Akbar Shiddiq
Ischemic
Stroke
Critical
Leg
Clinically Silent Angina Ischemia
Transient Ischemic Attack
Claudication/PAD
Cardiovascular Death
Increasing Age
Bentuk Klinis dari Penyakit Jantung Iskemik
dibagi menjadi dua, yaitu
Angina
Aortic Coronary
Ventricular Ventricular the duration of Diastolic Vascular
Pressure Volume
diastole
pressure resistance
Atherogenesis
Keadaan yang dapat
menimbulkan nyeri dada
• Reflux esofagus
•Ruptur esofagus
•SKA : Infark angina Gastrointestina
l
•Penyakit kel empedu
•MVP • Ulkus peptikum
Kardia •Stenosis Aorta • Pankreatitis
k •Kardiomiopati
hipertropi
• Perikarditis
•Emboli Paru
•Pnemonia
Paru •Pneumothorax
• Pleuritis •Musculoskeletal
Lain-lain
•Herpes zoster
Klasifikasi
Exertional
Silent
Variant
Ischemia
Anginal
Syndrome-X Equivalent
Syndrome
Prinzmetal’s
Angina
Exertional angina
Iskemia yang terjadi saat kebutuhan
miokard meningkat ( saat aktifitas /
stres / emosi tinggi ). Keluhan hilang
saat istirahat karena stenosis
koroner yang ada tidak
menimbulkan gangguan saat
istirahat.
Variant angina
Gangguan suplai koroner yang transien terjadi akibat
vasospasme atau agregasi platelet
Prognosis baik
Anginal Equivalent Syndrome
Keluhan pasien muncul dalam
bentuk sesak napas saat
aktifitas ( exertional dyspneu )
BUKAN nyeri dada.
Transmural ischemia
Sering ditemukan
• Anamnesis
• EKG
• Exercise Evaluas • Pem Fisik
Evaluas Testing :
i Angina i fungsi • Ro Thorak
• Treadmill test LV • Echocardiogram
• Nuklir jantung
• Stres echo
Anamnesis
Onset
Karakteristik
Lokasi
Durasi
Tidak
Tidak
berhubungan
berhubungan
dengan kondisi
dengan posisi
lain seperti
dan gerakan
herpes zoster,
tubuh
trauma, dll
Faktor Risiko
Secara umum berhubungan dg fc aterosklerosis :
• Merokok,berapapun jumlahnya
• Kadar kolesterol total dan LDL yg tinggi
• Hipertensi
• Diabetes mellitus
• Usia lanjut
• Riwayat PJK dlm keluarga
Obesitas
Hipertrofi LV
Canadian Classification of Angina
Angina only with
extreme exertion
Class I
Angina with walking 1
Class II to 2 blocks
R e s ting L V Fu n ction
(C lin ica l A sse ss m e n t)
H ig h R is k L o w R is k
jantung S ta b le R e c u rre nt A n g in a
M e d ic a l T h e ra py C o ro n a ry A rte rio g ra p hy
Exercise Testing
Menghilangkan gejala
Merokok
Dyslipidemia
Diabetes Mellitus
Obesitas
Stress
Hiperhomosisteinemia
Terapi
A n g in a
T re a tm e n t O p tio n s
M e d ic in e P e rc u ta n e o u s CABG
In te rva tio n
• Beta-blockers
• Ca channel
blockers
• Nitrates
• Aspirin
• Statins
Anti-anginal drug therapy
Offer a short acting nitrate (for immediate short term relief) 1 and
either a beta blocker or calcium channel blocker (CCB) as first-line treatment 2
If symptoms not satisfactorily controlled with two anti-anginal drugs and the person
is waiting for revascularisation (or revascularisation not appropriate), consider
adding third anti-anginal drug.
Do not offer a third anti-anginal drug if stable angina is controlled with two
drugs
32
CHRONIC CORONARY
SYNDROME
Coronary Arteri Disease (CAD) adalah proses patologis yang ditandai dengan akumulasi
plak aterosklerotik pada arteri epikardial, baik obstruktif maupun non-obstruktif.
Memiliki periode yang lama dan stabil tetapi juga dapat menjadi tidak stabil setiap saat,
biasanya karena peristiwa aterotrombotik akut yang disebabkan oleh ruptur atau erosi plak.
Chronic
Coronary
Penyakit ini kronis, paling sering progresif, dengan gejala yang berat.
Stable CAD Syndrome
Perjalanan CAD
progresif dan
resiko yang terus
berlanjut
Comorbidities and other
causes of symptoms
Menilai kesehatan umum pasien, penyakit penyerta, dan kualitas hidup.
Jika revaskularisasi tidak mungkin menjadi pilihan terapi, pengujian lebih lanjut
dapat dilakukan untuk mencari terapi yang tepat.
Jika nyeri jelas non-angina, tes diagnostik lain dapat diindikasikan untuk
mengidentifikasi penyebab gastrointestinal, paru, atau muskuloskeletal nyeri dada.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
biokimia :
Hb, fungsi tiroid,
HbA1C, troponin, EKG 12 lead
kreatinin, profil
lipid
Angiografi computed
tomography coroner
Angiografi
koroner
invasif.
Penilaian risiko kejadian
Tatalaksana
Tujuan
Mengurangi gejala dan meningkatkan
prognosis melalui pengobatan dan intervensi
yang tepat, dan untuk mengendalikan faktor
risiko termasuk perilaku gaya hidup
Terapi non Farmakologi
Terapi Farmakologi
Obat anti iskemik
Strategi
bertahap
untuk
pemberian
obat anti-
iskemik
jangka
panjang
pada
pasien
CCS
Recommendations for event
prevention I
Recommendations for event
prevention I
Recommendations for event
prevention I
Recommendations for event
prevention I
x
Revaskularisasi
Perjalanan klinis pasien dengan CCS mungkin jinak dari waktu ke waktu
Risiko komplikasi dapat terjadi pada pasien tanpa gejala, dan dengan demikian penilaian status risiko
berlaku untuk pasien simtomatik dan asimtomatik.
Pasien dengan • Harus dipantau lebih hati-
gejala stabil <1 hati, karena berisiko lebih
tahun setelah besar
sindrom koroner
akut atau pasien • Direkomendasikan
dengan post setidaknya dua kunjungan
revaskularisasi pada tahun pertama.
• Dilakukan evaluasi tahunan untuk menilai status klinis pasien secara keseluruhan dan kepatuhan
pengobatan, dan faktor resiko yang dapat memperberat penyakit kardiovaskular
EKG 12 sadapan