Anda di halaman 1dari 3

Rumah Sakit Bunda Pemberian Obat secara parenteraal

Pengharapan
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Pengertian Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang


dilakukan dengan
menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat
melalui
parenteral dapat dilakukan dengan cara:
1. Subcutaneou (SC) yaitu menyuntikkan obat ke dalam
jaringan yang berada dibawah lapisan dermis.
2. Intradermal (ID) yaitu menyuntikkan obat ke dalam lapisan
dermis, dibawah epidermis
3. Intramuscular (IM) yaitu muenyontikkan obat ke dalam lapisan
otot tubuh
4. Intravenous (IV) yaitu menyuntikkan obat ke dalam vena

Kebijakan

TUJUAN a.Mencegah penyakit dengan jalan memberikan kekebalan/


imunisasi.
b.Mempercepat reaksi obat dalam tubuh.
c.Melaksanakan uji coba obat.

Prosedur a.PersiapanKlien
a.Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang
dilakukan saat pemberian injeksi parentral dengan
menggunakan komunikasi yang terapeutik.jika
keadaan memungkinkan.
b. Pakaian klien pada daerah yang akan di
injeksi parentral, harus di buka (untuk
mempermudah saat pemberian injeksi).
c.Identifikasi vena yang dapat di akses untuk tempat
pemberian injeksi jarum IV .
d. Hindari daerah penonjol dan tulang
e.Gunakan vena dibagian yang paling distal terlebih
dahulu
f. Hindarkan pemberian injeksi parentral intra vena
di pergelangan tangan klien, di daerah yang
mengalami peradangan, di ekstermitas yang
sensasinya menurun.
g. Bila pada lingkungan banyak klien, perlu
dipasang sampiran
h. Menjaga privasi pasien

A.PersiapanAlat
 Sarung tangan steril 1 pasang
 Masker
 Spuit sesuai ukuran yang di perlukan.
 Obat yang akan di berikan
 Kapas alcohol secukupnya
 Desinfektan
 Plester / hypafix
 Penunjuk waktu
 Bengkok
B.ProsedurTindakan
 Mencuci tangan
 Siapkan Obat dengan prinsip 6 benar
 identifikasi Klien
 Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan di
berikan.
 Atur klien pada posisi yang nyaman
 Pasang perlak pengalas
 Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
 Pilih area penusukan yang bebas dari, tanda
kekakuan, peradangan atau rasa gatal.
 Memakai hand schoen
 Bersihkan area penusukan dengan menggunakan
kapas alkohol dengan gerakan sirkuler dan arah
keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu
sampai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung
mikroorganisme.
 Buka tutup jarum.
 Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm di
bawah area penusukan dengan tangan non
dominan.
 Menusuk jarum dengan posisi :
 Dengan sudut 15 ° tepat di bawah kulit untuk
IC
 Dengan sudut 90 ° masukan sampai pada jaringan
otot dengan tangan dominan untuk IM
 Pegang jarum pada posisi 30° sejajar dengan vena
akan di tusuk, untuk IV
 Masukan jarum dengan sudut 45° atau
menggunakan sudut 90° bagi orang gemuk untuk
SC.
 Masukan Obat perlahan-lahan
 Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti
saat di masukan, sambil melakukan penekanan
dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan.
 Tutup area penusukan dengan menggunakan
kassa steril yang diberikan betadine.
 Kembalikan posisi klien.
 Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
 Buka sarung tangan/ hand scoen.
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Unit terkait ST.GABRIEL

Anda mungkin juga menyukai