Anda di halaman 1dari 16
Nomor ‘Tanggal Hal PEMERINTAH PROVINS! JAWA TENGAH ‘Jalan Pomuda No.134 Somarang Kodo Pos 60132 Tolepon 024- 3516301 Faximile 024-3520071 Laman hip wm Jalongprov.ao.id ‘Surat lek Guibha DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN dikbwdajatgprov god NOTA DINAS + Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I s.d. XIII + Pit. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tL, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah 2. Kepala Bidang Pembinaan SMA 3. Kepala Bidang Pembinaan SMK 4. Kepala Bidang Pembinaan Diksus + 01288 /seK 7vm /2021 + 26 Agustus 2021 Penyelenggaraan Kegiatan Belajer Mengajar Tahun Pelajaran 2021/2022 Pada Satuan Pendidikan Dalam Rangka Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Jawa Tengah Menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Nomor 420/0011645 tanggal 25 ‘Agustus 2021 perihal tersebut di atas diminta Saudara untuk : 1. Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas untuk jenjang SMA, SMK dan SLB di wilayah Saudara sesuai Surat Edaran Gubernur terlampir; 2. Pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas dapat dimulal pada hari Senin tanggal 30 Agustus 2021; 3. Melaporkan pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas secara berkala mingguan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Bidang Persekolahan masing-masing. Demikian atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih. Pit. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. PROVINSI JAWA TENGAH Kepala Biro Administrasi Pengadaan Barang/ Jasa Dy It YUNI ASTUTI, MA, Pembina Utama Madya NIP. 19620621 198709 2 001 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SEKRETARIAT DAERAH J1, Pahlawan No. 9 Telpon 8311174 (20 saluran ) Fax, 8311266 Semarang 50243 Semarang, 25 Agustus 2021 Kepada Yth.: 1. Bupati/ Walikota se - Jawa Tengah; 2. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah; 3. Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah di TEMPAT SURAT EDARAN NOMOR 420 /0011645 PENYELENGGARAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022 PADA SATUAN PENDIDIKAN DALAM RANGKA PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI JAWA TENGAH Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 202] tanggal 23 Agustus 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali dan Instruksi Gubernur Nomor 10 Tahun 2021 Tanggal 24 Agustus 2021 Tentang Implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Provinsi Jawa Tengah, bersama ini disampaikan pokok-pokok penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Satuan Pendidikan sebagai berikut 1. Mempertimbangkan PPKM sesuai dengan penetapan kriteria level 4 (empat), Level 3 (tiga), dan Level 2 (dua) Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di wilayah Provinsi Jawa ‘Tengah, maka penyelenggeraan KBM pada jenjang PAUD, TK/RA, SD/MU/SDLB, SMP/SMPLB/MTs, dan SMA/SMALB/MA/SMK perlu untuk diatur lebih lanjut melalui Surat 2. Guna mendukung efektitas pembelajaran di satuan pendidikan sebagaimana disebut angka 1, maka KBM dilaksanakan dengan 2 (dua) pola yakni Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, dengan ketentuan sebagai berikut a. Pada Kabupaten/Kota dengan kriteria level 4 dan level 3 (dalam wilayah aglomerasi level 4) KBM di satuan pendidikan dilakukan melalui PJJ dan dapat melaksanakan persiapan teknis (Simulasi) Asesmen Nasional Tahun 2021; b. PIN dilaksanakan secara fleksibel dengan memanfaatkan platform pembelajaran yang telah direkomendasikan oleh Kemendikbud (domain @belajar.id dan platform rumah belajar); c. Pada Kabupater/Kota dengan kriteria level 3 (diluar wilayah aglomerasi level 4) dan level 2, dapat melaksanakan pola PJJ atau mulai mempersiapkan KBM di satuan pendidikan melalui PTM Terbatas yang diawali dengan Simulasi PTM berdasarkan pedoman sebagaimana lampiran Surat Edaran ini; 4. Bagi Satuan Pendidikan yang sudah melaksanakan Simulasi PTM sebelum penerbitan Surat Edaran ini sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf ¢ tersebut diatas dapat ‘meningkatkan pola pembelajarannya dengan melaksanakan PTM Terbatas; ¢. Bagi Satwan Pendidikan yang belum melaksanakan Simulasi PTM sebagaimana dimaksud pada angka 2 hurufe dapat melaksanakan PTM Terbatas dengan tahapan sebagai berikut; 1) Simulasi Pembelajaran Tatap Muk 2) Evalvasi Sinmulasi Pembetajaran Tatap Muko; 3) Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 3. Persyaratan pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas, sebagai berikut ‘4, Memenuhi 100% indikator penerapan protokol kesehatan; b. Memperolch penilaian daflarperiksaKesiapan Satuan Pendidikan oleh Tim Verifikasi/Visitasi sesuai kewenangan . Mendapatkan jin dari orang tua/wali murid dan Komite Satuan Pendidikan; 4d, Mendapatkan jjin dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten/Kota setempat; e. Mendapatkan ijin dari Gubernur atau Bupati/ Walikota eq, Kepala Dinas Pendidikan! Kemenag sesuai dengan kewenaagannys, 4, Pedoman persiaparSimulasi dan pelaksanaan PTM Terbatas sebagaimana dalam lampiran Surat Edaran ini. . Hal-hal teknis yang memerlukan penjelasan lebih lanjut atas pelaksanaan Surat Edaran ini agar boerkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui sambungan telepon darvatau email a. Call center Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah : 024-3515301 dan! atau nomor HIP 08112663000. b. E-mail : kbmjateng2021@gmail.com. Demikian atas kerjasamanya disampaikan terimakasih. an. GUBERNUR JAWA TENGAH, f. Sekretaris Daerah TEMBUSAN + 1, Menteri Dalam Negeri RU; 2. Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RU; 3. Menteri Kesehatan RI; 4. Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengaly, 5. Gubernur Jawa Tengah; 6. Wakil Gubernur Jawa Tengah; 7. _Asisten Pemerintahian dan Kesejabteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah; 8. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; 9. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; | 10, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 11. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; 12. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; 13. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Lampiran Nomor : 420/o0u64s Tanggal : 25 Agustus 2021 Perifal PEDOMAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SIMULASI PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS. PADA SATUAN PENDIDIKAN PRINSIP PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) Sesuai SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES 2021 tanggal 8 April 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di ‘Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), satuan pendidikan yang membuka pembelajaran secara tatap muka harus mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Hal yang perlu diperhatikan oleh sektor kesehatan terkait kebijakan di satuan pendidikan sebagai berikut: 1. Satuan pendidikan yang berada di daerah kriteria level 4 dan level 3 dalam wilayah aglomerasi level 4 melakukan proses pembelajaran dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 2, PTM dapat dilakukan di level 3 dan level 2 setelah memenuhi semua daftar periksa dan telah siap, serta adanya persetujuan dari pemerintah daerah dan persetujuan dari komite/ orang tua 3, Memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas, dengan menerapkan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan warga satuan pendidikan dari resiko penularan Covid-19. 4, Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di Tingkungan satuan Pendidikan; dasar rencana pembukaan satuan pendidikan. 6. Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi Covid-19. KEBIJAKAN POKOK 1. PTM Terbatas berdasarkan kriteria level daerah sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021 Tanggal 23 Agustus 2021 ‘Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 CORONA VIRUS DISEASE 2019 di Wilayah Jawa dan Bali dan Instruksi Gubernur Nomor 10 Tahun 2021 Tanggal 24 Agustus 2021 Tentang Implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Provinsi Jawa Tengah 2, PIM Terbatas dapat dilaksanakan apabila satuan pendidikan telah memenuhi daftar periksa kesiapan pembelajaran penerapan_protokol Kesehatan dan pedoman pengawasan dan pembinaan penerapan protokol bagi satuan pendidikan; 4242/2021, Nomor 440-717 Tahun ‘Memastikan pelaksanaan pembelajaran dan layanan pendidikan sesuai kondisi keschatan masyarakat terkini di wilayah kabupaten! kota sebagai 3. PTM Terbatas harus diawali dengan Simulasi PTM; Penyelenggaraan PTM Terbatas harus mendapatkan ijin dari orang tua peserta didik, Komite Satuan Pendidikan, Gugus Tugas Covid-19, dan pemangku wilayah, . TAHAPAN PERENCANAAN PELAKSANAAN SIMULASI PTM DAN PTM TERBATAS BAGI SATUAN PENDIDIKAN 1, Peran Dinas Pendidikan Provinsi/ Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota / Kanwil Kemenag Provinsi ‘a, Membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM ‘Terbatas; b. Menyusun Panduary Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM Terbatas; c. Koordinasi dengan Satgas Covid-19 Tingkat Kabupaten/Kota atau Provinsi Jawa Tengah dan Dinas/Instansi terkait meliputi; © Dinas Kesehatan; + BPBD; © Dinas Perhubungan; © Kanwil/ Kantor Kemenag; © Dinas Pendidikan/ Cabang Dinas Pendidikan; ‘© Bupati/ Walikota. 4d. Sosialisasi Panduan Penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM Terbatas sesuai ketentuan; fe. Mengusulkan satuan pendidikan pelaksana Simulasi PTM dan PTM Terbatas kepada pemangku wilayah sesuai kewenangan; f Pemantauan dan evaluasi Penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM Terbatas; g. Pelaporan secara berkala kepada pemangku wilayah sesuai kewenangan, 2. Peran Cabang Dinas Pendidikan/ Kantor Kemenag a. Membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM ‘Terbatas Tingkat Cabang Dinas; b. Koordinasi dengan Satgas Covid-19 Tingkat kabupaten/kota dan bekerjasama dengan Dinas! Instansi terkaitmeliputi © Bupati/ Walikota; © Dinas Pendidikan dan Kebudayaan —_Provinsi Jawa Tengah; ‘© Dinas Kesehatan Kabupaten Kota; Dinas Perhubungan Kabupaten/ Kota; © BPBD Kabupaten Kota; ‘¢ Aparat keamanan (TNI/ POLRD; © Kecamatan/ Kelurahan, €. Sosialisasi dan pembinaan kepada satuan pendidikan di wilayah kerjanya; 4. Melakukan penilaian kesiapan dan verifikasi kesiapan satuan pendidikan untuk penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM Terbatas; €. -Mengusulkan satuan pendidikan pelaksana Simulasi PTM dan PTM Terbatas kepada Gubernur atau Bupati/ Walikota eq. Kepala Dinas Pendidikan; £.Bersama pengawas sekolah melakukan pendamping imulasi PTM dan PTM & Pemantauan dan evaluasi Penyelenggaraan ‘Terbatas; ‘h, Pelaporan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah secara berkala, Peran Satuan Pendidikan a. Persiapan 1) Membentuk dan membekali Tim Satgas Covid-19 Tingkat Satuan Pendidikan; 2) Menyusun Standar Operasi Prosedur (SOP) Pencegahan dan Penanganan Covid-19; 3) Melakukan identifikasi kesiapan dalam pelaksanaan_protokol kesehatan; 4) Melakukan pendataan guru dan siswa berdasarkan comorbid, tempat tinggal, dan sarana transpotasi yang digunakan; 5) Melakukan identifikasi dan pemetaan lintas sektor dalam rencana pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas; 6) Menyiapkan pengaturan pembelajaran sesuai protokol keschatan; 7) Memiliki Kerjasama dengan Puskesmas dan/ atau Layanan Keschatan terdekat; 8) Membuat surat pernyataan kesanggupan melaksanakan Simulasi PTM dan PTM Terbatas dan protokol keschatan; 9) Melakukan identifikasi beban dan sumber pembiayaan; 10) Telah melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan Covid-19 secara intensif kepada warga satuan pendidikan; 11) Melakukan pengisian dan pemenuhan daftar periksa kesiapan penerapan protokol keschatan bagi satuan pendidikan; 12) Memperoleh penilaian siap/ layak dari Tim Verifikasi dan Visitasi dari Cabang Dinas Pendidikan/ Kemenag Kabupaten! Kota/ Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota sesuai kewenangan; 13) Pelaksanaan penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM Terbatas harus memperoleh ijin dari Gugus Tugas Covid-19 dan pemangku kepentingan; 14) Memperoleh izin Simulasi PTM dan PTM Terbatas dari orang tual wali siswa dan/ atau Komite Sekolah; 15) Memperoleh izin penyelenggaraan Simulasi PTM dan PTM Terbatas dari yang berwenang/ Pemerintah Daerah. b. Pelaksanaan 1) Melaksanakan penerapan protokol Keschatan di satuan pendidikan secara keta; 2) Waktu pelaksanaan = Simulasi PTM dan PTM Terbatas dilaksanakan 2 tahap, setiap tahap selama 2 minggu dan dilakukan evaluasi pada setiap tahap; 3) 4) 5) 6) 0) 8) %) = PTM Terbatas dapat dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi Simulasi PTM. Pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas: = Tiap kelas (PAUD = maksimal 5 orang, SD/ SMP/ MTs = maksimal 18 orang, SMA/ SMK/ MA = maksimal 18 orang, ‘SLB = maksimal 5 orang). + Tiap jam @ 30 menit dalam satu hari maksimal 4 jam pelajaran, tanpa istirahat, = Tahap pertama jumlah siswa maksimal tiap sekolah 2 rombel tiap jenjang dapat dilakukan dengan sistem shift Pelaksanaan PTM Terbat = Dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi Simulasi PTM; = Jumlah siswa maksimal 30% dari seluruh siswa dapat dilakukan dengan sistem shift; = Tiap jam @ 30 menit dalam satu hari maksimal 4 jam pelajaran, tanpa istirahat ‘Mengatur jarak tempat duduk minimal 1, 5 meter; Kantin tidak buka (bawa —bekal_—_sendiri); Sarana peribadatan dapat dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan; PIM Terbatas pada SMK diprioritaskan pada mata pelajaran praktiks Melaksanakan kombinasi pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh; 10) Bekerjasama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdekat; 11) Pada saat Simulasi PTM atau PTM Terbatas terjadi kasus positif Covid-19 maka dilakukan tahapan sebagai berikut: a) Penghentian Simulasi PTM atau PTM Terbatas; b) Berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 setempat untuk langkah tindak lanjut sesuai ketentuan; c) Pengaktifan kembali Simulasi PTM atau PTM Terbatas setelah mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 setempat dan melaporkan kepada Dinas Pendidikan/ Kemenag secara berjenjang. cc. Evaluasi y 2 3) 4, Peserta Di Evaluasi pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas dilakukan secara berjenjang sesuai kewenangan; Pelaksanaan evaluasi Simulasi PTM dan PTM Terbatas dilaporkan kepada Gubemur atau Bupati/ Walikota cq. Kepala Dinas Pendidikan/ Kemenag sesuai kewenangan; Hasil evaluasi Simulasi PTM dan PTM Terbatas menjadi dasar pertimbangan kebijakan lebih lanjut. Peserta Didik yang dapat mengikuti Simulasi PTM dan PTM Terbatas diutamakan: 2, Peserta Didik yang berdomisili di sekitar Satuan Pendidikan; b. Peserta Didik yang berjalan kaki atau menggunakan sarana transportasi pribadi dan/ atau diantar orang tua; ¢. Peserta Didik yang tidak memiliki riwayat penyakit bawaan yang diderita (antung, hipertensi, diabetes, ginjal, paru-paru dan sebagainya); 6 4d. Memiliki izin orang tua/ wali murid. 5. Pendidik/ Tenaga Kependidikan Pendidik/ Tenaga Pendidikan yang dapat mengikuti Simulasi PTM dan PTM Terbatas a. Tidak memiliki riwayat penyakit bawaan yang diderita (jantung, hipertensi, diabetes, ginjal,paru-paru dan sebagainya). Bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki comorbid (penyakit bawaan) dan rentan terhadap penularan Covid-19 agar melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah; b. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang melaksanakan penugasan’ kegiatan pergi ke luar kota harus seizin atasan langsung dan sekembalinya dari penugasan/ aktivitas harus telah memeriksakan diri pada fasiltas pelayanan kesehatan terdekat; cc. Mengenakan alat pelindung diri sesuai protokol kesehatan selama proses pembelgjaran berlangsung. (Orang Tua / Wali Murid ‘a. Orang tua/wali harus memastikan peserta didik dalam keadaan sehat, b. Orang tua/wali harus memastikan peserta didik menerapkan protokol kesehatan; c. Orang tua/wali memantau perkembangan hasil belajar peserta didik di satuan pendidikan. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIMULASI PTM DAN PTM TERBATAS PADA SATUAN PENDIDIKAN 2 Kurikulum a, Melaksanakan kurikulum Kompetensi Dasar (KD) esensial; b, Menyusun jadwal pembelajaran; c. Pembelajaran diutamakan menggunakan metode Project Best Learning! produ praktik; 4. Melakukan Evaluasi pembelajaran, remediasi, dan pengayakan serta pelaporan hasil belajar beserta tindak lanjutnya. Protokol kesehatan Satuan pendidikan wajib menerapkan protokol kesehatan dalam pembelajaran. tatap muka, meliputi: a. Penyediaan sarana Kesehatan sesuai protokol Kesehatan pada satuan pendidikan meliputi: 1) Thermo gun; 2) Handsanitizer; 3). Persediaan masker; 4) Face shield (pelindung wajah); 5) Cairan disinfectan dan alat penyemprotan 6) RuangUK’ 7) ‘Tempat cuci tangan pakai sabun; 8) Tempat isolasi sementara, b. Pengecekan suhu tubuh bagi warga satuan pendidikan; Penyediaan KIE sosialisasi Covid-19; d. Memenuhi persyaratan daftar periksa dan eeklis_kelengkapan berdasarkan pedoman pengawasan dan pembinaan penerapan protokol kesehatan bagi Satuan Pendidikan yang diterbitkan oleh Kemenkes RI. 3. Budaya sekolah 1, Penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan satuan pendidikan; b. Pembiasaan hidup sehat dengan jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan; ¢. Peserta didik menghindarikerumunan dengan meniadakan penyelenggaraan Kegiatan bersama seperti olahraga, ekstrakurikuler, kantin serta penggunaan tempat ibadah secara bergantian; 4, Membawa bekal pribadi; Menggunakan transportasi pribadi dan atau diantar oleh keluarga. DAFTAR KELENGKAPAN KESIAPAN 1. Daftar periksa kesiapan Mengisi dan/ atau memperbaharui daftar periksa pada laman Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kementerian Pendidikan dan Kebudaysan dan Education Management Information System (EMIS) Kementerian Agama ‘untuk -menentukan kesiapan satuan pendidikanmenyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas. 2. Ceklis kelengkapan berdasarkan pedoman pengawasan dan pembinaan penerapan protokol kesehatan bagi Satuan Pendidikan yang diterbitkan oleh Kemenkes RI FORMAT TABEL CEKLIS ‘A. Daftar Tilik/ Ceklis Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Menerapkan PTM Terbatas sesuai Protokol Kesehatan Covid-19 1 Ketersediaan Sarana Protokol Kesehatan Sarana’ Uraian Ya | Ték ‘Sarana CTPS Tersedia kecukupan ja. Sarana CTPS 'b._ Sabun cuci tangan fe. Air bersih di setiap fasilitas CTPS d._ Cairan Pembersih tangan (hand sanitizer) Masker ‘Tersedia kecukupan masker cadangan erlengkapan Tersedia kecukupan disinfeksi a. Cairan disinfektan [b._ Sarung tangan fe. Masker ‘&_Alat penyemprot ‘SaranaKebersihan | Tersedia kecukupan lat kebersihan (Sapu, kemoceng, lap, alat pengepel, ember, dil Thermo gun’ fa,_Jumlah mencukupi (pengukur suhu —_[b,Berfungsi dengan baik tembak) Pengaturan Sarana dan Prasarana Sekolah Sarana Uraian Ya | Tak Kondi elas fa, Pengaturan meja/bangku berjarak 1,5 meter . Terdapat pengaturan jumlah peserta didik agar tidak melebihi batas maksimal (5 orang per elas) fe. Memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara yang bai @._ Memiliki pencahayaan yang baik Terdapat tempat sampah di setiap kelas Terdapat sarana cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ‘Ferdapat kegiatan pembersihan dan desinfeksi hariat Kantin/ruang makan |. Terdapat sarana cuci tangan pakai sabun dan mengalir + Tersedia air mengalir + Tersedia sabun ia KIE langkahlangkah cuci tangan | Tersedia pemberian label untuk pengaturan | tempat duduk dan antri untuk menjamin jaga jarak Kodisi kantin bersih Kantin hanya menjual makanan yang sehat dan bergizi (tidak berbahaya: tidak mengandung ewama, perasa, pengawet berbahaya, dan tidak kadaluwarsa) Pencahayaan baik Ventilasi baik Penyajian makanan tertutup Tersedia tempat sampah tertutup Tersedia air bersih untuk mencuci peralatan masak Penjamah makanan memakai penutup kepala, celemek, dan masker Toilet Kondisi bersih Toilet memiliki dinding, atap, dapat dikunci dari dalam dan mudah dibersihkan ‘Tersedia air bersih pada setiap unit TTerdapat tempat sampah tertutup ‘Menggunakan jamban leher angsa SP] Tersedia toilet terpisah antara laki — Taki dan perempuan. ‘Dekat dengan tempat cuci tangan pakai sabun yang dapat berfungsi dengan baik Ruang ibadah Kondisi bersih ib. Karpet digulung, dibuka pada saat pelaksanaan sholat berjamaah —walaupun —_setiap Jjamaah/warga satuan pendidikan diwajibkan membawa sajadah dan alat ibadah masing - masing [c.__Memiliki pencahayaan yang baik id. Memiliki vet i sirkulasi udara yang baik Gjendela dibuka semua saat pelaksanaan sholat berjamaah) Terdapat label pengaturan jaga jarak minimal 1,5 meter Ruang UKS Kondisi bersih Tersedia tempat tidur, meja dan kursi P= TTersedia sarana cuci tangan pakai sabun dan air mengalir TTersedia tempat sampah tertutup ‘Memiliki pencahayaan yang baik ‘Memiliki ventilasi sirkulasi udara yang baik Tersedia perlengkapan P3K Fer P= TTersedia peralatan Kesehatan sesuai dengan ‘Buku Panduan Pembinaan UKS Kemendikbud: tensimeter, termometer, timbangan erat badan, pengukur tinggi badan dan peralatan lainnya Tersedia obat obatan sederhana sesuai dengan Buku Panduan Pembinaan UKS Kemendikbud TTersedia masker cadangan, dan/atau masker tembus pandang cadangan Tersedia catatan Kesehatan peserta didik misal hasil penjaringan Kesehatan atau buru rapor esehatankeu Ruangan lainnya di satuan pendidikan (Laboratorium, ruang ganti, ruang ‘guru, dil) Kondisi bersih Terdapat label pengaturan jarak minimal 1,5 meter ‘Memiliki pencahayaan yang baik ‘Memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara yang baik fe. Terdapat tempat sampah Untuk ruang gantiterdapat sarana untuk span pakian ganti (loker) Tersedia hand sanitizer dengan Konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-tempat yang, diperlukan (seperti pintu masuk, ruang aula, ruang guru, perpustakaan,dll) sebagai alternatif apabila sarana cuci tangan terbatas Sarana luar kelas Kondisi bersih 'b. Terdapat Label Pengaturan minimal Terdapat label pengaturan jarak minimal 1,5 meter “Terdapat media KIE pecegahan COVID-19 dan petilaku sehat di lokasi strategis “Terdapat pengaturan Talu Tintas T (satu) arah di lorong/koridor dan tanga. Jika tidak memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalur di lorong/koridor dan tangga Prasarana lain “Tersedia area pengantaran/penjemputan dengan pengaturan jaga jarak TTerdapat area atau ruang transit di dekat pinta gerbang masuk satuan pendidikan jika terdapat ‘warga satuan pendidikan yang tidak lolos skrining kesehatan sebelum dijempuvkembali ke rumah Peraturan dan la. Tersedia protokol Kesehatan bagi pengantar, Jayanan penjemput, tarmu 'b. Terdapat informasi perilaku pencegahan COVID-19 fe. Terdapat peraturan akses Ke fasilitas pelayanan kesehatan dan rujukan 4. Terdapat peraturan pencegahan perundungan “Terdapat peraturan dan Tayanan psikososial ._Ketersediaan Data Warga Satuan Pendidikan No Uraian Ya | Tak 1 | Data seluruh wargasatuan pendidikan yang melakukan pembelajaran tatap muka 2 [Data seluruh warga safuan pendidikan yang melakukan pembelajaran dari rumah 3_ | Data seluruh warga satuan pendidikan dengan kondisi sakit | Data seluruh warga satuan pendidikan yang memiliki komorbid 3 | Data yang tidak boleh melakukan pembelajaran tatap muka bukan kkarena alasan kesehatan (misalnya karena akses transportasi) © | Data seluruh warga satuan pendidikan yang sedang melakukan isolasi mandiri, dll 7 [Dil Sebelum Mulai Pembelajaran No Uraian Ya | Tak T |Melakukan desinfeksi sarana prasarana dan Tingkungan satuan pendidikan 2 | Melakukan pemantauan Kesehatan Kesehatan warga satuan pendidikan: suhu tubuh dan menanyakan adanya gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan danvatau sesak nafas 3_| Memastikan penggunaan masker dengan benar 4 | Memastikan pelaksanaan CTPS 5. Setelah Selesai Pembelajaran No Uraian Ya | Tak T |Melakukan desinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan 7 | Memastikan keeukupan cairan disinfektan, sabun cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas CTPS dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) 3 |Memastikan Ketersediaan masker cadangan dan/atau masker tembus pandang | Memastikan thermo gun (pengukur suhu tubuh tembak) berfungsi dengan baik 3 | Melaporkan hasil pemantauan Kesehatan Kesehatan warga satuan pendidikan harian kepada Kepala Satuan Pendidikan 5. Sebelum Berangkat sampai Kembali ke Rumah No Posi Aktifites Ya | Tak T | Sebelum berangkat | Sarapan/konsumsi gizi seimbang ‘Memastikan diri dalam Kondisi sehat dan tidak memiliki gejala: subu 37,30C, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, ‘| sanvatau sesak nafas atau 2 (dua)lapis yang di dalamnya diisi tisu dengan bail e | Menggunakan masker Kain 3 (Ciga) lapis Membawa masker cadangan serta membawa pembungkus untuk masker kotor ‘Membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer) Membawa makanan beserta alat makan dan air minum sesuai kebutuhan ‘Membawa perlengkapan pribadi, meliputi petlengkapan belajar, ibadah, olahraga dan perlengkapan lain sehingga tidak perlu pinjam meminjam ‘Selama di perjalanan Menggunakan masker dan tetap menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter ‘Menghindari_-menyentuh — permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidun, mata, dan mulut, dan menerapkan eli bbatuk dan bersin setiap waktu Membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan —_transportasi publik/ antarjemput Sebelam masuk gerbang Pengantaran dilakukan di Tokasi yang telah ditentukan Mengikuti_—pemeriksaan Kesehatan meliputi: pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas Melakukan CTPS sebelum memasuki gerbang satuan pendidiken dan ruang kelas Selama kegiatan belajar mengajar Menggunakan masker dan menerapkan Jjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter Menghindari _menyentuh _ permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, ‘mata, dan mulut, serta menerapkan ctika batuk dan bersin Menggunakan alat belajar, alat_ musik, dan alat makan minum pribadi Tidak pinjam-meminjam —peralatan sekolah Selesai Kegiatan belajar mengajar Tetap —_menggunakan — masker dan melakukan CTPS sebelum meninggalkan ruang kelas Keluar ruangan Kelas dan satwan pendidikan dengan berbaris sambil menerapkan jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter Tidak —berkerumun —saat_— menunggu kendaraan pulang Perjalanan pulang dari |Menggunakan masker dan tetap jaga satuan pendidikan | jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter ‘Menghindari _menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, ‘mata, dan mulut, sertamenerapkan etika batuk dan ber sesudah — menggunakan —_transportasi publik/antarjempu Membersihkan tangan sebelum dan ‘Setelah sampai di ‘Melepas alas kaki, meletakan barang- rumah barang yang dibawa di luar ruangan dan melakukan disinfeksi terhadap barang- barang tersebut, misalnya sepatu, tas, jaket, dan lainnya ‘Membersihkan —diri (mandi) dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi fisik dengan orang lain di dalam rumah Tetap melakukan PHBS Khususnya CTPS secara rutin Segera melaporkan kepada Satuan Tugas jika mengalami gejala umum seperti suhu tubuh 37,3° celeius atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan dan atau sesak nafas /. Selama Berada di Lingkungan Satuan Pendidikan No Aktivitas Ya Tak ‘Warga satuan pendidikan melakukan CTPS secara rutin: ~ sebelum masuk dan keluar dari ruangan; - sebelum dan setelah makan; - sebelum dan setelah beribadah; ~ sebelum dan setelah menggunakan toilet; - saat upacara di lapangan; - saat olah raga, pramuka, aktivitaspembelajaran; dan lain-lain, ‘Warga satuan pendidikan selalu menggunakan masker selama di lingkungan satuan pendidikan ‘Warga satuan pendidikan menerapkan jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter di lingkungan satuan pendidikan, - di kelas - di kantin let di tempat ibadah di Japangan ~ di perpustakaan -

Anda mungkin juga menyukai