A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa
ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan
sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai
pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. World Health
Organization (WHO) remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa
peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual,
mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan
mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif
mandiri. (Jensen, 2014)
Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, di mana usia 13 tahun merupakan
batas usia pubertas pada umummnya, yaitu ketika secara biologis sudah
mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka pada
umumnya, secara sosial dan psikologis mampu mandiri. Berdasarkan uraian di
atas ada dua hal penting menyangkut, batasan remaja, yaitu mereka sedang
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dan perubahan
tersebut menyangkut perubahan fisik dan psikologi. (Potter& perry, 2005).
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan “Para remaja usia 18-22
tahun dapat mengetahui tentang pentingnya Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan “Para Remaja” ( usia 18-22 tahun )
dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian Kesehatan Reproduksi
2. Perubahan Fisik, Biologis, dan Psikososial Remaja
3. Perawatan / Kebersihan Organ Reproduksi
4. Perilaku Remaja Dan PMS (Penyakit Menular Seksual).
D. Materi
Terlampir.
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. MEDIA
1. Infocus
2. Laptop
3. Powerpoint dan Leaflet
4. Video Edukasi
G. SUSUNAN ORGANISASI
Ketua : Rizka
Wakil ketua : Hartuti
Sekretaris : Yatmi
Bendahara : Ardiana
Operator : Dibyo, Arvian
Anggota : 1. Agus t
2. Suripto
3. Untung
4. Sri yuliati
H. SUSUNAN TEMPAT
Ketua (Edukator)
Operator 1dan 2
KEGIATAN
NO WAKT KEGIATAN PENYULUHAN
U PESERTA
Pembukaan:
Evaluasi:
3 6 menit
Meminta audiens menjelaskan kembali Menjawab
mengenai : Pertanyaan
1. Pengertian Kesehatan Reproduksi
2. Perubahan Fisik, Biologis, dan
Psikososial Remaja
3. Perawatan / Kebersihan Organ
Reproduksi
4. Perilaku Remaja Dan
PMS (Penyakit Menular
Seksual).
Penutup:
4 2 menit
Mengucapkan terimakasih Menjawab salam
dan mengucapkan
salam
J. Kriteria Evaluasi
• Evaluasi struktur
• Mahasiswa dapat menyiapkan alat dan media sesuai dengan yang diperlukan.
• Evaluasi proses
kegiatan.
• Evaluasi hasil.
4. Contoh Perilaku Remaja yang menyimpang dan contoh PMS (Penyakit Menular
Seksual).
LAMPIRAN MATERI
Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki pengertian
yang sangat berbeda satu sama lainya. Perilaku dapat di artikan sebagai respons
organisme atau respons seseorang terhadap stimulus (rangsangan) yang ada,
sedangakan seksual adalah rangsangan-rangsangan atau dorongan yang timbul
berhubungan dengan seks. Jadi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang
dilakukan berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam
dirinya maupun dari luar dirinya (Notoatmodjo, 2007).
Adanya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk aktif secara
seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki resiko yang lebih
rendah atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan dengan perilaku seksual,
semakin mendorong remaja memenuhi memenuhi dorongan seksualnya pada saat
sebelum menikah. Remaja cenderung melakukan underestimate terhadap
vulnerability dirinya. Banyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi
pada intercourse (sanggama) yang pertama kali atau dirinya tidak akan pernah
terinfeksi HIV/AIDS karena pertahanan tubuhnya cukup kuat. (Notoatmodjo, 2007).
Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu faktor sosial
,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan
tidak adanya akses informasi merupakan faktor tersendiri yang juga
mempengaruhi kesehatan reproduksi. (Salmah, 2009).
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat
berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7 rencana kerja
ICPD Kairo dicantumkam definisi kesehatan reproduksi menyebabkan lahirnya
hak-hak reproduksi. Berdasarkan pasal tersebut hak-hak reproduksi di dasarkan
pada pengakuan akan hak-hak asasi semua pasangan dan pribadi untuk
menentukan secara bebas dan bertangung jawab mengenai jumlah anak ,
penjarangan anak (birth spacing ), dan menentukan waktu kelahiran anak-anak
mereka dan mempunyai informasi dan cara untuk memperolehnya, serta hak
untuk menentukan standar tertinggi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam
pengertian ini ada jaminan individu untuk memperoleh seks yang sehat.
Disamping reproduksinya yang Sudah barang tentu saja kedua faktor itu akan
sangat mempengaruhi tercapai atau tidak kesehatan reproduksi seseorang
termasuk kesehatan reproduksi remaja (Salmah, 2009).
Menurut Potter & Perry (2005), dampak lain dari perilaku seksual remaja
terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Penyakit
yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit menular seksual,
yakni :
1. GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrhae
Gejalanya :
Pada laki-laki antara lain :
Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
Pada perempuan antara lain :
Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan
dengan bau tidak sedap
Alat kelamin terasa bau dan gatal
Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual.
2. SIFILIS (Raja Singa)
Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
Timbul benjolan disekitar alat kelamin
Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan
menghilang dengan sendirinya tanpa diobati.
3. HERPES , Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar
kemerahan dan jika pecah menimbulkan luka lecet yang terbuka dan
sangat nyeri
Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk
Gatal pada kemaluan
Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
Menurut Potter & Perry (2005), p enyebab : virus HIV (Human Immuno
Deficiency Virus), AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah
kumpulan berbagai penyakit akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
Cara penularannya :
Darah ,bisa berbentuk luka
Cairan sperma
Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
Hidup serumah dengan penderita AIDS
Berjabat tangan atau cium pipi
Berenang dikolam renang
Menggunakan fasilitas bersama
Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
Bersin
Bagaimana pencegahannya
No free Sex (tidak melakukan seks bebas)
Not to use second needles (tidak menggunakan jarum secara bersamaan)
Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
DAFTAR PUSTAKA