Anda di halaman 1dari 10

BAB I 

Ardi Dwi Agung IX A 1


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Pada dewasa ini olahraga cukup digandrungi oleh semua kelompok umur. Masalah
pentingnya berolahraga semakin dirasakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-
hari Salah satu contoh olahraga raket yang terkenal adalah tenis meja. Tenis meja
adalah olahraga raket jumlah partisipannya menempati urutan kedua,
penggemarnya tidak terbatas pada tingkat usia remaja, tetapi juga anak-anak dan
orangtua. Hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak sulit untuk diikuti.
Pada dasarnya olahraga tenis meja merupakan olahraga yang berskala
internasional, banyak negara yang ikut berperan dalam olimpiade atau pesta
olahraga dunia, bahkan pada tahun 1977 kurang lebih 75 negara ikut bertanding di
Bermingham (Inggris).

1.2  Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah sejarah tenis meja ?
2. Apa saja teknik-teknik dasar dalam olahraga tenis meja ?
3. Apa saja peraturan-peraturan dalam olahraga tenis meja ?

1.3  Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah tenis meja
2. Mengetahui teknik-teknik dasar dalam bermain tenis meja
3. Mengetahui peraturan-peraturan yantg berlaku dalam permainan tenis meja

BAB II

Ardi Dwi Agung IX A 1


2.1  SEJARAH PERMAINAN TENIS MEJA
Tenis Meja adalah merupakan salah satu olahraga bola kecil yang cukup populer
dan banyak dimainkan oleh Masyarakat karena permainan olahraga tenis meja ini
tergolong  mudah serta tidak memerlukan tempat yang luas, bahkan permainan
Tenis Meja (Ping Pong) ini dapat dilakukan didalam ruangan yang tidak terlalu
besar.

Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja
menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya pun
tak sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub atau
perkumpulan nonformal di masyarakat.

Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan bahwa
ping pong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja
makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang
digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-flam,
atau ping pong.

Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di Inggris.
Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu,
sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun,
belakangan seperti dilansir situs geocities.com, olahraga ini juga populer di Amerika
Serikat (AS) sekitar 1900-an.

Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan muncul
satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia berupaya
menghidupkan kembali ping pong sebagai olahraga serius pada 1922.

Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) yang terdiri atas
140 negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor individu dan tim yang
bermain di kejuaraan dunia yang diselenggarakan dua tahun sekali.

Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun
mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung
mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri
tenis meja. Tapi, setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di
Olimpiade pada 1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut masuk
dalam jajaran papan atas dunia.

Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat
Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong. Permainan
ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket, namun
raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut
bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui Republik Rakyat Cina,
Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis
meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun
1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda
sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para
tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh

Ardi Dwi Agung IX A 1


Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang
bisa dikatakan cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-
usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada
waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari 1952.
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut
memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris
lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia(TTFA). Federasi ini telah
menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :

Ke 1 di Singapura tahun 1952.


Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.

Awal Olahraga Tenis Meja Masuk Indonesia


Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu
hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu
permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh
ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan
tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh
pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada
tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama
menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).

Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON,
POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang
diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah
atau swasta atau karang taruna dll.

Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah


Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan
pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan
pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama)
yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali
serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
BAB III
PEMBAHASAN

Ardi Dwi Agung IX A 1


A. Pengertian Tenis Meja

“Tenis meja atau pingpong merupakan salah satu cabang olahraga yang
dimainkan dua pasang (ganda) ataupun dua orang (tunggal) yang berlawanan”

B. Peralatan Tenis Meja


 Meja Lapangan
Meja yang digunakan untuk permainan tenis meja berbentuk persegi panjang dan
terbuat dari kayu dengan permukaan yang rata. Meja yang digunakan biasanya
berwarna gelap seperti hijau tua, pada setiap tepi meja diberi garis putih dengan
lebar 2 cm. Meja harus diletakkan pada permukaan yang datar.

Ukuran meja pada permainan tenis meja adalah sebagai berikut:

Keterangan:
Panjang:2,74 meter
Lebar:1,52 meter
Tinggi meja dari lantai : 76 cm
Tebal meja : 3 cm
Lebar garis sisi : 1 cm
Tinggi net : 15,25 cm

 Net Tenis Meja


Net berfungsi sebagai pembagi meja menjadi dua bagian yang sama luasnya. Net

yang digunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan

Ardi Dwi Agung IX A 1


lain yang sejenis. Umumnya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan

kain atau pita yang berwarna putih.

Ukuran net pada permainan tenis meja yaitu:


Panjang : 1,83 meter
Lebar pita : 15 mm
Tinggi jaring : 15,25 cm

 Bola Tenis Meja


Bola dalam permainan tenis meja atau ping pong terbuat dari bahan seluloid. Bola
biasanya berwarna putih, tapi ada juga yang berwarna oranye.

Ukuran dan berat bola pada permainan tenis meja adalah sebagai berikut:
Bola dengan berat 2,40-2,53 gram disebut bola keras. Bola ini memiliki garis tengah
lingkaran 11,43-12,06 mm.
Bola dengan berat 2,00-2,13 gram disebut bola lembek. Bola ini memiliki garis
tengah lingkaran 11,60-12,23 mm.

 Bet atau Raket Tenis Meja


Alat pemukul dalam permainan tenis meja disebut bet. Bet harus terbuat dari kayu
dengan kedua permukaan daun pemukul dilapisi karet. Jenis kayu yang
dipergunakan akan menentukan pukulan raket yang dihasilkan. Jika kayu yang
digunakan bertekstur lunak maka pantulan bolanya pun lambat, namun baik untuk

Ardi Dwi Agung IX A 1


mengontrol bola dan biasanya digunakan oleh pemain dengan teknik bertahan.
Sebaliknya jika kayu bet bertekstur keras maka pantulan bola menjadi lebih cepat
sehingga cocok digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang.

Terdapat dua dua jenis lapisan kayu untuk bet yaitu:

 Karet biasa yang tebalnya maksimum 2 mm. Bet ini disebut bet busa karet
halus.
 Karet bintik yang tebalnya tidak boleh lebih dari 4mm. Bet ini disebut bet busa
karet bintik.

C. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja


Teknik Memegang Bet (Grip)
Secara garis besar pegangan bet dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

 Pegangan seperti berjabat tangan (shakehand grip). Cara memegang bet


seperti cara menjabat tangan seseorang. Gaya ini sangat populer di negara-
negara barat dengan grip ini kita dapat melakukan forehand stroke dan
backhand stroke tanpa mengubah grip.
 Pegangan seperti memegang tangkai pena (penholder grip). Cara memegang
bet seperti cara memegang pena. Gaya grip ini populer di Asia. Pada
pegangan ini hanya satu sisi bet yang dapat digunakan.

Teknik Siap Siaga (Stance)

 Stance atau teknik siap siaga adalah sikap siap sedia sebelum melakukan
servis, atau posisi sesudah memukul bola dan menanti pengembalian bola
lawan. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan dalam permainan
tenis meja, yaitu:
 Square stance, yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. Posisi ini biasa
digunakan untuk siap menerima bola servis atau siap kembali setelah
mengembalikan pukulan dari lawan.
 Side stance, yaitu posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke
samping kanan.

Teknik Gerakan Kaki (Foot Work)


Secara garis besar foot work dibedakan atas nomor tunggal dan nomor ganda.
Foot work yang digunakan pada nomor tunggal otomatis digunakan pada nomor

Ardi Dwi Agung IX A 1


ganda. Penggunaan gerakan kaki harus disesuaikan dan diantisipasi dengan
jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain saat itu. Apabila jarak
antara bola yang datang dengan posisi pemain sangat dekat, mungkin tidak
usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja, namun jika agak jauh
bisa dengan dua langkah atau tiga langkah.

D. Teknik Pukulan (Stroke)


Ada beberapa teknik dasar pukulan dalam permainan tenis meja, diantaranya
yaitu:

Push, yaitu teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet
terbuka. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan
chop dari lawan. Ada 2 jenis pukulan push, yaitu: forehand push dan backhand
push.

Drive, yaitu teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong
ke atas dan sikap bet tertutup. Drive bisa digunakan sebagai pukulan serangan dan
dapat dikontrol sesuai dengan keinginan. Ada dua jenis pukulan drive, yaitu
Forehand drive dan Backhand drive.

Chop (Backspin), yaitu teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang
dengan kapak atau disebut juga gerakan membacok. Pukulan ini dapat digunakan
untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam-macam. Ada dua jenis
pukulan chop, yaitu Forehand chop dan Backhand chop.

Servis, yaitu salah satu teknik yang paling penting dan juga merupakan
kesempatan pertama untuk menguasai permainan dan memegang inisiatif. Ada
dua jenis pukulan servis, yaitu Service Forehand dan Service backhand.

Servis Forehand dan Backhand Lurus Bidang Servis.


1. Dilakukan berpasangan
2. Yang melakukan pukulan servis bergerak berpindah tempat.
Servis Forehand dan Backhand Secara Menyilang
1. Dilakukan secara berpasangan
2. Yang sudah melakukan pukulan servis berpindah tempat.
Servis Forehand dan Backhand ke Sasaran
1. Dilakukan berpasangan
2. Yang sudah melakukan pukulan servis bergerak segera berpindah tempat.
Top spin, yaitu drive stroke yang dikembangkan lebih lanjut. Perbedaannya jika
drive stroke kekuatan diubah menjadi bentuk kecepatan, sedangkan top spin
kekuatan diubah menjadi bentuk spin.
Smash
Smash Forehand
1. Posisikan kaki kiri tepat berada di depan, dan kaki kanan di belakang. Badan
sedikit dimiringkan ke arah kanan hingga berat badan bertumpu pada kaki
kanan.
2. Tarik lengkan kebelakang, pinggang sedikit dimiringkan ke arah kanan.

Ardi Dwi Agung IX A 1


3. Setelah bola memantul dan mencapai titik , mulai ayunkan lengan dari bawah
ke atas dan pukul bola ke bawah dengan bantuan pergelangan tangan.
Smash Backhand
1. Posisikan kaki kanan ada di depan, kaki kiri di belakang. Badan sedikit
dimiringkan ke arah kiri sampai pundak kanan menghadap meja.
2. Tarik lengan bawah ke arah kiri, ke belakang dan lebih tinggi dari meja.
3. Setelah bola memantul dan mencapai titik atas, ayunkan lengan bawah ke
depan arah kanan dan pukul bola.
4. Pergelangan tangan bisa membantu menekan bola dan mengatur arah, serta
berat badan berpindah dari kiri ke kanan.

C. Cara Bermain Tenis Meja


Ada dua cara permaianan tenis meja yaitu permainan tunggal dan permainan
ganda:

 Permainan Tunggal
Peraturan permainan tenis meja tunggal diantaranya yaitu:

 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


 Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2.
 Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
 Permainan satu set berakhir jika pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih jika mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
 Jika terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-
13, 18-16

 Permainan Tenis Meja Ganda


Peraturan permainan tenis meja ganda diantaranya yaitu:

 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


 Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
 Pemain bergantian menerima bola dari lawan
 Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah
kanan lawan.
 Permainan satu set berakhir jika pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih jika mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
 Jika terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 13-
11, 15-17

Ardi Dwi Agung IX A 1


BAB IV
KESIMPULAN

Dalam perkembangan yang sangat pesat, para pengemar olahraga tennis


meja dituntut untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih mendalam
hingga ke detil-detilnya. Dengan demikian, kita akan mengetahuio cara-cara terbaru
yang akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik bermain dan
bertanding yang akan menuju kea rah keberhasilan. Kita tentu sependapat bahwa
tingkat kesempurnaan hanya akan terwujud melalui system latihan yang penuh
disiplin disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
Bermain tennis meja ada dua tenaga yang paling mendasar; yang satu
adalah tenaga pukulan membentur bola yamg lebih di kenal dengan sebutan
memukul, dan yang satunya lagi adalah tenga pergesekan yang lebih di kenal
dengan sebutan mengesek bola. Selain bola yang tinggi dekat net., dapat di pukul
secara ringkas, memukul bola-bola yang lainya harus dilengkapi dengan gesekan

Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet Ketiaka cara memegang Bet anda
tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak sempurnna pula. Contohnya
anda bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan cara memegang bet
yang tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan mampu melakukan
pukulan backhand dengan sempurna.

Ardi Dwi Agung IX A 1

Anda mungkin juga menyukai