1. L (Look)
Inspeksi pada setiap pasien yang akan diintubasi meliputi
obesitas,
micrognathia,
tanda trauma / operasi pada kepala – leher sebelumnya,
leher pendek berotot
mandibula menonjol
maksila / gigi depan menonjol
uvula tidak terlihat (Mallampati 3 atau 4)
gerak sendi temporo – mandibular terbatas
gerak vertebrae servikal terbatas
2. E (Evaluate)
Evaluasi anatomi pasien melalui 3-3-2 rule. 3-3-2 rule meliputi
3 jari pembukaan mulut
3 jari dimensi mandibula (jarak antara mentum dan tulang hyoid
Jarak kartilago tiroid adalah 2 jari di bawah tulang hyoid
3. M (Mallampati Score)
Mallampati score mengklasifikasikan visualisasi orofaring dengan laringoskop menjadi 2
kelas. Cara menilai Mallampati
Pasien dalam posisi duduk dan mengekstensikan kepala
Buka mulut, julurkan lidah, dan katakana “aah”
Nilai lidah, palatum durum, palatum molle, uvula, dan pilar tonsil.
4. O (Obstruction)
Evaluasi adanya tanda – tanda obstruksi seperti stridor, terlihatnya benda asing, dan
obstruksi sub/supraglotis
5. N (Neck Mobility)
Hambatan pergerakan leher, contohnya pada pasien degenerative, RA, trauma tulang
belakang.
Selain menggunakan metode LEMON, kesulitan intubasi juga dapat dinilai berdasarkan
tampilan laring saat dilakukan laringoskopi (metode Cormack – Lehane)
Referensi