Anda di halaman 1dari 38

INTERAKSI BERMAIN

PADA MASA NEW NORMAL

Presenting by : Tina Shinta P. S


Pendahuluan
 Virus Covid 19 ditemukan pada tanggal 17 November
2019.
 Virus Covid 19 masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret
2020.
 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi
global akibat virus Covid 19 pada tanggal 11 Maret
2020.
 Tanggal 6 April 2020 dilakukan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB).
 Akibatnya demi kesehatan dan keselamatan bersama
diberlakukan aturan untuk di rumah saja, bekerja dari
rumah, belajar dari rumah dan bermain dari rumah,
sehingga apa saja dilakukan dari rumah.
Pendahuluan
 Dampak di rumah saja adalah
 Keluarga memiliki cukup banyak waktu untuk berinteraksi di
rumah
 Meningkatnya perilaku PHBS untuk menjaga kesehatan
meningkatkan stamina
 Ekonomi terhambat pertumbuhannya
 Proses belajar mengajar pada sebagian tempat mengalami
hambatan
 Tindakan kekerasan pada anak meningkat
 Anak adalah kelompok yang rentan terpapar Virus Covid
19.
 Tumbuh dan kembang anak tetap optimal walaupun di
rumah tetap harus diberikan stimulasi
Pendahuluan
 Setelah selama 3 bulan di rumah saja maka saat ini
diberlakukan New Normal.
 New Normal adalah perubahan perilaku untuk
tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan
ditambah menerapkan protokol kesehatan guna
mencegah terjadinya penularan Covid-19.
New normal
 Menghadapi situasi new normal bukanlah hal
mudah bagi anak maupun orang tua.
 Dibutuhkan adaptasi oleh setiap individu.
 Kondisi psikologis anak rentan terganggu
sehubungan dengan situasi yang tidak menentu
 Membutuhkan kegiatan bermain
Pengertian

 Bermain merupakan kegiatan yang


dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan dan
bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual,
emosional dan sosial
BERMAIN (A. Aziz Alimul Hidayat)

 Suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau


mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi
terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan
diri untuk berperan dan berperilaku dewasa
 Sebagai suatu aktivitas yang memberikan stimulasi
dalam kemampuan keterampilan, kognitif, dan afektif
maka sepatutnya diperlukan suatu bimbingan.
BERMAIN (Nursalam)
 Suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,
meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas
tertentu misalnya keuntungan finansial (uang).
 Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas,
gembira, atau perasaan lainnya, sehingga dengan
memberikan kebebasan bermain orang tua dapat
mengetahui suasana hati anak.
Conclusion
 Bermain sebagai suatu aktivitas yang memberikan
stimulasi dalam kemampuan keterampilan, kognitif,
dan afektif merupakan salah satu kebutuhan
anak diperlukan suatu bimbingan
 Bermain merupakan bentuk infantil dari kemampuan
orang dewasa untuk menghadapi berbagai macam
pengalaman dengan cara menciptakan model situasi
tertentu dan berusaha untuk menguasainya melalui
eksperimen & perencanaan  bermain  bekerja
Fungsi Bermain
 Perkembangan Sensori Motorik
 Perkembangan Kognitif (Intelektual)
 Sosialisasi
 Kreativitas
 Kesadaran Diri
 Nilai-nilai moral
 Nilai Terapeutik
Prinsip2 Aktivitas Bermain
 Perlu ekstra energi
 Waktu yang cukup
 Alat permainan
 Ruang untuk bermain
 Pengetahuan cara bermain
 Teman bermain
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permainan anak

1. Kesehatan
anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk
bermain
2. Intelegensi
anak yang cerdas lebih aktif
3. Jenis kelamin
anak perempuan lebih sedikit melakukan
permainan yang menghabiskan banyak energi
4. Lingkungan
anak yang dibesarkan oleh lingkungan yang
kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang
bermain bagi anak, akan menimbulkan aktifitas
bermain anak berkurang
5. Status sosial ekonomi
6. Tahap Perkembangan
7. Alat permainan yang cocok
Alat Permainan Edukatif (APE)
 APE adalah alat permainan yg dapat
mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia
dan tingkat perkembangannya dan yang berguna
untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif
dan sosial anak
 Terdapat 2 jenis APE, yaitu : bermain aktif dan
bermain pasif
Continue
 Bermain Aktif merupakan aktivitas bermain yang
membuat anak memperoleh kesenangan dan yang
dilakukan sendiri, misalnya dengan
 Mengamati / menyelidiki (exploratory play) co :
membongkar alat permainan
 Membangun (construction play) co : menyusun balok

 Bermain Peran (dramatic play) co : bermain sandiwara

 Bermain bola voli, sepak bola, dll

 Bermain Pasif merupakan suatu hiburan atau


kesenangan yg diperoleh dari orang lain. Dalam hal ini,
anak berperan pasif dan melihat atau mendengar saja.
Syarat2 APE yg perlu diperhatikan
 Keamanan :
Alat permainan untuk anak dibawah 2 tahun
hendaknya tidak terlalu kecil, catnya tidak beracun,
tidak ada bagian yg tajam, dan tidak mudah pecah,
karena pada usia ini anak kadang-kadang suka
memasukkan benda ke dalam mulut.
 Ukuran dan berat :
Prinsipnya, mainan tidak membahayakan dan sesuai
dengan usia anak. Apabila mainan terlalu besar atau
berat, anak akan sukar menjangkau atau
memindahkannya. Sebaliknya, bila terlalu kecil, mainan
akan mudah tertelan
Continue
 Desain :
APE sebaiknya mempunyai desain yg sederhana
dalam hal ukuran, susunan dan warna serta jelas
maksud dan tujuannya. Selain itu APE hendaknya
tidak terlalu rumit untuk menghindari kebingungan
anak
 Fungsi yang jelas :
APE sebaiknya memiliki fungsi yg jelas untuk
menstimuli perkembangan anak
Continue
 Variasi APE :
APE sebaiknya dapat dimainkan secara bervariasi
(dapat dibongkar pasang), namun tidak terlalu sulit
agar anak tidak frustasi, dan tidak terlalu mudah,
karena anak akan cepat bosan
 Universal :
APE sebaiknya mudah diterima dan dikenali oleh
semua budaya dan bangsa. Jadi, dalam
menggunakannya, APE mempunyai prinsip yg bisa
dimengerti oleh semua orang
Continue
 Tidak mudah rusak, mudah didapat, dan
terjangkau oleh masyarakat luas :
Karena APE berfungsi sebagai stimulus untuk
perkembangan anak, maka setiap lapisan
masyarakat, baik yg dengan tingkat sosial ekonomi
tinggi maupun rendah, hendaknya dapat
menyediakannya.
Jenis Permainan
Klasifikasi bermain dapat dibedakan menjadi
permainan berdasarkan isi dan karakteristik sosial
Berdasarkan isi, bermain dapat dibedakan menjadi :
 Social Effective Play (Permainan yg berhub dgn
orang lain)
 Sense Pleasure Play (Permainan yg berhub dgn
kesenangan)
 Unocupied behavior (Permainan yg hanya
memperhatikan saja)
 Skill Play (Permainan Keterampilan)
Continue
Berdasarkan karakteristik sosial, bermain merupakan
interaksi anak dan orang dewasa yg dipengaruhi oleh
usia anak, yaitu :
 Onlooker Play (Permainan dgn mengamati teman2nya
bermain)
 Solitary Play (Permainan yg dimainkan sendiri)

 Parallel Play (Permainan bersama teman tanpa


interaksi)
 Associative Play (Permainan dgn bermain bersama
tanpa tujuan kelompok)
 Cooperative Play (Permainan dgn bermain bersama yg
diorganisir)
Masa Bayi (0-1 tahun)
Stimulus yg diberikan melalui aktivitas bermain
bertujuan untuk :
 Melatih dan mengevaluasi reflek-reflek fisiologis

 Melatih koordinasi antara mata dan tangan serta


mata dan telinga
 Melatih untuk mencari objek yg tidak kelihatan

 Melatih sumber asal suara

 Melatih kepekaan perabaan


Macam Stimulus yg diperlukan Anak
<1 thn
Usia Stimulasi Visual Stimulasi Auditif Stimulasi Taktil Stimulasi Kinetik

0-3 bulan Obyek warna terang Mengajak bicara, Membelai, Berjalan-jalan


di atas tempat tidur mendengarkan menyisir,
musik lonceng menyelimuti

4-6 bulan Menonton TV, mainan Mengajak bicara, Bermain air Berdiri pada paha
warna terang yg panggil namanya orang tua,
dapat dipegang membantu
tengkurap, duduk

7-9 bulan Menonton TV, mainan Panggil namanya, Mengenal Membantu


warna terang yg ajari memanggil berbagai tekstur, tengkurap di
dapat dipegang, orang tuanya, bermain air lantai, latih
bermain cilukba memberitahu yg berdiri, permainan
sedang dilakukan tarik dorong
10-12 bulan Ajak ke tempat ramai, Suara binatang, Merasakan Permainan tarik
kenalkan gambar menyebutkan hangat/ dingin, dorong,
bagian tubuh memegang bersepeda
makanan sendiri
Masa Toddler (1-3 tahun)
Tujuan bermain pada masa Toddler adalah :
 Mengembangkan keterampilan bahasa

 Melatih motorik halus dan kasar

 Mengembangkan kecerdasan (mengenal warna,

berhitung)
 Melatih daya imajinasi

 Menyalurkan perasaan anak


Continue
 Berdasarkan isi bermain, permainan anak pada masa
ini tergolong dalam : Permainan untuk suatu
keterampilan (skill play)karena anak mulai
berkembang fase otonomi (kemandirian) dan
independennya (kebebasan).
 Berdasarkan karakteristik sosial, bermain pada masa
ini termasuk permainan dengan bersama teman tanpa
interaksi (Parallel Play) Pada masa ini, anak
kelihatan ingin berteman tetapi kemampuan sosialnya
belum memadai. Koordinasi motorik masih kurang
sehingga sering merusak mainannya.
Toddler

 Mainan yang dapat didorong


 Crayon dan kertas
 Alat masak
 Balok dengan bermacam bentuk
 Malam/lilin
 Gambar dalam buku
 Boneka/Bola
 Telepon
Masa Prasekolah Akhir (4-5 Tahun)
 Anak mulai berfantasi dan mempelajari model keluarga
atau bermain peran.
 Isi bermain anak lebih banyak menggunakan simbol-simbol
dalam permainan atau yg sering disebut dgn permainan
peran (dramatic role play).
 Permainan yg meningkatkan keterampilan (skill play) juga
masih berkembang pada masa ini.
 Berdasarkan karakteristik sosial, anak mulai bermain
bersama teman-temannya tetapi tidak ada tujuan kelompok
(associative play).
 Seiring dgn bertambahnya usia, anak mulai bermain
bersama dgn tujuan yg telah ditetapkan, mis : tujuan
kompetisi. Karakteristik permainan spt ini disebut
“permainan dgn kerja sama (cooperative play)
Continue
 Alat permainan yang dianjurkan, misalnya : buku, majalah,
alat tulis / krayon, balok, dan aktivitas
berenangdiperlukan teman

Pada masa ini bermain memiliki tujuan sbb :


 Mengembangkan kemampuan berbahasa, berhitung, serta
menyamakan dan membedakan
 Merangsang daya imajinasi

 Menumbuhkan sportivitas, kreativitas, dan kepercayaan diri

 Memperkenalkan ilmu pengetahuan, suasana gotong-


royong, dan kompetisi
 Mengembangkan koordinasi motorik, sosialisasi, dan
kemampuan untuk mengendalikan emosi
Prasekolah

 Peralatan Rumah tangga


 Buku dengan kata-kata simpel
 Sepeda roda tiga
 Alat-alat olah raga
 Lilin/Boneka
 Kapal terbang, mobil truk
Usia 6 – 12 tahun (Usia sekolah)

 Permainan lebih kompetitif dan kompleks


 Karakteristik aktifitas meliputi olah raga tim,
pramuka, aktifitas kelompok, puzzle kompleks,
koleksi benda, games, membaca, memuja
pahlawan (hero)
 Bermain dengan aturan

 Memainkan peran yang berasal dari lingkungan


luar rumah (main sekolah-sekolahan)
 Bapak ibu guru semakin menjadi figur/ acuan
utama
Usia Sekolah

 6 – 8 Tahun
 Kartu - Alat Olah raga
 Boneka - Buku-buku
 Alat-alat untuk menulis - Sepeda

 8-12 tahun
 Buku
 Mengumpulkan perangko
 Main Kartu
 Olah raga (Renang, sepeda, sepatu roda, pingpong)
Remaja (12-18 tahun)
 Sepak bola
 Basket
 Mendengar Musik
 Bulutangkis
 Membaca buku
Perlu diperhatikan
1. Bermain harus menyenangkan bagi anak, hindari
pemaksaan, lihat kondisi anak, apakah dia suka
terhadap alat permainan.
2. Penting adanya kerja sama/ timbal balik dalam
permainan orang tua dengan anak.
Orang tua harus bisa mengukur kemampuan anak
untuk melakukan & memahami sesuatu
3. Jangan memberikan kegiatan bermain yang
belum cocok bagi usia anak
4. Orang tua & anak harus sama2 senang, jangan
ada perasaan terpaksa, agar interaksi itu
berkualitas

Anda mungkin juga menyukai