Sub Pokok Bahasan : Defenisi, Etiologi, Tanda dan Gejala, Pencetus penyakit
prolaktinoma
V. Alat Pembelajaran :
1. flipchart
2. Leaflet
VI. Evaluasi
1. Jelaskan Defenisi Prolaktinoma?
2. Jelaskan etiologi Prolaktinoma?
3. Jelaskan tanda dan gejala Prolaktinoma?
TIROIDITIS HASHIMOTO
1. DEFINISI
2. PENYEBAB
Selain prolactinoma, ada beberapa kondisi lain yang juga bisa membuat
produksi hormon prolaktin menjadi berlebihan, di antaranya:
3. GEJALA
Prolactinoma dapat terjadi tanpa disertai gejala. Gejala baru muncul jika kadar
hormon prolaktin di dalam darah berlebihan atau terjadi tekanan pada jaringan di
sekitar tumor. Gejala yang umum terjadi meliputi:
Sakit kepala
Mual dan muntah
Kelelahan
Nyeri atau tekanan pada daerah wajah
Penglihatan terganggu
Penciuman terganggu
Tulang menjadi rapuh
Gairah seksual menurun
Masalah kesuburan
Selain gejala umum di atas, terdapat juga gejala prolactinoma yang spesifik
dirasakan oleh pria atau wanita. Gejala prolactinoma pada wanita antara lain:
Gangguan ereksi
Pertumbuhan rambut tubuh dan wajah berkurang
Pembesaran payudara (ginekomastia)
Penyakit ini juga bisa dialami oleh anak-anak dan remaja. Gejalanya meliputi
perkembangan anak terhambat dan masa pubertas tertunda
4. PENGOBATAN
Pengobatan prolactinoma bertujuan untuk mengembalikan kadar prolaktin dan
fungsi kelenjar hipofisis ke kondisi normal, mengecilkan ukuran tumor,
meredakan gejala akibat tekanan yang disebabkan oleh tumor, seperti sakit kepala
dan gangguan penglihatan, serta meningkatkan kualitas hidup penderita.
Jika tumor pada kelenjar hipofisis tidak terlalu besar dan gejala yang dialami tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari, penanganan cukup dilakukan dengan
melakukan pemantauan secara saksama melalui tes darah, serta pemindaian jika
diperlukan.
Untuk mengatasi tumor yang berukuran besar, ada beberapa jenis pengobatan
yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Obat-obatan
Pada banyak kasus, obat-obatan jenis dopamine agonists, seperti bromocriptine,
sangat efektif untuk mengatasi prolactinoma. Obat dopamine agonists akan
menormalkan fungsi kelenjar hipofisis dalam memproduksi prolaktin dan
memperkecil ukuran tumor.
2. Operasi
Prosedur operasi juga bisa dilakukan sebagai alternatif jika penanganan dengan
obat-obatan dopamine agonists tidak berhasil menangani prolactinoma. Ada dua
jenis operasi yang digunakan untuk mengatasi prolactinoma, yaitu:
Operasi transsphenoidal
Operasi ini dilakukan untuk menjangkau kelenjar hipofisis melalui
tulang sphenoid. Dokter akan membuat sayatan kecil di atas gigi depan
atau melalui lubang hidung.
Operasi transcranial
Operasi ini dilakukan jika tumor berukuran besar dan sudah menyebar ke
jaringan otak. Dokter akan menjangkau kelenjar hipofisis melalui tulang
tengkorak.
3. Radioterapi
Jika penggunaan obat-obatan tidak mampu meredakan prolactinoma dan operasi
tidak mungkin dilakukan, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani terapi
radiasi atau radioterapi untuk menghilangkan tumor.
4. Pengobatan prolactinoma pada kehamilan
Jika penderita prolactinoma sedang merencanakan kehamilan, disarankan untuk
melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Ketika penderita dinyatakan
positif hamil, dokter akan menyarankan untuk menghentikan seluruh penggunaan
obat-obatan guna mencegah terjadinya efek samping terhadap janin.
Selama masa kehamilan, kadar prolaktin di dalam darah akan meningkat secara
otomatis agar payudara dapat menghasilkan ASI setelah persalinan. Akibat
peningkatan tersebut, ukuran kelenjar hipofisis juga akan bertambah besar, begitu
pula dengan tumor prolactinoma, terutama jika tumor sudah berukuran cukup
besar.
Pembesaran ukuran tumor bisa menyebabkan timbulnya gejala, seperti sakit
kepala dan gangguan penglihatan. Jika gejala tersebut muncul, dokter akan
menyarankan untuk kembali menggunakan obat-obatan untuk meredakan gejala
dan mencegah terjadinya komplikasi prolactinoma.
Setelah persalinan, jika prolactinoma yang diderita berukuran kecil, ibu dapat
menyusui bayi dengan normal. Namun jika prolactinoma cukup besar, disarankan
untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis endokrin sebelum menyusui
bayi guna memastikan keamanannya.