1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah tenis meja
2. Mengetahui teknik-teknik dasar dalam bermain tenis meja
3. Mengetahui peraturan-peraturan yantg berlaku dalam permainan tenis meja
BAB II
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja
menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya pun
tak sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub atau
perkumpulan nonformal di masyarakat.
Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan bahwa
ping pong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja
makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang
digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-flam,
atau ping pong.
Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di Inggris.
Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu,
sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun,
belakangan seperti dilansir situs geocities.com, olahraga ini juga populer di Amerika
Serikat (AS) sekitar 1900-an.
Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan muncul
satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia berupaya
menghidupkan kembali ping pong sebagai olahraga serius pada 1922.
Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) yang terdiri atas
140 negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor individu dan tim yang
bermain di kejuaraan dunia yang diselenggarakan dua tahun sekali.
Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun
mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung
mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri
tenis meja. Tapi, setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di
Olimpiade pada 1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut masuk
dalam jajaran papan atas dunia.
Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat
Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong. Permainan
ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket, namun
raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut
bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui Republik Rakyat Cina,
Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis
meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun
1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda
sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para
tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh
Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON,
POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang
diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah
atau swasta atau karang taruna dll.
“Tenis meja atau pingpong merupakan salah satu cabang olahraga yang
dimainkan dua pasang (ganda) ataupun dua orang (tunggal) yang berlawanan”
Keterangan:
Panjang:2,74 meter
Lebar:1,52 meter
Tinggi meja dari lantai : 76 cm
Tebal meja : 3 cm
Lebar garis sisi : 1 cm
Tinggi net : 15,25 cm
yang digunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan
Ukuran dan berat bola pada permainan tenis meja adalah sebagai berikut:
Bola dengan berat 2,40-2,53 gram disebut bola keras. Bola ini memiliki garis tengah
lingkaran 11,43-12,06 mm.
Bola dengan berat 2,00-2,13 gram disebut bola lembek. Bola ini memiliki garis
tengah lingkaran 11,60-12,23 mm.
Karet biasa yang tebalnya maksimum 2 mm. Bet ini disebut bet busa karet
halus.
Karet bintik yang tebalnya tidak boleh lebih dari 4mm. Bet ini disebut bet busa
karet bintik.
Stance atau teknik siap siaga adalah sikap siap sedia sebelum melakukan
servis, atau posisi sesudah memukul bola dan menanti pengembalian bola
lawan. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan dalam permainan
tenis meja, yaitu:
Square stance, yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja. Posisi ini biasa
digunakan untuk siap menerima bola servis atau siap kembali setelah
mengembalikan pukulan dari lawan.
Side stance, yaitu posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke
samping kanan.
Push, yaitu teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet
terbuka. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan
chop dari lawan. Ada 2 jenis pukulan push, yaitu: forehand push dan backhand
push.
Drive, yaitu teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong
ke atas dan sikap bet tertutup. Drive bisa digunakan sebagai pukulan serangan dan
dapat dikontrol sesuai dengan keinginan. Ada dua jenis pukulan drive, yaitu
Forehand drive dan Backhand drive.
Chop (Backspin), yaitu teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang
dengan kapak atau disebut juga gerakan membacok. Pukulan ini dapat digunakan
untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam-macam. Ada dua jenis
pukulan chop, yaitu Forehand chop dan Backhand chop.
Servis, yaitu salah satu teknik yang paling penting dan juga merupakan
kesempatan pertama untuk menguasai permainan dan memegang inisiatif. Ada
dua jenis pukulan servis, yaitu Service Forehand dan Service backhand.
Permainan Tunggal
Peraturan permainan tenis meja tunggal diantaranya yaitu:
Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet Ketiaka cara memegang Bet anda
tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak sempurnna pula. Contohnya
anda bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan cara memegang bet
yang tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan mampu melakukan
pukulan backhand dengan sempurna.