Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF : KARDIOLOGI
RUMAH SAKIT ISLAM SAKINAH MOJOKERTO
TAHUN 2017

ANGINA PAKTORIS
1. Pengertian (Definisi)  Simptom kompJek yang secara klinik berupa nyeri dada
seperti dicekik atau diperas berlangsung 1-10 menit yang
biasa timbul saat latihan dan menghilang saat istirahat

2. Anamnesis  Riwayat nyeri dada seperti dicekik atau diperas berlangsung


1-10 menit yang biasa timbul saat latihan dan menghilang
saat istirahat

3. Pemeriksaan Fisik  Rasa tidak enak seperti berat dan tekanan


 Lokasi retrosternal, leher, lcngan atau rahang
 Dicetuskan latihan, emosi, dingin
 Berlangsung 3-10 menit, hilang pada istirahat
 Nafas pendek, keringat banyak, cemas dan fatigue

4. Kriteria Diagnosis  Angina stabil


 Angina variant
 Sindroma koroner akut, dibagi menjadi:
1. Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI: ST
segment elevation myocardial infarction)
2. Infark miokard dengan non elevasi segmen ST (NSTEMI: non
ST segment elevation myocardial infarction)
3. Angina Pektoris tidak stabil (UAP: unstable angina pectoris)

5. Diagnosis  Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Elektrokardiografi : depresi segmen ST atau elevasi
 Foto thoraks
 Ekokardiografi
 Angiografi

6. Diagnosis Banding  Diseksio aorta


 Perikarditis akut
 Nyeri esofagus atau lambung
 Penyakit tulang belakang toraks dan leher dengan kompresi
radiks saraf
 Nyeri kostokondral
 Emboli paru, rupture esophagus

7. Pemeriksaan Penunjang  Elektrokardiografi


 Angiografi
 Foto thoraks
 Ekokardiografi
8. Terapi Angina pektoris stabil:
 Nitroglycerin sublingual
 Isosorbit dinitrate sublingual « Antagonis kalsium
 Antagonis beta
 Anti platelet

Angina tidak stabil:


 Dirawat sebagai infark
 Nitrat intravena atau oral
 Heparin intravena
 Antagonis kalsium dan anti platelet

Angina variant:
 Nitrat dan antagonis kalsium
 Operasi pintas koroner
 Angioplasti dengan balon

9. Edukasi  Hindari makan-makanan yang berlemak


 Olahraga teratur
 Batasi konsumsi rokok

10. Prognosis  Tergantung jumlah koroner yang terlibat


 Adanya komplikasi
 Adanya faktor resiko
 Frekuensi serangan iskemia

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi C

13. Penelaah Kritis

14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan Pedoman PERKI2004 Tatalaksana Sindrom Koroner Akut tanpa


ST-elevasi

Anda mungkin juga menyukai