Anda di halaman 1dari 38

PTO ADVANCE DAN

KAJIAN GUEDLINE
NSTEMI, Edema paru dan Pneumonia

Sherinda Syafa Ardhana


20224040078
Kel . E
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Topik Pembahasan

Pendahuluan Kasus
01 02

Analisis SOAP
03 04 Guedline
01
SINDROM KORONER
AKUT - NSTEMI
DEFINISI
Sindrom Koroner Akut (SKA)

Sindrom koroner akut merupakan suatu kumpulan gejala klinis


iskemia miokard yang terjadi secara tiba-tiba akibat kurangnya
aliran darah ke miokard berupa angina, perubahan segmen ST pada
elektrokardiografi (EKG) 12 lead, dan peningkatan kadar biomarker
kardiak. SKA terdiri dari tiga kelompok yaitu angina pektoris tidak
stabil/ APTS (unstable angina (UA)), non-ST-segmen elevation
myocardial infarction (NSTEMI), dan STsegmen elevation
myocardial infarction (STEMI) (Kumar and Cannon, 2009.).

NSTEMI termasuk salah satu spektrum Sindrom coroner


akut (SKA) yang ditandai dengan adanya tanda dan gejala
iskemia atau infark miokard yang disebabkan oklusi
parsial atau emboli distal arteri koroner tanpa disertai
elevasi segmen ST pada gambaran EKG.
Klasifikasi Penyakit SKA

NSTEMI

S KA (S indrom
Koroner Akut) STEMI

UAP (Unst a b le
A n gina Pe ctoris)
TANDA DAN GEJALA NSTEMI

01 02 03 04
Dapat disertai Terdapat salah satu
Nyeri dada Lama serangan
penjalaran kelengan atau lebih faktor
substernal lebih dari 20 menit
kiri,punggung,rahan risiko: kencing
g dan ulu hati manis, kolesterol,
darah tinggi,
keturunan
Faktor Resiko Pemeriksaan Penunjang

• Hiperkolesterolemia
• Hipertensi • Pemeriksaan fisik
• Diabetas melitus • Pemeriksaan EKG
• Merokok • Pemeriksaan marka
• Obesitas
• Tekanan yang memberatkan
jantung
kerja jantung ( batuk, • Rontgen thorax
mengejan) • Ekokardiografi
PENATALAKSANAAN
TERAPI SKA
terapi awal adalah terapi yang diberikan
pada pasien dengan diagnosis kerja
kemungkinan SKA atau definitif SKA atas
dasar keluhan angina di ruang gawat
darurat, sebelum ada hasil pemeriksaan
EKG dan/atau marka jantung (sebelum
diagnosis STEMI/NSTEMI ditegakkan).
Terapi awal yang dimaksud adalah morfin,
oksigen, nitrat, aspirin
clopidogrel/ticagrelor (disingkat
MONACO/MONATICA), yang tidak
harus diberikan semua atau bersamaan.

Gambar. Algoritma Evaluasi dan Tatalaksana SKA PNPK SKA 2019


Penatalaksanaan SKA (sebelum ada hasil pemeriksaan EKG) dan/atau marka jantung (sebelum diagnosis
STEMI/NSTEMI ditegakkan)

MONACO/MONATICA
(morfin, oksigen, nitrat, aspirin
clopidogrel/ticagrelor)

1. Tirah Baring
2. Oksigen 5.Nitrat tablet/sublingual. Dapat diulang setiap
3. Aspirin 160-320 mg lima menit sampai maksimal tiga kali pemberian.
4. Penghambat reseptor ADP (adenosine Nitrat intravena diberikan pada pasien yang tidak
diphosphate), dapat dipilih satu di antara responsif dengan terapi tiga dosis nitrat sublingual
pilihan berikut:
a. Ticagrelor: Dosis awal 180 mg per oral 6.Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang
dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 2 x setiap 10-30 menit, bagi pasien yang tidak
90 mg/hari responsif dengan terapi tiga dosis Nitrat sublingual
b. Clopidogrel: Dosis awal 300 mg per oral
dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 75
mg/hari (pada pasien yang direncanakan
untuk terapi reperfusi menggunakan agen
fibrinolitik, penghambat reseptor ADP yang
dianjurkan adalah clopidogrel).
02
PNEUMONIA
PNEUMONIA
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan
• Usia
akut pada parenkim atau jaringan paru yang
• Gaya hidup ( m erokok dan m inum
diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit.
Pneumonia dapat menyerang siapa saja, baik alkohol)
anak, dewasa muda atau orang tua. Pneumonia • Riwayat P enyakit dasar:penyakit
menyerang manusia dan sekitar 450 juta kasus jantung kronik,penyakit ginjal
tiap tahunnya. Pneumonia dibagi menjadi 3 kronik,penyakit hati kronik,
yaitu community acquired pneumonia (CAP) penyakit paru kronik,penyakit
atau pneumonia komunitas, hospital acquired
m etabolik,penyakit susunan saraf
pneumonia (HAP) dan ventilator associated
pneumonia (VAP).
KLASIFIKASI
PNEUMONIA

Berdasarkan klinis dan epidemiologis


• P neum onia kom uniti (Com m unity
Acquired P neum onia)
• P neum onia N osokom ial (Hospital
AcquiredPneumonia) P neum onia
AspirasI
• P neum onia pada penderita
Immunocompromised
PENATALAKSANAAN
TERAPI PNEUMONIA

Dalam hal mengobati penderita pneumonia perlu


diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinisnya
baik dan tidak ada indikasi rawat dapat diobati
dirumah. Untuk meninjau ada atau tidaknya faktor
modifikasi yaitu keadaan yang dapat meningkatkan
risiko infeksi dengan mikroorganisme pathogen yang
spesifik misalnya s.pneumonia yang resisten penisilin
PETUNJUK TERAPI EMPIRIS MENURUT PDPI
03
EDAMA PARU
Definisi
Edema paru timbul bila cairan yang difiltrasi oleh dinding
mikrovaskuler lebih banyak dari yang bisa dikeluarkan.
Akumulasi cairan ini akan berakibat serius pada fungsi paru
oleh karena tidak mungkin terjadi pertukaran gas apabila
alveoli penuh terisi cairan. Dalam keadaan normal di dalam
paru terjadi suatu aliran keluar yang kontinyu dari cairan dan
protein dalam pembuluh darah ke jaringan interstisial dan
kembali ke sistem aliran darah melalui saluran limfe.
Faktor yang Penyebab
mempengaruhi
Edema paru akut dapat terjadi
karena penyakit jantung maupun
penyakit di luar jantung ( edema paru
kardiogenik dan non kardiogenik ).
• permeabilitas membran yang Angka kematian edema paru akut
berubah. karena infark miokard akut mencapai
• tekanan hidrostatik 38 – 57% sedangkan karena gagal
mikrovaskuler yang meningkat. jantung mencapai 30% (Haas,
• tekanan peri mikrovaskuler yang 2002). Pengetahuan dan
menurun. penanganan yang tepat pada edema
• tekanan osmotik / onkotik paru akut dapat menyelamatkan jiwa
mikrovaskuler yang menurun. penderita. Penanganan yang rasional
• tekanan osmotik / onkotik peri harus berdasarkan penyebab dan
patofisiologi yang terjadi (Alpert,
mikrovaskuler yang meningkat. 2002).
• gangguan saluran limfe.
Tatalaksana Edema Paru Kardiogenik

Penatalaksanaan meliputi
pemberian oksigen yang adekuat,
restriksi cairan, mempertahankan
fungsi kardiovaskular dengan obat-
obatan ino-tropik, serta obat-obatan
yang menurunkan preload(nitrat,
morfin dan diuretik) dan
afterload(ACE inhibitor)
Kasus
NSTEMI, PNEUMONIA DAN EDAMA PARU
Deskripsi Kasus
Identita s P a s i e n
Nama Ruang dan
pasien Ny. T No. bed ICCU KL III Bed 3

No. RM ***033 Tanggal masuk 24/06/2023

TTL/ BB 31 Dec 1959 (63 thn) / 60 kg Tanggal keluar -


Status
pasien BPJS PBI DPJP dr. Muhammad Taufik Ismail, Sp.JP

K r o n o logi P a s ie n M a s u k RS

Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada


sebelah kiri tidak menjalar, keringat dingin (+),
mual (+), nafas ngos-ngosan sejak kemarin,
sampai di ruangan pasien tidak sadar, terpasang
ventilator.
K o ndisi P a s ie n

Nyeri bagian dada sebelah kiri, keringat dingin, mual


Keluhan Utama Riwayat penyakit keluarga
muntah, sesak nafas, tidak sadarkan diri. Hipertensi

-
Diagnosa Pneumonia Edema Paru NSTEMI Riwayat alergi obat/
makanan
Hipertensi -
Riwayat penyakit Riwayat pengobatan pasien

Tanda tanda vital

Parameter Penyakit / Tanggal Nilai Normal 24-06-2023 (IGD) 25-06-2023 26-06-2023 27-06-2023 28-06-2023 29-06-2023 30-06-2023 1-07-2023
(ICCU)

Tekanan Darah (mm Hg) <140/90 102/71 113/85 124/77 121/89 130/83 102/66 121/73 123/82
Nadi (kali per menit) 60-100 106x 112x 100x 96x 53x 57x 61x 65x
Suhu Badan (oC) 36,1-37,2 C 36,5 36,7 36,7 36,0 36,3 36,4 - -
Respirasi (kali per menit) 18-20 18 16 15 20 16 16 234 22x
SPO2 99 100 % 100% 100% 100 % 99 % 100% 100%
Hasil Laboratorium
Laboratorium Rutin / Tanggal Nilai Normal 24-06-2023 25-06-2023 26-06-2023 27-06-2023 28-06-2023 29-06-2023 30-06-2023 1-07-2023
(IGD) (ICCU)
HEMOGLOBIN 11.7 - 15.5 13.5 (N) - - - - - - 15.1 (N)
EOSINOFIL 2-4 1 (L) - - - - - - 5 (H)
LEUKOSIT 4.5 - 11.5 8.40 (N) - - - - - - 3.49 (L)
NETROFIL SEGMEN 50 - 70 57 (N) - - - - - - 60 (N)
NETROFIL ABSOLUT 1.5 - 7.0 4.8 (N) - - - - - - 2.1 (N)
PO2 83.0 - 27.0 (L) 130.0 (H) 27.0 (L) 33.0 (L) 117.0 (H) 140.0 (H) 207.0 (H) -
108.0
Obat yang diberikan :

Pantoprazole Inj /12 jam - v v v v v v v


Sedacum Inj 15mg / 3ml /24 jam v - - - - - - -
Furosemide Inj /12 Jam v v v v v v v v (stop)

R U T E
PARENTERAL
Fluimucil Ampul (1 ampul) /12 jam - v v v (stop) - - - -
Clotastop IV 750unit/jam /24 jam v (stop) - - - - - - -
Fentanyl 0,05mg/Ml/2ml /24 jam - v - - - - - -
Amiodarone inj /24jam v (stop) - - - - - - -
Kcl 7 46 % (3 flash drip rl /24 jam - - - - - - - v
500) iv
R U T E O R A L

Lactulax syrup 15 ml (1 /24 jam - v - v v v v v


cth)
Captopril 12,5mg 1 tab /8 jam v v v v v v v v
Bisoprolol Fumarate 2.5 /24 jam - v v v v v v v
mg 1 tab
Acetylcysteine 200 Mg 1 /24 jam - - - - v v v v
tab
Atorvastatin 40 Mg 1 tab /24 jam - v - v v v v v
Clopidogrel 1 tab /24 jam - v (4 tab v v v v v v
pre PCI)
Aspilet tab /24 jam - v v v v v v v
Isosorbide 5mg k/p (jika /24 jam v - - - - - - -
nyeri dada)
KSR 600 NG Alufoil 1 Tab /12 Jam - - - - - - - v
Levofloxacin 750mg 1 Tab /24 jam - - - - - - - v
I . V.
F.D.

Levofloxacin inf 750 mg /24 jam v v v v v v v (stop) -


Analisis SOAP
NSTEMI, PNEUMONIA DAN EDAMA PARU
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker

Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan


24-06-2023 -Mengeluh nyeri dada TTV : 1. Sedacum Inj 15mg / 3ml. /24jam Rekomendasi : M. Rinaldi Apriyatna
(IGD) sebelah nyeri TD : 102/71, S : 36,5 , RR : 2. Furosemide Inj. /12jam -Furosemide inj sudah sesuai sebagai -Monitoring efek
- sesak napas 18, N : 106x. 3. Captopril 12,5mg 1 tab /8jam terapi akut edema paru dengan 0.5-1 samping obat
- keringat dingin (+), mual 4. Levofloxacin inf 750 mg /24jam mg/kg (or 40 mg) IV over 1-2 antihipertensi gol.
(+) Hasil Lab : 5. amiodaron inj /24jam minutes; may be increased to 80 mg Acei karena bisa
HB : 13.5 (N), EOSINOFIL : 1 6. Clotastop IV 750unit/jam if there is no adequate response menyebabkan
-Diagnosa : NSTEMI, (L), LEKOSIT : 8.40 (N), 7. ISDN 5mg k/p within 1 hour;not to exceed 160-200 kejadian hiperkalemi
Pneumonia, Edema Paru NETROFIL SEGMEN : 57 (N), mg/dose (Medscape) >10% (Medscape)
NETROFIL ABSOLUT 4.8 (N).
PO2 : 27.0 (L) -Pemberian sedacum inj (midazolam) -Monitoring keluhan
- riwayat hipertensi
sebagai penenang agar tidak dan tanda-tanda
merasakan nyeri. (PERKI.2016) vital pasien

-Levofloxacin inf sudah sesuai


Sebagai terapi pneumonia. 500 mg
once daily or bid for 7-14 days,
infused over 60 minutes. (mims)

- ISDN 5mg k/p sudah sesuai dosis


nya perOral 15-80 mg/hari dibagi 2-3
dosis (PERKI,2015)

- Inhibitor ACE diindikasikan


penggunaannya untuk jangka
panjang,
kecuali ada indikasi kontra, pada
pasien dengan fraksi ejeksi ventrikel
kiri ≤40% dan pasien dengan
diabetes mellitus, hipertensi, atau
penyakit
ginjal kronik (PGK) (Kelas I-A). Dosis
sudah sesuai captopril 2-3 x 6,25-50
mg (PERKI.2015)
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker

Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan


25-06-2023 - pasien trf dari IGD ke TD: 113/85, N : 112x, S : 1. Pantoprazole Inj/12jam -Statin (atorvastatin 40mg) Rekomendasi : M. Rinaldi Apriyatna
ICCU 36,7, RR : 16, PO2 : 2. Fluimucil Ampul inj (1ampul) sebagai pengurangan faktor tingkatkan dosis
- keluhan sesak nafas 100% 3. Furosemide Inj/12jam resiko terjadinya penumpukan Bisoprolol
- keringat dingin, 4. Lactulax syrup 15 ml (1 plak penyumbat sudah sesuai fumarate 10
- mual - tindakan PCI cth)/24jam karena harus diberikan pada mg/hari untuk
5. Captopril 12,5mg 1 tab/8jam semua penderita UAP/NSTEMI, dosis angina
6. Bisoprolol Fumarate 2.5 mg 1 termasuk mereka yang telah (PERKI.2015)
tab/24jam menjalani terapi revaskularisasi,
7. Atorvastatin 40 Mg 1 tab jika tidak terdapat indikasi
8. Clopidogrel 1 tab/24jam kontra (Kelas I-A) (PERKI.2015)
9. Aspilet tab/24jam
10. levofloxacin 750 mg/24jam -Terapi clopidogrel sudah
sesuai,dosis loading clopidogrel
adalah 300 mg, dilanjutkan 75 mg
setiap hari (Kelas I-A).
(PERKI.2015)

- pemberian dual antiplatelet


aspilet 80mg /24jam dan cpg 75mg
/24jam sudah sesuai sebagai
pengencer darah agar tidak
terjadi sumbatan (PERKI, 2016)

- laxtulac (lactulose) sebagai


pencahar feses agar pasien tidak
terganggu fungsi ginjal nya ketika
mengeden.

DRP :
- Bisoprolol fumarate underdose
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker

Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan


26-06-2023 tersedasi TD: 124/77, N : 1. Pantoprazole Inj/12jam Terapi sudah sesuai, Rekomendasi : M. Rinaldi
100x, S : 36,7, RR : 2. Fluimucil Ampul inj terapi dilanjutkan. tingkatkan Apriyatna
15, PO2 : 100% (1ampul) dosis
3. Furosemide Inj/12jam Bisoprolol
4. Captopril 12,5mg 1 fumarate 10
tab/8jam mg/hari untuk
5. Bisoprolol Fumarate 2.5 dosis angina
mg 1 tab/24jam (PERKI.2015)
6. Clopidogrel 1 tab/24jam
7. Aspilet tab/24jam -Monitoring
8. levofloxacin 750 efek samping
mg/24jam obat
antihipertensi
gol. Acei
karena bisa
menyebabkan
kejadian
hiperkalemi
>10%
(Medscape)

-Monitoring
keluhan dan
tanda-tanda
vital pasien
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker

Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan


27-06-2023 Kondisi pasien TD : 121/89, N : 1. Pantoprazole Inj/12jam Terapi sudah sesuai terapi Rekomendasi M.Rinaldi Apriyatna
melemah 96x, S : 36,0 , RR : 2. Fluimucil Ampul inj dilanjutkan tingkatkan
20, PO2 : 100% (1ampul) dosis
3. Furosemide Inj/12jam Bisoprolol
4. Lactulax syrup 15 ml (1 fumarate 10
cth)/24jam mg/hari untuk
5. Captopril 12,5mg 1 dosis angina
tab/8jam (PERKI.2015)
6. Bisoprolol Fumarate 2.5
mg 1 tab/24jam -Monitoring
7. Atorvastatin 40 Mg 1 efek samping
tab obat
8. Clopidogrel 1 tab/24jam antihipertensi
9. Aspilet tab/24jam gol. Acei
10. levofloxacin 750 karena bisa
mg/24jam menyebabkan
kejadian
hiperkalemi
>10%
(Medscape)

-Monitoring
keluhan dan
tanda-tanda
vital pasien
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker

Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan


28-06-2023 Pasien sadar, on TD : 130/83, N : 1. Pantoprazole Inj/12jam - switch terapi flumuicil Rekomendasi M.Rinaldi Apriyatna
ventilatori. 53x, S : 36,3 , RR : 2. Acetylcysteine 200 Mg 1 inje ke asetylsistein tab tingkatkan
16, PO2 : 100% tab/24jam sudah sesuai dengan dosis
3. Furosemide Inj/12jam kriteria switch terapi yaitu Bisoprolol
4. Lactulax syrup 15 ml (1 obat yang sejenis dan fumarate 10
cth)/24jam berasal dari golongan yang mg/hari untuk
5. Captopril 12,5mg 1 sama (NIH) dosis angina
tab/8jam (PERKI.2015)
6. Bisoprolol Fumarate 2.5 Terapi sudah sesuai.
mg 1 tab/24jam -Monitoring
7. Atorvastatin 40 Mg 1 efek samping
tab obat
8. Clopidogrel 1 tab/24jam antihipertensi
9. Aspilet tab/24jam gol. Acei
10. levofloxacin 750 karena bisa
mg/24jam menyebabkan
kejadian
hiperkalemi
>10%
(Medscape)

-Monitoring
keluhan dan
tanda-tanda
vital pasien
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker

Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan


29-06-2023 Pasien TD : 102/66, N : 1. Pantoprazole Terapi sudah sesuai Monitorong M.Rinaldi
kooperatif, 57x, S : 36,4, RR Inj/12jam tanda tanda Apriyatna
terintubasi. : 16, PO2 : 99% 2. Acetylcysteine 200 vital pasien,
Mg 1 tab/24jam dan
3. Furosemide keluahan
Inj/12jam sesak, batuk,
4. Lactulax syrup 15 ml demam.
(1 cth)/24jam
5. Captopril 12,5mg 1
tab/8jam
6. Bisoprolol Fumarate
2.5 mg 1 tab/24jam
7. Atorvastatin 40 Mg 1
tab
8. Clopidogrel 1
tab/24jam
9. Aspilet tab/24jam
10. levofloxacin 750
mg/24jam
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker
Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan

30-06-2023 Nyeri dada (-) TD : 121/73, N : 1. Pantoprazole Inj/12jam Terapi sudah sesuai terapi -Monitoring M.Rinaldi Apriyatna
61x, RR : 234, 2. Acetylcysteine 200 Mg 1 dilanjutkan. efek samping
SPO2% : 100% tab/24jam obat
3. Furosemide Inj/12jam antihipertensi
4. Lactulax syrup 15 ml (1 gol. Acei
cth)/24jam karena bisa
5. Captopril 12,5mg 1 menyebabkan
tab/8jam kejadian
6. Bisoprolol Fumarate 2.5 hiperkalemi
mg 1 tab/24jam >10%
7. Atorvastatin 40 Mg 1 (Medscape)
tab
8. Clopidogrel 1 tab/24jam -Monitoring
9. Aspilet tab/24jam keluhan dan
10. levofloxacin 750 tanda-tanda
mg/24jam (stop) vital pasien
Asuhan kefarmasian
Tanggal& Jam
Nama & Paraf Apoteker
Subyektif Obyektif Terapi Assesment (DRP) Care Plan

1-07-2023 nyeri dada (-), TD : 123/82, N : 1. Pantoprazole Terapi sudah sesuai. -Monitoring M.Rinaldi
sesak napas 65X, RR : 22, Inj/12jam efek samping Apriyatna
berkurang, 2. Acetylcysteine 200 obat
Mg 1 tab/24jam antihipertens
lemas (+)
3. Furosemide i gol. Acei
Inj/12jam karena bisa
4. Lactulax syrup 15 ml menyebabka
(1 cth)/24jam n kejadian
5. Captopril 12,5mg 1 hiperkalemi
tab/8jam >10%
6. Bisoprolol Fumarate (Medscape)
2.5 mg 1 tab/24jam
7. Atorvastatin 40 Mg 1 -Monitoring
tab keluhan dan
8. Clopidogrel 1 tanda-tanda
tab/24jam vital pasien
9. Aspilet tab/24jam
Kajian
Guedline
Atorvastatin

Clopidogrel

Kemenkes RI, 2019 Kemenkes RI, 2019


Clotastop
Lactulax

Kemenkes RI, 2019

MIMS, 2023
SWITCH TERAPI OBAT

ISDN
Flumuicil inj Asetylsistein tab

switch terapi flumuicil inje ke asetylsistein tab sudah


sesuai dengan kriteria switch terapi yaitu obat yang
sejenis dan berasal dari golongan yang sama (NIH)
Kemenkes RI, 2019
MIMS, 2023
Kriteria :

(NIH. 2014)
Aspilet,Bisoprolol, dan clopidogrel Captopril

Perki-ppk 2018
Perki-ppk 2018 Levofloxacin
Aspilet

MIMS, 2023 MIMS,2023

Furosemid

Akhmad yun , dkk


2020
PERMENKES N O 2 8
TA H U N 2 0 2 1
REKOMENDASI
• Merekomendasikan peningkatan dosis bisoprolol fumarate menjadi 10mg/hari agar

mendapatkan manfaat yang efektif

• Monitoring terhadap efek samping dari pemberian obat dualantiplatelet karena

penggunaan warfarin bersama aspirin dan/atau clopidogrel meningkatkan risiko

perdarahan dan oleh karena itu harus dipantau ketat (Kelas I-A).

• Monitoring terhadap efek samping obat ACEI yang memiliki adverse drug reaction yang

dapat menyebabkan hiperkalemia.

• Monitoring secara berkala keluhan dan tanda-tanda vital pasien terutama kondisi jantung
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai