Anda di halaman 1dari 4

Hepatitis A

Dr. dr. Imelda Rey, SpPD, K-GEH, dr. Retno

Hepatitis A merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis


A. Virus hepatitis A merupakan virus RNA rantai tunggal, termasuk dalam famili
Picornaviridae. Bila menyerang tubuh, virus hepatitis A akan menyerang sel-sel
hati (hepatosit) dan menyebabkan keluhan infeksi akut seperti mual, muntah,
malaise atau lemas, nyeri perut, nafsu makan yang menurun, serta demam.
Infeksi dari virus hepatitis A merupakan penyebab hepatitis akut yang
paling sering terjadi. Penyebaran dari virus ini terjadi secara fekal-oral, artinya
seseorang dapat terinfeksi lewat makanan yang terkontaminasi, air terkontaminasi,
dan kontak erat dengan individu yang terinfeksi. Tingkat kejadian infeksi hepatitis
A ditemukan lebih banyak pada negara berkembang dengan sosioekonomi rendah,
sanitasi yang buruk, dan higienitas yang buruk. Individu yang berpergian ke
daerah endemis, pengguna obat suntik, dan homoseksual memiliki risiko
mengalami hepatitis A yang lebih tinggi. Berbeda dengan virus hepatitis B
maupun C, seseorang yang mengalami infeksi hepatitis A tidak akan berkembang
menjadi penyakit hati kronis.

Tanda dan gejala dari hepatitis A


Infeksi hepatitis A akut merupakan penyakit yang bersifat self-limited atau
dapat sembuh dengan sendirinya. Setelah terinfeksi, virus akan mengalami masa
inkubasi di dalam tubuh selama 14-28 hari. Pada sebagian kasus, masa inkubasi
ini dapat berlangsung hingga 50 hari. Gejala yang dapat dirasakan Ketika
terinfeksi virus hepatitis A antara lain mual, muntah, mialgia (nyeri otot), mudah
lelah, dan demam. Pada saat buang air kecil dapat ditemukan urin berwarna gelap
seperti teh, sedangkan ketika buang air besar, tinja yang dihasilkan dapat
berwarna pucat. Memasuki fase lebih lanjut, dapat ditemukan ikterik atau
kekuningan yang terlihat pada mata maupun kulit. Ikterik diikuti dengan rasa
gatal. Hal ini disebabkan karena peningkatan pada serum bilirubin dalam tubuh.
Pemeriksaan laboratorium akan menemukan peningkatan dari fungsi hati,
berupa serum alanine aminotransferase, aspartate aminotransferase, bilirubin,
alkaline phosphatase, dan glutamyl transpeptidase. Pada umumnya, hasl
laboratorium ini akan mengalami perbaikan dalam satu hingga enam minggu sejak
gejala pertama kali dirasakan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, virus hepatitis A akan
menyerang sel-sel hati dalam tubuh. Namun, pada kasus yang langka, virus ini
juga dapat menyerang sel tubuh lainnya. Pankreatitis, rash, gagal ginjal akut,
pneumonitis, perikarditis, hemolisis, dan kolesistitis akut dapat menjadi
manifestasi ekstrahepatik dari virus hepatitis A.
Tingkat keparahan dari infeksi hepatitis A yang dialami seseorang dapat
bervariasi, terbagi dalam lima pola klinis, yaitu
1. Tidak bergejala
2. Infeksi bergejala dengan jaundice, urin gelap, dan tinja berwarna pucat
3. Hepatitis kolestasis dengan peningkatan alkali fosfatase dan bilirubin
berkepanjangan, dan pruritus (gatal-gatal).
4. Infeksi relaps
5. Hepatitis fulminan

Hepatitis fulminan merupakan spektrum terberat dari suatu infeksi hepatitis A


yang jarang terjadi. Komplikasi yang dapat berkembang dari hepatitis A yaitu
kolestasis berkepanjangan, gagal ginjal akut, maupun hepatitis autoimun.

Pengobatan hepatitis A
Hepatitis A merupakan infeks virus yang bersifat self limiting. Oleh karena
itu, tidak ada pengobatan spesifik yang diperlukan dalam mengatasi penyakit
hepatitis A. Sebagian besar individu yang mengalami infeksi hepatitis A akan
mengalami perbaikan dengan perawatan suportif. Perbaikan total umumnya
membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan.
Beberapa kasus hepatitis A yang berkembang menjadi hepatitis fulminan
membutuhkan tatalaksana yang lebih spesifik. Pada kasus kerusakan hati yang
sangat berat dan mengancam nyawa, mungkin diperlukan transplantasi hati
sebagai upaya penyelamatan.
Pencegahan hepatitis A
Upaya pencegahan untuk menghindari infeksi hepatitis A dilakukan
dengan sanitasi yang baik, keamanan dan kebersihan makanan (mencuci sayur
dan buah sebelum dimakan, memasak air hingga matang, hindari mengonsumsi
ikan yang hidup di air terkontaminasi). Selain itu, hindari melakukan hubungan
seksual berganti-ganti pasangan dan hubungan seks anal. Imunisasi hepatitis A
dapat memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi. Imunisasi ini dianjurkan
terutama pada individu dengan kondisi berikut :
 Anak berusia 12-23 bulan
 Anak dan remaja berusia 2-18 tahun yang belum pernah memperoleh
vaksin hepatitis A.
 Individu yang berpergian ke daerah endemis hepatitis A
 Pelaku seks pria dengan pria
 Pengguna obat-obatan injeksi
 Individu dengan risiko paparan di lingkungan kerja
 Individu yang berpotensi mengalami hepatitis A berat, yaitu individu
dengan penyakit hati kronis (hepatitis B dan C), infeksi HIV.

Hepatitis A pada sebagian besar individu akan mengalami proses


penyembuhan yang sangat baik. Individu pasca terinfeksi akan mengalami
imunitas jangka panjang sehingga jarang ditemukan kejadian infeksi berulang.
Hasil yang kurang baik mungkin terjadi pada individu yang berusia lebih tua dan
memiliki penyakit hati yang mendasarinya.

Referensi :
1. Iorio N, John S. Hepatitis A. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021.
2. Sherman KE, Kottilil S. Hepatitis A and E. In: Schiff’s Diseases of the Liver.
John Wiley & Sons, Ltd; 2017. p. 563–83.

3. Lemon SM, Ott JJ, Damme PV, Shouval D. Type A viral hepatitis: A
summary and update on the molecular virology, epidemiology, pathogenesis
and prevention. J Hepatol. 2018 Jan 1;68:167–84.

5. What is hepatitis A? | CDC. 2020.

Anda mungkin juga menyukai

  • Hepatitis B Awam
    Hepatitis B Awam
    Dokumen4 halaman
    Hepatitis B Awam
    WildaS Fatonah
    Belum ada peringkat
  • Hepatitis C Awam
    Hepatitis C Awam
    Dokumen4 halaman
    Hepatitis C Awam
    WildaS Fatonah
    Belum ada peringkat
  • Format CV
    Format CV
    Dokumen12 halaman
    Format CV
    WildaS Fatonah
    Belum ada peringkat
  • DIVISI KARDIOLOGI Leaflet
    DIVISI KARDIOLOGI Leaflet
    Dokumen16 halaman
    DIVISI KARDIOLOGI Leaflet
    WildaS Fatonah
    Belum ada peringkat
  • DFHFH
    DFHFH
    Dokumen1 halaman
    DFHFH
    Febrian Parlangga Muis
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen25 halaman
    1
    WildaS Fatonah
    Belum ada peringkat