Anda di halaman 1dari 2

RMK IV Zulzilawati_17520078

Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik dikembangakan sesuai dengan standar yang berlaku di tingkat
internasional, Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan akuntansi dan keuangan organisasi sektor publik,
khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan
4. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi yang sama. Penerapan
SAKSP akan menghasilkan sistem akuntansi dan manajemen keuangan pemerintahan yang lebih baik,
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai informasi yang lebih baik

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)


PSAK adalah aturan baku yang mengatur pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan penyajian laporan keuangan
sedangkan IFRS merupakan Standar Akuntansi Internasional. Sehubungan dengan pengimplementasian IFRS
tersebut, maka terdapat beberapa perubahan dalam PSAK yang kemudian disesuaikan dengan pengaturan
dalam IFRS. Berikut perubahan dalam PSAK :
1. PSAK Syariah
Adanya perkembangan industri syariah di Indonesia yang sangat pesat mengharuskan suatu keberadaan
standar akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan syariah. PSAK Syariah disahkan pada tahun 2002.
PSAK Syariah terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian
laporan keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan
istishna.
2. Standar Akuntansi Publik (SAP)
SAP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 dan digunakan sebagai acuan dalam
menyusun laporan keuangan Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Adanya
SAP diharapkan dapat menjamin transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara sehingga terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih.
3. SAK Etap
SAK-Etap digunakan oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik seperti usaha-usaha yang
tergolong masih kecil. SAK-Etap memiliki bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan
akuntansi sehingga dapat menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan dapat memberi
kemudahan dalam hal pendanaan dari perbankan.
4. SAK EMKM
SAK EMKM adalah standar akuntansi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
entitas mikro, kecil, dan menengah. Laporan Keuangan pada SAK EMKM hanya meliputi Laporan Laba
Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Cataan Atas Laporan Keuangan

Perkembangan Standar Akuntansi Publik


Pada tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (IAI-KASP) telah
mengembangkan serangkaian standar-standar akuntansi yang direkomendasikan untuk digunakan pada entitas-
entitas sektor publik yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP). Dalam standar ini,
IAI-KASP telah berusaha melakukan harmonisasi terhadap akuntansi, laporan keuangan dan auditing antara
yurisdiksi dan mana yang paling tepat, antara sektor publik dengan sektor swasta, dan untuk
mengharmonisasikan laporan keuangan antara accounting basis dan economic basis.
Penerapan SAKSP akan mengarahkan sistem akuntansi dan manajemen keuangan pemerintah yang lebih baik.
Jadi laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai informasi yang lebih baik dan forecasting serta budgeting
yang lebih realiabel sama seperti manajemen terhadap sumber daya ekonomis (Bastian, 2005:130-131)

Perkembangan IPSAS
International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi untuk entitas sektor publik
yang dikembangkan oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB). IPSASB
merupakan badan yang bernaung di bawah International Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi
akuntansi di tingkat internasional yang didirikan tahun 1977. Dalam mengembangkan standar akuntansi sektor
publik, IPSASB sangat mendorong keterlibatan pemerintah dan penyusun standar di berbagai negara melalui
penyampaian tanggapan atas proposal-proposal IPSASB yang dinyatakan dalam exposure draft.
IPSAS yang diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan sektor publik, baik untuk yang masih
menganut basis kas (cash basis) maupun yang telah mengadopsi basis akrual (accrual basis). IPSAS yang
berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu kepada International Financial Reporting Standards (IFRS),
standar akuntansi bisnis yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), sepanjang
ketentuan-ketentuan di dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik. Meskipun demikian, IPSASB tetap
memperhatikan isu-isu yang spesifik di sektor publik yang tidak tercakup di dalam IFRS.
Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan kualitas dan daya
banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas sektor publik di seluruh dunia. Dalam mendorong
pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-ketentuan akuntansi sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS,
IPSASB menghormati hak pemerintah dan penyusun standar di tingkat nasional dalam menetapkan standar dan
pedoman pelaporan keuangan di dalam jurisdiksi mereka masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai