Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TUGAS AKHIR TAHUN 2020

SISTEM MONITORING PH AIR DENGAN RASPBERRY PI

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Samsul Maarif


Nim : C.411.18.0050
Fakultas : Teknik
Program Studi : Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana 1

PRODI S1TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS


SEMARANG 2020/2021
ABSTRAK

Air merupakan salah satu faktor siklus kehidupan. Air harus dilindungi dan
dilestarikan dari semua jenis polutan. Minimnya akses air bersih untuk konsumsi di
Indonesia menjadi hal yang mematikan secara diam-diam karena banyak orang yang
meninggal dari berbagai penyakit yang timbul buruknya kualitas air yang tidak
diketahui oleh masyarakat khususnya pedesaan di Indonesia. Alat monitoring
kualitas air memiliki sensor yang mendeteksi parameter seperti temperatur, pH,
oksigen terlarut (Dissolved Oxigen, DO) dan konduktivitas dalam air. Dalam
penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan sistem monitoring air dengan
sensor kualitas air. Alat yang dibuat berupa sistem elektronik yang dilengkapi
dengan mikrokontroler, sensor kualitas air dan display. Alat ini dapat digunakan
dengan akurasi data, konsistensi data, dan durability-nya yang tinggi terhadap
pengukuran kualitas air.

Kata kunci: Kualitas Air; Mikrokontroler; pH; Dissolved oxygen (DO);


Konduktivitas
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Bidang Ilmu Elektro Arus


Lemah
1.2 Latar Belakang

Air merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup


membutuhkan air. Bagi manusia, kebutuhan akan air adalah mutlak karena 70%
zat pembentuk tubuh manusia terdiri dari air. Kebutuhan air untuk keperluan
sehari-hari berbeda untuk setiap tempat dan setiap tingkatan kehidupan. Biasanya
semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah kebutuhan air
(Apriliana, Ramadhian, & Gapila, 2014). Air harus dilindungi dan dilestarikan
dari semua jenis polutan. Hak dasar setiap individu untuk mendapatkan air yang
bebas polusi, tetapi manusia juga memberikan polusi pada air seperti di sungai,
sumur, aliran air, dan laut. Polusi air terjadi ketika limbah yang tidak diinginkan
tersebar dalam system air yang mengakibatkan perubahan kualitas air. Sistem air
alami akan tercemar oleh penambahan limbah industri, limbah perkotaan, polutan
terkait pestisida serta sumber-sumber domestik yang terutama berupa limbah,
limbah bina yang dihasilkan rumah, apartemen, dan tempat tinggal lainnya.

Bahan berbahaya ini dapat dengan mudah masuk ke sumber air


komersial kita yang dapat membuat air tidak aman untuk digunakan manusia.
Seharusnya Limbah perkotaan ditangani oleh lembaga pemerintah yang sudah
mapan karena biasanya dapat dikendalikan secara efektif. Akibat dari polutan ini
banyak manusia tidak dapat menikmati air yang layak atau bahkan kesulitan
mengakses air bersih.(Nayan, 2018).

iii
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
memperkirakan bahwa 780 juta orang di seluruh dunia (42% di Afrika Sub-
Sahara) masih belum memiliki akses ke sumber air minum yang lebih baik pada
2010 (Onda, LoBuglio, & Bartram, 2013). Perkiraan kematian anak-anak global
(<usia 5 tahun) dari tahun 2010 menunjukkan bahwa 2 juta anak muda anak-anak
meninggal karena penyakit diare, dan sekitar 1,4 juta (70%) di antaranya
terlokalisasi dalam negara-negara berpenghasilan rendah (Bryce, Boschi-Pinto,
Shibuya, & Black, 2005).

Hal ini juga berlaku di Indonesia, minimnya akses air bersih untuk
konsumsi di Indonesia menjadi pembunuh sunyi karena banyak orang yang
meninggal dari berbagai penyakit yang timbul buruknya kualitas air yang tidak
diketahui oleh masyarakat khususnya pedesaan di Indonesia. Berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),
pemerintahmenargetkan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi yang layak
mencapai 100 persen pada 2019 (BPPN, 2014).

Kualitas air di Indonesia harus memenuhi persyaratan yang tertuang di


dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010
dimana setiap komponen yang diperkenankan berada di dalamnya harus sesuai
dengan persyaratan kesehatan air yang meliputi persyaratan fisika, kimia dan
biologi (PERMENKES, 2010).

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Cara merancang alat monitoring pH air dengan
mengintregrasikan Raspberry Pib dengan sensor pH probe agar dapat
terhubung ke internet internet.?
2. Apakah hasil monitoring dapat diketahui dengan mudah.?
1.4 Tujuan Penelitian

2
1. Membuat sistem monitoring ph air berbasis internet sehingga hasil
monitor dapat di cek melalui web server ( Apache 2 ) dan di simpan di
database Php My SQL.
2. Hasil monitoring pH air dapat di akses dengan mudah melalui internet.
1.5 Batasan masalah
1. Alat monitoring pH air hanya mampu memonitor pH air dan Suhu.
2. Hasil dapat dilihat melalui internet dengan mengakses web server
3. Data dari hasil monitoring dapat di lihat pada database dengan mengakses
Php My SQL

1.6 Tinjauan Pustaka


1. Goib Wiranto dan I Dewa Putu Hermida (2010), penelitian tentang sistem
monitoring kualitas air pada pengelolaan tambak udang. Sistem yang dibuat
peneliti tersebut memiliki komponen utama, yaitu sebuah data logger yang
memiliki fitur SMS gateway berbasis jaringan GSM, dan dua komponen
sensor yang digunakan untuk mengukur parameter DO dan ph. Penelitian
oleh (Hainudin dkk., 2014) merancang perangkat monitoring kadar
keasaman (ph) air pada pembenihan ikan kerapu macan, perangkat yang
dirancang tersebut menggunakan sensor analog ph meter V1.0, Arduino Uno
dan modul Xbee (Tx) untuk mengirim data tanpa kabel yang akan diterima
oleh PC melalui Xbee (Rx), hasil dari perangkat akan ditampilkan pada layar
monitor pada PC. Penelitian oleh (Fanny Astria dkk., 2014) merancang
sistem alat ukur ph dan suhu berbasis SMS gateway, penelitian dilakuan
untuk memonitoring kondisi air tambak ikan. Peneliti menggunakan sensor
ph probe, sensor suhu DS18B20, modem wavecom untuk komunikasi, dan
ATMega 128 sebagai kontrolernya. Hasil pengukuran dapat dilihat langsung
melalui LCD dan PC yang tersambung modem wavecom. Penelitian oleh
(Haryono anwar dkk., 2015) merancang sistem monitoring kualitas air yang
terintegrasi dengan automatic sampling menggunakan Arduino UNO

3
ATMega 328, modul Xbee, sensor suhu DS18B20, sensor ph probe dan
sensor DO. Data dari hasil monitoring diterima oleh PC melalui modul Xbee
dan disimpan pada database MySQL kemudian ditampilkan dalam bentuk
grafik, gauge, data text secara realtime.
2. Raja Farhan Nuriman (2010), mengembangkan aplikasi monitoring Air
Berbasis Internet, dimana teknologi yang digunakan berbasis Web Server
dan database server menggunakan mysql. Goib Wiranto, I Dewa Putu
Hermida (2010), mengembangkan aplikasi monitoring kualitas air pada
pengelolaan tambak udang. Sistem yang dibuat memiliki kompponen utama,
yaitu sebuah data logger yang memiliki fitur SMS gateway berbasis jaringan
GSM, dan dua komponen sensor yang digunakan untuk mengukur parameter
DO dan pH. Wahyu Arhef (2016), mengembangkan aplikasi Monitoring pH
Air Pada PDAM Berbasis Arduino Uno R3, sistem yang dibuat
menggunakan probe sensor analog pH meter SEN0161 sebagai sensor pH
dengan memanfaatkan jaringan wireless pada Bluetooth. Ardiansyah (2016),
mengembangkan aplikasi serupa dengan menggunakan sensor pH air yang
berfungsi untuk membaca berapa besar kadar pH yang terkandung dalam air
bak penampungan PDAM. Kemudian Dito Priwanto (2017),
mengembangakan aplikasi Pendeteksi Gas LPG Berbasis Arduino dengan
Notifikasi Android. Sensor deteksi GAS yang terhubung dengan Arduino
Uno R3 yang akan mengirimkan data sensor ke perangkat Android melalui
jaringan Wireless
3. mbudi membuat penelitian yang berjudul “implementasi node sensor untuk
sistem pengamatan pH air pada budidaya ikan air tawar. Pada penelitian ini
menggunakan sensor probe SEN1061 sebagai bagian sistem yang melakukan
pengambilan data dan mikrokontroller Arduino sebagai bagian sistem yang
melakukan kontrol dari sensor tersebut. Sensor dan mikrokontroller
mengambil data kemudian mengolah data dan mengirimkannya ke sebuah
server menggunakan mekanisme komunikasi websocket. Dari hasil

4
pengujian, performa waktu komputasi sistem adalah 2,505 detik untuk
komputasi 1000 data larutan asam ataupun larutan basa, 16 detik untuk
mengamati perubahan dari pH 7.00 ke larutan asam dan 8 detik dari pH 7.00
ke larutan basa

1.7 Metodolagi Penelitian


Tujuan dari pembuatan sebuah sistem monitoring pH air dengan
mengintregrasikan Raspberry Pib dengan sensor pH probe agar dapat terhubung
ke internet adalah untuk memastikan kualitas air yang ada di lingkungan mulai
dari sungai, mata air dll sehingga dapatn di ketahui air tersebut layak konsumsi
atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahap proses yaitu analisis
kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian dan analisis sistem.
1. Analisis Masalah
Beberapa permasalahan atau kekurangan yang umumnya terjadi pada
pengelolaan sampah adalah sebagai berikut:
a. Banyaknya masyarakat yang yang mengandalkan mata air alami untuk
dikonsumsi tanpa diketahui pH airnya.
b. Banyaknya sungai yang airnya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari –
hari yang belumtentu baik digunakan.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk meneliti kualitas air yang
dikonsumsi.
2. Analisa Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan adalah tahap yang dilakukan untuk
mendapatkan sebuah informasi kebutuhan apa saja yang digunakan untuk
membangun sistem agar mendukung berjalannya sebagaimana mestinya.
Kebutuhan tersebut mencakup perangkat keras dan perangkat lunak.
Mikrokontroler Raspberry Pi, dipilih karena cukup mudahnya pengoperasian
dan kompatibilitas terhadap bermacam – macam sensor yang tersedia. Ide
yang cukup ramah terhadap pengguna, serta banyaknya tutorial dalam forum

5
– forum di internet bagi pada pengguna mikrokontroler Raspberry Pi , Hal
ini tentu saja membantu dalam pembuatan alat yang dibuat oleh peneliti.
3. Analisis Kebuhan Fungsi
Tahap analisis kebutuhan fungsi adalah sebuah tahap dimana
kumpulan informasi menjadi sebuah data. Berdasarkan data tersebut
dibuatlah gambaran fungsi – fungsi apa saja yang dapat dilakukan oleh
sistem nantinya. Fungsi tersebut akan dijadikan jawaban masalah yang
terdapat pada rumusan masalah. Sistem ini nantinya memiliki fungsi antara
lain:
a. Masyarakat yang yang mengandalkan mata air alami untuk dikonsumsi
dapat mengetahui pH air yang dikonsumsi.
b. Sungai yang airnya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari dapat
dimonitor kualitas airnya.
c. Dengan adanya alat monitoring pH air maka kita dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memeriksa kualitas air yang dikonsumsi.
4. Analisa Kebutuhan Masukan
Tahap analisis kebutuhan masukan, tahap ini menentukan masukan apa yang
sesuai dengan penelitian yang dibuat oleh penulis. Penulis menganalisa
masukan apa yang dapat memenuhi fungsi – fungsi. Kebutuhan masukan
yang dimaksudkan adalah informasi data yang diperoleh dari database yang
dapat diakses melalui Php MY SQL
5. Analisa Kebutuhan Luaran
Adapun tahapan analisis kebutuhan keluaran yang harus ditentukan penulis
dengan menggunakan masukan yang sudah dianalisis. Keluaran yang harus
dilakukan pada penelitian ini ialah mampu mengirimkan informasi hasil
monitoring ke database dan web server
6. Analisa Kebutuhan Perangkat Keras

6
Analisis kebutuhan perangkat keras penulis lakukan untuk menentukan
perangkat keras apa saja yang dibutuhkan. Berikut daftar komponen yang
digunakan:
a. Sensor pH probe Atlas Scientific
b. pH circuit 5.0 Atlas Scientific
c. Raspberry Pi B+
d. Modem USB GSM
e. Laptop / Tablet / Smartphone

GAMBAR PERANGKAT KERAS YANG DIBUTUHKAN

Gambar 1 Sensor pH probe Atlas Scientific

Gambar 2 pH circuit 5.0 Atlas Scientific

7
Gambar 3 Raspberry Pi B+

Gambar 4 Modem USB GSM

Gambar 5 Laptop, Tablet, Smartphone

8
7. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Sistem operasi yang dibutuhkan adalah Windows / Android /
Linux untuk mengakses web server dan database

b. Geany (Alternatif Notepad++) adalah software yang digunakan


untuk memprogram Raspberry Pi, agar program dapat diupload
dan dijalankan di Raspberry Pi. Untuk menjalankan Raspberry Pi
dan Geany (Alternatif Notepad++) dengan computer / laptop
menggunakan kabel USB. Setelah Geany (Alternatif Notepad++)
selesai membuat program dan di upload ke Raspberry Pi maka
Raspberry Pi siap digunakan
c. Brouser sebagai tunneling dengan memasukkan ip yang telah
ditentukan maka dapat terhubung dengan web server dan database
d. Web server dan Database sebagai tempat untuk melihat hasil dan
data monitoring

GAMBAR KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

9
Gambar 6 Geany (Alternatif Notepad++)

Gambar 7 Web Server ( Apache 2 )

Gambar 8 Database My SQL

8. FLOWCHART

10
Gambar 9 Flowchart Sistem monitoring pH air

9. Alokasi Waktu Penelitian

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Kerja

11
JADWAL PELAKSANAAN KERJA

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

1 Persiapanhadware dan
software

2 Pencariansempel

3 Pengujianalat
dan pengiriman
data ke server

4 Pembuatan proposal
lanjutan

DAFTAR PUSTAKA

Astria, F., Subito, M., Nugraha, D.W., 2014. Rancang Bangun Alat Ukur pH dan
Suhu Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway, Universitas Tadulako,
Sulawesi Tengah.

Hainudin, Pramana, R., Nusyirwan, D., 2014. Perancangan Perangkat Monitoring


Kadar Keasaman (pH) Air Pada Pembenihan Ikan Kerapu Macan di
Pengujan Bintan, Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Tanjungpinang.

Permana, T.D., 2014. Sistem Monitoring Menggunakan Mini PC Raspberry Pi,


Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Prabowo, I.P.H., 2014. Penggunaan Raspberry Pi Sebagai Web Server Pada Rumah
Untuk Sistem Pengendali Lampu Jarak Jauh dan Pemantauan Suhu,

12
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Raharjo, B.T., Fibriani, I., Hadi, W., 2014. Pengukuran Quality of Service (QoS)
Terhadap Kualitas Video Conference pada Virtual Private Network (VPN),
Universitas Jember, Jember.

Situmorang, E.D., 2012. Rancang Bangun Alat Buka Tutup Pintu Pagar Dengan
Menggunakan Handphone Dan Keypad, Universitas Sam Ratulangi,
Manado.

Widayati, T., Pramono, F., 2013. Monitoring pH Air di Instalasi Pengolahan Air
Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Radio, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.

Wiranto, G., Hermida, I.D.P., 2010. Pembuatan Sistem Monitoring Kualitas Air Secara
Realtime dan Aplikasinya Dalam Pengelolaan Tambak Udang, Pusat
Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, Bandung
Siosemarde, M., Kave, F., Pazira, E., Sedghi, H., & Ghaderi, S. J. (2010). Determine
of constant coefficients to relate total dissolved solids to\ electrical
conductivity. World Academy of Science, Engineering and Technology.

13

Anda mungkin juga menyukai