0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan pasien risiko tinggi di UPT Puskesmas Cisarua. Terdapat 13 langkah dalam menangani pasien risiko tinggi mulai dari penerimaan rekam medis, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis dan rencana tindakan, stabilisasi pasien, hingga rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, unit terkait, dan dokumen pendukung lainny
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan pasien risiko tinggi di UPT Puskesmas Cisarua. Terdapat 13 langkah dalam menangani pasien risiko tinggi mulai dari penerimaan rekam medis, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis dan rencana tindakan, stabilisasi pasien, hingga rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, unit terkait, dan dokumen pendukung lainny
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan pasien risiko tinggi di UPT Puskesmas Cisarua. Terdapat 13 langkah dalam menangani pasien risiko tinggi mulai dari penerimaan rekam medis, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis dan rencana tindakan, stabilisasi pasien, hingga rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, unit terkait, dan dokumen pendukung lainny
No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 5 Januari 2017 Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS dr. Eulis Irma Khumairoh
CISARUA NIP. 197610042008012002
1. Pengertian Penanganan pasien resiko tinggi adalah proses memberikan pelayanan
klinis kepada pasien dengan penyakit yang bisa menimbulkan kematian ataupun pasien dengan yang bisa menularkan penyakit baik pada petugas maupun pasien lainnya. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam menangani pasien risiko tinggi 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 800/078-UPT tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat dan Berisiko Tinggi 4. Referensi 1. Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014 2. General Emergency Life Support. Instalasi Gawat Darurat RSUP dr. Hasan Sadikin. Bandung. 2014 3. Klostranec, J. M. Toronto Notes 2012. 28th Ed. 4. Pedoman Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan. Cetakan III. Departemen Kesehatan RI. 2010 5. Prosedur 1. Alat: a. Stetoskop b. Sphygmomanometer c. Termometer 2. Bahan: a. Rekam medis b. ATK 6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima RM pasien dari petugas pendaftaran, memakai APD seperlunya, 2. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang pemeriksaan, 3. Petugas melakukan anmnesa terhadap masalah yang dihadapi pasien, 4. Petugas melaksanakan pemeriksaan fisik, 5. Petugas mengidentifikasi masalah yang dihadapi pasien (diagnosa), 6. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai kebutuhan pasien, 7. Petugas melakukan tindakan sesuai rencana, 8. Petugas melakukan stabilisasi pada pasien, 9. Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga mengenai kondisi masalah pasien, 10. Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga bahwa pasien harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi, 11. Petugas menyiapkan perlengkapan rujukan, 12. Petugas merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu, 13. Petugas mendokumentasikann kegiatan ke rekam medis. 7. Bagan Alir Patugas menerima RM, memakai APD, Anamnesis, pemeriksaan fisik memanggil pasien
Menentukan dan melakukan Menegakkan diagnosis
rencana tindakan
Informasi ke keluarga mengenai
Stabilisasi pasien kondisi pasien dan perlu dirujuk ke fasilitas yang lebih tinggi
Merujuk Menyiapkan perlengkapan
rujukan
Mendokumentasi
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan 9. Unit terkait 1. Poli Umum & Lansia 2. Poli Anak & MTBS/SDIDTK 3. Poli Gigi 4. Poli KIA/KB & Imunisasi 5. Ruang Tindakan 6. Poli TB 7. Klinik Gizi 8. Ruang Konseling Terpadu 10. Dokumen terkait Rekam medis 11. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan perubahan