Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Sungai Jawi,
Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki,DEA yang telah memberikan
dukungan dan pengarahan dalam penyelenggaranaan kegiatan dan penyusunan laporan
PMKM ini. Tidak lupa, kami juga menyampaikan terimakasih kepada dosen Perencanaan
Wilayah dan Kota, ketua RT, 01,02,03 Kelurahan Sungai Jawi dan semua pihak yang
telah membantu dalam terlaksananya kegiatan ini.
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan laporan yang telah penulis buat
untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Permasalahan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ialah Virus Covid-19.
Permasalahan ini menimpa beberapa negara di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Di
indonesia Covid-19 menyebar di 32 provinsi dengan DKI Jakarta sebagai episentrum
utama. Update data pada tanggal 5 April 2020 jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia
mencapai 2.273 pasien dengan kasus terbanyak di DKI Jakarta.
Berdasarkan dari hal tersebut maka PMKM ini dilakukan dengan cara memberikan
pengetahuan kepada masyarakat terkait hal yang dilakukan untuk pencegahan Covid-19
dan pembagian bahan pokok untuk masyarakat yang membutuhkan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat ini antara lain:
1. Mewujudkan salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Meningkatkan wawasan, sikap, dan perilaku sosial kepada lingkungan
masyarakat
3. Menumbahkan rasa tanggung jawab dengan melaksanakan pengabdian
masyarakat
4. Memberikan informasi kepada masyarakat terkait bentuk pencegahan Virus
Covid-19
5. Memberikan bantuan kepada masyarakat berupa bahan pokok yang dibutuhkan
dalam masa pandemi Covid-19
1.3 Ruang Lingkup PMKM
Ruang lingkup wilayah dari kegiatan PMKM ialah RW 019 Kelurahan Sungai Jawi,
Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan yang
dilakukan dalam Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat ialah pemberian bantuan
sembako, masker, serta hand sanitizer kepada masyarakat yang pada saat ini pandemi
Covid-19.
1.4 Sistematika Penyajian Laporan
Sistematika penyajian laporan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat ialah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, tujuan dari kegiatan PMKM, ruang
lingkup PMKM serta sistematika penyajian laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan tentang gambaran Virus Covid-19 yaitu terkait penyebab, dampak,
upaya pencegahan. Bab ini juga menjelaskan terkait gambaran umum Kota Pontianak
yaitu letak geografis, kondisi kependudukan, kondisi sarana dan prasarana kesehatan,
perkembanganCovid-19 di Kota Pontianak serta gambaran umum lokasi kegiatan PMKM
dilaksanakan.
BAB III KEGIATAN LAPANGAN
Bab ini menjelaskan tentang kegiatan di lapangan yang mencakup gambaran kegiatan,
runng lingkup kegiatan, penjelasan mengenai rangkaian kegiatan seperti menyiapkan
masker, pembuatan handsanitizer, penyiapan sembako hingga teknis pembagian sembako
untuk masyarakat.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil kegiatan PMKM yang telah dilaksanakan.
LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN UMUM
Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan
darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius.
Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis.
Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan
tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit
tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan
COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Kota Pontianak memiliki luas wilayah sebesar 107,82 km2 atau sebesar 0,07%
dari luas Kalimantan Barat. Kota Pontianak dengan luas wilayah 107,82 km2 terbagi
menjadi 6 Kecamatan dan 29 Kelurahan. Kecamatan di Kota Pontianak yaitu
Kecamatan Pontianak Selatan, Pontianak tenggara, Pontianak Timur, Pontianak Barat,
Pontianak Kota dan Pontianak Utara. Luas wilayah administrasi Kota Pontianak ialah
sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kota Pontianak
Jumlah Kepadatan
Kecamatan Luas (Km2)
Penduduk (Km2)
Pontianak Selatan 14,54 95,867 6.593
Pontianak Tenggara 14,83 51,597 3.479
Pontianak Timur 8,78 94,676 10.783
Pontianak Barat 16,94 141,095 8.329
Pontianak Kota 15,51 125,946 8.120
Pontianak Utara 37,22 128,546 3.454
Kota Pontianak 107,82Km2 637.723 5.915
Sumber: BPS Kota Pontianak Tahun 2019
Pada tabel diatas dapat dilihat kecamatan yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak pada tahun 2019 ialah kecamatan Pontianak Barat dengan jumlah 141.095
jiwa. Kecamatan Pontianak Barat memiliki luasan wilayah terbesar kedua setelah
Kecamatan Pontianak Utara yaitu sebesar 16,94 Km2 sehingga kepadatan di Pontianak
Barat tidak terlalu tinggi.
Pada hari Jumat 24 April 2020, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson
mengumumkan terdapat 19 pasien baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalbar. Dengan
demikian, sudah ada 50 pasien positif Covid-19, 7 di antaranya sembuh dan 3 pasien
meninggal dunia. Harisson merinci, masing-masing 19 kasus baru terkonfirmasi positif
Covid-19 adalah pasien 032, pria 38 tahun; pasien 033 pria 60 tahun; pasien 034 pria
61 tahun; pasien 035 pria 44 tahun; pasien 036 perempuan 31 tahun; dan pasien 037 balita
2 tahun. "Keenam pasien ini berhubungan atau bagian dari klaster jemaah tabligh akbar
di Malaysia," ujar Harisson. Kemudian masih ada 59 Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Covid-19 yang tengah dirawat di ruang isolasi sejumlah rumah sakit serta tempat isolasi
lain dan menunggu hasil uji laboratorium swab. Berdasarkan data yang di publis Dinas
Kesehatan pukul 08.00 WIB, Selasa (28/4/2020), kasus positif corona di Kota Pontianak
yaitu mencapai 28. Pada tanggal 7 Mei 2020 sudah terdapat 51 orang yang positif covid-
19 di Kota Pontianak. Berikut merupakan data masyarakat yang terinfeksi virus covid-19
di Kota Pontianak yang di update pada tanggal, 7 Mei 2020.
Gambar 2. 3 Peta Persebaran Covid-19 di Pontianak
Jumlah
Jumlah Pasien Jumlah
Orang Jumlah
dalam Kasus
Kecamatan Kelurahan dalam Kasus
Pengawasan Positif
Pemantauan Reaktif
(PDP) COVID-19
(ODP)
Total 356 100 51 309
Kelurahan
Tengah 2 1 0 3
Kelurahan
Mariana 2 1 0 3
Pontianak Kelurahan
Kota Sungai Jawi 45 9 6 47
Kelurahan
Sungai Bangkong 38 5 2 26
Kelurahan Darat
Sekip 3 1 0 0
Kelurahan
Sungai Jawi Luar 22 6 1 15
Kelurahan
Sungai Jawi Dalam 19 6 3 17
Jumlah
Jumlah Pasien Jumlah
Orang Jumlah
dalam Kasus
Kecamatan Kelurahan dalam Kasus
Pengawasan Positif
Pemantauan Reaktif
(PDP) COVID-19
(ODP)
Kelurahan
Bangka Belitung
11 0 1 5
Darat
Kelurahan
Bansir Laut 8 0 0 6
Kelurahan
Bansir Darat 11 3 3 17
Kelurahan
Saigon 7 9 8 24
Kelurahan
Tanjung Hulu 5 3 1 8
Kelurahan Parit
Mayor 8 0 0 1
Kelurahan
Pontianak 19 1 0 3
Banjar Serasan
Timur
Kelurahan
Tambelan Sampit 1 0 1 6
Kelurahan
Dalam Bugis 5 3 1 9
Kelurahan
Tanjung Hilir 9 3 2 1
Kelurahan
Siantan Hulu 21 2 3 9
Kelurahan
Siantan Tengah 21 5 0 7
Kelurahan
Pontianak 5 8 2 8
Siantan Hilir
Utara
Kelurahan Batu
Layang 13 1 0 6
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pontianak
BAB III
KEGIATAN LAPANGAN
3.2.1 Masker
Virus Covid-19 dapat menular melalui percikan dahak atau air liur saat penderita
Covid-19 batuk atau bersin. Untuk mengurangi resiko penularan virus maka setiap
orang dihimbau untuk menggunakan masker. Terdapat tipe dan klasifikasi masker
yang perlu diketahui oleh masyarkat umum berdasarkan panduan dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) penjelasannya ialah sebagai berikut:
a. Masker Kain
Masker kain dapat digunakan untuk mencegah penularan sekaligus
mengantisipasi kelangkaan masker yang terjadi di pasar seperto apotek dan toko-
toko kesehatan. Masker kain yang dibuat perlu memiliki 3 (tiga) lapisan yaitu
lapisan non-anyaman tahan air (depan), microfibre meltblown kain non-
anyaman (tengah), dan kain biasa non-tenunan (belakang).
Gambar 3. 1 Contoh Masker Kain
Karena memiliki lapisan filter ini, masker bedah efektif untuk menyaring droplet
yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin. Namun lapisan ini bukan
merupakan barier proteksi pernapasan karena tidak bisa melindungi pemakai
dari terhirupnya partikel airborne yang lebih kecil. Dengan begitu, masker ini
direkomendasikan untuk masyarakat yang menunjukan gejala-gejala flu atau
influenza yakni batuk, bersin- bersin, hidung berair, demam, nyeri tenggorokan.
Masker ini juga bisa digunakann oleh tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan.
Tipe masker ini direkomendasikan dan lazim digunakan untuk pekerjaan yang
memiliki risiko tinggi terpapar gas-gas berbahaya. Tipe masker ini dapat
digunakan berkali- kali selama face seal tidak rusak dan harus dibersihkan dengan
disinfektan secara benar sebelum digunakan kembali.
Tanggal 5 April 2020 yang lalu, juru bicara pemerintah penanganan COVID-19,
Achmad Yurianto mengumumkan bahwa pemerintah tengah menggalakkan
program ‘masker untuk semua’. Program tersebut senada dengan imbauan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, CDC, yang menganjurkan untuk
memakai masker bagi semua orang yang hendak keluar rumah. Untuk
menghindari terjadinya kelangkaan masker bagi petugas medis, CDC kemudian
menyarankan untuk memilih masker jenis kain dikarenkan lebih gampang,
waktu membuat yang singkat dan praktis serta bahan yang mudah didapat.
Berikut penjelasan jenis masker kain yang paling efektif untuk dikenakan dan
cara membuatnya. Adapun Kain yang memiliki daya saring paling baik adalah:
Banyak hand sanitizer yang berasal dari bahan alkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, gel atau busa untuk mempermudah dalam penggunaannya.
Gel ini mulai populer digunakan karena penggunaanya mudah dan praktis tanpa
membutuhkan air dan sabun. Gel sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi
masyarakat. (Hapsari, 2015)
Hand sanitizer adalah alternatif pembersih tangan selain sabun yang sering kali
digunakan untuk berpergian. Terlebih jika tidak medapat air dan sabun dengan mudah,
serta ingin membuat tangan bersih secara cepat. Tentunya, hand sanitizer memiliki
kelebihan dan keurangan dibandingkan dengan sabun cuci tangan. Berikut ini
merupakan kelebihan dan kekurangan dari hand sanitizer.
1. Alkohol
Secara kimiawi, alkohol adalah molekul organik yang tersusun dari karbon,
oksigen, dan hidrogen. Alkohol menghancurkan kuman penyakit, dengan
memecah protein, membelah sel menjadi beberapa bagian, atau mengacaukan
metabolisme sel. Dengan kandungan 30% alkohol memiliki kemampuan
membunuh patogen, dan efektivitasnya meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi alkohol. Penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol membunuh
beragam bakteri dan virus ketika konsentrasinya melebihi 60%, dan ia bekerja
lebih cepat ketika konsentrasinya meningkat.
Kelebihan alkohol adalah bakteri yang dibunuhnya tidak bisa
mengembangkan daya tahan terhadapnya, sehingga alkohol tidak kehilangan
keefektifannya pada penggunaan yang berkelanjutan. Tetapi alkohol tidak
bekerja untuk semua kuman, seperti norovirus; Clostridium difficile, yang
dapat menyebabkan diare yang mengancam jiwa.
Pembersih tangan tidak benar-benar kedaluwarsa. Alkohol adalah bahan
kimia yang stabil. Ini berarti bahwa jika alkohol disimpan dalam wadah
bersegel pada suhu kamar, ia akan tetap pada konsentrasi yang sama untuk
waktu yang sangat lama. Namun, alkohol mudah menguap karena titik
didihnya yang relatif rendah, dan seiring waktu, ketika botol dibuka dan
ditutup, beberapa alcohol dapat keluar dan konsentrasi alkohol dalam
pembersih tangan Anda mungkin mulai berkurang.
Alkohol dianggap aman untuk digunakan sebagai antiseptik dan umumnya
tidak memiliki efek toksik pada kulit, meskipun penggunaan berulang dapat
menyebabkan kekeringan atau iritasi ringan. Tetap berhati-hati dengan
penggunaan alkohol karena sifatnya yang keras, mampu membakar kulit bila
dipakai berlebihan.
2. Gliserol
Gliserin atau gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana.
Gliserin dalam pembuatan hand sanitizer berguna untuk membuat alkohol
lebih mudah diaplikasikan pada kulit. Gliserin juga berguna melembapkan
kulit dan mencegah iritasi kulit akibat alkohol. Bahan gliserol digunakan
sebagai humektan (menjaga kelembaban) kulit.
3. Hydrogen Peroxide (H202)
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk cairan bening,
tidak berwarna, dengan tekstur sedikit lebih kental dibandingkan air. Zat
kimia yang tersusun dari zat kimia hidrogen dan oksigen ini, juga dikenal
sebagai agen pemutih yang kuat. Hidrogen peroksida merupakan senyawa
yang banyak ditemukan di berbagai produk rumah tangga, mulai dari produk
kecantikan hingga pembersih rumah dan pakaian. Hidrogen peroksida juga
dapat digunakan sebagai obat.
Penggunaan Hidrogen Peroksida tidak boleh sembarangan, karena juga
berpotensi membahayakan tubuh dan lingkungan sekitar. Bahaya bahan ini
antara lain:
- Jika produk dengan kadar hidrogen peroksida tinggi tertelan, maka dapat
menyebabkan iritasi atau tukak lambung yang disertai gejala mual,
muntah, atau bahkan muntah darah (hematemesis)
- Jika terkena mata, maka dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan
pada mata. Jika konsentrasinya tinggi, cairan hidrogen peroksida bahkan
bisa menyebabkan kerusakan mata permanen. Segera bilas dengan air
bersih selama 15-30 menit bila hidrogen peroksida tidak sengaja mengenai
mata.
- Hidrogen peroksida yang terhirup terlalu banyak dapat menyebabkan
iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas, hingga pembengkakan paru-
paru.
- Keracunan hidrogen peroksida dapat menimbulkan beberapa gejala,
seperti pusing, mual, sesak napas, sakit perut, dan luka di saluran cerna.
Dalam penggunaan Hand sanitizer, hidrogen eroksida berfungsi untuk
mengatasi bakteri yang terkontaminasi. Hidrogen peroksida adalah cairan
bening, agak lebih kental daripada air, yang merupakan oksidator kuat.
Hidrogen peroksida berperan sebagai zat antiseptik seperti alkohol dalam
hand sanitizer. Zat ini digunakan untuk mengentikan pertumbuhan mikroba
yang dapat berkembang di cairan hand sanitizer.
4. Dimethylcoco Benzyl Ammonium Chloride / Benzalkonium Cloride
Benzalkonium chloride adalah zat amonium yang umumnya terkandung
dalam produk antiseptik, seperti sampo atau sabun. Selain itu, benzalkonium
chloride juga menjadi salah satu bahan penyusun dalam produk-produk obat
yang bermanfaat sebagai preparat mulut dan menangani gangguan ringan
pada mata. Zat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan beberapa jenis
bakteri, virus, atau jamur yang dapat membahayakan tubuh.
5. Glutaraldehyde
Glutaral adalah cairan bahan aktif yang berisi glutaraldehyde, yang
membunuh virus yang menyebabkan kutil dan mata ikan. Ketika diterapkan
pada kutil atau mata ikan, glutaraldehid juga membuat lapisan atas kulit
mengeras, sehingga membuatnya keras dan berwarna putih. Lapisan kulit ini,
yang berisi virus, akan copot. Ini membantu mencegah penyebaran virus.
Kulit baru, yang tumbuh di bawahnya, akan sehat dan bebas dari virus.
c. Cara Pembuatan Hand Sanitizer
Pada pembahasan ini, akan menerangkan pembuatan hand sanitizer yang
berbahan dasar alcohol. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
terdapat dua komposisi yang dapat digunakan dalam membuat hand sanitizer
yaitu:
1. Formula I
- Alkohol/etanol 96 persen sekitar 8.333 ml
- Hidrogen peroksida, 3 persen sekitar 417 ml
- Gliserol, 98% sekitar 144 ml
- Air suling (distilasi) atau air matang yang sudah dingin 1105 ml
2. Formula II
- Isopropil alkohol 99,8 % 7.515 ml.
- Hidrogen peroksida 3 % 417 ml.
- Gliserol 98 % 145 ml.
- Distilasi steril atau air mendidih yang sudah dingin.
Gunakan hand sanitizer terutama bila tidak ada air dan sabun untuk mnecuci
tangan dengan benar. Hati-hati terhadap penggunaan hand sanitizer pada anak-
anak. Jangan biarkan anak-anak memakai hand sanitzer sendiri karena ada resiko
tertelan. Apalagi hand sanitizer kerap diproduksi dengan berbagai aroma dan
warna. Jika tertelan, anak-anak bisa keracunan alkohol. Meskipun hand sanitizer
bermanaat untuk menangkal berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit,
namun cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit berbahaya adalah cuci
tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Pembersih tangan juga tidak menghilangkan bahan kimia berbahaya seperti
pestisida atau logam berat. Pembersih tangan juga tidak bekerja dengan baik
terutama pada tangan yang kotor atau berminyak. Jadi, sabun dan air masih
memenangkan kontes secara keseluruhan. Berikut ini merupakan dokumentasi
kegiatan PMKM pembuatan handsanitizer dan penyemprotan handsanitizer saat
kegiatan pembagian sembako.
3.2.3 Sembako
Sembilan Bahan Pokok atau sering disingkat Sembako adalah sembilan jenis
kebutuhan pokok masyarakat menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998. Kementerian
Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
27/MDAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan
Harga Acuan Penjualan di Konsumen yang mulai berlaku pada 16 Mei 2017.
Kesembilan bahan itu menurut Kepmenperindag 115/1998 adalah beras, gula pasir,
minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak
tanah, dan garam.