6
Artinya : Hai orang -orang yang beriman infakkanlah sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah
kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya, melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah :267)
Ayat ini menhanjurkan kepada kita umat muslim untuk menfkahkan sebagian
dari hasil usahaa, dalam artian usaha yang halal, baik dan sebagian dari apa yang
dikeluarkan oleh Allah di bumi. Dan bagian dari usaha umat islam yang baik-baik
dijalan Allah adalah wakaf.7
5
Fiqih Wakaf dan Wakaf Klasik Hingga Wakaf Produktif. Hlm 21
6
Ibd, hlm.24
7
Ibd, hlm.22
3
ُ س ْۢ ٌْثُلَ ٍح ِ ّهائَحُ َحثَّ ٍح ۗ َّا ّّٰٰللُ ٌُض ِؼ
ف ِل َو ْي ُ سٌَا تِ َل فِ ًْ ُك ِّل ْ ّٰللاِ َك َوص َ ِل َحثَّ ٍح ا َ ْۢ ًْ َثر
َ َد َس ْث َغ َ ًْ َِهص َ ُل الَّ ِذٌْيَ ٌُ ٌْ ِفقُ ْْىَ ا َ ْه َْا لَ ُِ ْن ف
ّٰ سثِ ٍْ ِل
شا ٓ ُء ۗ َّا ّّٰٰللُ َّا ِسغ َػ ِلٍْن
َ ٌَّ
Bahwa orang -orang muslim menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah
akan melipatgandakan pahalanya yakni sampai tujuh ratus lipat. Diantara harta yang
baik itua ialah wakaf.8
Dalil Hadits
َػ ِي- ا ْتيُ َج ْؼفَ ٍز: َُْ ُ - َحدَّشٌََا إِ ْس َوا ِػٍ ُل: قَالُْا، َّا ْتيُ حُجْ ٍز- ٌَ ْؼًٌِ اتْيَ َس ِؼٍ ٍد- ُ َّقُر َ ٍْثَح، ُّْب َ ٌََحدَّشٌََا ٌَحْ ٍَى ْتيُ أ
ََُُ َغ َػ ٌَُْ َػ َول
َ ساىُ ا ًْ َق ِ ْ َ إََِا َهاخ: ََ سلَّ َن قَا
َ ًْ ْا َّ َلَّى
َ َّ َِ ٍْ َّٰللاُ َػل َ ِّٰللاَّ ََ ْس ُ أ َ َّى َر، َ َػ ْي أَتًِ ُ َُزٌ َْزج، َِ ٍِ َػ ْي أَت، ْالؼَ َِل ِء
ََُا ِلحٍ ٌَدْػُْ َل َ أ َ ّْ َّ َل ٍد،َِ ِ أ َ ّْ ِػ ْل ٍن ٌُ ٌْرَفَ ُغ ت،ٍارٌَح
ِ َدَقَ ٍح َج َ " ِإ ََّّل ِه ْي ش َ َِلش َ ٍح ؛ ِإ ََّّل ِه ْي.
Artinya: Telah diriwayatkan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan Ibn Hujr,
mereka berkata, Telah meriwayatkan kepada kami Ismail dari Al-A’la Ayahnya dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “ Jika seorang manusia
meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara : shodaqoh jariyah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendoakanaya “. (HR. Muslim, 1631)10
8
Ibd, hlm.23
9
Ibd, hlm.23
10
Jami’ al Kitab Shahih Muslim, Juz 5,h.73.
4
Kehujjahan hadits diatas ialah para ulama menerangkan bahwa yang dimaksud
shodaqah jariyah yaitu wakaf. Imam Nawawi juga membenarkan bahwa hadist diatas
sebagai dasar diperintahkanya wakaf. Begitu juga dengan pendapat Imam
Muhammad Ismail al-Kahlani bahwa hadist tersebut dikemukakan di dalam bab
wakaf, sehingga para ulama menafsirkan shidaqah jariyah sama dengan wakaf.11
Artinya : Dari Ibn Umar ra., ia berkata. “ Bahwa sahabat Umar ra.. memperoleh
sebidang tanah di Khaibar, kemudian Umar menghadap Rasulullah Saw. untuk
meminta petunjuk, Umar berkata “Wahai Rasulullah saya mendapat sebidang tanah di
Khaibar, saya belum mendapatkan heart sebaik itu, maka apa yang engkau
perintahkan kepadaku? “ Rasulullah Saw bersabda, “Bila engkau suka, engkau tahan
pokoknya, dan sedekahkan hasilnya.” Kemudian Umar menyedekahkannya, hart aitu
tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak diwariskan. Ibn Umar berkata, “ Umar
menyedekahkanya ( hasil pengolahan tanah) kepada orang-orang fakir, kaum kerabat,
hamba sahaya, sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Tidak dilarang bagi yang mengelola
(nazir) wakaf, makan dari hasilnya dengan cara yang baik (sepantasnya) memberi
makan orang lain dengan tidak maksud menumpuk harta.12
ََُ فَإ ِ َّى ِشثَؼ،ٍ ّذصدٌقًا تْػد، إٌواًًا تاهلل،سا فً سثٍل هللا َ َ «هي احْ رَث:ً هزفْػا-ٌَرضً هللا ػ- ػي أتً ُزٌزج
ً س فز
»ّ ِرٌََُّ َّ َر ّْشََُ َّتَ ْْلََ فً هٍزاًَ ٌْم القٍاهح.
َ
11
Fiqih Wakaf dari Wakaf Klasik Hingga Wakaf Produktif, hlm.25
12
Jami’ al Kitab Shahih Muslim, Juz 5,h.73.
5
Artinya : Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda “barang siapa
menahan (mewakafkan) kuda di jalan Allah, karena imannya kepada Allah dan
membenarkan akan janji-Nya, maka makannya, kototoranya dan air kencingnya
dalam penilaian Allah yang mengandung kebaikan-kebaikan di hari kiamat.
(HR.Bukhori)13
Wakaf menurut para imam mazhab merupakan suatu perbuatan sunat untuk
tujuan kebaikan, seperti membantu pembangunan sektor keagamaan baik
pembangunan di bidang material maupun spiritual. Sebagaimana halnya dengan zakat
wakaf ini juga merupakan sumber pendapatan dana umat islam yang sangat berguna
jika berhasil di kembangkan. Sebagai contoh, Mesir yang telah berhasil
memproggramkan wakaf sejak seribu tahun yang lalu. Untuk persoalann wakaf itu
sendiri di sepakati ulama mazhab merupakan sebagai amal jariyah. namun hanya
terdapat perbedaan antara mereka dan pengikutnya hanyalah dalam permasalahan
pemahaman terhadap wakaf itu sendiri. Apakah harta wakaf yang telah di berika
13
Fiqih Wakaf dari Wakaf Klasik Hingga Wakaf Produktif, hlm.27
6
kepada si wakif masih menjadi miliknya atau berpindah seketika saat ia menyerahkan
kepada maukuf ilaih? Adapun interpretasi para ulama mengenai dalil-dalil
persyariatan wakaf adalah ebagai berikut :
Menurut pendapat Abu Hanifah, harta yang telah diwakafkan tetap berada pada
kekuasaan wakif dan boleh ditarik kembali oleh si wakif. Harta itu tidak berpindah
hak milik, hanya manfaatnya saja yang diperuntukan untuk tujuan wakaf. Dalam hal
ini, Imam Abu Hanifah memberikan pengecualian pada tiga hal, yakni wakaf masjid,
wakaf yang ditentukan oleh keputusan pengadilan dan wakaf wasiat. Selain tiga hal
yang tesebut, yang di lepaskan hanya manfaatnya saja bukan benda itu secara utuh.14
Abu hanifah berpendirian seperti ini berlandaskan sebuah hadist nabi yamng di
riwayatkan oleh dar al- quthni dari abu abbas yang artinya (,” tidak ada penahanan
harta dalam hal yang sudah adsa ketentuanya. Alasan kedua bagi Abu Hanifah
sebagaimana yang pernah diriwayatkan dari Hakim Suraih yang menyebutkan bahwa
Nabi SAW pernah datang dengan menjual harta yang telah di wakafkan. Kalau Nabi
SAW saja pernah berbuat dan 54 menjual harta wakaf, kenapa kita tidak, kata Abu
Hanifah. Kalau begitu, menahan asal harta („ain benda yang diwakafkan) bukan hal
yang di syariatkan.
14
http://www.doc.id Muhammad al-Hasan, Fathu al-Qadir: Juz 31, h. 48.
7
Menurut Mazhab Maliki
Adapun menurut Mazhab Maliki, harta yang di wakafkan itu menurut Malikiyah
tetap menjadi milik si Wakif15. Dalam hal ini sama dengan Abu Hanifah. Akan tetapi,
Maliki menyatakan tidak boleh mentransaksikannya atau men-tasarrufkannya, baik
dengan menjualnya, mewariskannya atau menghibahkannya selama harta itu
diwakafkan. Menurutnya, boleh wakaf untuk waktu tertentu, bukan sebagai syarat
bagi Maliki selama-lamanya. Apabila habis jangka waktu yang telah di tentukan,
maka boleh mengambilnya lagi, walaupun benda itu untuk masjid.
Ahmad Bin Hanbal mengatakan bahwa wakaf terjadi karena dua hal, yaitu:
15
http://ebook.id Imam Malik, al-Mudawanah al-Kubra, Juz: 1, h. 380.
16
http://repository.unpas.ac.id/50197/3/G.BAB%20II.pdf di akses pada tgl 10-09-21 pkl 22.12
8
b. Dengan lisan, baik dengan jelas atau tidak. Atau ia memakai katakata habastu,
wakaftu, sabaltu, dan tasadaqtu. Bila menggunakan kalimat seperti ini, maka
ia harus mengiringinya dengan niat wakaf.
Wakaf sudah dikenal islam yakni tahun kedua Hijriyah pada masa kenabian, saat
Rasulullah Saw sedang berada di Madinah dan ditandai dengan pembangunan Masjid
Quba’, Masjid ini dibangun dengan didasarkan atas rasa takwa dan supaya menjadi
wakaf pertama dalam islam untuk kepentingan dalam hal agama. Peristiwa tersebut
terjadi setelah Nabi hijrah ke Madinah dan sebelum pindah ke rumah pamannya yang
berasal dari Bani Najjar. Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa Rasulullah membeli
tanah anak yatim dari Bani Najjar seharga delapan ratus dirham, dan Rasulullah pun
mewakafkan tanah tersebut untuk dibangun masjid, yang dikenal dengan Masjid
Nabawi.17 Pada tahun ketiga Hijriyah Rasulullah pun mewakafkan ketujuh kebun
kurma beliau di Madinah dan menyisihkan sebagian hasilnya untuk kepentingan
kaum muslimin. Peristiwa-peristiwa diatas yang dilakukan oleh Rasulullah akhirnya
di ikuti oleh para Sahabat.
17
Mundzir Khf. Wakaf Islam : Sejarah, Pengelolaan dan Pengembangannya. Dar al-Fikr, Damaskus
2006. hl. 5-6
9
Setelah itu disusul juga wakaf oleh sahabat Abu Talhah, yang mewakafkan
kebun yang paling dicintainya. Sehingga dari peristiwa tersebut turunlah Q.S Ali
Imran ayat 92 yang berbunyi “Kalian sekali sekali tidak akan menggapai kebaikan
(yang sempurna), sebelum kalian mau menginfaqkan sebagian harta yang kalian
cintai, dan apa saja yang kalian nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya
(Q.S Ali Imran : 92). Ayat inilah yang membuat Abu Talhah semangat dalam
menyedekahkan kebunnya, dan juga Rasulullah telah menasehatinya tentang
bagaimana wakaf ini dikelola. Dan juga kemudian sahabat Usman bin Affan yang
mewakafkan sumur Raumah yang digunakan untuk kepentingan memberi air minum
kaum muslimin. Setelah berbagai peristiwa diatas, semakin banyak pula para sahabt
yang mulai berwakaf demi kemaslahatan umat, bahkan istri Rasulullah Saw Aisyah ra
juga berwakaf.
Setelah itu wakaf berkembang dan menjadi luas pada saat dinasti Umayyah dan
Dinasti Abbasiyah, bias dikatakan bahwa dalam masa ini banyak masyarakat yang
mulai berwakaf. Saat pemerintahan Dinasti Umayyah tepatnya pada masa Khalifah
Hisyam bin Abdul Malik, terdapat hakim di Mesir yaitu Tabah bin Ghar al-
Hadhramiy yang mendirikan lembaga wakaf di Basrah. Sejak saat itulah pengelolaan
lembaga wakaf berada dibawah Departemen Kehakiman yang dikelola dengan baik,
dan hasilnyapun disalurkan kepada yang berhak dan membutuhkan. Dan pada saat
dinasti Abbasiyah wakaf mengalami peningkatan, dimana pada saat ini sudah ada
lembaga yang menangani perihal wakaf. Lembaga tersebut adalah “Shadr al-
Wuquuf” yang mengurus administrasi dan memilih staf pengelola lembaga wakaf.
Tidak berhenti sampa disini saja, pada saat dinasti Ayyubiyah banyak sekali tanah-
tanah pertanian yang diwakafkan dan dikelola oleh Negara. Dan bahkan tanah Negara
juga di wakafkan demi kepentingan bersama.18
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwassannya wakaf merupakan salah
satu instrument sosial yang sangat memberikan dampak positif bagi sesama. Karena
dalam wakaf sendiri kita dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat, keadilan, dan
saling membantu. Para imam mazhab pun juga berpendapat bahwa wakaf merupakan
18
Choirun Nisa, Sejarah, Dasar Hukum dan Macam-Macam Wakaf. Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan
dan Kebudayaan. Vo.18 No. 2. 2017
10
suatu perbuatan sunat untuk tujuan kebaikan, seperti membantu pembangunan sektor
keagamaan baik pembangunan di bidang material maupun spiritual.
Sebagaimana halnya dengan zakat, wakaf ini juga merupakan sumber pendapatan
dana umat islam yang sangat berguna jika berhasil di kembangkan. Jika dilihat
kembali mengenai sejarah wakaf pada periode islam, itu menunjukkan memang benar
bahwasanyya wakaf memberikan dampak yang sangat positif. Sehingga di setiap
periode, wakaf selalu berkembang. Dan tentunya wakaf juga perlu dikembangkan
lebih produktif lagi, supaya bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat dan dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya
11
DAFTAR PUSTAKA
12