Anda di halaman 1dari 15

Nama Kelompok

1. Fela Nur Latifah


2. Anggi Juni Santosa
3. Mutia Dwi Wahyuning
4. Lutfiana Azizah
5. Alifatul Fiqiyah
6. Yusuf Syahrul Mubarok
Definisi Tamponade Jantung
TAMPONADE
JANTUNG Epidemiologi

Etiologi dan Klasifikasi

Patogenesis Tamponade Jantung

Patofisiologi
DEFINISI

Tamponade jantung adalah sindrom klinik dimana terjadi


penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat
akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, atau gas di
perikardium, sebagai akibat adanya efusi, trauma, atau ruptur
jantung
Manifestasi Klinis
TAMPONADE
JANTUNG Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


Epidemiologi

Frekuensi Jenis Kelamin

Mortalitas/ Morbiditas Umur


Etiologi dan Klasifikasi
Pada keadaan ini,
tamponade jantung dapat Acute tamponade: biasanya
menyebabkan mekanisme disebabkan oleh ruptur traumatik
kompensasi menyeluruh dari ventrikel akibat trauma
yang cepat. Timbunan darah tumpul
dan clot sebesar 150 cc Low-
Acute surgical
dapat menyebabkan tamponade pressure .
kematian secara cepat. tamponade

Medical Subacute
Meliputi keadaan efusi tamponade tamponade
perikardial akibat perikarditis Disebabkan peningkatan tekanan
akut, perikarditis karena pengisian dan cardiac
. output yang
keganasan atau gagal ginjal terbatas
Inflamasi ,tumor, invasi kuman ke
pericardium, gagal ginjal dsb.
Perlengketan, klasifikasi
PATHWAY Trauma pasca-infak, pasca
pembedahan jantung
Ruptur Jantung, pembutukan eksudat
Pericarditis konstriktif ke pericardium
Nyeri Dada
Pergerakan fase diastolik dan Efusi Pericardium
sistolik menurun Tekanan Ventrikel Pengisian Diastolik Tamponade jantung

Iskemia Tekanan Vena

miokardium Volume sekuncup

Peningkatan
Aliran darah tekanan vena
Penurunan Curah jantung
koroner menurun jugularis, ansietas,
edema

Gangguan Perfusi Jaringan

Kongesti Pulmonalis

Sesak nafas

Gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif


TANDA & GEJALA
Pemeriksaan Penunjang

Rontgen dada Elektrokardiografi


Laboratorium
(EKG)

1. Peningkatan creatine Didapatkan PEA (Pulseless Electric


Menunjukkan gambaran kinase Activity), merupakan dimana pada
“water bottle-shape 2. Profil renal dan CBC EKG didapatkan irama sedangkan
heart” uremia pada perabaan nadi tidak ditemukan
3. Protrombin time (PT) pulsasi. PEA Amplitude gelombang
dan aPTT (activated P dan QRS berkurang pada setiap
partial gelombang berikutnya.
thromboplastin time
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Pengkajian Primer

Data Subjektif
Data Obyektif
1. Riwayat Kesehatan sekarang 1. Airway :Tidak ditemukan adanya tanda dan gejala.
a. Cedera tumpul atau 2. Breathing : Takipnea peningkatan tekanan vena saat
cedera tembus pada dada inspirasi ketika bernafas spontan
b. Dispnea 3. Circulation : Takikardi, peningkatan volume vena
c. Cemas intravaskular. Pulsusparadoksus >10 mmHg, tekanan
d. Nyeri dada nadi <30 mmHg, tekanan sistolik <100 mmHg,
pericardial friction rub, pekak jantung melebar, Trias
e. Lemah
classic beck berupa distensis vena leher, bunyi
2. Riwayat Kesehatan jantung melemah / redup dan hipotensi didapat pada
a. Penyakit jantung sepertiga penderita dengan tamponade. tekanan nadi
b. Penyakit infeksi dan neoplastik. terbatas, kulit lembab, bibir, jari tangan dan kaki
c. Penyakit ginjal sianosis,
4. Disability : Penurunan tingakat kesadaran
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Pengkajian Sekunder
1. Exposure : Adanya jelas trauma tajam dan tumpul di daerah dada.
2. Five Intervensi : Foto thorax menunjukkan pembesaran jantung EKG menunjukkanelectrical alternas atau amplitude gelombang Pdan
QRS yang berkurangpada setiap gelombang berikutnyaEchocardiografi adanya efusi pleura.
3. Hasil pemeriksaan Echocardiografi pada tamponade jantung menunjukkan:
a. Kolapsdiastolepada atrium kanan
b. Kolaps diastole pada ventrikel kanan
c. Kolaps pada atrium kiri
d. Peningkatan pemasukan abnormal pada aliran katup trikuspidalis dan terjadi penurunan pemasukan dari aliran katup mitral > 15 %
e. Peningkatan pemasukan abnormal pada ventrikel kanan dengan penurunan pemasukan dari ventrikel kiri
f. Penurunan pemasukan dari katup mitralPseudo hipertropi dari ventrikel kiri
g. Pemeriksaan Doppler : Analisis Doppler terhadap tanda morfologi jantung dapat membantu dalam menegakkan keakuratan diagnosa
klinis dan mendukung pemerikasaan laboraturium dari pola hemodinamik pada tamponade.
4. Head to Toe
h. Kepala dan wajah : pucat, bibir sianosis.
i. Leher : peninggian vena jugularis.
j. Dada : ada jejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada, tanda kusmaul, takipnea, bunyi jantung melemah / redup dan pekak jantung
melebar.
k. Abdomen dan pinggang : tidak ada tanda dan gejala.
l. Pelvis dan Perineum : tidak ada tanda dan gejala.
m.Ekstrimitas : pucat, kulit dingin, jari tangan dan kaki sianosis.
n. Inspeksi Back / Posterior Surface : Tidak ada tanda dan gejala.
Diagnosa 01

keperawatan
Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
ditandai dengan takipnea, tanda kusmaul

02
Penurunan curah jantung b.d perubahan
sekuncup jantung ditandai dengan distensi vena
jugularis, perubahan EKG, TD menurun, kulit
dingin, pucat, jaritangan dan kaki sianosis,

Perfusi jaringan (cerebral, perifer,


03
cardiopulmonal, renal, gastrointestinal) tidak
efektif b.d suplai O2 menurun ditandai dengan
nadi lemah, TTV abnormal, penurunan
kesadaran, kulit pucat, sianosis, akral dingin.
Intervensi
Pantau ketat tanda-tanda vital terutama
frekuensi pernafasan Perubahan polanafas
dapat mempengaruhi tanda-tanda vital
01

Anjurkan untuk bed rest/ istirahat total


05 02 Berikan oksigen sesuai indikasi Oksigen yang
Menurunkan kebutuhan oksigen adekuat dapat menghindari resiko kerusakan
jaringan

04 03
Lakukan tindakan perikardiosintesis. Dengan Berikan cairan intravena sesuai indikasi atau
perikardiosintesis cairan dalam ruang untuk akses emergency.Mencegah terjadinya
pericardium dapat keluar kekurangan cairan.
1. Lapisan elastis yang berisi cairan yang berfungsi untuk membungkus
jantung dan pembuluh darah besar lainya disebut....
A. Lapisan fibrosa
B. Pericardium
C. Pericardium visceral
D. Pericardium parietalis
E. Miokardium
2. Pasien post KLL dibawa ke UGD dengan adanya luka
benturan didada sebelah kiri, dada pasien terlihat adanya
memar, pasien mengalami sesak nafas akibat dari benturan
tersebut, nadi pasien teraba lemah, kulit pasien teraba dingin,
hasil pemeriksaan EKG tidak normal pasien mengalami distensi
pada vena jugularisnya, hasil pemeriksaan didapatkan TD:
90/80 mmHg, N: 55x/menit, S: 35,5°C, RR: 24x/menit. Apakah
diagnosa yang tepat untuk kasus diatas?
A. Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi jantung
B. Perfusi perifer tidak efektif b/d peningkatan tekanan darah
C. Resiko gangguan sirkulasi spontan b/d kekurangan volume
cairan
D. Resiko penurunan curah jantung b/d perubahan irama
jantung
E. Gangguan sirkulasi spontan b/d penurunan fungsi ventrikel

Anda mungkin juga menyukai