Anda di halaman 1dari 19

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan Yang
Diampu oleh Ns. Etlidawati, S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh :

Siti Sayyidatina F.Z. 1811010014


Della Suci Lestari 1811010018
Aenaul Mukharomah 1811010049
Mutia Dwi Wahyuning 1811010050
Fela Nur Latifah 1811010051
Mega Klaudia Putri L. 1811010071

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
ilmu kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Implementasi Keperawatan” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas Metodologi Keperawatan yang diampu oleh Ibu Ns.
Etlidawati, S.Kep.,M.Kep.

Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan sehingga


kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tentu saja dalam makalah kami masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca.

Purwokerto, 01 Oktober 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dokumentasi dan Implementasi .......................................... 6


B. Tujuan Implementasi .............................................................................. 7
C. Pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan ................... 7
D. Kategori dalam implementasi keperawatan .......................................... 8
E. Metode Implementasi ............................................................................. 8
F. Tahap-tahap tindakan keperawatan ........................................................ 9
G. Hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan? .................................. 9
H. Petunjuk pendokumentasian pelaksanaan (implementasi) ..................... 12
I. Dokumentasi keperawatan tahap implementasi ..................................... 13
J. Contoh format pendokumentasian implementasi ................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 18
B. Saran ...................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving
yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari
lima tahap yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap
tersebut berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah
satunya adalah implementasi atau pelaksanaan. Proses keperawatan
menyediakan struktur bagian praktis dengan penggunaan pengetahuan dan
keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk mengekspresikan kebutuhan
perawatan ( human caring ). Keperawatan digunakan secara terus-menerus
ketika merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan dengan
mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam merencanakan asuhan
dengan mengobservasi respons pasien terhadap setiap tindakan sebagai
penatalaksanaan dalam suatu asuhan keperawatan. Pada saat implementasi
perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat dari
diagnosa keperawatan. Di mana perawat membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Sehingga, dengan proses
keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat
dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau
menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan secara
hukum perlu mencatat observasi keperawatan, perawatan yang diberikan, dan
respons pasien.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian implementasi, dan dokumentasi keperawatan?
2. Apa tujuan implementasi?
3. Bagaimana pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan?
4. Ada berapa kategori dalam implementasi keperawatan?
5. Bagaimana metode implementasi?
6. Bagaimana tahap-tahap tindakan keperawatan?
7. Hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan?
8. Bagaimana petunjuk pendokumentasian pelaksanaan (implementasi)?
9. Dokumentasi keperawatan tahap implementasi ?
10. Bagaimana contoh format pendokumentasian implementasi keperawatan
dalam sebuah asuhan keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian implementasi, dan dokumentasi
keperawatan?
2. Untuk mengetahui tujuan implementasi?
3. Untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan implementasi
keperawatan?
4. Untuk mengetahui kategori dalam implementasi keperawatan?
5. Untuk mengetahui metode implementasi?
6. Untuk mengetahui tahap-tahap tindakan keperawatan?
7. Untuk mengetahui Hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan?
8. Untuk mengetahui petunjuk pendokumentasian pelaksanaan
(implementasi)?
9. Untuk mengetahui dokumentasi keperawatan tahap implementasi ?
10. Untuk mengetahui contoh format pendokumentasian implementasi
keperawatan dalam sebuah asuhan keperawatan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dokumentasi Keperawatan Dan Implementasi


Dokumentasi penting dalam perawatan kesehatan sekarang ini.
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak
yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
berwenang. Catatan medis harus mendeskripsikan tentang status dan
kebutuhan klien yang komprehensif, juga layanan yang diberikan untuk
perawatan klien. Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas
perawatan tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim
perawatan dalam memberikan perawatan. Implementasi, yang merupakan
komponen dari proses keperawatan, adalah kategori dari perilaku keperawatan
di mana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan.
Implementasi mencakup melakukan, membantu, atau mengarahkan kinerja
aktivitas kehidupan sehari-hari, memberikan arahan perawatan untuk
mencapai tujuan yang berpusat pada klien, menyelia dan mengevaluasi kerja
anggota staf, dan mencacat serta melakukan pertukaran informasi yang
relevan dengan perawatan kesehatan berkelanjutan dari klien.
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi
keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,
pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan
agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai
kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal,
dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang

6
mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan,
dan kegiatan komunikasi.

B. Tujuan Implementasi keperawatan


1. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di
evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang
singkat.
2. Mempertahankan daya tahan tubuh.
3. Mencegah komplikasi.
4. Menemukan perubahan system tubuh.
5. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien.
6. Implementasi pesan dokter.

C. Pedoman dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan


1. Berdasarkan respons klien.
2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10. Bersifat holistik.
11. Kerjasama dengan profesi lain.
12. Melakukan dokumentasi.

7
D. Kategori dalam Implementasi Keperawatan
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga
kategori dari implementasi keperawatan, antara lain:
1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan,
menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-
hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi,
memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi
penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai
kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,
meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan
jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual,
bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,
melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data
dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan
tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

E. Metode Implementasi
Beberapa metode yang digunakan dalam tahap implementasi keperawatan
pada asuhan keperawatan yaitu:
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari.
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya
dilakukan dalam sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan,
berpakaian, menyikat gigi, berhias.
2. Konseling Konseling adalah metode implementasi yang mebantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan
menangani stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal antara
klien, keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk
membantu klien menerima perubahan yang akan terjadi, yang diakibatkan
stres berupa dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.

8
3. Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk
menyajikan prinsip prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatan
kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status
kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain.

F. Hal-hal yang harus di dokumentasikan


Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan intervensi
tersebut.
3.Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk
Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 % , hasil : luka tampak
bersih, pus tidak ada, tidak berbau. 4.Berikan tanda tangan dan nama jelas
perawat satu tim kesehatan yang telah melakukan intervensi.

G. Tahap-tahap tindakan keperawatan


Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan, yaitu:
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:
a. Review antisipasi tindakan keperawatan
b. Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
c. Mengetahui yang mungkin timbul
d. Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif

9
f. Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik
g. Intervensi.
2. Pada tahap pelaksanaan.
a. Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya
terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.
c. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar
manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah
energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman,
privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah
diberikan.
3. Pada tahap terminasi.
a. Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d. Lakukan pendokumentasian
Tindakan keperawatan di bedakan berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara profesional antara lain adalah.
a. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk
dan printah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Contoh tindakan
independent :
1) Memberikan perawatan diri
2) Mengatur posisi tidur
3) Menciptakan lingkungan yang terapeutik
4) Memberikan dorongan motivasi
5) Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual

10
6) Partisipasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:
a) Tindakan Diagnostik
(1) Wawancara dengan klien
(2) Observasidan pemeriksaan fisik
(3) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana,misalnya HB dan
membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut.
b) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah
klien. Misalnya: Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan
melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada bagian tubuh
yang tertekan.
c) Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien. Misalnya: Perawat
mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.
d) Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
b. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan
tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan
dokter. Misalnya: Pemberian obat obatan sesuai dengan intruksi dokter .
Jadi jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter,
tetapi pemberian obat sampai atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.
c. Dependent
Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain. seperti ahli
gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya. Misalnya: Pemberian
nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan
fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.

11
d. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus di ikuti oleh pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

H. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)


Petunjuk yang harus diperhatikan dalam pendokumentasian implementasi
antara lain:
1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak
jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis
kembali diatas atau disamping.
2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk
mengisi tempat yang tidak digunakan.
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna
menghindari kealpaan (lupa).
5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
6. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan.
7. Dokumentasikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi
terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian
dari tindakan keperawatan.
9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan tindakan
invasif yang mempunyai resiko tambahan.
10 Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
11. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus
ditulis, tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah
baku/lazim dapat digunakan.
12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan
ungkapan klien untuk memperjelas maksud.

12
I. Dokumentasi Keperawatan Tahap Implementasi

Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait


dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi,
pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah
kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat
harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam
hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses
pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-
faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan kegiatan komunikasi.

Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi


keperawatan. Komponen yang ada pada format dokumentasi implementasi
pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan :

a) Nama pasien, umur.


b) Ruangan, kamar, bed.
c) Nomor registrasi, nomor rekam medik.
d) Hari, tanggal , dan waktu.
e) Diagnosa.
f) Tindakan keperawatan dan hasil, respon klien.
g) Paraf dan nama jelas perawat.

Kegiatan yang dilakukan dalam dokumentasi implementasi adalah :


1. Melanjutkan pengumpulan data dan pengkajian.
Pada saat melakukan kegiatan perawat tetap menjalankan pengkajian dan
pengumpulan data. Contoh : Saat melakukan prosedur memandikan
pasien ditempat tidur atau saat melakukan backrub, perawat akan
memperoleh data tentang status fisik seperti kondisi kulitnyadan
kemampuan pergerakannya.
2. Melaksanakan intervensi keperawatan.

13
3. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan laporan keperawatan secara verbal.
5. Mempertahankan rencana asuhan.

J. Tehnik Dokumentasi Keperawatan Pada Tahap Implementasi


Keperawatan
Pendokumentasian implementasi meliputi cara catatan intervensi,
diagnosa yang direncanakan, waktu target yang sudah ditetapkan pada
intervensi.
Contoh Format Dokumentasi Implementasi Keperawatan :

No.Diagnosis Masalah Kolaboratif Tgl/Jam Tindakan Paraf

Pedoman Pengisian Format Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Nomor diagnosis keperawatan/masalah kolaboratif.
Tulislah nomor diagnosis keperawatan/masalah kolaboratif sesuai
dengan masalah yang sudah teridentifikasi dalam format diagnosis
keperawatan.
2. Tanggal/jam
Tulislah tanggal, bulan, dan jam pelaksanaan tindakan keperawatan.
3. Tindakan
a) Tulislah nomor urut tindakan
b) Tindakan dituliskan berdasarkan urutan pelaksanaan tindakan
c) Tulislah tindakan yang dilakuakn beserta hasil atau respon yang jelas
d) Jangan lupa menuliskan nama/jenis obat, dosis,cara memberikat, dan
instruksi medis yang lain dengan jelas
e) Jangan menuliskan istilah sering, kecil, besar, atau istilah lain yang
dapat menimbulkan persepsi yang berbeda atau masih menimbulkan
pertanyaan. Contoh :memberi makan lebih sering dari biasanya. Lebih

14
baik tuliskan pada jam berapa saja memberikan makan dan dalam
berapa porsi makanan diberikan
f) Untuk tindakan pendidikan kesehatan tulislah “melakukan penkes
tentang (…..) laporan penkes terlampir
g) Bila penkes dilakukan secara singkat tulislah tindakan dan respon
pasien setelah penkes dengan jelas
4. Paraf
Tuliskan paraf dan nama terang.

Contoh Kasus:
Tn Antony, seorang laki-laki berusia 75 tahun, masuk di unit bedah dari
ruang pemulihan setelah pemasangan pen pada pinggul. Riwayatnya
menunjukkan bahwa Tn. Antony hidup sendrian di sebuah apartemen. Istrinya
meninggal 10 tahun yang lalu. Tn. Antony mempunyai banyak teman dan
terlibat dalam Lembaga Swadaya Masyarakat. Dia suka jalan dan naiFk
sepeda. Kali ini dia masuk rumah sakit Karena jatuh dari sepeda. Program
medis pasca operasi untuk Tn.Antony adalah sebagai berikut.
1) Kateter foley untuk drainase berat jenis.
2) 2% NaCldengan KCL20 mEq untuk di infuskan selama 8 jam.
3) Morfin sulfat 6-8, IM setiap 3-4 jam, bila nyeri.
4) Trapese di atas kepala tempat tidur.

No.Diagnosis Masalah Tgl/Jam Tindakan Paraf


Kolaboratif
30-09-2019/07.30 Mengukur tingkat
kesadaran:
GCS 1-1-1,reaksi
pupil terhadap
cahaya(+) isokor.
Suhu 38C,nadi 94
08.00
X/menit,tekanan

15
darah 180/120mmHg
7

Merapikan tempat
08.15 tidur,meja dan
pakaian klien

Memantau cairan
08.20
infuse:Nacl 0,9% 20
tetes /menit

09.00 Mengukur suhu


38,9C dan nadi
100X/menit
09.30 Melakukan
kolaborasi dengan
dokter saat visit
:rencana untuk CT
scan,terapi yang laen
tetap

10.00
Melakukan injeksi
10.30
Memberikan
penjelasan pada
keluarga
tentang kondisi klien
terakhir,dan
kebutuhan
pemeriksaan CT
scan.keluarga
menyetujui dan
menandatangani

16
11.00 informed concent
Mengantar klien ke
ruang CT scan.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi
keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,
pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan
agar sesuai dengan rencana keperawatan.
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan
tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan
dalam memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu
ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah persepsi antar sejawat
seprofesi ataupun dengan tenaga medis lainnya, baik farmasi, ahli gizi, dan
juga sebagai kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.

B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai
cara pendokumentasian implementasi keperawatan sehingga dapat
dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat
bisa menindak lanjuti pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan
keperawatan sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan
Rumah Sakit dalam ruang lingkup keperawatan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. 2000. Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa


Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan konsep & praktik. Jakarta :
Salemba Medika.

19

Anda mungkin juga menyukai