PSDA Fajriati Lestari D1091171011
PSDA Fajriati Lestari D1091171011
NIM : D1091171011
Berikut merupakan prediksi musim hujan dan kemarau di Indonesia Tahun 2019 (update
April 2019) ;
Dari produk produk tersebut, dapat diketahui bahwa Iklim adalah kondisi yang dinamis
sehingga harus selalu mengikuti perkembangan terbaru dari informasi iklim untuk keperluan
perencanaan kegiatan dan aktivitas lainnya
2. Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Kota Pontianak
PDAM Tirta Khatulistiwa merupakan Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Kota
Pontianak yang diberi wewenang untuk mengatur pelayanan air minum kepada pelanggan.
Sebelum didirikannya PDAM Tirta Khatulistiwa, sumber air bersih dioperasikan dan dikelola
Pemerintah mulai dari tahun 1962 dengan ditandai pembangunan instalasi di Jl. Imam Bonjol.
Pada Tahun 1959 pemerintah mulai membangun sarana dan prasarana infrastruktur air bersih Kota
Pontianak. Tahun 1975, barulah didirikan PDAM melalui PERDA No.3 Tahun 1975. Setelah itu,
tahun 2009 terjadi perubahan PERDA melalui Peraturan Daerah No.3 Tahun 2009 dan Pengaturan
tentang Pelayanan Air Minum kepada pelanggan di atur dalam PERDA No.4 Tahun 2009.
Berikut merupakan data seluruh Instalasi Pelayanan Air (IPA), serta fasilitas infrastruktur
utama air yang ada di kota Pontianak.
Berikut merupakan data pelangga dan data cakupan layanan PDAM Tirta Khatulistiwa yang
mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Pertumbuhan pelanggan tahun 2018 berada di angka
119,459 pelanggan dan sudah angka cakupan pelayanan berada di 85,52%.
Para pelanggan tersebut, saat itu sudah dimudahkan dengan berbagai cara untuk
membayarkan tagihan air bulanan mereka.
Berikut merupakan berbagai permasalahan yang terdapat dalam pengelolaan sumber air di
PDAM;
Sumber Air Baku
- Air laut pada saat musim kemarau
- Masuknya air gambut pada saat musim hujan
- Biaya operasional Penepat tinggi. Jarak 24 km dengan kap hanya 500 l/d. Keb bahan
bakar solar 103 l/jam Kap pompa 350 l/d. 1 hari memerlukan dana sebesar ± 60 juta
(asumsi pemakaian 2 pompa)
- Sumber air baku penepat juga terintrusi air laut
- Kapasitas waduk hanya mampu mensuplai air maks. 24 jam jika terjadi intrusi air laut
di sungai kapuas
Produksi, Adanya polusi air akibat limbah pabrik mengakibatka kualitas air baku semakin
berkurang.
Distribusi, Pendistribusian air belum merata, sebagian kecil pelanggan belum
mendapatkan pelayanan 24 jam dengan tekanan memadai, dan akurasi data pada pemetaan
Jaringan
Akses, 15 % Penduduk Kota Belum Mendapat Akses Air PDAM
NRW, Tingkat Kehilangan Air Masih di atas 20 %
Kebutuhan Minimal, 30% pelanggan mendapatkan air dibawah 10 m3/bulan (Kurang
dari kebutuhan air minimal)
Monitoring, Monitoring jaringan secara online belum diterapkan secara menyeluruh.
Investasi, Kemampuan investasi masih rendah/belum mencukupi untuk mendanai
kebutuhan pendanaan.
3. Dukungan Penyediaan Air Baku oleh BWSK I (Seminar Hari Air Dunia (HAD) XXVII
Tahun 2019)