Anda di halaman 1dari 16

TAMPONADE JANTUNG

Disusun oleh :
Agustian Wahyuningrat Darmi
Mita Eva Dayani
Pembimbing :
dr. Gary Pradhana, Sp.BTKV

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD dr. DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
ANATOMI
• Pericardium parietale
• Pericardium viscerale
• Ruang pericardium mengandung cairan
20-50 ml

Richard LD, Wayne V, Adam WM. 2012. Gray;s Basic Anatomy.


DEFINISI
Tamponade Jantung adalah sebuah sindrom klinis yang disebabkan oleh akumulasi
cairan/darah pada ruang pericardium, menyebabkan penurunan dari pengisian
ventrikel dan gangguan hemodinamik

Edema paru

Setiap luka tembus di


daerah mediastinum atau Kegawatdaruratan
Komplikasi Syok
jantung harus dicurigai medis
sebagai tamponade sampai
dibuktikan tidak
kematian

Chakri Y. Cardiac Tamponade. 2018. Medscape


ETIOLOGI
Neoplasma
Infeksi : virus, bakteri (tuberkulosis), jamur
Obat obatan : procainamide, isoniazide, hydralazine
Trauma : paling sering tauma tembus
Perikarditis
Cardiovascular surgery (post operasi pericarditis)

Chakri Y. Cardiac Tamponade. 2012. Medscape


EPIDEMIOLOGI
Insiden tamponade jantung di USA 2/10.000 populasi
2% luka tajam mengakibatkan tamponade jantung
Anak anak : laki laki > perempuan 7:3
Dewasa : laki laki > perempuan 1,25:1
Tamponade jantung yang berkaitan dengan trauma lebih sering
pada dewasa muda, sedangkan akibat keganasan atau gagal ginjal
biasanya terjadi pada lansia

Chakri Y. Cardiac Tamponade. 2012. Medscape


KLASIFIKASI
Acute tamponade
Terjadi karena pecahnya jantung atau aorta, trauma, atau sebagai komplikasi dari prosedur
kateter atau alat pacu jantung. Tamponade jantung akut umumnya tiba-tiba muncul,
mungkin berhubungan dengan nyeri dada dan dispnea, mengancam jiwa jika tidak segera
diobati. Tekanan vena sentral biasanya sangat meningkat, sedangkan hipotensi sering
terjadi karena penurunan curah jantung. Suara jantung sering tidak terdengar.
Subacute tamponade
Terjadi karena neoplasma, uremia, atau perikarditis idiopatik. Pasien mungkin asimtomatik
atau mungkin mengeluh dispnea, ketidaknyamanan atau rasa penuh pada dada, edema
perifer, kelelahan, atau gejala lain yang mengacu pada peningkatan tekanan pengisian dan
curah jantung yang terbatas. Pemeriksaan fisik dapat mengungkapkan hipotensi.

Muthe. Cardiac Tamponade. 2011. Medscape


PATOFISIOLOGI
Perubahan hemodinamik pada tamponade jantung terbagi dalam tiga fase
yaitu :
Akumulasi cairan Akumulasi cairan yang Terjadi penurunan
Fase I

Fase II

Fase III
pericardium lebih banyak curah jantung lebih
menimbulkan kekakuan menyebabkan tekanan jauh akibat
ventrikel sehingga pericardium meningkat ketidakseimbangan
dibutuhkan tekanan diatas tekanan antara pericardium dan
pengisian yang lebih pengisian ventrikel ventrikel kiri
tinggi, sehingga menurunkan
curah jantung

Reddy PS, Curtis EL, Uretsky BF. Spectrum of hemodynamic changes in cardiac temponade. 1990
Suara jantung
Dyspnea
menjauh
Klinis

Trias beck Hipotensi

DIAGNOSIS Foto thorax


Peningkatan
JVP

Pemeriksaan
EKG
Penunjang

TTE
CXR

• Siluet jantung yang membesar,


botol air berbentuk hati
• Siluet jantung yang membesar
dengan zona paru-paru yang
jelas
• Cairan 200 cc diperlukan
untuk mempengaruhi siluet
Lateral CXR finding
◦ Mungkin memiliki (+) tanda bantalan lemak
◦ Pemisahan lemak mediastinum/ retrosternal
dan lemak epikardial > 2 mm
DIAGNOSIS
EKG – low voltage, sinus tachycardia, PR depression, electrical alterans

Cardiac tamponade :
Sadapan precordial <5
mm
ECHOCARDIOGRAM

◦ Efusi perikardial
◦ Kolaps diastolik awal dari dinding
bebas ventrikel kanan
◦ Kompresi diastolik lambat/kolaps
atrium kanan
◦ Ayunan hati di dalam kantungnya
◦ LV 'pseudohipertrofi'
TATALAKSANA
◦ Pasien dengan tamponade jantung disarankan untuk rawat intensive care unit (ICU)
◦ Hemodinamik stabil -> rujuk ke sepesialis kardiologi
◦ Hemodinamik tidak stabil -> rujuk ke spesialis bedah toraks dan kardiovaskular
◦ Pemberian O2
◦ Ekspansi volume plasma dengan infus cairan sesuai tatalaksana syok hipovolemik dengan
pemberian awal hingga 2L segera
◦ Bed rest dengan elevasi tungkai
◦ Obat intotropik (i.e. dobutamine)
◦ Apabila perikardiosentesis tidak dapat mengatasi tamponade, pertimbangkan prosedur
torakotomi di kamar operasi.
◦ Recurrent : percardectomy, pericardial-peritoneal shunt, pericardiodesis
Chakri Y. Cardiac Tamponade. 2018. Medscape
TATALAKSANA
◦ Perikardiosentesis dilakukan dengan bantuan
monitor EKG dan USG (pantau tanda vital dan • Lakukan asepsis, antisepsis dan anestesi lokal pada
EKG pre prosedur) daerah penusukan
• Penusukan dilakukan disebelah inferior sudut
kostosifoid kiri dengan jarum 16-18G sepanjang 1-2
cm
• Tusuk ke arah sefaloposterior dengan sudut 45°
terhadap perut dan 45° terhadap garis tengah sagittal,
seakan mengarah ke tip scapula kiri
• Tertusuknya jantung menimbulkan rasa gesekan
sebagai tanda bahwa jarum harus segera ditarik.
Apabila ada darah akan segera tampak
• Apabila penusukan terlalu jauh (mengenai otot
ventrikel), maka akan tampak perubahan EKG seperti
perubahan ekstrim segmen ST, QRS melebar atau
VES

Chakri Y. Cardiac Tamponade. 2018. Medscape


PROGNOSIS
Prognosis bergantung kepada waktu yang dibutuhkan dalam
memberikan tata laksana karena tamponade jantung
merupakan kasus gawat darurat. Prognosis jaruh lebih
buruk jika berkaitan dengan kasus keganasan dibandingkan
non-keganasan

Chakri Y. Cardiac Tamponade. 2018. Medscape

Anda mungkin juga menyukai