Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua wanita. Jika sel telur

bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehamilan.

Pada kehamilan biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-

hormon somatotropin, estrogen dan progesteron.

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormone gonadotropin yang merupakan

sel-sel sintesa tropoblas dari plasenta yang tidak identik dengan folincle stimulating hormon

(FSH) pada air seni wanita hamil. Hormon ini dapat disuntikkan pada ikan betina maupun ikan

jantan. (Meenakern,1986)

HCG mengandung 90% LH dan 10% FSH, dimana FSH berfungsi untuk pematangan telur

dan LH berfungsi untuk merangsang produksi sex hormon testosterone, estrogen, progesterone,

serta merangsang akhir oosit. (Padria, 2010)

HCG (human chorionic


gonadothropin) disebut
sebagai “hormon kehamilan”
ini
adalah suatu glikoprotein
dengan aktivitas biologis yang
sangat mirip dengan LH
(luteinizing
hormon), dan keduanya bekerja
bersama-sama melalui reseptor
LH/hCG membran plasma.
Walaupun diproduksi di
plasenta, hCG juga disintesis di
ginjal janin dan sejumah
jaringan
janin menghasilkan subunit-β
atau molekul utuh hCG.
Berbagai tumor ganas juga
menghasikan hCG, kadang-
kadang dalam jumlah yang
sangat banyak terutama
penyakit
HCG (human chorionic
gonadothropin) disebut
sebagai “hormon kehamilan”
ini
adalah suatu glikoprotein
dengan aktivitas biologis yang
sangat mirip dengan LH
(luteinizing
hormon), dan keduanya bekerja
bersama-sama melalui reseptor
LH/hCG membran plasma.
Walaupun diproduksi di
plasenta, hCG juga disintesis di
ginjal janin dan sejumah
jaringan
janin menghasilkan subunit-β
atau molekul utuh hCG.
Berbagai tumor ganas juga
menghasikan hCG, kadang-
kadang dalam jumlah yang
sangat banyak terutama
penyakit
HCG (Human Chorionic Gonadothropin) adalah hormon yang diproduksi selama masa

kehamilan, Hormon ini hadir dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta, Sebagai hasil

pembuahan sel telur oleh sperma. Kira-kira 10 hari setelah sel telur dibuahi sperma di tuba

fallopii, sel telur akan bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya, sejak itulah plasenta

mulai berkembang dan memproduksi hcg yang dapat di temukan di dalam darah dan air seni.

Deteksi hcg hari pertama terlambat haid (hari ke 6 pelekatan janin) Produksi HCG akan

meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan, hormon ini
merupakan indikator yang dideteksi oleh alat tes kehamilan melalui air seni, jika alat tes

kehamilan mendeteksi adanya kadar hormon hcg dalam urin maka alat tes kehamilan akan

mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil tes positif (Yoga, 2012).

HCG (human chorionic gonadothropin) disebut sebagai “hormon kehamilan” ini adalah

suatu glikoprotein dengan aktivitas biologis yang sangat mirip dengan LH (luteinizing hormon),

dan keduanya bekerja bersama-sama melalui reseptor LH/hCG membran plasma. Walaupun

diproduksi di plasenta, hCG juga disintesis di ginjal janin dan sejumah jaringan janin

menghasilkan subunit-β atau molekul utuh hCG. Berbagai tumor ganas juga menghasikan hCG,

kadang-kadang dalam jumlah yang sangat banyak terutama penyakit trofoblast ganas. Pada

wanita tidak hamil dan pria, hCG diproduksi dalam jumlah sangat sedikit (Anonim, 2011).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana pengaruh

dari HCG (Human Chorionic Gonadotropin) testpack untuk kehamilan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kegunaan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) testpack untuk

kehamilan

Anda mungkin juga menyukai