Anda di halaman 1dari 5

1.

Cardiothoracic Ratio (CTR)

Garis M : garis di tengah-tengah kolumna vertebra torakalis.

Garis A : jarak antara M dengan batas kanan jantung yang terjauh.

Garis B : jarak antara M dengan batas kiri jantung yang terjauh.

Garis C : garis transversal dari dinding toraks kanan ke dinding toraks sisi kiri.

CTR = A + B x 100%
C

Cardiomegaly apabila CTR > 55% pada anak

PUSTAKA:

1. Abdulla, Ra-id, Heart Diseases in Children: A Pediatricians Guide, Springer


Science Business Media, LLC 2011
2. Darby et al. Oxford Handbook of Imaging Studies 2012 edition

2. Gambaran Radiologis X Foto Thoraks Bronchiolitis

Temuan pada X Foto Thoraks pada pasien bronchiolitis dapat bervariasi.


Hiperinflasi biasanya ditemukan pada kebanyakan pasien, dan 20-30% ditemukan
adanya infiltrat pada lobus paru, atelektasis, atau keduanya. Atelektasis sering
ditemukan dan berdampak pada desaturasi arterial. Hal tersebut dikarenakan epitel
bronkus bersilia tidak melakukan regenerasi selama 9-15 hari, maka atelektasis dapat
bersifat persisten

(Hiperinflasi paru dengan diafragma mendatar serta atelektasis bilateral pada


apeks kanan dan basal kiri)

Temuan lain yaitu penebalan dinding bronkus, air trapping, diafragma mendatar,
peningkatan diameter AP, cuffing peribronkial, nodul-nodul kecil, opasitas linear dan
opasitas alveolar berbentuk awan patchy.

PUSTAKA:
1. Dawson KP, Long A, Kennedy J, Mogridge N. The chest radiograph in acute
bronchiolitis. J Paediatr Child Health. 1990 Aug. 26(4):209-11.

2. Schuh S, Lalani A, Allen U, Manson D, Babyn P, Stephens D. Evaluation of the


utility of radiography in acute bronchiolitis. J Pediatr. 2007 Apr. 150(4):429-33.

3. Komponen Pemeriksaan Darah Rutin

Kadar Hb

Hematokrit atau Packed Cell Volume

Hitung eritrosit

Hitung leukosit

Hitung trombosit

Indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)

Evaluasi hapusan darah tepi

Hitung retikulosit

Laju Endap Darah (LED)

PUSTAKA:

Subrata G. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta:Dian Rakyat. 2007

4. Gangguan elektrolit yang menyebabkan kejang

Gangguan elektrolit sering menyebabkan kejang. Kejang sering terjadi pada


pasien dengan kelainan natrium, hipokalsemia, dan hipomagnesemia (Victor dan
Ropper, 2001; Riggs,2002). Pada kebanyakan kasus kejang, tipe kejang biasanya
adalah tonik-klonik, meskipun kejang parsial atau tipe lain dapat terjadi. Dalam
kebanyakan kasus, perubahan abnormal elektrolit yang cepat lebih banyak
menyebabkan kejang dibandingkan perubahan abnormal elektrolit yang terjadi
perlahan.
5. Cara pemberian diazepam rectal

1) Posisikan anak Anda sedemikian rupa agar bagian pantat dan anus dapat
dijangkau dengan mudah. Dapat pula dilakukan dengan memiringkan anak.

2) Buka ujung kemasan diazepam rectal dengan cara dipatahkan

3) Oleskan ujung diazepam rectal dengan gel atau vaseline agar licin sehingga
mudah untuk dimasukan

4) Untuk anak usia 3 tahun ke bawah, masukkan hingga setengah panjang pipa
semprot ke dalam anus anak

5) Untuk anak yang lebih besar, masukkan seluruh panjang pipa semprot dalam
posisi 45 derajat agar isi di dalamnya dapat keluar dengan sempurna

6) Setelah mengeluarkan seluruh obat dari dalam pipa, tekan kedua belah pantat
anak agar anus dalam posisi tertutup selama kurang lebih 5 menit agar obat
tidak keluar dari dalam anus.

Anda mungkin juga menyukai