Susiana (48)
Tiara Suci Larasati (49)
Ulil Hikmah Fauziah (50)
Vabeladita Devi Anindika(51)
Wahyu Wiji Astuti (52)
Penger
tian
Analisis Klasifika
Jurnal si
AsKep Etiologi
RUMUSAN
MASALAH
ACS
Penatal Patofisi
aksanaa ologi/Pa
n thway
Pemerik
saan Manifes
Diagnos tasi
tik Komplik
asi
TERIMAKASIH
Sindrom Koroner Akut adalah gangguan
fungsi sistem kardiovaskuler yang
disebabkan karena otot jantung
kekurangan darah akibat adanya oklusi
pembuluh darah arteri koroner dan
tersumbatnya pembuluh darah jantung
(AHA, 2017).
BACK
KLASIFIKASI
Infark miokard
Infark miokard dengan
dengan elevasi
non elevasi segmen ST Angina Pektoris tidak
segmen ST (STEMI:
(NSTEMI: non ST stabil (UAP: unstable
ST segment
segment elevation angina pectoris)
elevation myocardial
myocardial infarction)
infarction)
BACK
ETIOLOGI
Spasme
Trombosis
Atheroscle
rosis
BACK
BACK
M A S I F E S TA S I K L I N I S
Nyeri
Ruptur
Kematian
muskulus
mendadak
papilaris
KOMPLIKASI
Ruptur
Syokkardio
septum
genik
ventikuler
BACK
PENATALAKSANAAN MEDIS
Umum Khusus
• Pasien dianjurkan istirahat total • Beta Bloker
• Pasien puasa 4-6 jam, setelah • ACEInhibitor
pasien tidak ada keluhan nyeri • Lipid Lowering Terapi
dada dapat diit cair
(atorvastatin)
• Segera pasang Ivline • TrombolitikTerapi
• Oksigen
• Nitral (cedocard)sublingual
• Heparin
• Nitrogliserin oral atau infus
• Platelet Gliko Protein (GP)
(drip) Iib/IIIa reseptor Bloker.
• Aspirin 160 mgdikunyah • Primary dan Rescue PTCA
• Pain killer(Morphine/Petidine) • CABG
• Penderita dirawat di
CVCU/ICCU, memerlukan
monitorketat
BACK
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
2. Penurunan curah jantung b/dgangguan irama jantung, stroke volume, pre load
dan afterload,kontraktilitas jantung.
3. Nyeri akut berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis),
kerusakan jaringan
BACK
ANALISIS JURNAL
Populasi
Penelitian ini dilakukan di ruangan rawat inap Intensive Cardiovaskuler Care Unit RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten. Jumlah populasi berjumlah 12 pasien dengan responden yang diteliti berjumlah
8 orang pasien. Identifikasi sampel yang terlibat menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu
tidak ada riwayat penggunaan akupresur untuk tujuan apa pun, tidak adanya bekas luka, goresan,
cacat pada titik akupresur, kemampuan berbicara dan memahami bahasa baik, keluhanyan nyeri
dalam rentan nyeri sedang (0-5), indeks masa tubuh (IMT) dalam batas normal, tidak ada riwayat
operasi jantung, penyakit psikologis dan kecanduan alkohol atau obat-obatan. Berikutnya kriteria
ekslusi yaitu pasien menolak dijadikan sampel, rasa panas, kemerahan, pembengkakan serta mati
rasa pada titik akupresur, pasien yang mengalami fraktur tulang rusuk atau vertebra, luka bakar dan
pasien terpasang peralatan invasive pada titik akupresure.
Intervensi
Intervensi terapi akupresur/sentuhan diberikan pada lokasi titik LI4 terletak di bagian belakang
tangan kanan/kiri antara tulang metacarpal pertama dan kedua dan hampir sepanjang tulang radial.
Dilakukan selama ± 20 menit dalam 10 detik diberikan tekanan sekitar 3 - 5 kilogram dengan periode
istirahat 2 detik.
NEXT
Comparation
Dalam penelitian ini terdapat jurnal pembanding yaitu berdasarkan penelitian
yang dilakukan Narimani et al pada tahun 2018 memperlihatkan hasil bahwa
akupresure diberikan pada kelompok intervensi pada titik L14 terbukti
signifikan dalam mengurangi keluhan nyeri dada pada pasien dengan penyakit
jantung.
Outcome
Perubahan skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale/VAS yang diberikan
intervensi terapi akupresur melaporkan rata-rata pre test 4 (0-10) dan post
tets 2 (0- 10). Penerapan terapi akupresur yang dilakukan pada pasien Acute
Coronary Syndrome/ACS dengan keluhan nyeri dada mampu memberikan
manfaat mengurangi nyeri.
Time
Tahap observasi serta pencarian literatur dimulai pada tanggal 4 – 30
November 2019.
BACK BACK
Sumber: Pelatihan BTCLS 2020 BACK