Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Puskesmas Pesantren I Kota Kediri

Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama, puskesmas bertanggung


jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, dan upaya kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi (private goods),
dengan tujuan utama penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pelayanan rawat
jalan. Sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

4.1.1 Visi Puskesmas

“Mewujudkan Masyarakat Sehat Melalui Pelayanan Kesehatan Dasar yang Optimal di


Wilayah Kerja Puskesmas Pesantren 1“

4.1.2 Misi Puskesmas

1. Menyelenggarakan Upaya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu

2. Mengoptimalkan Sumber Daya Yang Dimiliki Untuk Mendorong Kemandirian


Masyarakat Hidup Sehat

4.1.3 Motto Puskesmas

“ Anda Sehat Kami Senang ”


4.1.4 Tata Nilai Puskesmas

Disiplin : Bekerja sesuai tata tertib atau peraturan yang berlaku

Tanggung jawab : Sanggup menghadapi semua resiko atas pekerjaan yang telah
dilakukan

Ramah : Memiliki rasa senang, tercermin dalam sikap 5S (Senyum,


Salam, Sapa, Sopan, Sabar) yang baik, menarik budi bahasanya
dan manis tutur katanya

Kerjasama : Melaksanakan pekerjaan dan tugas dengan koordinasi


program lain, tidak dilakukan sendiri-sendiri

Bersih : Menjaga lingkungan kerja selalu bersih dan rapi

4.2 Gambaran Geografis Puskesmas Pesantren I Kota Kediri

Puskesmas Pesantren 1 merupakan salah satu lembaga pemerintahan dari Dinas


Kesehatan yang berlokasi di daerah kecamatan Pesantren Kota Kediri, yang beralamatkan di
Jl. Brigjen Pol. Imam Bakri HP No.94 Kota Kediri. Letak puskesmas yang strategis sehingga
memungkinkan dicapai dengan kendaraan umum. Luas wilayah kerja Puskesmas Pesantren I
Kota Kediri adalah 8.404 km2 meliputi 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Pesantren, Kelurahan
Bangsal, Kelurahan Banaran, Kelurahan Blabak, dan Kelurahan Betet.

gambar 4.2 Peta Lokasi UPTD Puskesmas Pesantren I Kota Kediri


Adapun batas wilayah dari Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri adalah sebagai
berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Ngasem dan Kelurahan Burengan

Sebelah Selatan : Kecamatan Kandat

Sebelah Timur : Kelurahan Ketami dan Kelurahan Ngeletih

Sebelah Barat : Kelurahan Pakunden, Tosaren, dan Ngronggo

4.3 Data Sarana Kesehatan


Sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pesantren I Kota Kediri,
meliputi :

Tabel 4.3 Data Sarana Pendidikan dan Kesehatan di UPTD Puskesmas Pesantren I Kota
Kediri Tahun 2016

Jumlah Fasilitas
Jumlah Jumlah Sekolah
Yankes
Keluraha Luas
No RT R SLT
n/ Desa Wilayah SD/ SLTA/ Poskes Lain-
W TK P/ Postren Pustu
MI MA des Lain
MTs

1 Bangsal 1.029 km2 37 6 1 3 1 1 3

2 Pesantren 1.356 km2 39 7 2 3 1 1 11

3 Banaran 1.974 km2 25 9 3 4 1 1 4

4 Betet 1.691 km2 23 9 1 2 1 2

5 Blabak 3.354 km2 31 10 3 4 1 1 6

4.4 Data Demografik Puskesmas Pesantren I Kota Kediri

Adapun jumlah penduduk tiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pesantren I


tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Kelurahan Pesantren : 5.475 jiwa


Kelurahan Bangsal : 5.761 jiwa

Kelurahan Banaran : 4.695 jiwa

Kelurahan Betet : 5.509 jiwa

Kelurahan Blabak : 5.921 jiwa

Dengan demikian total jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pesantren I Kota
Kediri tahun 2016 adalah 27.331 jiwa. Kelompok sasaran program meliputi Bayi 355 jiwa,
Balita 1.402 anak, Bumil 429 jiwa, Bulin 389 jiwa, Pasangan Usia Subur (PUS) 3.118 jiwa,
dan Lansia 7.338 jiwa.

4.5 Hasil Penelitian

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tempat penampungan air sebelum penyuluhan


tentang 3M PLUS di kelurahan Banaran RT 21 yang diperoleh dari total 15 rumah ditemukan
hasil sebagai berikut :

Gambar 4.5.1 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk sebelum penyuluhan

20%

80%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK
Dari data diatas persentase ditemukannya jentik nyamuk pada 15 rumah sebelum
penyuluhan 3M PLUS sebesar 20% (3 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk sebesar
80% (12 rumah).

Gambar 4.5.2 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan

13%

87%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan 3M PLUS sebesar
13% (2 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk 87% (13 rumah).

Dari data diatas didapatkan presentase ditemukannya jentik nyamuk di kelurahan


Banaran RT 21 sebanyak 15 rumah sebelum penyuluhan 3M PLUS yaitu ditemukan 3 rumah
yang masih didapati jentik nyamuk pada tempat penyimpanan air yang menerangkan bahwa
masih ada warga yang belum melaksanakan 3M PLUS. Setelah kami melakukan intervensi
yaitu dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan 3M PLUS didapatkan bahwa ditemukan 2
rumah yang masih didapati jentik nyamuk. Yang artinya terjadi penurunan jumlah rumah
yang didapati masih ada jentik nyamuk sebelum dan sesudah penyuluhan sebanyak 1 rumah.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tempat penampungan air sebelum penyuluhan
tentang 3M PLUS di kelurahan Banaran RT 11 yang diperoleh dari total 15 rumah ditemukan
hasil sebagai berikut :

Gambar 4.5.3 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk sebelum penyuluhan

20%

80%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukannya jentik nyamuk pada 15 rumah sebelum
penyuluhan 3M PLUS sebesar 20% (3 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk sebesar
80% (12 rumah).
Gambar 4.5.4 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan

0%

100%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan 3M PLUS sebesar
0% (0 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk 100% (15 rumah).

Dari data diatas didapatkan presentase ditemukannya jentik nyamuk di kelurahan


Banaran RT 11 sebanyak 15 rumah sebelum penyuluhan 3M PLUS yaitu ditemukan 3 rumah
yang masih didapati jentik nyamuk pada tempat penyimpanan air yang menerangkan bahwa
masih ada warga yang belum melaksanakan 3M PLUS. Setelah kami melakukan intervensi
yaitu dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan 3M PLUS didapatkan bahwa tidak
ditemukan rumah yang masih didapati jentik nyamuk. Yang artinya kawasan RT 11 bebas
jentik nyamuk.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tempat penampungan air sebelum penyuluhan
tentang 3M PLUS di kelurahan Banaran RT 06 yang diperoleh dari total 15 rumah ditemukan
hasil sebagai berikut :

Gambar 4.5.5 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk sebelum penyuluhan

26%

74%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukannya jentik nyamuk pada 15 rumah sebelum
penyuluhan 3M PLUS sebesar 26% (4 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk sebesar
74% (11 rumah).
Gambar 4.5.6 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan

6%

94%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan 3M PLUS sebesar
6% (1 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk 94% (14 rumah).

Dari data diatas didapatkan presentase ditemukannya jentik nyamuk di kelurahan


Banaran RT 06 sebanyak 15 rumah sebelum penyuluhan 3M PLUS yaitu ditemukan 4 rumah
yang masih didapati jentik nyamuk pada tempat penyimpanan air yang menerangkan bahwa
masih ada warga yang belum melaksanakan 3M PLUS. Setelah kami melakukan intervensi
yaitu dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan 3M PLUS didapatkan bahwa ditemukan 1
rumah yang masih didapati jentik nyamuk. Yang artinya terjadi penurunan jumlah rumah
yang didapati masih ada jentik nyamuk sebelum dan sesudah penyuluhan sebanyak 3 rumah.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tempat penampungan air sebelum penyuluhan
tentang 3M PLUS di kelurahan Banaran RT 16 yang diperoleh dari total 15 rumah ditemukan
hasil sebagai berikut :

Gambar 4.5.7 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk sebelum penyuluhan

6%

94%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukannya jentik nyamuk pada 15 rumah sebelum
penyuluhan 3M PLUS sebesar 6% (1 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk sebesar
94% (14 rumah).
Gambar 4.5.8 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan

0%

100%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan 3M PLUS sebesar
0% (0 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk 100% (15 rumah).

Dari data diatas didapatkan presentase ditemukannya jentik nyamuk di kelurahan


Banaran RT 16 sebanyak 15 rumah sebelum penyuluhan 3M PLUS yaitu ditemukan 1 rumah
yang masih didapati jentik nyamuk pada tempat penyimpanan air yang menerangkan bahwa
masih ada warga yang belum melaksanakan 3M PLUS. Setelah kami melakukan intervensi
yaitu dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan 3M PLUS didapatkan bahwa tidak
ditemukan rumah yang masih didapati jentik nyamuk. Yang artinya kawasan RT 16 bebas
jentik nyamuk.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tempat penampungan air sebelum penyuluhan
tentang 3M PLUS di kelurahan Banaran RT 8 yang diperoleh dari total 15 rumah ditemukan
hasil sebagai berikut :

Gambar 4.5.9 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk sebelum penyuluhan

20%

80%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukannya jentik nyamuk pada 15 rumah sebelum
penyuluhan 3M PLUS sebesar 20% (3 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk sebesar
80% (12 rumah).
Gambar 4.5.10 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan

13%

87%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan 3M PLUS sebesar
13% (2 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk 87% (13 rumah).

Dari data diatas didapatkan presentase ditemukannya jentik nyamuk di kelurahan


Banaran RT 8 sebanyak 15 rumah sebelum penyuluhan 3M PLUS yaitu ditemukan 3 rumah
yang masih didapati jentik nyamuk pada tempat penyimpanan air yang menerangkan bahwa
masih ada warga yang belum melaksanakan 3M PLUS. Setelah kami melakukan intervensi
yaitu dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan 3M PLUS didapatkan bahwa ditemukan 2
rumah yang masih didapati jentik nyamuk. Yang artinya terjadi penurunan jumlah rumah
yang didapati masih ada jentik nyamuk sebelum dan sesudah penyuluhan.
Jadi kesimpulannya, dari total rumah warga di kelurahan Banaran yang disurvey yaitu
75 rumah, maka akan didapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar 4.5.11 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk sebelum penyuluhan

19%

81%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukannya jentik nyamuk pada 75 rumah sebelum
penyuluhan 3M PLUS sebesar 19% (14 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk
sebesar 81% (61 rumah).
Gambar 4.5.12 Jumlah rumah yang ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan

7%

93%

POSITIF JENTIK
NEGATIF JENTIK

Dari data diatas persentase ditemukan jentik nyamuk setelah penyuluhan 3M PLUS sebesar
7% (5 rumah) dan yang negatif jentik nyamuk 93% (70 rumah).

Dari data diatas didapatkan presentase ditemukannya jentik nyamuk di kelurahan


Banaran (RT 21, RT 11, RT 6, RT 16 dan RT 8) dengan total 75 rumah sebelum penyuluhan
3M PLUS yaitu ditemukan 14 rumah yang masih didapati jentik nyamuk pada tempat
penyimpanan air yang menerangkan bahwa masih ada warga yang belum melaksanakan 3M
PLUS. Setelah kami melakukan intervensi yaitu dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan
3M PLUS didapatkan bahwa ditemukan 5 rumah yang masih didapati jentik nyamuk. Yang
artinya terjadi penurunan jumlah rumah yang didapati masih ada jentik nyamuk sebelum dan
sesudah penyuluhan.

Anda mungkin juga menyukai