Anda di halaman 1dari 10

Gerakan non blok

A. Latar belakang

Gerakan Nonblok (GBN) atau yang dalam bahasa inggris disebut Non-Aligned Movement adalah
organisasi internasional yang berkeinginan untuk lepas dari kekuatan blok mana pun. Munculnya
organisasi ini karena perbedaan ideologi yang membuat negara berkembang sulit membangun
perekonomiannya. Blok Barat maupun Blok Timur sama sama mengklaim ideologinya yang paling
benar. Pertarungan ideologi keduanya lebih banyak berdampak negatif.

Menyadari pengutuban dunia dalam dua blok tersebut indonesia akhirnya memutuskan
menerapkan sistem politik luar negeri bebas aktif diperkenalkan pertama kali oleh Bung Hatta pada
2 September 1948. Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif dijelaskan dalam
pembukaan UUD 1945 alinea 1 dan 4.

Pada 28 April sampai dengan 2 Mei 1954 diselenggarakan Konferensi Kolombo di Srilanka.
Konferensi yang menjadi pelopor diadakannya KAA ini dihadiri oleh :

1. Ali Sastroamidjojo ( Perdana Menteri Indonesia)

2. Jawaharlal Nehru ( Perdana Menteri India)

3. U Nu ( Perdana Menteri Burma / Myanmar)

4. Mohammad Ali ( Perdana menteri Pakistan)

5. Sir John Kotelawala ( Perdana menteri Srilanka)

KAA menjadi cikal bakal lahirnya GNB. GNB bukanlah suatu organisasi yang bertujuan membentuk
blok sendiri. Pada akhir konferensi ditanda tangani sebuah Deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi
Bandung atau DASASILA bandung.

B. Terbentuknya Gerakan NonBlok

Pendirinya adalah lima pemimpin dunia, yakni :

1. Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito

2. Presiden Indonesia Sukarno

3. Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser

4. Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru

5. Kwame Nkrumah dari Ghana

Pada awal berdirinya, GNB hanya beranggota 25 negara. Namun, dalam perkembangannya,
keanggotaannya terus bertambah setiap tahun. Bagi negara yang ingin bergabung dengan GNB, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut.

1. Mengantuk politik bebas dan hidup berdampingan secara damai.

2. Mendukung gerakan gerakan kemerdekaan nasional.

3. Tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika serika atau Unit Soviet.

C. Tujuan didirikannya GNB adalah sebagai berikut.

1. Meredakan ketegangan dunia sebagai akibat persaingan dan permusuhan dua blok adidaya.
2. Mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai.

3. Mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis.

4. Menentang kolonialisme, politik apartheid, dan rasialisme.

5. Memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan
derajat.

6. Meningkatkan solidaritas di antara negara negara anggota Gerakan NonBlok.

7. Menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju terciptanya tatanan
ekonomi dunia baru.

d. Ke eksistensian GNB

Pertemuan pertama GNB dihadiri oleh 25 pemimpin negara ditambah 3 negara peninjau. Dimana ke-
25 negara itu ialah negara-negara berkembang yang baru merdeka pada sekitaran tahun 1961.
Dimana Indonesia termasuk pendirinya. Pada masa itu, GNB lebih bertujuan untuk meredakan
Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Namun setelahnya, tujuan GNB pun terus
berkembang meliputi kerjasama antarbangsa pada bidang-bidang lainnya sesuai kesepakatan
mereka.

GNB sangat dibutuhkan karena dapat dijadikan poros yang memiliki kekuatan dalam PBB untuk
memperjuangkan keberadaan dan hak daripada negara-negara berkembang. Perlu diketahui bahwa
sekitar enam puluh persen dari anggota PBB juga anggota dari GNB. Perwakilan Tetap RI di PBB,
Duta Besar Hasan Kleib juga menyatakan bahwa GNB masih relevan sebagai persatuan yang memilki
sifat penekan terbesar dalam organisasi PBB untuk menekan negara-negara adikuasa yang acapkali
mendominasi. Adanya keanggotaan-keanggotaan baru dalam GNB pun juga menunjukkan relevansi
terhadap eksistensi GNB di abad ke-21 ini.

Sebagai salah satu negara pendiri GNB, Indonesia perlu membuktikan relevansi eksistensi GNB di
abad ke-21 ini. Namun begitu, GNB harus lebih dipoles agar lebih sesuai dengan keadaan di abad ke-
21 ini. Dimana selain dominasi negara maju dalam perekonomian dan pembangunan, dunia juga
tengah mengalami dinamika sosial di dalam masing-masing negara. Tak lain, dinamika itu sendiri
juga disebabkan oleh persoalan politik, menyangkut sistem dan kehidupan politik, terorisme,
derasnya arus globalisasi, kesenjangan ekonomi yang kian meluas, permasalahan toleransi antar-
umat beragama, dan sebagainya.

Foto-foto pendiri GNB


E. Pertemuan Gerakan Bon Blok

Peran Indonesia dalam gerakan non blok dilaksanakan dalam beberapa pertemuan. Pertemuan
Gerakan Non Blok ini berlangsung tiga tahun sekali. Setelah pelaksanaan konferensi, kepala
pemerintah ataupun kepala negara tuan rumah konferensi akan dijadikan sebagai ketua gerakan
dengan masa jabatan selama tiga tahun. Di bawah ini terdapat beberapa pertemuan Gerakan Non
Blok.

KTT I bertempat di Belgrade pada tanggal 1 September 1961 – 6 September 1961

KTT II bertempat di Kairo pada tanggal 5 Oktober 1964 – 10 Oktober 1964

KTT III bertempat di Lusaka pada tanggal 8 September 1970 – 10 September 1970

KTT IV bertempat di Aljir pada tanggal 5 September 1973 – 9 September 1973

KTT V bertempat di Kolombo pada tanggal 16 Agustus 1976 – 19 Agustus 1976

KTT VI bertempat di Havana pada tanggal 3 September 1979 – 9 September 1979

KTT VII bertempat di New Delhi pada tanggal 7 Maret 1983 – 12 Maret 1983

Baca juga : Pengertian Ideologi Secara Umum dan Menurut Ahli

KTT VIII bertempat di Harare pada tanggal 1 September 1986 – 6 September 1986

KTT IX bertempat di Belgrade pada tanggal 4 September 1989 – 7 September 1989

KTT X bertempat di Jakarta pada tanggal 1 September 1992 – 7 September 1992

KTT XI bertempat di Cartagena de Indias pada tanggal 18 Oktober 1995 – 20 Oktober 1995

KTT XII bertempat di Durban pada tanggal 2 September 1998 – 3 September 1998

KTT XIII bertempat di Kuala Lumpur pada tanggal 20 Februari 2003 – 25 Februari 2003

KTT XIV bertempat di Havana pada tanggal 11 September 2006 – 16 September 2006

Pada tahun 1990, lebih tepatnya setelah keruntuhan Uni Soviet, Gerakan Non Blok lebih
memperhatikan kerjasama dalam bidang politk, ekonomi dan pembangunan negara. Peran
Indonesia dalam Gerakan Non Blok tersebut bertahan dan berlanjut sampai sekarang.
Note ; sudah dirangkum dan penting semua. SEMANGAT NGEDIT PPT YANG BAGUS OKE !!!!

Anda mungkin juga menyukai