Pengobatan hepatitis A
Hepatitis A merupakan infeks virus yang bersifat self limiting. Oleh karena
itu, tidak ada pengobatan spesifik yang diperlukan dalam mengatasi penyakit
hepatitis A. Sebagian besar individu yang mengalami infeksi hepatitis A akan
mengalami perbaikan dengan perawatan suportif. Perbaikan total umumnya
membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan.
Beberapa kasus hepatitis A yang berkembang menjadi hepatitis fulminan
membutuhkan tatalaksana yang lebih spesifik. Pada kasus kerusakan hati yang
sangat berat dan mengancam nyawa, mungkin diperlukan transplantasi hati
sebagai upaya penyelamatan.
Pencegahan hepatitis A
Upaya pencegahan untuk menghindari infeksi hepatitis A dilakukan
dengan sanitasi yang baik, keamanan dan kebersihan makanan (mencuci sayur
dan buah sebelum dimakan, memasak air hingga matang, hindari mengonsumsi
ikan yang hidup di air terkontaminasi). Selain itu, hindari melakukan hubungan
seksual berganti-ganti pasangan dan hubungan seks anal. Imunisasi hepatitis A
dapat memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi. Imunisasi ini dianjurkan
terutama pada individu dengan kondisi berikut :
Anak berusia 12-23 bulan
Anak dan remaja berusia 2-18 tahun yang belum pernah memperoleh
vaksin hepatitis A.
Individu yang berpergian ke daerah endemis hepatitis A
Pelaku seks pria dengan pria
Pengguna obat-obatan injeksi
Individu dengan risiko paparan di lingkungan kerja
Individu yang berpotensi mengalami hepatitis A berat, yaitu individu
dengan penyakit hati kronis (hepatitis B dan C), infeksi HIV.
Referensi :
1. Iorio N, John S. Hepatitis A. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021.
2. Sherman KE, Kottilil S. Hepatitis A and E. In: Schiff’s Diseases of the Liver.
John Wiley & Sons, Ltd; 2017. p. 563–83.
3. Lemon SM, Ott JJ, Damme PV, Shouval D. Type A viral hepatitis: A
summary and update on the molecular virology, epidemiology, pathogenesis
and prevention. J Hepatol. 2018 Jan 1;68:167–84.