LK Modul 1
LK Modul 1
Judul Modul Perkembangan Peserta Didik Dan Profesionalitas Guru Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan 1. Teori Perkembangan Peserta Didik dan Konsep Belajar serta Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Belajar (KB) 2. Media, Sarana dan Prasarana, Pemanfaatan Teknologi dan Media Informasi serta Aplikasinya dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
3. Persyaratan, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani
4. Regulasi Kebijakan Nasional, Pandangan Yuridis dan Kode Etik Guru
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Daftar peta KB 1 : Teori Perkembangan Peserta Didik dan Konsep Belajar serta Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
konsep Jasmani
(istilah dan A. Teori Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik
definisi) di Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik
yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Hasil pertumbuhan antara
modul ini
lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya.
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu karena kepribadian individu membentuk
suatu kesatuan yang terinegrasi. Secara sederhana aspek utama kepribadian dapat dibedakan sebagai
berikut: aspek fisik motorik, aspek intelektual, aspek sosial, aspek bahasa, aspek moral, dan aspek
keagamaan.
Menurut Hurlock (1991), dalam perkembangan ada dua proses yang bertentangan yang terjadi secara
serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan yang disebut evolusi dan kemunduran yang disebut dengan
involusi.
Ada dua istilah yang sering muncul dalam perkembangan peserta didik sebagai individu ini, yaitu istilah
pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development).
Dalam proses perkembangan dikenal istilah kematangan (maturation) yaitu peningkatan atau kemajuan yang
bersifat kualitatif dalam hal perkembangan biologis. Setelah terjadinya kematangan, akan diikuti denga
penuaan (aging) yang merupakan proses penurunan kualitas organik yang diakibatkan karena bertambah
usia.
B. Perkembangan Peserta Didik
Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu:
1. Perubahan fisik :
a. Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya misalnya otak, jantung, dan lain
sebagainya.
b. Perubahan proporsi, misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.
2. Perubahan mental :
a. Perubahan yang meliputi : memori, penalaran, persepsi, emosi, sosial, dan imajinasi.
b. Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti dengan ciri- ciri sikap sosial yang baru, misalnya
egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial.
Dalam proses kehidupan manusia dalam proses perkembangan pada umumnya mengikuti prinsip seperti
yang dinyatakan Hurlock (1980) ada sembilan, yaitu:
1. Sikap kritis sebagai dasar-dasar permulaan
2. Peran kematangan dan belajar
3. Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan
4. Semua individu berbeda
5. Setiap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karateristik
6. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Risiko
7. Perkembangan dibantu rangsangan
8. Perkembangan dipengaruhi Perubahan Budaya
9. Harapan sosial pada setiap tahap perkembangan
Menurut Crain (2007 dalam Masganti 2012) ada 14 teori perkembangan yang dikemukakan ahli psikologi
perkembangan yaitu:
1) Environmentalisme
Teori enviromentalisme menyatakan perkembangan ditentukan oleh lingkungan.
2) Naturalisme
Teori naturalisme memandang anak berkembang dengan cara caranya sendiri melihat, berpikir, dan merasa.
3) Etologis
Etologis adalah studi tentang tingkah laku manusia dan hewan dalam konteks evolusi.
4) Komparatif dan organismic
Teori komparatif dan organismik dikemukakan Heinz Werner yang menyatakan bahwa perkembangan tidak
sekedar mengacu kepada peningkatan ukuran, tetapi perkembangan juga mencakup perubahan perubahan di
dalam struktur yang dapat didefinisikan menurut prinsip ontogenik.
5) Perkembangan kognitif
Teori ini digagas Jean Piaget yang menyatakan bahwa tahapan berpikir manusia sejalan dengan tahapan
umur seseorang.
6) Perkembangan moral
Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral menurut Kohlberg adalah internalisasi, yaitu
perubahan perkembangandari perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi perilakuyang dikendalikan
secara internal.
7) Pengondisian klasik
Teori pengondisian klasik dikemukakan oleh Ivan Pavlov yang menyatakan bahwa perkembangan manusia
berasal prinsip stimulus dan respon.
8) Pengondisian Operan
Perkembangan pengetahuan latihan yang disertai dengan reward dan punishment.
9) Pemodelan Teori
Pemodelan dikemukakan Albert Bandura yang menyatakan bahwaperkembangan manusia merupakan hasil
interaksiantara faktor heriditas dan lingkungan.
10) Sosial-Historis
Teori sosial-historis dikemukakan Lev Vigotsky yang berpandangan bahwa konteks sosial merupakan hal yang
sangat penting dalam proses belajar seorang anak.
11) Psikoanalitik
Teori Psikoanalisa digagas oleh Sigmund Frued yang menekankan pada pentingnya peristiwa dan pengalaman
pengalaman yang dialami anak khususnya situasi kekacauan mental.
12) Psiko-sosial
Teori ini digagas Erik Erikson yang menyatakan bahwa perkembangan terjadi sepanjang kehidupan manusia.
13) Perkembangan bahasa
Teori perkembangan bahasa digagas oleh Chomsky yang menyatakan kemampuan berbahasa adalah bawaan
manusia yang tidak dimiliki makhluk lain.
14) Humanistik
Penggagas aliran humanistik adalah Abraham Maslow yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan manusia ditentukan oleh hakikat batin yang esensial dan biologis.
Howard Gardner menyatakan ada delapan kecerdasan manusia yaitu: Kecerdasan verbal (linguistic),
Kecerdasan matematika (logical mathematical), Kecerdasan spasial (visual), Kecerdasan tubuh-kinestetik
(bodily and kinesthetic), Kecerdasan music (musical), Kecerdasan sosial (intrapersonal), Kecerdasan diri
(interpersonal), dan Kecerdasan alam (naturalistic).
C. Karakterisitik Individual Peserta Didik
Karakteristik fisik
Pertumbuhan fisik seperti : ukuran tubuh (berat dan tinggi badan), perubahan proporsi tubuh, munculnya
ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder), sampai penurunan kondisi fisik pada
usia dewasa dan usia lanjut.
Perbedaan Intelegensi
Perbedaan kecerdasan dalam diketahui para psikolog dengan menguji perbendaharaan kata, ketelitian,
ketahanan kerja, dan kekuatan persepsi.
D. Perkembangan Kognitif, Psikis dan Sosial
A. Karakteristik Perkembangan Kognitif
Kecerdasan dapat diukur melalui tes kecerdasan. Orang pertama yang melakukan tes tersebut adalah Binet
yang mengukur fungsi kognitif, ketajaman bayangan, lama dan kualitas pemusatan perhatian, ingatan,
penilaian estetis dan moral, pemikiran logis dan pengertian logis mengenai bahasa. Tes tersebut kemudian
disempurnakan oleh Theodore Simon, sehingga kemudian dikenal dengan istilah tes inteligensi Binet-Simon.
Hasil tes inteligensi disebut denganIntelligency Quotient (IQ), yang menunjukkan tingkat inteligensi seseorang.
E. Teori Belajar
a) Teori belajar behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental.
b) Classical Conditioning merupakan teori belajar yang diungkapkan oleh Pavlov yang menghasilkan hokum-
hukum belajar seperti law of Respondent Conditioning, Law of Respondent Extinction.
c) Operant Conditioning merupakan teori belajar yang diungkapkan B. F Skinner menghasilkan hukum belajar,
seperti Law of operant conditioning, Law of operant extinction.
d) Social Learning atau disebut juga observasional learning yang diungkapkan oleh Albert bandura adalah
sebuah teroi yang relative masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Teori ini memandang
perilaku individu tidak semata-mata reflex ototmatis atas stimulus (S-R bond) melainkan juga akibat reaksi
yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri.
e) Teori belajar kognitif Piaget yang menjadi pelopor teori belajar konstruktivisme. Teori ini menyatakan bahwa
perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap, yaitu sensori motor, pra operasional, operasi formal,
dan operasi formal.
pertumbuhan
pertumbuhan (growth)
(growth)
perkembangan
perkembangan (development)
(development)
Teori
Teori Pertumbuhan
Pertumbuhan dan
dan perkembangan
perkembangan Peserta
Peserta
Didik
Didik kematangan (maturation)
kematangan (maturation)
penuaan
penuaan (aging)
(aging)
Perubahan
Perubahan fisik dan mental
fisik dan mental
Prinsip perkembangan
Prinsip perkembangan (Hurlock)
(Hurlock)
Perkembangan
Perkembangan Peserta
Peserta Didik
Didik
Teori perkembangan (Crain)
Teori perkembangan (Crain)
Perkembangan
Perkembangan Kognitif
Kognitif
Perkembangan
Perkembangan Kognitif, Psikis dan
Kognitif, Psikis Sosial
dan Sosial
Perkembangan
Perkembangan Psikis
Psikis
Behaviorisme
Behaviorisme Perkembangan
Perkembangan Sosial
Sosial
Classical
Classical Conditioning
Conditioning
Operant Conditioning
Operant Conditioning
Social
Social Learning
Learning
Teori Belajar
Teori Belajar
Konstruktivisme
Konstruktivisme
Media
dalam
danMedia
Jasmani
Aplikasinyadalam
PendidikanJasmani
Prasarana,
danPrasarana,
Informasi serta
Peran Guru
1. Peran Guru Sebagai Demonstrator, guru adalah seorang pengajar dari bidang ilmu yang ia
kuasai
2. Peran Guru Sebagai Pengelola Kelas, sebagai pengelola kelas, seorang guru harus mampu
menciptakan suasana atau kondisi belajar di kelas
3. Peran Guru sebagai Mediator dan Fasilitator, Sebagai mediator, seseorang guru dituntut
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan sebagai
alat komunikasi dalam proses pembelajaran
4. Peran Guru sebagai Evaluator, Sebagai evaluator, seorang guru dituntut mampu melakuakan
proses evaluasi, baik untuk mengtahui keberhasilan dirinya dalam melaksanakan pembelajaran,
maupun nilai hasil belajar siswa
3. Kompetensi Guru
Kompetensi adalah perangkat perilaku efektif yang terkait dangan eksplorasi dan investigasi,
menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian, dan mempersepsikan yang
mengarahkan seseorang menemukan langkah-langkah preventive untuk mencapai tujuan
tertentu secara efektif dan efisien.
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi,
sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang
mencakup:
1. Penguasaan materi, yang meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber
bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam konteks yang lebih
luas, penggunaan metodelogi ilmu yang bersangkutan untuk memverivikasi dan memantapkan
pemahaman konsep yang dipelajari, serta pemahaman manajemen pembelajaran.
2. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik, tahap- tahap
perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapanya (kognitif, afektif, dan psikomotor) dalam
mengoptimalkan perkembangann dan pembelajaran.
3. Pembelajaran yang mendidik, yang terdiri atas pemahaman konsep dasar proses pendidikan
dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan, serta penerpanya dalam pelaksanaan dan
pengembangan pembelajaran.
4. Pengembangan kepribadian pro- fesionalisme, yang mencakup pengembangan intuisi
keagamaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan mengaktualisasikan diri, serta sikap
dan kemampuan mengembangkan profesionalisme kependidikan.
Persyaratan Guru
Pendidikan Jasmani Tugas guru
Peran guru
Kompetensi Guru
Jenis kompetensi guru profesional
Pendidikan Jasmani
Menurut Djhar (2006), bila diperhatikan dari bidang tugasnya, kode etik guru minimal meliputi
tiga hal, yaitu:
(1) kompeten dalam mengajarkan bidang studinya
(2) professional dalam menjalankan tugasnya
(3) terampil dan benar dalam melaksanakan kinerja
Kode etik guru ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan cabang dan
pengurus daerah PGRI se-Indonesia dalam kongres ke-XIII di Jakarta pada 1973, yang kemudian
disempurnakan dalam kongres PGRI ke-XVI pada 1989 juga di Jakarta yang berbunyi sebagai
berikut:
1. Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia seutuhya yang berjiwa
Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh infoemasi tentang siswa sebagai bahan melakukan bimbingan
dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar-mengajar
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua muris dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan
Regulasi Kebijakan
Nasional, Pandangan
Yuridis dan Kode Etik Guru