Anda di halaman 1dari 9

RMK BAB 4

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ASPEK KEUANGAN”

Dosen Pengampu :

Wahyu Helmy Dimayanti Sukiswo, S.A., M.A

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. M. Ariq Putra S. (18013010146)


2. Aisyah Ghina A. I (19013010221)
3. M. Arief Firmansyah (19013010235)
4. Irmaya Octavia E.A (19013010263)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021
A. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN
Untuk pertama kali modal digunakan untuk membiayai biaya pra investasi
dan seperti pengurusan izin-izin dan pembuatan studi usaha Kemudian selanjutnya
yang harus dikeluarkan adalah untuk pembelian aktiva tetap seperti pembelian
tanah, pendirian bangunan atau gedung pembelian mesin-mesin, dan aktiva tetap
lainnya. Modal juga digunakan untuk biaya operasi pada saat bisnis tersebut
dijalankan, misalnya untuk biaya bahan baku, gaji, dan biaya operasi lainnya.
Besarnya modal untuk investasi yang diperlukan tergantung dari jenis bisnis yang
akan digarap. Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan investasi perlu dilakukan
sebelum investasi dilaksanakan.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan
masing-masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu
serta jumlah yang diinginkan perusahaan Masing-masing modal memiliki keuntungan
dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk
memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Dalam praktiknya pembiayaan suatu usaha bersumber dari sumber dana
yang diperoleh secara gabungan antara modal sendiri dan modal pinjaman. Apalagi
untuk usaha baru tak akan mungkin memperoleh modal Secara pinjaman seratus
persen, mengingat belum adanya kepercayaan dari pihak investor.
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan apek lainnya,
bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling
utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah aspek yang sangat
penting untuk diteliti kelayakannya. Secara keseluruhan penilaian dalam aspek
keuangan meliputi hal-hal seperti:
1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode
termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umle
investasi.
4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode ke depan.
5. Kriteria penilaian investasi.
6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

B. SUMBER-SUMBER DANA
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu:
1. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan
modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu
biaya administrasi, provisi, dan komisi, serta bunga yang besarnya relatif.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal
pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-
sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini dikarenakan adanya
kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut. Sumber dana dari modal asing
dapat diperoleh antara lain dari:
a. Pinjaman dari dunia perbankan.
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya
dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan
menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan menggunakan modal
sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga
seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar dividen.
Pembayaran dividen dilakukan jika perusahaan memperoleh keuntungan dan
besarnya dividen tergantung dari keuntungan perusahaan. Kemudian tidak
adanya kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan. Kerugian
menggunakan modal sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk
memperolehnya. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. setoran dari pemegang saham;
b. dari cadangan laba; atau
c. dari laba yang belum dibagi.

C. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI


Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan untuk membeli aset-
aset yang dibutuhkan usaha tersebut. Aset-aset tersebut biasanya berupa aset tetap
yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian sampai dapat dioperasikan. Oleh
karena itu, sebelum melakukan investasi kita harus membuat lebih dahulu biaya
kebutuhan investasi. Kebutuhan investasi yang digunakan untuk membeli berbagai
kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut. Komponen yang terkandung
dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang
akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi:
a. biaya prainvestasi;
b. biaya aktiva tetap; dan
c. biaya operasi.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai
berikut:
1. Biaya prainvestasi terdiri dari:
a. biaya pembuatan studi.
b. biaya pengurusan izin-izin.
2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti:
a. Aktiva tetap berwujud antara lain:
 tanah;
 mesin-mesin;
 bangunan;
 peralatan;
 inventaris kantor, dan
 aktiva berwujud lainnya
b. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
 good will;
 hak cipta;
 lisensi; dan
 merek dagang
3. Biaya operasional yang terdiri dari:
a. upah dan gaji karyawan;
b. biaya listrik;
c. biaya telepon dan air,
d. biaya pemeliharaan;
e. pajak,
f. premi asuransi;
g. biaya pemasaran; dan
h. biaya-biaya lainnya.
Sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan
modal sendiri atau modal pinjaman atau kombinasi dari keduanya. Pembiayaan
untuk membeli aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjang. Hal
ini disebabkan aktiva tetap digunakan dalam jangka waktu relatif panjang pula,
sehingga pengembalian pinjamannya pun dapat dilakukan secara jangka panjang.
Adapun untuk biaya operasional biasanya digunakan pinjaman jangka pendek.

 Jalan dan penerangan Rp 35.000.000


 Pagar dan taman Rp 10.000.000
 Rumah racun api Rp 8.000.000
 Signboard pertamina 2 buah Rp 12.000.000
 Mobil 2buah Rp 300.000.000
Rp 30.000.000
 Motor 2 buah
Rp 50.000.000
 Sarana dan perlengkapan lainnya

C. Biaya Pembelian Peralatan


 Tangki pendam 2 atau 4 buah Rp 200.000.000
 Pompa BBM 5 atau 6 buah Rp 225.000.000
 Listrik PLN 10.000 wat Rp 15.000.000
 Mesin diesel 2 buah Rp 40.000.000
 Pemadam api Rp 35.000.000

D. Inventaris kantor
 Meja 3 buah Rp 1.500.000
 Kursi 6 buah Rp 1.200.000
 Lemari dan rak 3 buah Rp 2.250.000
 Computer 2 buah Rp 8.000.000
 Telepon 2 buah Rp 1.500.000
Rp 5.000.000
 Mesin fax 1 buah
 Mesin tik manual 1 buah
Jumlah kebutuhan investasi Rp 5.930.450.000
Dana yang tersedia (Modal Sendiri) Rp 3.000.000.000

Dana pinjaman Rp 2.930.450.000

Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai berikut:

No Kebutuhan Investasi Jumlah (Rupiah)


1 Biaya prainvestasi 250.000.000
2 Biaya pembelian tanah untuk lokasi SPBU 1.500.000.000
3 Biaya bangunan dan Prasarananya 645.000.000
4 Biaya pembelian peralatan 515.000.000
5 Inventaris kantor 20.450.000
Jumlah kebutuhan dana 2.930.450.000
Dana sendiri 1.000.000.000
Dana pinjaman bank 1.930.450.000

D. Arus Kas (CASH FLOW)


Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan
dalam suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambar
berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan
tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari
pihak tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan
yang diperoleh dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang
diajalankan seperti penjualan.
Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam
suatu periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan,
maupun yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang
akan dikeluarkan baik jenis maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga
menggambarkan kondisi pemasukan dan pengerluaran dimasa yang akan datang.
Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan
yang akan diperoleh dan beberapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam
suatu periode. Kemudian jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang
dikeluarkan serta berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang
dikeluarkan setiap pos.
Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu
perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi
tersebut. Dalam hal ini bagi investor yang terpenting adalah bebrapa kas bersih yang
diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi
investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali

Jenis- Jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
1. Intial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal
periode untuk investasi. Contoh biaya prainvestasi adalah pembelian tanah, gedung,
mesin peralatan, dan modal kerja, dalam contoh dibawah initial cash flow adalah Rp
300.000.000
2. Operasioanal cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat
operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan
pada suatu periode.
3. Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut
berakhir.

E. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

Setiap metode yang digunakan memiliki kelebug=hand an kelemahannya


masing-masing. Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai memggunakan
beberapa metode sekaligus. Artinya, semakin banyak metode yang digunakan, semakin
besar gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang maksimal
dan sempurna.

Ada kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan dari suatu usaha
dan investasi anatara lain:

1. Payback period (PP)


2. Average Rate of Return (ARR)
3. Net Present Value (NPV)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Profitability Index (PI)
Berbagai rasio keungan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profibilitas.
Penggunaan rasio keuangan ini sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman
kepada usaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya

2.a PAYBACK PERIOD (PP)

Metode payback period merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu


(periode) pengembalian investasi suatu proyek usaha. Perhitungan ini dapt
dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun nilai kas bersih
merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan ().

Ada duan macam macam model perhitungan dalam menghitung masa


pengembalian investasi, anatara lain:

a. Apabila kas bersih setiap tahun sama

investasi
PP= × 1tahun
kas bersih /tahun
b. Apabila kas besih setiap tahun berbeda
(Investasi – kas bersih tahun 1) – kas bersih tahun kedua
=……………………………….
Apabila kas bersih tidak dapat dikurangi dengan tahun berikutnya,
maka sisa kas bersih tahun sebelumnya dibagi dengan kas bersih tahun
berikutnya.
sisa kas bersihtahun sebelumnya
PP= ×12 bulan
kas bersih tahun berikutnya
Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi PP,
hasil perhitungan harus sebagai berikut:
 PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
 Dengan membandingkan rata-rat industry unit usaha sejenis.
 Sesuai dengan target perusahaan.

Kelemahan metode Payback Period:

 Mengabaikan time value of money


 Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa
pengembalian.
I. Average Rate of Return (ARR)
Average rate of return merupakan cara untuk mengukur rat-rata pengembalian
Bunga dengan cara membandingkan antara rat-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan
rata-rata investasi.

Rumus untuk menghitung ARR sebagai berikut:

Rata−rata EAT (average earning after tax)


ARR=
Rata−rata investasi
Total EAT
Rata−rata EAT =
umur ekonomis (n)
investasi
Rata−ratainvestasi=
2
II. Net Present Value (NPV)
Net present value atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas
bersih dan PV investasi selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebut
yang kita kenal dengan Net Present Value (NPV).

Sebelum menghitung NPV, perlu untuk mencari PV kas bersih terlebih dahulu
dengan jalan membuat dan menghitung cash flow perusahaan selama umur investasi
tertentu.

Rumus yang biasa digunakan dalam, menghitung NPV sebagai berikut:

Kas bersih 1 Kas bersih 2 Kas bersih N


NPV = + 2
+…+ −investasi
( 1+r ) ( 1+r ) ( 1+r )n

 NPV positif, maka investasi diterima.


 NPV negative, sebaiknya investasi ditolak.

III. Internal Rate of Return (IRR)


Internal rate of return merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil
intern. Ada dua cara yang digunakan untuk mencar IRR.
Rumus pertama untuk mencari IRR:

NPV 1
IRR=i1 + × ( i 2−i 1 )
NPV 1−NPV 2

dimana:
i1 = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)
i2 = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)
NPV 1 = Net Present Value 1
NPV 2 = Net Present Value 2

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan rumus :

P 2−P 1
IRR = P1 – C1 x
C 2−C 1
Dimana : P1 = tingkat bunga 1

P2 = tingkat bunga 2

C1 = NPV 1

C2 = NPV 2

Kesimpulan :

Jika IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterima

Jika IRR lebih kecil (<) dari bunga pinjaman, maka ditolak

2. E. Profitability Index (PI)


Rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi.

PI =
∑ PV Kas Bersih x 100%
∑ PV Investasi
Kesimpulan :
Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Apabila PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak
3. Kesimpulan Aspek Keuangan
Kesimpulan dari perhitungan untuk kasus kas bersih yang berbeda di setiap tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir dan Jakfar, 2012. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta : Kencana

Anda mungkin juga menyukai

  • $R4E8C2X
    $R4E8C2X
    Dokumen2 halaman
    $R4E8C2X
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK SKB Bab 4,1
    RMK SKB Bab 4,1
    Dokumen9 halaman
    RMK SKB Bab 4,1
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • $R2GZ1C1
    $R2GZ1C1
    Dokumen2 halaman
    $R2GZ1C1
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • $R4PDVVZ
    $R4PDVVZ
    Dokumen1 halaman
    $R4PDVVZ
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • Projek Poin 1
    Projek Poin 1
    Dokumen1 halaman
    Projek Poin 1
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • $R5RD22H
    $R5RD22H
    Dokumen2 halaman
    $R5RD22H
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • $R6P8GRR
    $R6P8GRR
    Dokumen1 halaman
    $R6P8GRR
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK SKB Bab 2
    RMK SKB Bab 2
    Dokumen3 halaman
    RMK SKB Bab 2
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • $R2GZ1C1
    $R2GZ1C1
    Dokumen2 halaman
    $R2GZ1C1
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Audit Bab 11
    RMK Audit Bab 11
    Dokumen1 halaman
    RMK Audit Bab 11
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Audit Bab 8
    RMK Audit Bab 8
    Dokumen2 halaman
    RMK Audit Bab 8
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Audit Bab 9
    RMK Audit Bab 9
    Dokumen3 halaman
    RMK Audit Bab 9
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 24 Ayat 2
    PPH Pasal 24 Ayat 2
    Dokumen5 halaman
    PPH Pasal 24 Ayat 2
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen2 halaman
    3
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK SKB Bab 4,1
    RMK SKB Bab 4,1
    Dokumen9 halaman
    RMK SKB Bab 4,1
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Sia Bab 3
    RMK Sia Bab 3
    Dokumen2 halaman
    RMK Sia Bab 3
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Metpen Bab 5
    RMK Metpen Bab 5
    Dokumen3 halaman
    RMK Metpen Bab 5
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 24 Ayat 2
    PPH Pasal 24 Ayat 2
    Dokumen5 halaman
    PPH Pasal 24 Ayat 2
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • ASP Bab 7 Poin 1
    ASP Bab 7 Poin 1
    Dokumen1 halaman
    ASP Bab 7 Poin 1
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Sia Bab 5
    RMK Sia Bab 5
    Dokumen2 halaman
    RMK Sia Bab 5
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Metpen Bab 5
    RMK Metpen Bab 5
    Dokumen3 halaman
    RMK Metpen Bab 5
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Sia Bab 1 Kel4
    RMK Sia Bab 1 Kel4
    Dokumen11 halaman
    RMK Sia Bab 1 Kel4
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Sia Bab 3
    RMK Sia Bab 3
    Dokumen2 halaman
    RMK Sia Bab 3
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Audit Bab 9
    RMK Audit Bab 9
    Dokumen3 halaman
    RMK Audit Bab 9
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Audit Bab 6
    RMK Audit Bab 6
    Dokumen2 halaman
    RMK Audit Bab 6
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Bab 2
    RMK Bab 2
    Dokumen2 halaman
    RMK Bab 2
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Metpen Bab 2
    RMK Metpen Bab 2
    Dokumen2 halaman
    RMK Metpen Bab 2
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Bab 1
    RMK Bab 1
    Dokumen2 halaman
    RMK Bab 1
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat
  • RMK Metpen Bab 4
    RMK Metpen Bab 4
    Dokumen2 halaman
    RMK Metpen Bab 4
    Irmaya Octavia
    Belum ada peringkat