Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Asuhan kesahatan Gigi Ibu dan Anak


(Rangkuman Kelainan)

Oleh
Nama : Philipus Martinus Tua Lejo
NIM :PO5303204200963
Tingkat :2 B

POLITEKNIK KESEHTAN KEMENKES KUPANG


JURUSAN KESEHATAN GIGI
2021
1.KELAINAN ERUPSI GIGI
Erupsi gigi adalah bergeraknya gigi di dalam dan melalui tulang rahang dan terletak di atas
mukosa untuk muncul di dalam rongga mulut dan kontak dengan gigi yang berlawanan.
Proses dari erupsi gigi memiliki beberapa tahap, yaitu: tahap pre-eruptive, prefunctional
eruption, dan post eruptive. Erupsi gigi dipengaruhi oleh faktor-faktor penting selama proses
pengembangan gigi, terdiri dari faktor lokal dan faktor sistemis. Beberapa sumber
menyatakan bahwa kecepatan erupsi pada gigi sulung dan gigi permanen berbeda, pada gigi
sulung erupsi terjadi lebih cepat pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan,
namun pada proses erupsi gigi permanen pada perempuan lebih cepat dibandingkan laki-laki.
Kelainan yang terjadi dalam erupsi gigi dapat berupa natal dan neonatal teeth, teething
(pertumbuhan gigi), kista erupsi, impaksi gigi, erupsi tertunda dari gigi-gigi tetap dan erupsi
ektopik. Perawatan dari kelainan ini memiliki arti penting karena gigi geligi memiliki fungsi
estetik dan mastikasi bagi manusia.
Gejala dan ciri – ciri yang dapat diperhatikan pada saat terjadi erupsi gigi pada anak dan
remaja bisa dilihat sebagai berikut Timbul deman ringan sampai parah.Pada kasus balita anak
akan menjadi:
-mudah rewel dan menangis
-Gangguan pada pola tidur
-Keluar air liur dengan intensitas sering akibat erupsi gigi

2.KELAINAN JUMLAH GIGI


Kelainan Jumlah gigi manusia yang normal adalah 20 gigi sulung dan 32 gigi tetap, tetapi
dapat dijumpai jumlah yang lebih atau kurang dari jumlah tersebut. Kelainan jumlah gigi
adalah dijumpainya gigi yang berlebih karena benih berlebih atau penyebab lain dan
kekurangan jumlah gigi disebabkan karena benih gigi yang tidak ada atau kurang. Etiologi
Banyak hipotesa yang berbeda telah dikemukakan tentang etiologi kelainan jumlah gigi,
sehingga saat ini tidak ada yang dapat dikatakan dengan pasti sebagai etiologi, tetapi sifat
herediter mempunyai peranan dengan melihat ras dan tendensi keluarga.Kelainan jumlah gigi
Kelainan jumlah gigi disebabkan gangguan selama proses inisiasi ketika terjadi
perkembangan lamina dental dan tahap tunas. Kelainan ini bersifat herediter.
* Supernumerary teeth adalah bentuk gigi tambahan di antara dua gigi dengan bentuk dan
ukuran tidak normal.
* Supernumerary teeth ini mengganggu gigi geligi yang normal dan meningkatkan resiko
terjadinya kerusakan gigi dan penyakit gusi pada anak- anak.

3.KELAINAN BENTUK GIGI


Terkadang kelainan bentuk gigi ini tidak hanya pada bagian mahkota gigi saja atau bagian
yang terdapat diatas gusi melainkan juga dapat meliputi seluruh bagian gigi. Dari sekian
banyak kelainan bentuk yang terjadi pada gigi, kelainan bentuk yang paling banyak adalah
bentuk peg-shaped atau conus pada gigi seri rahang atas. Ukuran dan bentuk gigi yang
mengalami kelainan ini lebih banyak terjadi pada gigi tetap dibandingkan dengan gigi susu.
Penyebab dari hal ini bersifat multifaktorial dimana penyebab dari kelainan bentuk serta
ukuran gigi ini hampir sama dengan penyebab kelainan jumlah gigi yang tumbuh didalam
mulut, yaitu faktor lingkungan yang berkombinasi dengan faktor poligenik.Walaupun tidak
berakibat serius tetapi keadaan ini juga dapat menimbulkan beberapa akibat yang akan
mengganggu. Terdapat beberapa prosedur medis yang berfungsi untuk menangani keadaan
ini dan masing-masing prosedur tersebut disesuaikan dengan keadaan dari kelainan yang ada.
Beberapa akibat yang mungkin terjadi, meliputi:
• Gangguan secara estetik
• Gigi sebelahnya akan bergeser
• Garis tengah dari susunan gigi/midline akan bergeser
• Mengunyah pada satu sisi
• Kelainan fungsi dari lidah
• Gigi antagonis atau gigi lawannya akan tumbuh secara berlebihan
4.KELAINAN STRUKTUR GIGI
Kelainan pada struktur jaringan keras gigi dapat terjadi pada tahap histodiferensiasi, aposisi
dan klasifikasi selama tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi, yang dapat mengenai gigi
sulung maupun gigi tetap. Kelainan tersebut dapat berupa:
• Amelogenesis Imperfekta
Merupakan nama untuk sejumlah gangguan perkembangan email yang menurun. Etiologi
bersifat Herediter dan gangguan ini dapat berupa herediter autosomal dominan, herediter
autosomal resesif, herediter sex dominan dan herediter sex resesif.
• Enamel Hipoplasia
Adalah kerusakan enamel pada gigi Yang disebabkan oleh gangguan pada ameloblast di
tahap amelgonesisi.
Amelgonesis terjadi ada dua tahap,yaitu:
1.Sekresi matriks oleh ameloblast
2.Mutarasi

Anda mungkin juga menyukai