Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

“Analisis Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Siklus Produksi”

Kelas : AKP A8
KELOMPOK 10
Disusun Oleh :
1). Fellia Monica (NIM 3022161027)
2). Salwa Nurhasna (NIM 3022161039)

TAHUN AJARAN 2018/2019


UNIVERSITAS MH. THAMRIN KAMPUS AKA
Jl. Bangka Raya No. 2 Pela Mampang, Mampang
- Jakarta Selatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan anugerah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Makalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang telah
Kami buat berjudul “Analisi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Siklus
Produksi” . Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Mata
kuliah “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)”.

Atas tersusunnya makalah ini, Kami mendapatkan bantuan serta bimbingan


dari beberapa pihak. Oleh karena itu Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1). Bapak Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA. selaku dosen dari mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
2). Orang Tua yang banyak memberikan dukungan baik moral maupun
materil
3). Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah
ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, Kami secara terbuka menerima kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak demi  kesempurnaan makalah ini.
Harapan Kami semoga makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan kepada
semua pihak dan bermanfaat bagi Kami dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dan berguna pula bagi Pembaca umumnya.

Jakarta, 05 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1Latar Belakang.................................................................................1
2.1Rumusan Masalah............................................................................2
BAB LANDASAN TEORI...........................................................................3
2.1 Pengertian Siklus Produksi.............................................................3
2.2 Hubungan antara Siklus Produksi dengan sistem lainnya..............3
2.3 Peran SIA dalam Siklus Produksi...................................................4
2.4 Tujuan Siklus Produksi..................................................................4
2.5 Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Produksi......................5
2.6 Aktivitas Dalam Siklus Produksi...................................................7

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS


PRODUKSI......................................................................................12

3.1Implementasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Siklus


Produksi.........................................................................................12

BAB 4 PENUTUP........................................................................................15

4.1 Kesimpulan........................................................................................15
4.2 Saran..................................................................................................15

DAFTAR REFERENSI..............................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi dunia bisnis saat ini menjadikan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan,
oleh karena itu perusahaan perlu memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki.
Perusahaan Drop Dead merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi T-Shirt
yang bertemakan gambar-gambar kekinian yang diminati oleh anak-anak muda..

Perkembangan jumlah produksi pakaian di Indonesia yang jumlahnya terus meningkat


memberi peluang dan tantangan bagi perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang
produksi pakaian.

Peningkatan permintaan pasar untuk pakaian (Fashion) di Indonesia dan sejalan dengan
meningkatnya produksi dibidang pakaian (Fashion) membuat banyak perusahaan lebih
berkreasi dan berinovasi, agar dapat bersaing dengan produk asing yang sudah ramai di
Pasar Indonesia. Mengingat pakaian merupakan kebutuhan primer (sandang) yang harus
dipenuhi untuk kelangsungan hidup selain makanan (pangan) dan rumah (papan).

Dewasa ini teknologi komunikasi dan informasi terus menerus berkembang dan
mempengaruhi bagaimana perusahaan dalam mengendalikan, mengelola, dan
mengembangkan bisnis yang mereka miliki. Teknologi ini dapat menjadi penentu
kemenangan dalam persaingan bagi yang memilikinya dan dapat menjadi kekalahan bagi
yang tidak memiliki ataupun memiliki namun tidak secara baik dikelola. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai informasi telah meningkat melalui perkembangan pemanfaatan
informasi dan bagaimana informasi tersebut dihasilkan yang berarti bahwa sistem
informasi memegang peranan penting dalam menghasilkan informasi secara cepat, efektif,
dan dan efisien.
Salah satu bentuk informasi yang memegang peranan penting adalah informasi akuntansi
dimana informasi akuntansi dapat meningkatkan daya saing yang dimiliki oleh perusahaan.
Peningkatan tersebut dalam penelitian ini lebih berfokus pada kegunaan informasi
akuntansi dalam pengambilan keputusan, dimana dengan adanya informasi tersebut
pembuat keputusan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengurangi biaya atau
mengalokasikan biaya dengan lebih tepat. Pentingnya peranan informasi akuntansi dalam
pengambilan keputusan tersebut menuntut perusahaan untuk dapat mengembangkan sistem
akuntansi yang sophisticated dan sesuai dengan kebutuhan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) lebih khususnya SIA yang menangani akuntansi biaya
merupakan mata dan telinga bagi pengambil keputusan untuk melihat proses maupun
siklus akuntansi di perusahaan. Sistem inilah yang akan merekam data dari sistem
operasional yang diklasifikasikan ke dalam siklus atau jenis transaksi.
Hal ini berdampak bahwa output yang disajikan oleh SIA yang baik dan sejalan dengan itu
keputusan yang tepat akan membantu perusahaan untuk menekan dan mengatur biaya
dengan efektif.
1.2 Rumusan Permasalahan
Pentingnya SIA sebagai sistem informasi dasar dalam sebuah perusahaan mendorong
penulis untuk menyoroti penerapan sistem informasi akuntasi yang ada pada Perusahaan
Drop Dead. Tanpa SIA siklus produksi yang mumpuni perusahaan tidak akan bertahan di
tengah derasnya persaingan usaha di dalam industri tempat perusahan membuka bisnisnya.
Oleh karena itu penulis merasa tertantang untuk mengetahui bagaimana proses-proses yang
terdapat dalam Siklus Informasi Akuntansi Siklus Produksi yang dimiliki oleh perusahaan,
dan bagaimana kelebihan maupun kekurangan dari sistem tersebut.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Siklus Produksi


Siklus Produksi adalah sebuah subsistem dari sistem informasi akuntansi yang
berada di dalam kategori transaction processing system (TPS). Sistem Produksi adalah
sistem yang berisi serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
mempunyai hubungan dengan proses pembuatan suatu produk. Keberadaan system
informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan sistem informasi
akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas
untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa
yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan
dana lokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana
merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta evaluasi kinerja terhadap
produktifitas yang dihasikan. Sistem ini tentunya berhubungan secara langsung dengan
sub-sistem yang lain seperti siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklsus buku besar dan
pelaporan. Selain subsystem-subsystem tersebut, sistem ini juga berhubungan dengan
Manajemen dan sistem manajemen SDM, hubungan antar semua sistem tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut ini :

2.2 Hubungan antara Siklus Produksi dengan sistem lainnya


antara lain :
 Interaksi antara siklus produksi dengan siklus penjualan : Siklus pendapatan disini
mempunyai peran sebagai siklus yang memberikan informasi tentang produk yang
dipesan dan ramalan (forecast) tentang kuantitas penjualan, informasi ini digunakan
oleh bagian produksi sebagai masukan untuk menyusun rencana produksi dan
jumlah dari persediaan yang diinginkan (inventory level). Sebagai timbal balik,
bagian produksi akan memberi siklus pendapatan informasi-informasi tentang
produk apa saja yang telah selesai diproduksi maupun jumlah produk yang siap
untuk dijual.
 Interaksi antara siklus produksi dengan siklus pembelian : Bagian produksi
berperan mengirimkan informasi tentang bahan baku dimana informasi tersebut
tertuang dalam bentuk Surat Permintaan Pembelian (purchase). Sebagai timbal
balik dari informasi tersebut siklus pembelian memberikan informasi tentang bahan
baku yang telah dibeli dan informasi mengenai biaya overhead pabrik.
 Interaksi antara siklus produksi dengan sistem manajemen SDM : Bagian produksi
akan memberi informasi tentang jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan kepada
sistem sumberdaya manusia/penggajian yang sebagai balasannya akan memberikan
data tentang ketersediaan dari tenaga kerja dan biaya dari tenaga kerja tersebut.
 Interaksi antara siklus produksi dengan siklus buku besar dan pelaporan : Informasi
yang diberikan kepada siklus buku besar dan pelaporan adalah informasi mengenai
harga pokok produksi.

2.3 Peran SIA dalam Siklus Produksi


1) Bauran produk produk apa yang ingin diproduksi
2) Penetapan harga produk berapa HPP sampai produk selesai dibuat
3) Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
Apakah jika akan membeli produk lalu dijual/ membuat/ memproduksi sendiri lalu
dijual
4) Manajemen Biaya merencanakan/ mengalokasikan biaya-biaya yang timbul.

2.4 Tujuan Siklus Produksi


Adapun tujuan siklus produksi antara lain :
1) Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik
2) Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya
3) Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat
4) Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat
5) Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan
6) Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif
2.5 Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Produksi
AKTIVITAS ANCAMAN PENGENDALIAN
Isu-isu umum diseluruh 1) Data induk yang 1) Pengendalian
Siklus Produksi tidak akurat atau integritas
tidak valid pengolahan data
2) Pengungkapan yang 2) Pembatasan akses
tidak diotorisasi terhadap data induk
oleh Informasi 3) Tinjauan pada
Sensitif semua perubahan
3) Kehilangan atau terhadap data induk
kerusakan data 4) Pengendalian akses
5) Enkripsi
6) Backup dan
prosedur pemulihan
bencana

Desain Produk 4) Desain produk yang 7) Analisis akuntansi


buruk biaya yang timbul
mengakibatkan dari pilihan desain
kelebihan biaya produk
8) Analisis garansi dan
biaya perbaikan

Perencanaan dan 5) Kelebihan dan 8) Sistem perencanaan


Penjadwalan dibawah target produksi
9) Tinjauan dan
persetujuan jadwal
dan pesanan
produksi
10) Pembatasan akses
terhadap pesanan
produksi dan jadwal
produksi

Operasi Produksi 11) Pencurian 11) Pengendalian akses


Persediaan fisik
12) Pencurian akiva 12) Dokumentasi dari
tetap semua pergerakan
13) Kinerja yang buruk persediaan
14) Investasi 13) Pemisahan tugas
suboptimal dalam penyimpanan aset
aktiva tetap dari pencatatan dan
15) Kehilangan otorisasi
persediaan atau penghapusan
aktiva tetap 14) Pembatasan akses
dikarenakan terhadap data induk
kebakaran persediaan
atau bencana 15) Perhitungan
lainnya persedian fisik
16) Gangguan operasi secara periodik dan
rekonsiliasi dari
perhitungan tersebut
terhadap kuantitas
yang dicatat
16) Persediaan fisik dari
semua aktiva tetap
17) Membatasi akses
fisik terhadap aktiva
tetap
18) Memelihara catatan
detail dari aktiva
tetap, termasuk
pelepasannya
19) Pelatihan
20) Laporan kinerja
21) Persetujuan yang
tepat dari perolehan
aktiva tetap,
termasuk
penggunaan
permintaan proposal
untuk menjaring
berbagai penawaran
kompetitif
22) Pengamanan fisik
(misalnya alat
penyiram api)
23) Asuransi
24) Backup atau
rencana pemulihan
bencana
Akuntansi Biaya 17) Data biaya yang 25) Otomatisasi data
tidak akurat sumber
18) Alokasi yang tidak 26) Pengendalian
tepat dari biaya integritas
overhead pengolahan data
19) Laporan yang 27) Perhitungan biaya
menyesatkan berbasis aktivitas
yang didorong
waktu
28) Metrik kinerja
inovatif (misalnya
throughput)
2.6 Aktivitas Dalam Siklus Produksi

1) DESAIN PRODUK
Tahap pertama dalam siklus produksi adalah merancang sebuah produk. Kegiatan ini
mempunyai tujuan yaitu untuk merancang sebuah produk yang memenuhi kebutuhan
pelanggan dari segi kualitas, daya tahan dan fungsionalitas sementara secara simultan
meminimalkan biaya produksi . Antara tujuan-tujuan tersebut seringkali berbenturan satu
sama lain. Sehingga aktivitas ini menjadi suatu hal yang rumit dan perlu mendapat
perhatian khusus.
Ada beberapa dokumen yang dihasilkan dari kegiatan ini, diantaranya adalah :

 Daftar Kebutuhan Bahan (Bill Of Material-BOM), Sebuah dokumen yang berisi


rincian bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing komponen bahan baku
yang digunakan dalam satu unit produk jadi.
 Daftar Operasi (Operation List), Dokumen yang berisi Kebutuhan tenaga kerja dan
mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Menunjukkan
bagaimana sebuah produk bergerak di sepanjang pabrik, apa yang dilakukan setiap
langkah dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan.

Peran akuntan harus terlibat dalam desain produk karena 65 hingga 80 persen biaya produk
ditentukan pada tahap proses produksi ini. Para akuntan dapat memberikan informasi yang
menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya produksi suatu lini
produk-produk yang berkaitan dengan meningkatkan jumlah komponen bersama yang
digunakan dalam masing-masing produk. Dengan memberikan data mengenai biaya
perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang ada dapat berguna untuk
mendesain produk yang lebih baik.

Ancaman Dalam Desain Produk


Desain produk yang kurang baik sehingga menimbulkan biaya produksi yang tinggi.
Contoh : menggunakan terlalu banyak komponen khusus ketika memproduksi produk yang
hampir sama, akan meningkatkan biaya pemeliharaan.
Control :
 Perbaiki informasi tentang pengaruh desain produk atas biaya
 Data yang akurat tentang hubungan antara komponen dengan barang jadi
 Analisis atas jaminan dan biaya perbaikan untuk mengidentifikasi kegagalan
produk  
2) PERENCANAAN DAN PENJADWALAN
Tahap kedua dalam siklus produksi adalah untuk membuat rencana dan jadwal dari
aktivitas produksi . Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan rencana
produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek sekaligus meminimalkan persediaan bahan baku dan barang
jadi. Terdapat dua metode dalam perencanaan produksi yaitu :

1) Perencanaan sumber daya produksi (Manufacturing Resource


Planning/MRP-II)
Metode ini merupakan metode yang bertujuan untuk menyeimbangkan antara
kapasitas produksi yang ada dengan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi
permintaan penjualan yang diperkirakan. Istilah lain dari metode ini adalah push
manufacturing system, karena barang yang diproduksi atas dasar ekspektasi
permintaan konsumen

2) Sistem Produksi Just in Time


Sistem manufaktur Just-in-time (JIT). Metode ini bertujuan untuk meminimalkan
atau menghapuskan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Penggunaaan JIT dimana barang hanya diproduksi untuk merespon permintaan
konsumen seringkali disebut dengan (pull manufacturing).
Selain metode yang dapat digunakan dalam merencanakan produksi, beberapa
dokumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah :
◦ Master Production Schedule (MPS) : menentukan berapa banyak produk
setiap produk yang akan diproduksi selama periode perencanaan dan
kapan produksi tersebut harus dilakukan.
◦ Production Order : dokumen otorisasi produksi jumlah yang ditetapkan
suatu produk (operasi yang perlu dilakukan, jumlah yang akan di
produksi, lokasi tempat barang jadi harus dikirim)
◦ Material Requisition : dokumen otorisasi pengeluaran jumlah bahan
baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan
tersebut dibutuhkan.
Terdapat informasi mengenai nomor perintah produksi, tanggal
pembuatan, dan berdasarkan pada daftar bahan baku, nomor barang,
serta jumlah semua bahan baku yang dibutuhkan.
◦ Move Ticket : dokumen yang mengidentifikasi bagian-bagian yang
dipindahkan, serta waktu perpindahan.
Ancaman Dalam Perencanaan dan Penjadwalan
Kelebihan dalam perencanaan dan penjadwalan siklus produksi antara lain :
 Mengakibatkan kelebihan pasokan barang atas permintaan barang jangka pendek.
 Masalah arus kas
Kekurangan dalam perencanaan dan penjadwalan siklus produksi antara lain :
 Kehilangan peluang penjualan dan ketidakpuasan pelanggan karna kurangnya
ketersediaan barang yang diinginkan
 Control: Perencanaan produksi yang akurat, persetujuan atas perintah produksi,
pembatasan akses informasi rencana produksi
 Investasi yang tidak optimal dalam aktiva tetap
 Control : Tinjauan menyeluruh atas perolehan aktiva tetap, pengendalian anggaran,
pelaksanaan penawaran kompetitif dalam proses pengadaan aktiva tetap (RFP dari
masing-masing vendor)

3) OPERASI PRODUKSI
Tahap ketiga dalam siklus produksi adalah proses pembuatan produk. Aktivitas
yang terkait dalam proses produksi ini beragam, tergantung pada tingkat kerumitan
suatu produk yang dihasilkan dan penggunaaan teknologi dalam memproses produk
tersebut. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam proses produksi seperti robot
dan mesin yang dikendalikan oleh komputer mempunyai istilah computer
integrated manufacturing (CIM). Adapun data yang dibutuhkan dalam operasi
produksi:
 Bahan baku yang digunakan
 Jam tenaga kerja yang digunakan
 Operasi mesin yang dilakukan
 Biaya Overhead produksi

Ancaman Dalam Operasi Produksi


 Pencurian terhadap persediaan
 Pencurian terhadap aset tetap perusahaan
 Kinerja produksi yang rendah
 Investasi yang tidak optimal
 Hilang atau rusaknya persediaan dan aset tetap karena bencana alam
4) AKUNTANSI BIAYA
Tahap terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Tahap ini mempunyai
beberapa tujuan, yaitu :
 Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi produksi. SIA didesain untuk mengumpulkan data real-time mengenai
kinerja aktifitas produksi agar pihak manajemen dapat membuat keputusan tepat
waktu.
 Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk. SIA mengumpulkan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian membebankan biaya tersebut ke
produk & unit organisasi tertentu .
 Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan.

Sebagaian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan proses untuk
membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch
produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu dan digunakan ketika produk atau jasa yang
dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat di identifikasikan secara terpisah. Sebaliknya,
Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung
biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi. Digunakan ketika produk atau jasa yang
hampir sama diproduksi dalam jumlah massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah
diidentifikasi.

Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode
yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode
pengumpulan data. Kedua sistem tersebut membutuhkan akumulasi dan mengenai empat
jenis biaya:
a) Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit barang
dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi.

b) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)


Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktifitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah
waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan tertentu. Para
pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan terminal online di setiap
bengkel kerja pabrik.

c) Mesin dan Peralatan


Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses
produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan mesin
dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
d) Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri
secara langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.

Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik,
dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus diberi kode garis
untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap.
Informasi minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya yaitu Nomor
identifikasi, Nomor seri, Lokasi, Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan alamat
pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai sisa yang diharapkan, Metode penyusutan, Beban
penyusutan ke tanggal, Perbaikan dan Kinerja service pemeliharaan.

Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya Untuk Menghitung


Pembebanan Biaya Produksi
a) Job order costing : Menentukan biaya ke produksi tertentu atau pekerjaan tertentu
dan ketika produk atau jasa yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat
diidentifikasi secara diskret (berlainan).
b) Process Costing : Menentukan biaya ke setiap proses atau pusat pengerjaan dalam
siklus produksi, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang
diproduksi.
c) Job-time ticket : Sebuah dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai aktivitas tenaga kerja dengan mencatat jumlah waktu seorang pekerja
yang dikeluarkan dalam setiap tugas pekerjaan tertentu.
d) Manufacturing Overhead : Seluruh biaya manufaktur yang secara ekonomis tidak
layak untuk melacak langsung terhadap pekerjaan atau proses tertentu.
e) Activity Based Costing (ABC) : Setiap biaya yang dirancang untuk melacak biaya
pada aktivitas yang menimbulkannya.
f) Cost Driver : Segala sesuatu yang memiliki hubungan sebab-akibat terhadap biaya
g) Throughtput : Suatu ukuran efisiensi produksi yang menunjukkan jumlah unit
“Baik” yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu.
BAB 3
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
DALAM SIKLUS PRODUKSI

Implementasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Siklus Produksi Dan


Sistem Informasi Produksi Pada Perusahaan T-Shirt “DROP DEAD ”
Siklus produksi biasanya dilakukan pada perusahaan manufaktur seperti perusahaan
pakaian, perusahaan kayu, perusahaan makanan, dan masih banyak lagi perusahaan lain
yang menjual barangnya dengan terlebih dahulu memproduksi barang tersebut sebelum
dijual kepada konsumen. Hal ini juga dilakukan oleh perusahaan pakaian anak muda yang
bernama “Drop Dead” Perusahaan ini bergerak dibidang produksi T-Shirt yang bertemakan
gambar-gambar kekinian yang diminati oleh anak-anak muda. Drop Dead didirikan oleh
vokalis band hardcore Bring Me The Horizon yang bernama Oliver Sky.
Adapun siklus produksi yang dilakukan pada perusahaan ini dari hasil pengamatan diatas
adalah sebagai berikut :

1) Product Design
Kegiatan pertama yang dikerjakan pada siklus produksi di perusahaan Drop Dead
adalah berawal dari ide pemilik yaitu Oliver Sky sendiri yang membuat scetch atau
gambaran kasar desain kaos yang diinginkan, kemudian desain tersebut akan
disempurnakan oleh bagian desain dengan menggunakan aplikasi di komputer.
Bagian desain akan menggambar desain kaos sesuai dengan permintaan dari
pemilik dan apabila pemilik setuju dengan desain yang telah dibuat, maka desain
tersebut akan diproses pada tahap selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah mock ups,
pada tahapan ini gambar yang telah dibuat oleh bagian desain akan dipadukan
dengan warna dasar dari t-shirt. Misalnya gambar rusa akan dipadukan dengan
dasar baju berwarna hitam putih. Hasil dari mock ups tersebut akan menghasilkan
dokumen berupa dokumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah :
a) Bill of Materials : Dokumen ini berisikan tentang bahan dari kaos yang
harus digunakan, sablon untuk kaos itu sendiri, kuantitas kaos yang akan
diproduksi.
b) Operations list : Dokumen ini berisikan tentang langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk memproduksi kaos drop dead.

2) Planning and Scheduling


Langkah kedua dalam siklus produksi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah
dengan melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi. Dikarenakan tempat
produksi kaos dilakukan di Negara lain yaitu China, maka perencanaan dan
penjadwalannya pun harus benar-benar dirancang agar proses produksi tidak
terhambat. Metode yang dilakukan oleh Drop Dead adalah Lean Manufacturing.
Karna barang yang diproduksi dalam menanggapi permintaan pelanggan dan
terbatas pada para penggemar Drop Dead atau fans group musik Bring Me The
Horizon. Meskipun tidak menutup kemungkinan customer lain membeli produk
dari Drop Dead.
Kegiatan mock up yang dilakukan pada proses desain akan menghasilkan print out
yang berisikan jadwal produksi yang harus dilakukan oleh pabrik di China. Selain
print out, akan dikirimkan via email terkait dengan kapan seharusnya desain atas
kaos yang baru harus dibuat dan berapa banyak ,serta warna kaos yang dipakai.
Beberapa dokumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah :
a) Master Production Schedule (MPS) : Menentukan berapa banyak setiap
produk yang akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan
produksi yang harus terjadi yang dikirimkan via email.
b) Production Order : Dokumen otorisasi pembuatan sejumlah tertentu produk
tertentu.
c) Materials Requisition : Kewenangan penghapusan kuantitas yang
diperlukan bahan baku dari gudang.
d) Move Tickets : Dokumen yang mengidentifikasi transfer internal bagian,
lokasi yang mereka transfer, dan waktu transfer.

3) Production Operations
Setelah pabrik kaos/garment di China menerima desain dari Drop Dead langkah
berikutnya adalah pembuatan kaos. Pembuatan kaos sendiri dilakukan dengan
beberapa tahapan diantaranya :
a) Bagian pemotongan bahan akan memotong terlebih dahulu bahan kaos
sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam material requisition. Hal
tersebut dilakukan agar hasil produksi tidak akan mengecewakan khususnya
bagi konsumen.
b) Setelah bahan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, proses
berikutnya adalah sablon, sablon adalah pencetakan gambar diatas media
bahan kaos.
c) Proses berikutnya setelah sablon selesai dilaksanakan adalah menjahit.
d) Proses terakhir adalah packing, proses ini dilakukan dengan melipat kaos
yang sudah dijahit kemudian dilipat dan dimasukkan ke dalam plastik untuk
dikirimkan kembali ke kantor pusat Drop Dead.
Perusahaan Droap Dead masih menggunakan tenaga manual dalam melakukan
produksinya. Hal ini dikarenakan jumlah yang diproduksi bukanlah produk
masal.
Kegiatan operasi produksi untuk satu desain kaos dilakukan dengan cara
memproduksi satu kaos terlebih dahulu sebagai contoh dan akan dikirimkan
kepada kantor pusat Drop Dead bersamaan dengan kaos-kaos yang telah
diproduksi masal sebelumnya atau atas permintaan sebelumnya. Apabila contoh
kaos telah disetujui oleh pihak Drop Dead maka, pihak Drop Dead akan
memberikan konfirmasi kepada pabrik dan meminta agar desain kaos tersebut
diproduksi sesuai dengan permintaan awal.

Kemudian pihak pabrik akan memproduksi kaos sesuai dengan jumlah yang
diinginkan oleh pihak Drop Dead. Kaos yang sudah selesai akan dikirimkan dan
setelah diterima oleh pihak Drop Dead, bagian gudang akan menimpannya di
gudang.

4) Cost Accounting
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Cara yang
dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan menggunakan process costing, karena
sistem biaya dihitung berdasarkan proses dari pembuatan kaos itu sendiri. Biaya
akan dihitung dari bagian desain, bagian pemotongan, bagian sablon, bagian jahit,
bagian packing sampai kaos tersebut siap untuk disimpan digudang
BAB 4
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Sistem Informasi Akuntansi dalam Siklus Produksi merupakan siklus yang
krusial bagi perusahaan manufaktur. Siklus Produksi adalah siklus yang akan
menentukan apakah produk yang dihasilkan perusahaan akan dapat
menghasilkan profit bagi perusahaan atau akan menimbulkan biaya yang amat
besar. Seringkali perusahaan terlalu berfokus pada salah satu proses dalam
siklus ini, dan mengabaikan proses lainnya, sehingga pada akhirnya membuat
perusahaan mengeluarkan sumber daya dengan sia-sia dan menderita
kerugian.
Aktivitas dari siklus produksi ini terdiri atas desain produk, perencanaan dan
penjadwalan, operasi produk, akuntansi biaya, aktiva tetap harus diberikan
kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan priodik data base
aktiva tetap. Fungsi kedua dari SIA yang didesain dengan baik, memberikan
pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi sebagai
berikut:
 Semua produksi dan peroleha aktiva tetap diotorisasikan dengan baik
 Persedian barang dalam proses dan aktiva tetap terjaga
 Siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat
 Siklus produksi dicatat dengan akurat
 Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

4.2 SARAN
Penulis berharap pembaca dapat memahami apa yang telah dipaparkan dalam
makalah ini sehingga dapat memperoleh manfaat yang sebaik-baiknya
mengenai Sistem Informasi Akutansi dalam siklus produksi dan akutansi
biaya persediaan.
DAFTAR REFERENSI

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351099-TA-Wirabhama
%20Kirana.pdf

https://www.slideshare.net/mobile/wendi_bppk/siamppiwendi-
hapzi-ali-siklus-produksi-dan-sistem-informasi-produksi-
universitas-mercu-buana-2018

https://slideplayer.info/slide/3658367/

Modul Perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi Siklus


Produksi

Anda mungkin juga menyukai