DISPEPSIA
Oleh:
CI Lahan CI Institusi
( ) )
NIP.
NANI HASANUDDINMAKASSAR
2021
A. Laporan Pendahuluan
1. Definisi Kasus
Penyakit dispepsia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri atau
rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau ulu hati. Dispepsia juga merupakan
salah satu masalah kesehatan yang sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari‐hari
keluhan kesehatan yang berhubungan dengan makan atau keluhan yang berhubungan
dengan gangguan saluran cerna. Di dalam kehidupan masyarakat umum, penyakit
dispepsia sering disamakan dengan penyakit maag, dikarenakan terdapat kesamaan
gejala antara keduanya. asumsi ini sebenarnya kurang tepat, karena kata maag
berasal dari bahasa Belanda, yang berarti lambung, sedangkan kata dispepsia berasal
dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu “dys” yang berarti buruk dan
“peptei “ yang berarti pencernaan. Jadi dispepsia berarti pencernaan yang buruk. Ada
beberapa gejala penyakit dispepsia yaitu seperti nyeri epigastrik, rasa penuh pada
bagian epigastrik, dan perut terasa penuh saat makan (cepat kenyang), mual dan
muntah(Sumarni & Adriani, 2019).
Dispepsia merupakan rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian ulu hati.Kondisi
ini dianggap sebagai gangguan di dalam tubuh yang diakibatkan oleh reaksi tubuh
terhadap lingkungan sekeliling.Reaksi ini menimbulkan gangguan
ketidakseimbangan metabolisme dan seringkali menyerang individu usia produktif,
yakni usia 30-50 tahun(Ida, 2016).
2. Patofisiologi
Dispepsia
Ketidakseimbanga mual
n nutrisi kurang Hcl kontak dengan mukosa
dari kebutuhan
Muntah ansietas
tubuh
nyeri
Kekurangan
Perubahan pada
volume cairan Nyeri kesehatan
epigastrium
b/d iritasi pada
mukosa Defisit
lambung pengetahuan
e. Makanan / Cairan
Gejala : - Anorexia, mual, dan muntah, cegukan.
- Tidak toleran terhadap makanan.
Tanda : - Muntah, membran mukosa kering, turgor kulit menurun.
f. Neorosensori
Gejala : - Pusing, sakit kepala, terasa berdengung.
- Status mental, tingkat kesadaran terganggu, cenderung mengantuk,
disorientasi, bingung.
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : - Nyeri digambarkan tajam, dangkal, rasa terbakar, perih
- Rasa ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah banyak makan
& hilang setelah minum obat antasida.
- Nyeri epigastrium kiri menyebar ketengah dan menjalar tembus
kepinggang 1-2 jam setelah makan ( ulkus peptik ).
- Nyeri epigastrium kanan ± 4 jam setelah makan dan hilang
setelah diberi antasida ( ulkus doudenum ).
- Faktor pencetus, makanan, rokok, alkohol penggunaan obat
tertentu.
- Stress psikologis.
h. Keamanan
Gejala : - Alergi terhadap obat.
Tanda : - Peningkatan suhu.
b. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Ida, 2016)diagnosa keperawatan yang muncul pada masalah
dispepsia yaitu:
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
untuk mengabsorbsi nutrient
2) Kekurangan volume cairan b.d kegagalan mekanisme regulasi
3) Nyeri akut b.d agen cedera fisik
4) Defisiensi pengetahuan b.d salah interpretasi informasi
5) Ansietas b.d status perubahan kesehatan
c. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
TUJUAN DAN
KEPERAWAT NIC
KRITERIA HASIL
AN
Amelia, K. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy. Jakarta: Elsevier.
Ida, M. (2016). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Jakarta: Pustaka Baru Press.
Purnamasari, L. (2017). Faktor Risiko, Klasifikasi, dan Terapi Sindrom Dispepsia. CDK-259,
vol.44 no.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Indikator Diagnostik Edisi 1 Persatuan Perawat Nasional Indonesia(PPNI). Jakarta :
Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Tindakan Keperawatan Edisi 1 Cetakan II Persatuan Perawat Nasional
Indonesia(PPNI). Jakarta : Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Kreteria Hasil Keperawatan Edisi 1 Cetakan II Persatuan Perawat Nasional
Indonesia(PPNI). Jakarta : Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
FORMAT PENGKAJIAN DI RUANG IGD
Pre Hospital
PENGKAJIAN TRIAGE
Anamnese : pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati tembus belakang, nyeri perut (+) di
alami hari ini, mual (-) muntah (-)
A. Airway
Paten
Tidak Paten
Snoring
Gargling
Stridor
BendaAsing
Lain-lain:
Dagnosa Keperawatan :
Tindakan Keperawatan :
Irama : Reguler
Tindakan keperawatan :
Mengkaji nadi
Menilai akral
Mengukur TD
Memberikan cairan peroral
Monitor perubahan turgor,membrane mukosa,dan capillary refill time
Mengidentifikasi sumber perdarahan
Memberikan penekanan langsung kesumber perdarahan
Memberiposisi shock (tungkai lebih tinggi dari jantung )
Memasang kateter
Memonitor intake-output cairan
Kolaborasi
Memasang infus IV,cairan sebanyak : 500 cc
Transfusi darah :- cc
Lainnya:.............................
D. Disability
Tingkat kesadaran :
Compos mentis
Apatis
Delirium
Somnolen
Stupor
Koma
Nilai GCS : E : 4 V : 5 M: : 6
Pupil
Miosis
Midriasis
Diameter 1mm 2mm 3mm 4mm
Respon cahaya
(+) Isikor
(-) Anisikor
Penilaian ekstremitas :
Sensorik : ya tidak
Motorik : ya tidak
Diagnosa Keperawatan
Perfusi jaringan cerebral tidak efektif
Penurunan kesadaran
Intoleransi aktifitas
Kejang ulang
Gangguan komunikasi verbal
Resiko jatuh :
Tindakan keperawatan
E. Exposure
Pengkajian Nyeri
ya
tidak
Tipe :
akut
kronik
Deskripsi / karakter
frekuensi
jarang
hilang timbul
terus menerus
lamanya :
faktor yang memperkuat / memperingan
gejala penyerta
luka
ya
tidak
deformitas
ya
tidak
contusion
ya
tidak
abrasi
ya
tidak
Penetrasi
ya
tidak
Laserasi
ya
tidak
Edema
ya
tidak
Kedalaman luka :
Resiko decubitus
ya
tidak
Diagnosa keperawatan
nyeri
kerusakan mobilitas fisik
kerusakan integritas jaringan
Tindakan keperawatan
mengkaji karakteristik nyeri PQRST
perawatan luka
mengajarkan teknik relaksasi
membatasi aktifitas yang meningkatkan nyeri
mengobservasi tanda-tanda adanya syndrome kompratmen (nyeri lokal
daerah cedera,pucat),penurunan mobilitas,penurunan tekanan nadi,nyeri
saat bergerak,perubahan sensori/baal dan kesemutan
melakukan pembalutan
melakukan pembidaian
kolaborasi : analgetik
lainnya :
F. Fahrenhealt
Berat Badan : 45 Kg
-Hipotermi
Pemeriksaan Penunjang :
EKG :-
LED :-
Hematokrit :-
GDA :-
Radiologi :-
Diagnosa Medis : dyspepsia
Terapi :
Nyeri akut b.d Agen 13.30 1. mengkaji karakteristik nyeri PQRST 13.40 S: pasien mengatakan masi merasakan
pencedera Fisiologi 2. mengajarkan teknik relaksasi nyeri
3. membatasi aktifitas yang
meningkatkan nyeri O : 1. pasien tampak meringgis
P : Pertahankan intervensi