IMPETIGO
Disusun oleh :
SINDA AGATHA
(206100802006)
Pembimbing :
dr. Aris Aryadi T. Oedi, Sp.KK
dr. Nyoman Yudha Santosa, Sp.KK
dr. Sulistyaningsih, Sp.KK
Latar Belakang/Etiologi/Epidemiologi
Paronikia inflamasi pada lipatan periungual
Penyebab: Staphylococcus aureus
Faktor risiko: tangan terendam air, mengisap jari (anak-anak), dan trauma
PARONIKIA AKUT
Diagnosis Banding
Paronikia kronis
Herpetic whitlow
Psoriasis
Blistering dactylitis
trauma
Penyakit Hal yang Membedakan
Paronikia Masalah berlangsung lama (tidak akut)
Kronis Pasien biasanya asimtomatik
Pembengkakan dan eritema pada lipatan proksimal dan lateral kuku dengan hilangnya kutikula, tidak ada
drainase purulen
Dapat berhubungan dengan distrofi kuku
Herpetic whitlow Biasanya muncul sebagai vesikula diskrit, dalam, sering berupa kumpulan vesikel-vesikel dengan eritema di
sekitarnya
Biasanya sangat nyeri
Dapat ditemukan limfadenopati regional
Lesi rekuren dapat berhubungan dengan gejala prodormal
Ditemukan virus herpes simplex pada kultur virus
Psoriasis Pitting adalah perubahan kuku yang paling umum pada psoriasis
Onikolisis lateral dapat menyebabkan gangguan pada lipatan periungual; dapat terjadi paronikia
Blistering Biasanya muncul sebagai lepuh, dalam pada bantalan kuku distal
dactylitis Kultur bakteri menunjukkan Streptococcus Beta haemolyticus grup A (atau kadang-kadang S.aureus)
Trauma Riwayat trauma
Tidak ada cairan purulen
Paronikia Kronis Psoriasis
Herpetic whitlow
Blistering Dactylitis
PARONIKIA AKUT
Diagnosis
Berdasarkan gambaran klinis
Pewarnaan Gram dari drainase
Kultur bakteri S.aureus
PARONIKIA AKUT
Pengobatan
Antibiotik anti-staphylococcus (cefalexin)
Bila gagal/resisten : trimethropin-sulfamethoxazole atau clindamycin
Kasus ringan: salep antibiotic topical (mupirocin/gentamicin/asam fusidat)
Rendam hangat
Drainase dan kultur kantong purulent (jika diperlukan)
PARONIKIA AKUT
Pencegahan
Pengeringan
Minimalkan paparan air
Menggunakan sarung tangan jika bekerja berhubungan dengan air
Hindari trauma
PARONIKIA AKUT
Prognosis
Paronikia akut dapat sembuh total tanpa gejala sisa
Faktor mekanis/eksposur dapat menyebabkan kekambuhan
Distrofi kuku permanen dapat terjadi akibat infeksi parah
PARONIKIA AKUT
Rujukan
Bila pasien menderita penyakit parah atau tidak menanggapi pengobatan
standar
PARONIKIA AKUT
Daftar Pustaka
American Osteopathic Collage of Dermatology: Patient Information.
http://www.aocd.org/skin/dermatologic_diseases/paronychia_nail_in.html
MedlinePlus: Medical encylopedia for patients and families (in English and
Spanish) sponsored by the National Library of Medicine and the National
Institutes of Health. http://www.nlm.nih.gow/medlineplus/encyclopedia.html
IMPETIGO
Latar Belakang/Etiologi/Epidemiologi
Impetigo infeksi superfisial pada kulit
Penyebab: Staphylococcus aureus, Streptococcus Beta haemolyticus grup A.
Indsiden meningkat pada musim panas
IMPETIGO
Diagnosis Banding
Infeksi herpes simpleks
Infeksi virus varicella-zoster
Folikulitis
Ektiema
Dermatitis Kontak
Penyakit Hal yang Membedakan
Infeksi herpes simpleks Kumpulan vesikel dengan eritema di sekitarnya (tampak seperti pada dasar eritematosa)
Setelah vesikula pecah, terbentuk ulkus (lebih dalam dari erosi yang diamati pada impetigo)
Dapat terjadi di dalam mulut atau pada selaput lendir lainnya dan biasanya nyeri
Infeksi virus varicella-zoster Varicella
Vesikel tunggal dengan eritema di sekitarnya
Ruam dimulai pada batang tubuh kemudian menyebar ke ekstremitas
Ruam cenderung distribusinya simetris
Mukosa sering terlibat
Herpes Zoster
Kumpulan vesikel dengan eritema di sekitarnya dan distribusinya dermatomal
Folikulitis Pustul kecil (1-2 mm) dengan tepi eritema di sekitarnya
Rambut sering terlihat menonjol dari tengah pustul
Ektima Indurasi, papul yang nyeri yang mengelilingi eritema
Sering muncul sebagai papula berlubang, berkrusta, dan ulserasi
Biasanya disebabkan oleh S.pyogenes
Dermatitis kontak Dapat berupa vesikel atau bula
Gatal sering dikeluhkan (tidak khas pada impetigo)
Lokasi lesi sesuai dengan paparan kontak dengan alergen
Konfigurasi lesi mungkin tidak biasa (misalnya linier pada dermatitis akibat tanaman)
Paronikia Kronis Ektima
Varicella Zoster
Dermatitis Kontak
Folikulitis
IMPETIGO
Diagnosis
Berdasarkan temuan klinis
Pewarnaan Gram isi vesikel/bula coccus Gram positif
Kultur bakteri
IMPETIGO
Pengobatan
Ringan/ terlokalisasi: salep mupirocin 3x/hari selama 5-7 hari
Bila luas: dapat diberi antibiotic sistemik 7-10 hari (cepalexin)
Kegagalan respon dalam 48 jam oleh infeksi S.aureus (resistensi methicillin)
kultur + terapi trimethoprim-sulfamethoxazole atau clindamycin
Debridemen krusta
IMPETIGO
Prognosis
Untuk anak-anak dengan impetigo sederhana baik dan khasnya berupa resolusi
lengkap
IMPETIGO
Rujukan
Bila pasien menderita penyakit parah atau tidak menanggapi pengobatan
standar
IMPETIGO
Daftar Pustaka
MedlinePlus: Information for patients and families (in English and Spanish)
sponsored by the National Library of Medicine and the National Institutes of
Health. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/healthtopics.html