DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT bunyi jantung III atau IV, jika iskemi akut atau pneumotoraks, efusi pleura, hipertensi
infark sebelumnya merusak fungsi otot papilar pulmonal
DALAM
maka dapat ditemukan murmur sistolik di - Saluran cerna: refluk esofagus, spasme
apikal karena regurgitasi mitral, meskipun tidak esofagus, Mallory-weis, pankreatitis,
khas untuk iskemi miokard penyakit bilier.
Angina Pektoris Stabil - Muskuloskeletal dan lainnya:
Defenisi costochondritis, herpes zoster, ansietas.
Pemeriksaan Penunjang
Angina pektoris stabil adalah nyeri dada a tau
chest discomfort yang terjadi karena keadaan - Elektrokardiografi (EKG)
seperti olahraga atau stres emosional yang ANGINA PEKTORIS TIDAK
- Stress testing dengan EKG STABIL/ NON ST ELEVATION
meningkatkan kebutuhan oksigen miokard
- Rontgen dada MYOCARDIAL INFARCTION
- Darah
(APTS/NSTEMI)
Anamnesis - Pencitraan jantung: SPECT, MSCT Defenisi
- Arteriografi koroner
Biasa muncul pada pria >50 tahun atau wanita Unstable angina (UA) adalah angina pektoris
> 60 tahun dengan keluhan chest discomfort Kriteria Diagnostik setara dengan ischemic discomfort dengan 1
(seperti berat, tertekan, diremas, terdesak, dan diantara 3 kriteria: 1. Muncul saat istirahat
jarang nyeri yang nyata), biasanya lokasi di Terdapat 3 kriteria untuk membantu (atau latihan ringan), biasanya berlangsung >
dada, crescendo-decrescendo, berlangsung 2-S menentukan jenis Angina: 1. Nyeri dada 10 menit, 2. Gejala berat dan baru pertama kali
menit (dapat menjalar ke bahu maupun kedua substernal, 2. Dicetuskan oleh aktifitas/ emosi, timbul, dan atau 3.Muncul dengan pola
lengan, punggung, interscapular, leher, rahang, 3. Membaik dengan istirahat atau NTG. crescendo (lebih berat, panjang, dan sering
gigi, dan epigastrium). Biasanya episode daripada sebelumnya).
angina muncul karena latihan atau emosi, dapat
juga saat istirahat dan membaik setelah Diagnosis Banding Anamnesis
istirahat. Pasien dapat terbangun pada malam
hari karena chest discomfort dan dispnea. - Kardiovaskular: infark miokard, - Nyeri dada : lokasi regio substernal atau
unstable angina, perikarditis, kadangkala epigastrium, yang menjalar
mioperikarditis, diseksi aorta ke leher, bahu kiri, dan atau tangan kiri.
Pemeriksaan Fisik - Sesak napas, epigastric discomfort
Pemeriksaan Fisik Pucat, eketremitas teraba dingin, dapat
ditemukan takikardi dan atau hipertensi (pada
Jika iskemi miokard luas, dapat ditemukan anterior infark), bradikardi dan atau hipotensi
diaphoresis, pucat, kulit dingin, sinus takikardi, (posterior infarc). Terdapat bunyi jantung III
bunyi jantung ketiga atau keempat, ronki basal dan IV, penurunan intensitas bunyi jantung,
paru, terkadang ditemukan hipotensi. ST ELEVATION MYOCARDIAL
paradoxical splitting pada bunnyi jantung II,
INFARCTION (STEMI)
dapat juga ditemukan transient midsystolic atau
Pemeriksaan Penunjang Defenisi late systolic apical systolic murmur karena
disfungsi katup mitral. Pericardia/ friction rub
- Elektrokardiografi (EKG) MenurutACC/ AHA STEM/ Guidelines 2004, dapat ditemukan pada transmural STEM I.
- Cardiac Biomarkers: CK-MB dan STEM I adalah elevasi segmen ST > l mm pada Pulsasi karotis seringkali menurun dalam
Troponin meningkat 2 lead berturut-turut (baik prekordial atau limb volume.
leads). Progresifitas infark miokard dibagi
- Stress testing dengan EKG
menjadi 1. akut (beberapa jam pertama-7 hari),
- CT angiography 2. healing (7-28 hari), dan 3. Sembuh (29 hari). Pemeriksaan Penunjang
Kriteria Diagnostik - Elektrokardiografi (EKG)
Anamnesis - Cardiac Biomarkers: Cardiac-specific
Diagnosis Non ST Elevation Myocardial
troponin T (cTnT) and cardiac-specific
Infarction (NSTEMI) ditegakkan jika pasien Nyeri visera seperti terbakar a tau tertusuk,
dengan UA memiliki nekrosis miokard, yang troponin I (cTnl)
letaknya biasanya di dada tengah atau - Ekokardiografi
terlihat pad a peningkatan cardiomarkers.
epigastrium, biasanya terjadi pada saat - Cardiac MRI
istirahat, terkadang menjalar ke lengan, dapat
Diagnosis Banding juga ke perut, punggung, rahang bawah, dan
Ieber, nyeri dibarengi dengan lemah, nausea, Diagnosis Banding
- ST elevation myocardial infarction
keringat, muntah, ansietas.
(STEMI) Unstable angina, Non ST Elevation Myocardial
Infarction, gambaran EKG elevasi segmen ST:
Pemeriksaan Fisik perikarditis dengan miokard infark, kor
pulmonal akut, kontusio miokard, dressier's
syndrome.
Dapat ditemukan hipo/hipertensi, S4/S3 gallop,
murmur, edema tungkai, dan pemeriksaan fisik
lain yang berkaitan dengan faktor risiko.
- Adanya takikardia sinus persisten (laju Hipertiroidisme, tirotoksikosis, EKG : dapat ditemukan fibrilasi ventrikel,
denyut jantung >100x/menit) saat siang feokromositoma, sindrom Brugada, sindrom takikardia ventrikel, artifak EKG yang mirip
hari dengan peningkatan laju berlebihan WolffParkinson- dengan fibrilasi ventrikel, left bundle branch
White, sindrom long QT.
dalam merespons aktivitas dan block baru
CARDIAC ARREST
normalisasi laju denyut jantung pada
malam hari yang dikonfirmasi dengan Diagnosis Banding
Defenisi
monitor Holter selama 24 jam. Hipovolemia, hipoksia, asidosis,
Cardiac arrest didefinisikan sebagai hipokalemia/hiperkalemia, hipotermia, tension
- Takikardia dan gejalanya bersifat non- berhentinya fungsi mekanis jantung secara pneumothorax, tamponade jantung, toksin,
paroksismal. mendadak, yang mungkin dapat reversibel trombosis paru, trombosis koroner.
dengan intervensi cepat namun dapat
- Morfologi gelombang P dan aktivasi
menyebabkan kematian apabila tidak ada
endokardium identik dengan ritme EKSTRASISTOL VENTRIKULAR
intervensi.
sinus.
Defenisi
Anamnesis
- Eksklusi penyebab sekunder sistemik
(mis. hipertiroidisme, feokromositoma, Didapatkan secara aloanamnesis. Dapat diawali Ekstrasistol ventrikular /premature ventricular
physical deconditioning) contractions (PVC) merupakan suatu aritmia
dengan riwayat peningkatan angina, dispneu,
yang terlihat jelas pada elektrokardiogram
palpitasi, mudah lelah, dan keluhan tidak
Pemeriksaan Penunjang dengan Iebar (umumnya > 120 milidetik) dan
spesifik lainnya. Akan tetapi gejala prodromal
morfologi QRS unik, yang terjadi akibat
- Laboratorium ( sesuai indikasi) : tes umumnya prediktif untuk penyakit jantung,
aktivasi atrium secara independen (gelombang
fungsi tiroid, elektrolit, urinalisis untuk namun tidak spesifik untuk memprediksi
P).
obat ilisit sudden cardiac death (SCD).
- EKG 12 sadapan Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
- Holter monitoring selama 24 jam
- Ekokardiografi - Umumnya asimptomatik
Nadi tidak teraba
- Palpitasi, rasa tidak nyaman pada leher pulse oxymetry (hipoksia dapat memicu Sindrom koroner akut, infark miokard,
atau dada, sinkop PVC) miokarditis, fibrilasi ventrikel, takikardia
ventrikel.
- Pasien akan merasa jantungnya seolah- - Gelombang A atau giant A pada pulsasi
olah berhenti berdenyut setelah suatu vena jugularis, splitting bunyi jantung
PVC II, dapat juga terdapat bunyi jantung S3
dan ronki (pada gagal jantung GAGAL JANTUNG
- Pada pasien dengan penyakit jantung kongestif), hipertensi dan S4 pada PVC Defenisi
dan PVC frekuen jangka panjang, dapat dengan hipertensi lama
menyebabkan angina, hipotensi, atau Merupakan sindrom klinis yang terjadi karena
gagal jantung - Temuan neurologis: agitasi dan temuan abnormalitas struktur danjatau fungsi jantung
aktivasi simpatis ( dilatasi pupil, kulit yang diturunkan atau didapat sehingga
- Riwayat penyakit komorbid seperti kering dan hangat, tremor, takikardia, mengganggu kemampuan pompa jantung.
penyakit jantung struktural (iskemia hipertensi) sugestifkatekolamin sebagai
atau penyakit katup jantung) penyebab PVC Anamnesis
- Perlu juga ditanyakan riwayat konsumsi Pemeriksaan Penunjang Fatigue, dyspnea, shortness of breath. Keluhan
obat-obatan digitalis, kebiasaan dapat berupa keluhan saluran pencernaan
mengonsumsi tembakau, kafein, - Laboratorium (sesuai indikasi): seperti anoreksia, nausea, dan rasa penuh. Jika
alkohol berlebihan elektrolit (terutama kalium dan berat dapat terjadi konfusi, disorientasi,
magnesium), kadar obat digitalis dalam gangguan pola tidur dan mood
serum darah, skrining obat-obatan
Pemeriksaan Fisik - EKG 12 sadapan
- Tekanan darah ( dapat ditemukan Pemeriksaan Fisik
- Holter monitoring selama 24 jam
hipotensi), nadi ( dapat ditemukan Posisi pasien dapat tidur terlentang atau duduk
denyut ektopik yang diikuti dengan - Ekokardiografi jika sesak. Tekanan darah dapat normal atau
long pause), dapat diikuti dengan meningkat pada tahap awal, selanjutnya akan
menurunnya intensitas bunyi jantung, Diagnosis Banding menurun karena disfungsi ventrikel kiri.
Penilaian perfusi perifer, suhu kulit, peninggian o Dispnea d'effort Definisi endokarditis infektif (EI) menurut
tekanan pengisian vena, adanya murmur o Hepatomegali modifikasi kriteria Duke.
sistolik, murmur diastolik, dan irama gallop o Efusi pleura
perlu dideteksi dalam auskultasi jantung. o Penurunan kapasitas vital 1/3 dari Anamnesis
Kongesti paru ditandai dengan ronki basah normal - Demam: akut dan subakut, menggigil,
pada kedua basal paru. Penilaian vena jugular o Takikarida (> 120 kali/menit) keringat, sepsis of unknown origin
dapat normal saat istirahat tetapi dapat - Anoreksia, penurunan be rat badan,
meningkat dengan adanya tekanan pada malaise
abdomen (abdominojugular reflux positif). Pemeriksaan Penunjang - Mialgia, artralgia
Pada abdomen adanya hepatomegali - Laboratorium : DPL, elektrolit, urea, - Nyeri punggung
merupakan tanda penting pada gagal jantung, kreatinin, gula darah, albumin, enzim - Riwayat EI sebelumnya, penyakit
asites, ikterus karena fungsi hepar yang hati. jantung bawaan (PJB), atau penyakit
terganggu. Edema ekstremitas yang umumnya - Analisa gas darah katup jantung
simetris dapat ditemukan. - Natriuretic peptide (B type natriuretic
Kriteria Diagnostik peptidesjBNP atau NT-pro BNP)
- Elektrokardiografi Pemeriksaan Fisik
Kriteria Framingham (2 gejala mayor, atau 1 - Foto toraks - Febris
gejala mayor dengan 2 gejala minor) - Ekokardiografi - Manifestasi kardiak: takikardi, murmur
Mayor : Paroxysmal nocturnal dyspnea - Exercise Testing regurgitasi baru
o Distensi vena leher - Manifestasi non-kardiak :
o Ronki paru Perdarahan subungual, nodus Osler
o Kardiomegali Diagnosis Banding
(pada EI S. aureus), lesi Janeway,
o Edema paru akut Acute respiratory distress syndrome, gagal Roth's spots, petekia. Nyeri
o Gallop S3 ginjal muskuloskeletal, nyeri dada pleuritis,
o Peninggian tekanan vena jugularis batuk (akibat emboli sepsis), infiltrat
o Refluks hepatojugular ENDOKARDITIS INFEKTIF paru nodular, piopneumotoraks.
Minor: Edema ekstremitas Splenomegali
Defenisi
o Batuk malam hari Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium : anemia, leukositosis, Defenisi - Doppler echokardiografi: peningkatan
hematuria mikroskopis, peningkatan tekanan trasmitral dan pressure half-
LED dan protein C-reaktif, faktor Stenosis Mitral adalah penyempitan atau time memanjang
rheumatoid, kompleks imun sirkulasi, konstriksi dari katup mitral, yaitu katup
penurunan komplemen serum, tes - Kateter jantung: peningkatan tekanan
yang memisahkan atrium kiri dengan ventrikel. baji kapiler paru, gradient transmitral
serologis Brucella, Bartonella,
Legionella, Chlamydophila psittaci, dan Anamnesis biasanya > 10 mmHg, pada kasus berat
C. Burnetii. di area katup mitral< 1 cm2
Sesak napas yang diperberat aktivitas,
- Kultur darah
paroxysmal nocturnal dyspnea, Diagnosis Banding
- Ekokardiografi
orthopnea,fatique. Atrial septal defect
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
Opening snap, loud 51 (closing snap), diastolic REGURGITASI MITRAL
Demam reumatik, atrial myxoma, endokarditis
rumbling murmur dengan hipertensi pulmonal,
Libman-Sacks, non-bacterial thrombotic
a parasternal lift with a loud P2 Defenisi
endocarditis (NTBE).
Pemeriksaan Penunjang Regurgitasi mitral (RM) adalah aliran balik
darah dari ventrikel kiri ke atrium kiri karena
- Elektrokardiogram: pembesaran atrium insufisiensi dari katup mitral.
PENYAKIT KATUP JANTUNG
kiri, fibrilasi atrial, hipertrofi ventrikel
Defenisi kanan Anamnesis
Penyakit katup jantung adalah gangguan dari - Rontgen thorax: pembesaran atrium kiri Dyspnea karena latihan, orthopnea, paroxysmal
katup jantung, yaitu jaringan yang mengatur dan ukuran ventrikel normal nocturnal dyspnea.
aliran darah melalui bilik jantung.
- Echokardiografi dua dimensi:
penebalan katup mitral dengan
keterbatasan gerakan katup dan
STENOSIS MITRAL berkurangnya diameter katup. Pemeriksaan Fisik
Holosistolik murmur menjalar ke aksila, S3, Defenisi menurunnya area aorta, gradient rata-
pergeseran apex jantung. rata > 50 mmHg (pada kasus berat).
Stenosis aorta adalah penyempitan pada katup - Kateter jantung: meningkatnya left
Pemeriksaan Penunjang aorta yaitu katup an tara ventrikel kiri dengan ventricular end-diastolic pressure,
aorta. gradient
- EKG: pembesaran atrium kiri, hipertrofi
ventrikel kiri Anamnesis transaorta 50 mmHg, area katup aorta<
- Rontgen thorax: pembesaran jan tung 0,7cm2
kiri Angina pektoris, sinkop, gejala gagal jantung
- Echokardiografi: pacta mitral kongestif: dyspnea saat aktivitas, orthopnea, Diagnosis Banding
regurgitasi yang kronis dan berat dapat paroxysmal nocturnal dyspnea. Sindrom koroner akut, mitral regurgitasi,
ditemukan pembesaran atrium dan Pemeriksaan Fisik stenosis mitral , prolaps katup mitral, miokard
ventrikel kiri infark.
- Doppler echokardiografi: pad a MR be Murmur ejeksi sistolik; medium pitched, baik
rat dapat ditemukan jet regurgitasi yang terdengar pada area aorta menjalar sampai
besar arteri karotis, carotid upstroke ; volume rendah, REGURGITASI AORTA
- Kateter jantung: peningkatan tekanan keterlambatan mencapai amplitudo puncak.
baji kapiler paru (PCWP), Defenisi
Pemeriksaan Penunjang
ventrikulografi: regurgitasi kontras ke Regurgitasi aorta adalah ali ran balik darah dari
atrium kiri. - EKG: pembesaran atrium kiri, hipertrofi aorta ke dalam ventrikel kiri karena insufisiensi
ventrikel kiri katup semilunaris aorta.
- Rontgen thorax: boot-shaped heart,
Diagnosis Banding Anamnesis
pada foto lateral tampak kalsifikasi
Stenosis aorta, ventricular septal defect, prolaps katup aorta Dyspnea, orthopnea, proxismal nocturnal
katup mitral. - Echokardiografi: penebalan katup aorta, dyspnea, angina, sinkop.
berkurangnya mobilitas katup,
hipertrofi ventrikel kiri konsentris. Pemeriksaan Fisik
STENOSIS AORTA Doppler echokardiografi: meningkatnya
tekanan gradient transvalvular dan
Kronik: Diastolic blowing murmurpada batas Peripartum cardiomyopathy (PPCM) kardiomiopati, sudden death dalam
kiri sternum, sirkulasi hiperdinamik, perubahan merupakan suatu kardiomiopati idiopatik keluarga
point maximal impulse. Akut: short diastolic dengan gagal jantung sekunder akibat disfungsi
blowing murmur, soft S1 sistolik ventrikel kiri pada akhir masa - Riwayat kebiasaan minum alkohol,
kehamilan atau dalam bulan menjelang narkoba, kemoterapi, atau terapi
Pemeriksaan Penunjang persalinan, dan merupakan suatu diagnosis radiasiPemeriksaan Fisik
- EKG: pembesaran atrium kiri, hipertrofi eksklusi. - Kronik: Diastolic blowing murmurpada
ventrikel kiri Anamnesis batas kiri sternum, sirkulasi
- Rontgen thorax: kronik ~ pembesaran hiperdinamik, perubahan point maximal
jan tung, uncoiling of the aorta, akut - Tanda dan gejala awal PPCM seringkali impulse. Akut: short diastolic blowing
kongesti paru dengan ukuran jantung menyerupai fisiologis normal murmur, soft S1
normal. kehamilandan dapat meliputi kelelahan,
- Echokardiografi: kronik ~ pembesaran edema perifer, sesak napas terutama Kriteria Diagnostik
ventrikel kiri, large Doppler jet pressure saat beraktivitas (dyspnea on exertion), 1. Berkembangnya gagal jantung pada akhir
halftime< 400 ms, akut ~ ventrikel kiri orthopnea, paroxysmal nocturnal bulan masa kehamilan atau dalam 5 bulan
belum membesar dyspnea, dan batuk kering persisten. pasca persalinan
- Kateter jan tung tekanan pulsasi Iebar,
aortografi: regurgitasi kontras ke - Gejala tambahan: rasa tidak nyaman 2. Disfungsi sistolik ventrikel kiri (fraksi ejeksi
ventrikel kiri pada abdomen akibat kongesti hati, ventrikel kiri <45%)
pusing, nyeri prekordial, palpitasi, pada
stadium lanjut dapat terjadi hipotensi 3. Penyebab gagal jantung tidak dapat
Diagnosis Banding
postural, anemia diidentifikasi, dan
Mitral stenosis , regurgitasi pulmonal, stenosis
tricuspid - Riwayat PPCM pada kehamilan 4. Tidak ditemukannya penyakit jantung
sebelumnya sebelum bulan terakhir masa kehamilan
Prognosis
PENYAKIT ARTERI PERlFER
Hanya 11 o/o individu yang lahir dengan TOF Pemeriksaan Fisik
dapat bertahan hidup tanpa operasi paliatif Defenisi
sampai usia 20 tahun, dan hanya 3% yang - Aksentuasi komponen pulmonal S2
dapat hid up sampai usia 40 tahun. (terdengar pada apeks >90%) Penyakit arteri perifer (PAP) adalah kelainan
klinis karena adanya stenosis atau oklusi di
- Bunyi klik pada awal sistolik (early aorta atau arteri ekstremitas.
systolic click)
Anamnesis
- Ejeksi murmur midsistolik
Keluhan terjadi pada < 50 o/o pasien yaitu
- Left parasternal lift klaudikasio intermiten (rasa nyeri, ache, keram,
baal, atau kelelahan pada otot selama aktivitas
Pemeriksaan Penunjang
dan menghilang dengan istirahat) yang
- Laboratorium : darah perifer lengkap, dirasakan di distal dari lokasi oklusi, misalnya
HIPERTENSI PULMONAL ANA, HIV, TSH, fungsi hati, di bokong, pinggul, dan otot paha jika oklusi di
biomarker aortoiliaka, sedangkan sakit di betis dirasakan
Defenisi
jantung (BNP, NT-proBNP, troponin T) jika oklusi di arteri femoral-poplitea. Keluhan
dirasakan lebih sering pada ekstremitas bawah - Ankle brachial index (ABI)
dibandingkan ekstremitas atas. Keluhan lain - Pengukuran tekanan segmental
yaitu pasien merasakan dingin atau baal pada - Segmental pulse volume recordings
kaki dan ibu jari kaki yang seringkali dirasakan - Ultrasonografi dupleks: gambaran B-
pada malam hari ketika posisi tungkai mode dan pengukuran kecepatan aliran
horizontal dan meningkat ketika tungkai pada darah dengan Doppler
posisi menggantung. Pada kasus iskemia berat, - Oksimetri transkutaneus
nyeri dapat tetap ada pada saat istirahat. - Tes stress (treadmill]
- Arteriogram
Pemeriksaan Fisik - Magnetic resonance angiography
Menurunnya atau tidak terabanya nadi di distal (MRA], computed tomographic
dari oklusi, terdengarnya bruit, dan otot ampak angiography (CTA), dan angiografi
atrofi. Pada kasus berat terdapat penebalan kontras konvensional
kuku, kulit tampak halus dan mengkilap,
menurunnya suhu kulit, ram but kaki rontok,
pucat a tau sianosis. Ulkus atau gangren dapat
ditemui pada pasien dengan critical limb Diagnosis Banding
ischemia. Pemeriksaan refleks tungkai juga Pseudoklaudikasio,penyakit obstruksi vena
dapat menurun karena neuropati iskemia. berat, kompartemen sindrom kronik, penyakit
lumbar dan stenosis spinal, penyakit muskular
Pemeriksaan Penunjang inflamasi.