Anda di halaman 1dari 30

ISSN :2443-1214

e-JKPP
Jurnal Kebijakan & Pelayanan Publik

Vol. 1 No. 2 Agustus 2015

Pembina

Dr. Ir. M. Yusuf S. Barusman, MBA

Penanggung Jawab

Dr. YadiLustiadi, M.Si

Ketua Penyunting

Dr. Malik, M.Si

Penyunting Ahli

Prof. Dr. Yulianto, M.Si (FISIP-UNILA)

Dr. Supriyanto, M.Si (FISIP-UBL)

Dr. AkhmadSuharyo, M.Si (FISIP-UBL)

Dr. NurEfendi, M.Si (FISIP-UNILA)

Dr. Jamal, M.Si (FISIP-UHO)

Penyunting Pelaksana

Dra. AzimaDimyati, MM

Vida Yunia Cancer, S.AN

Tata Usaha

Winda, SE

Penerbit

Universitas Bandar Lampung

Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi

Alamat Redaksi

Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi

Kampus B Jln. Z.A. Pagar Alam No. 89 Labuhan Ratu – Bandar Lampung 35142
Telp: (0721) 789825, Fax: (0721) 770261, E-mail: Pascasarjana@ubl.ac.id
ISSN :2443-1214

e-JKPP
Jurnal Kebijakan & PelayananPublik

Vol. 1 No. 2 Agustus 2015

DAFTAR ISI

Implementasi Kebijakan Ketahanan Pangan di Kabupaten Tasikmalaya 1-20

Ade Iskandar
21-47
Perspektif Ketahanan Nasional di Provinsi Lampung

Akhmad Suharyo

Evaluasi Kebijakan Penataan Organisasi Perangkat Daerah Pada Pemerintah 48-62


Kabupaten/Kota

Ani Heryani
63-78
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional dan Iklim Organisasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupatem Tulang Bawang

Ida Farida

Strategi Pembangunan Melalui Pengarusutaaan Gender (Analisis SWOT Pada 79-94


Program Gender Watch di Kabupaten Gresik)

Rabina Yunus

Pengaruh Struktur Organisasi, Rentang Kendali dan Budaya Organisasi 94-111


Terhadap Kinerja Pegawai Badan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Kendari

Rola Pola Anto

Profil Kekuatan Usaha Dala Memanfaatkan Peluang Usaha Industri Kecil di 112-129
Pasar

Supriyanto
PRESPEKTIF KETAHANAN NASIONAL
DI PROVINSI LAMPUNG
AKHMAD SUHARYO
DOSEN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
EMAIL : AKHMAD_SUHARYO@YAHOO.CO.ID

ABSTRACT

The essency of national defense is a dynamic condition of local communitie that


provides ductility and toughness as a reflection of the ability to develop their potential and
power of. It is used to face and overcome all forms of Threats, Challenges, Barriers and
Disorders (TCBD), which may jeopardize the integrity, identity and survival of the nation
and the struggle for national development goals in the region.
Based on the measurement model applied by the Indonesian Defense Organization,
the parameters of the elements of geography, demography, natural resources, economic,
social, cultural, defense and security, ideology, politics, willingness and ability to build, as
well as overseas response, analysis of National security in Lampung Province compared
with the national condition are at the center position. The endurance geography of
Lampung Province is strong and need to be maintained and enhanced as seen from its
location, Lampung Province has strategic and economic position, especially in the
national transportation lines, both overland and sea lanes. The quality of public services
and performances in some districts / cities classified as bad, it will have implications for
the development of investment in Lampung that impact the durability of the overall area of
Lampung province.
In general, in terms of quantitative values Astagatra, National Security of Lampung
province is in the range between 43.534 to 76.110, or rather the corresponding calculation
of 59.822 categorized quite strong. National Security conditions in Lampung province will
continue to increase if the efforts to improve dynamic factors continue to be prioritized.

Key words: National Security, Threats, Challenges, Barriers and Disorders.

A. PENDAHULUAN menghadapi ancaman, tantangan,


Ketahanan nasional di daerah hambatan dan gangguan (ATHG) baik dari
sebagai kondisi dinamis bagi suatu daerah, dalam maupun luar negeri.
mempunyai arti penting dalam Tulisan singkat ini memaparkan
melaksanakan pembangunan nasional, kondisi ketahanan nasional Provinsi
terutama dalam era globalisasi. Di satu sisi Lampung dengan menggunakan metode
hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pengukuran sesuai tolok ukur yang
pembangunan akan meningkatkan kondisi meliputi seluruh aspek Astagatra plus dari
ketahanan nasional, namun disisi lain dapat ketahanan nasional, dengan data yang
juga membawa hal yang bersifat negatif diperoleh dari hasil pengamatan terhadap
dalam kehidupan berbangsa akibat kondisi wilayah pemerintahan Provinsi
eksploitasi yang tidak terkendali. Untuk itu Lampung. Adapun tujuannya adalah untuk
ketahanan nasional di daerah sebagai hasil mengetahui tingkat ketahanan nasional di
dari pelaksanaan pembangunan perlu Provinsi Lampung yang telah dicapai
dievaluasi agar kondisinya dapat dipelihara selama ini, sebagai bahan masukan dalam
dan ditingkatkan sehingga mampu rangka menentukan kebijakan
21
pembangunan di daerah Provinsi mencapai tujuan pembangunan
Lampung, serta bahan kajian lebih lanjut nasional.
untuk pengukuran ketahanan nasional
secara utuh dan menyeluruh. C. DASAR PEMIKIRAN DAN
LANDASAN TEORI
B. PENGUKURAN KETAHANAN
NASIONAL Berdasarkan definisi Ketahanan
Nasional (Tannas), merupakan suatu
Pada hakekatnya Ketahanan kondisi dan potret kekuatan dan ketahanan
Nasional suatu daerah adalah kondisi suatu negara dan bangsa. Jika dibahas
dinamis masyarakat, berisi keuletan dan dengan pendekatan mekanika, keduanya
ketangguhan sebagai cerminan kemam- dapat diartikan sebagai berikut:
puan untuk mengembangkan seluruh a. Keuletan
potensi dan kekuatan yang dimiliki. Hal ini Adalah kekuatan internal dari
digunakan untuk menghadapi dan struktur material suatu benda yang
mengatasi segala bentuk Ancaman, diukur dalam batas kerusakan atau daya
Tantangan, Hambatan dan Gangguan tahan. Dapat juga ditafsirkan bahwa
(ATHG), yang dapat membahayakan keuletan merupakan sistem yang
integritas, identitas kelangsungan hidup bersifat skalar.
bangsa dan negara serta perjuangan b. Ketangguhan
mencapai tujuan pembangunan nasional. Adalah kinerja dinamik benda
Tujuan pembangunan nasional, dalam menghadapi gangguan dinamik
sebagaimana diamatkan dalam Pembukaan dari luar. Ketangguhan bergantung pada
UUD 1945 , terdapat tiga dimensi yaitu: jenis atau arah gangguan sehingga dapat
a. Dimensi keamanan, berupa melindungi didefinisikan sebagai vektor.
segenap bangsa Indonesia, dan seluruh c. Gabungan Keuletan dan Ketangguhan
tumpah darah Indonesia yang Gabungan dua besaran yang
dijabarkan sebagai kemampuan untuk berbeda jenis, yaitu skalar dan vektor,
melindungi masyarakat terhadap setiap akan menjadi vektor, meskipun secara
ancaman dari dalam maupun dari luar. besaran (magnitude) ketangguhan dapat
b. Dimensi kesejahteraan, berupa berbasis pada keuletan (fisik).
memajukan kesejahteraan umum dan Berdasarkan konsep momentum dapat
mencerdaskan kehidupan bangsa yang didefinisikan besaran baru yang
dijabarkan sebagai kemampuan untuk mencerminkan gabungan kekuatan dari
menumbuhkembangkan potensi guna keuletan dan ketangguhan bangsa
mewujudkan kemakmuran yang adil sebagai ketahanan nasional. Sedangkan
merata. ketahanan nasional suatu daerah yang
c. Dimensi pembentukan lingkungan, terdiri atas unsur-unsur fisik maupun
berupa ikut melaksanakan ketertiban non fisik, dijabarkan sesuai Astagatra
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, menjadi unsur-unsur dominan yang
perdamaian abadi dan keadilan sosial paling mendasar, dilandasi oleh
yang diterjemahkan sebagai kemam- Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan
puan untuk menciptakan dimensi Nusantara serta sasaran dan tujuan
keamanan dan kesejahteraan. Kondisi pembangunan nasional.
ketahanan suatu daerah perlu diukur Ketahanan nasional di defini-
ketangguhannya pada setiap saat, serta sikan sebagai kondisi dinamik bangsa
proyeksinya di masa depan, sehingga yang meliputi segenap aspek kehidupan
dapat direncanakan upaya-upaya nasional yang terintegrasi dan mampu
strategis yang harus dilaksanakan untuk mengembangkan kekuatan nasional
22
dalam menghadapi segala tantangan, integrasi dari kondisi elemen-elemen
ancaman, hambatan, gangguan yang dari gatra bersangkutan, serta ketahanan
datang dari luar maupun dari dalam, dari masing-masing gatra dibangun oleh
yang langsung maupun tidak langsung tingkat kondisi unsur-unsur dominan
sebagai upaya menjamin kehidupan dari setiap elemen gatra tersebut. Oleh
bangsa dan negara dalam mencapai cita- karena itu pengukuran tingkat
citabwersama (Pranowo, 2010: 6). ketahanan nasional di suatu daerah
Dengan demikian dapat dikatakan sebagai suatu sistem merupakan
bahwa Ketahanan nasional merupakan rangkaian proses yang dimulai dari
suatu sistem yang didasarkan pada setiap gatra yang ada didaerah yang
gatra-gatra meliputi seluruh aspek bersangkutan.
kehidupan bangsa yang terdiri dari Dengan meminjam istilah dari
delapan gatra (Astagatra). Kedelapan Lembaga Ketahanan Nasional RI
gatra tersebut terbagi dua, yaitu bahawa apabila aspek kehidupan
Trigatra yang merupakan aspek alamiah dimisalkan fungsi dari waktu, dengan
dan bersifat statis, serta Pancagatra dinamika perubahan terletak pada
yang merupakan aspek sosial dan “Visi” dan “kepentingan” manusia
bersifat dinamis, ditambah aspek (penduduk), baik bersifat sesaat ataupun
Kemampuan dan Kemauan dalam jangka panjang. Ketergantungan
Membangun (MMB), serta Respons terhadap waktu tersebut memungkinkan
dari Luar Negeri (RLs), karena kedua dipersepsikan adanya “Gaya
aspek tersebut dianggap sangat Pertumbuhan” atau sesuatu yang
mempengaruhi arah Ketahanan mendorong/menarik pertumbuhan.
Nasional. Sedangkan dalam menga- Berdasarkan pengertian fisika gaya (F)
nalisis ketahanan nasional, suatu daerah, adalah perubahan momentum terhadap
baik yang bersifat statis maupun yang waktu (t) sehingga dapat ditulis :
bersifat dinamis dilakukan secara Δ
F = Δ
komprehensif sehingga hasil
Dengan cara demikian dapat dipelajari
pembangunan di daerah yang mencakup
hal-hal yang menyebabkan TANNAS
gatra-gatra kehidupan secara
naik atau turun. Selanjutnya rumus
keseluruhan merupakan suatu paduan
tersebut diuraikan sebagai berikut :
(integral) dari kondisi setiap gatranya.
Kondisi salah satu gatra merupakan
F =

Keuletan
Atau
F = Massif X X Dinamik

(Lemhanas RI : 2002)
Untuk menghitung Ketahanan kemampuan dan kemauan untuk
Nasional selama ini, hanya berdasarkan membangun serta respon luar negeri sangat
Astagatra, pada hal dalam perhitungan berpengaruh. Oleh karena itu dalam
aspek dinamis sesuai dengan perhitungan Ketahanan Nasional kedua
perkembangan lingkungan strategis, faktor faktor tersebut harus dimasukkan sebagai
23
faktor yang menentukan dan menggunakan model momentum dengan
mempengaruhi aspek dinamis. rumus sebagai berikut :
D. METODE PENENTUAN TOLOK
UKUR T = (G + D + SKA + E + S + H) X (I
+ P + MMB + RLn)
Guna mengukur Ketahanan Dimana :
Nasional Provinsi Lampung digunakan T = Nilai kondisi Tannas suatu
model momentum Ketahanan Nasional, wilayah
dimana unsur-unsur Astagatra G = Kondisi ketahanan gatra
dibagi/dikelompokkan dalam Skalar Masif geografi
(SM), sebagai gatra yang terukur dalam D = Kondisi ketahanan gatra
besaran yang tidak berarah (bentuk fisik demografi
atau dapat dirasakan keberadaannya), yaitu SKA = Kondisi ketahanan gatra
geografi (G), demografi (D), sumber sumber kekayaan alam
kekayaan alam (SKA), ekonomi (E), sosial E = Kondisi ketahanan gatra
budaya (S), Hankam (H). Sedangkan ekonomi
pengertian vektor dinamik (V), adalah S = Kondisi ketahanan gatra
gatra yang terukur dalam besaran dan sosial budaya
mempunyai arah (jiwa yang menggerakkan H = Kondisi ketahanan gatra
fisik) yaitu ideologi (I) dan politik (P). pertahanan dan keamanan
Selanjutnya dalam penyelenggaraan I = Kondisi ketahanan gatra
pemerintahan dan pembangunan, di daerah ideologi
maka masalah ideologi dan politik di P = Kondisi ketahanan gatra
tingkat lokal selalu memberi arah rujukan, politik
ke suatu sasaran tertentu yang diatur dalam MMB = Kemampuan dan kemauan
berbagai perundang-undangan di tingkat untuk membangun
lokal (daerah). Disamping itu. Unsur-unsur RLn = Respons luar negeri.
gatra dalam vektor dipengaruhi juga oleh (Lemhanas RI 2002).
unsur lain sebagai variabel baru, yaitu
kemauan dan kemampuan membangun Rumus tersebut menunjukkan
(MMB) serta respons luar negeri (RLn). bahwa nilai kondisi Tannas di daerah
Hubungan antara unsur-unsur untuk setiap kelompok gatra harus
dalam SM dengan unsur-unsur dalam V dinormalisasikan terlebih dahulu sebelum
disebut Model Momentum yang dikalikan. Penilaian Kondisi Ketahanan
dianalogikan sebagai massa x kecepatan Nasional dilakukan dengan mengevaluasi
atau M x V (Hendrajaya : 2009). Dengan setiap parameter atau sub parameter yang
pendekatan ini, merupakan perkalian merupakan kondisi dari wilayah yang
antara hasil penjumlahan gatra kelompok ditinjau. Parameter yang digunakan dalam
pertama, dengan hasil penjumlahan kajian Ketahanan Nasional di Provinsi
kelompok kedua, melambangkan Lampung digambarkan pada Tabel 1,
Momentum Ketahanan Nasional di daerah. sebagai berikut :
Untuk mengukur ketahanan
nasional di Provinsi Lampung

24
Tabel 1 Unsur dan Parameter Pengukuran Tingkat Ketahanan Nasional di Provinsi
Lampung
NO GATRA UNSUR PARAMETER
1. GEOGRAFI 1. Wilayah 1. Posisi wilayah
2. Kesadaran Geografi,2. Luas
Politik dan Strategi 3. Topografi
4. Iklim
5. Daerah inti & daerah
khusus
6. Lingkungan hidup
2. DEMOGRAFI 1. Kuantitas Penduduk 1. Jumlah, struktur &
2. Kualitas Penduduk pertumbuhan
3. Mobilitas 2. Kepadatan & penyebaran
3. Kualitas
4. Mobilitas
3. SUMBER DAYA1. Kekayaan di darat 1. Bahan makanan
ALAM 2. Kekayaan di laut 2. Sumber daya mineral,
flora & fauna
3. Sumber daya energi
4. Tingkat eksploitasi
4. EKONOMI 1. Pertumbuhan ekonomi 1. Pertanian
2. Pemerataan pendapatan 2. Perindustrian
3. Stabilitas ekonomi 3. Modal
4. Manajemen
5. Daya saing
6. Sarana & prasarana
7. Perdagangan
8. Perikanan
9. Devisa
5. SOSIAL BUDAYA 1. Kematangan 1. Kerukunan/toleransi &
watak/identitas nasional persatuan bangsa
bangsa 2. Pendidikan nasional
2. Etika dan moral 3. Kesehatan
3. Adat dan kebiasaan 4. Kesadaran hukum
5. Penguasaan &
pengembangan Ilmu
pengetahuan dan
teknologi
6. Generasi muda, peran
perempuan
7. Disiplin nasional
6. PERTAHANAN 1. Kualitas & kuantitas1. Kesadaran bela negara
KEAMANAN TNI 2. Kepemimpinan
2. Kualitas & kuantitas3. Profesionalisme TNI
Polri 4. Profesionalisme Polri
3. Kesiapan 5. Kamtibnas
penyelenggaraan 6. Sishannas
25
Hankamnas 7. Pembinaan Linmas
8. Industri dan prasarana
pendukung Sishannas
NO GATRA/FAKTOR UNSUR PARAMETER
LAIN
1. IDEOLOGI 1. Kemantapan 1. Penghayatan terhadap
penghayatan dan agama dan kepercayaan
pengamalan 2. Kesadaran berbangsa &
Pancasila bernegara
2. Kewaspadaaan 3. Demokratisasi
terhadap pengaruh 4. Kewaspadaan terhadap
ideologi lain pengaruh negatif dalam
kehidupan beragama
5. Kewaspadaan terhadap
pengaruh negatif ideologi
asing
6. Kesadaran terhadap
pengaruh negatif pada
kesadaran berbangsa dan
bernegara
2. POLITIK 1. Kebijakan 1. Sismenas (tingkat lokal)
pemerintah sesuai 2. Sistem kehidupan politik
dengan keinginan 3. Otonomi daerah
dan tuntutan rakyat 4. Kualitas pelayanan publik
2. Sistem 5. Penegakkan hukum
pemerintahan
3. Politik luar negeri /
kualitas Diplomasi
3. KEMAUAN DAN 1. Kesadaran 1. Partisipasi
KEMAMPUAN 2. Pengabdian 2. Kesadaran bayar pajak
MEMBANGUN 3. Keterpaduan 3. Swadaya pembangunan
4. Keterpaduan pusat dan
daerah
5. Keterpaduan supra
struktur, infra struktur
dan sub struktur
4. RESPONS LUAR 1. Dukungan politik 1. Dukungan terhadap
NEGERI luar negeri pemerintah daerah dan
2. Penanaman modal luar negeri
asing 2. Jumlah PMA
3. Embargo
4. Ecolabelling
5. Kartel internasional

Hasil analisis Ketahanan Penetapan bobot untuk setiap gatra


Nasional yang diukur saat ini, dapat dilakukan dengan menentukan Bobot
digunakan sebagai dasar untuk Maksimal dari Tannas yaitu 100, yang
memperkirakan Ketahanan Nasional di merupakan perkalian dari Bobot Skalar
masa mendatang, sejalan dengan Massif 10 dengan Bobot Vektor
pelaksanaan pembangunan daerah. Dinamik 10. Pembobotan ditentukan
26
melalui “perkiraan”, untuk masing- bentuk eksploitasi pertanian,
masing gatra dengan perkebunan dan perikanan maupun
mempertimbangkan situasi dan kondisi pertambangan.
Provinsi Lampung. Bila luas wilayah dibandingkan
dengan jumlah penduduk Lampung
E. PEMBAHASAN KETAHANAN (35.288,35 km² : 7.691.007 ), maka
NASIONAL PROVINSI nilai luas wilayah masih tinggi karena
LAMPUNG ruang mata pencaharian penduduk
masih memungkinkan untuk
Kondisi umum Provinsi Lampung dikembangkan secara optimal.
dapat diketahui melalui analisis data Kondisi demikian dapat dikate-
kuantitatif dan kualitatif dari aspek gorikan sebagai Tangguh dengan
Trigatra (Geografi, Demografi, Sumber nilai 75.
Kekayaan Alam) dan Pancagatra b. Bentuk Topografi
(Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Provinsi Lampung terbagi
Budaya, Pertahanan dan Keamanan). dalam beberapa bentuk daratan yaitu,
Kemampuan dan kemauan untuk kelompok topografis berbukit-bukit
membangun, serta respons luar negeri. sampai bergunung-gunung. Daerah
Provinsi Lampung lahir pada ini meliputi punggung-punggung
tanggal 18 Maret 1964 dengan Bukit Barisan, di bagian pantai Barat
ditetapkannya Peraturan Pemerintah Lampung. Vegetasi daerah ini
Nomor 31964 yang kemudian menjadi disebabkan kondisi tersebut,
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964. umumnya diselimuti oleh hutan
Sebelum itu Provinsi Lampung primer dan sekunder yang menghijau
merupakan Karesidenan yang tergabung sepanjang tahun. Kelompok ini
dengan Provinsi Sumatera Selatan. adalah daerah perbukitan rendah dan
1. Geografi dataran sempit dengan ketinggian
Parameter yang dianalisis dari 300-500 meter dari permukaan laut,
gatra geografi adalah posisi (letak), terbentang di bagian Barat Kabupaten
wilayah, luas, bentuk topografi, Lampung Selatan.
iklim, daerah inti dan daerah khusus, d. Iklim
serta lingkungan hidup. Lampung mempunyai dua
a. Luas Wilayah musim setiap tahunnya dan dengan
Provinsi Lampung memiliki kelembaban udara rata-rata berkisar
luas wilayah ± 35.288,35 Km2 80,88 %. Pada bulan November
termasuk pulau-pulau yang terletak sampai Maret angin bertiup dari arah
pada bagian sebelah paling ujung Barat dan Barat Laut. Sedangkan
tenggara pulau Sumatera. Adapun pada bulan Juli sampai Agustus angin
jumlah penduduk saat ini 7.691.007 bertiup dari arah Timur dan
jiwa. Provinsi Lampung dibagi Tenggara. Suhu Udara daerah
menjadi 12 Kabupaten dan 2 kota, Lampung pada daerah dataran dengan
bila dihadapkan dengan jumlah ketinggian 30 - 60 meter rata-rata
kepadatan penduduk saat ini maka berkisar antara 26-28 derajat Celcius
potensi luas wilayah masih tergolong untuk suhu maksimum dan yang
luas dan sebagian besar wilayah jarang dialami adalah suhu 33 derajat
merupakan wilayah yang berpotensi Celcius dan juga minimum 22 derajat
untuk dikembangkan baik dalam Celcius.

27
e. Daerah Inti/Daerah Khusus permasalahan lingkungan hidup yang
Daerah hutan khususnya Taman terjadi salah satunya dengan
Nasional Way Kambas, terletak di membuat lubang resapan biopori.
timur Propinsi Lampung dan berjarak Sejak tahun 2012 pembuatan lubang
sekitar 112 km dari Kota resapan biopori tersebut sudah
Bandarlampung. Taman Nasional dilakukan, begitu juga di tahun 2013
Way (sungai) Kambas ini pertama dan diharapkan di tahun 2015, akan
kali diresmikan oleh Menteri meningkat lagi jumlahnya. Lubang
Pertanian tahun 1982. Dengan luas ± resapan biopori ini juga diharapkan
130.000 ha, tempat ini tidak hanya dapat mengatasi permasalahan-
dihuni gajah-gajah sumatera (Elephas permasalahan lingkungan yang
maximus), tapi juga merupakan terjadi melalui kerjasama antara
habitat bagi badak sumatera pemerintah, LSM dan masyarakat.
(Dicerorhinus sumatrensis) dan Kemudian masalah sampah
beberapa hewan dilindungi lainnya. juga menjadi salah satu problem
Dalam kawasan Way Kambas tersendiri bagi masyarakat perkotaan,
terdapat Suaka Rhino Sumatera padahal sampah merupakan salah
(Sumateran Rhino Sanctuary), lokasi potensi yang bisa dikembangkan
ini merupakan Proyek Penelitian bukan hanya untuk kerajinan tangan
Pembangunan Populasi Badak namun bisa menjadi sumber energy
Sumatera di habitat aslinya serta listrik. Berdasarkan hasil penelitian
penelitian Populasi Harimau tahun 2012 penduduk kota Bandar
Sumatera. lampung menghasilkan sampah
Kawasan ini merupakan objek perhari sebanyak 8 ribu meter kubik
wisata sekaligus sebagai paru -paru dan hanya 68% yang baru bisa
dunia, tentunya akan memiliki nilai- dikelola. Hal ini jika tidak dapat
nilai ekonomi apabila kawasan disikapi dan diolah dengan baik akan
konservasi dikelola dengan baik dan menimbulkan pencemaran
serius serta akan mendatangkan efek lingkungan, padahal sampah
ganda yang sangat besar bagi daerah. berpotensi menjadi energy baru.
Kunjungan dan daya tarik masyarakat Kondisi ini dapat dikategorikan
dunia untuk datang ke Lampung sebagai Cukup Tangguh dengan nilai
menyaksikan sejumlah antraksi 70.
wisata alam dan laut ini akan 3. Demografi
memberikan efek ganda ke sektor a. Jumlah dan Struktur Pertumbuhan
lain terutama jasa transportasi hotel Berdasarkan data dalam angka yang
dan restoran yang kesemuanya dikeluarkan oleh Badan Pusat
menjadi PAD Pemerintah Statistik Propinsi Lampung, jumlah
Kabupaten/Kota maupun Povinsi penduduk Propinsi Lampung adalah
Lampung. Keindahan alam di 7.691.007 orang, yang terdiri atas
Provinsi Lampung telah mengundang 3.964.479 laki-laki dan 3.726.528
para investor dari luar untuk perempuan. Laju pertumbuhan
menanamkan modal dalam penduduk Lampung per tahun selama
mengembangkan pariwisata di daerah sepuluh tahun terakhir yakni dari
ini. Kondisi demikian dapat tahun 2000-2010 sebesar 1,35 persen,
dikategorikan sebagai Tangguh lebih rendah dari pertumbuhan
dengan nilai 80. penduduk nasional yaitu 1,49 persen.
2. Lingkungan Hidup Laju pertumbuhan penduduk
Pemerintah Propinsi Lampung Kabupaten Tulang Bawang adalah
telah berupaya untuk mengatasi yang tertinggi dibandingkan
28
kabupaten/kota yang lain di Lampung Di Propinsi Lampung sektor
yakni sebesar 2,69 persen disusul pertanian masih merupakan
Kota Metro sebesar 2,08 persen. penyumbang terbesar terhadap
b. Kepadatan dan Persebaran Produk Domestik Regional Bruto
Penduduk (PDRB) dengan sumbangan sebesar
Bila dilihat dari kepadatan 36,8 % dari total PDRB Provinsi
penduduk Kabupaten/Kota yang Lampung. Sejumlah keunggulan
paling tinggi tingkat kepadatan Provinsi Lampung yang merupakan
penduduknya adalah Kota Bandar representasi pembangunan ketahanan
Lampung yakni sebanyak 4.619 jiwa pangan di Provinsi Lampung antara
per Km2 dan yang paling rendah lain : sebagai produsen gula pasir
adalah Kabupaten Lampung Barat yang memasok sampai 35 % produksi
dengan tingkat kepadatan penduduk nasional, produsen tapioka 60 % dari
sebanyak 85 jiwa per Km2. Kondisi produksi nasional, produsen nenas
demikian dapat dikategorikan sebagai kaleng 26 % pemasok kebutuhan
Cukup Tangguh dengan nilai 70 dunia, pengekspor udang ke USA dan
c. Kualitas Penduduk Jepang (terbesar di Indonesia).
Potensi ini dapat dilihat dari b. Bahan Mineral, Flora dan Fauna.
tingkat pendidikan penduduk khusus- Propinsi Lampung memiliki
nya didaerah. Kualitas pendidikan kawasan hutan mencapai 1.004.735
penduduk yang ada didaerah sebagian ha atau sekitar 30,43 % dari luas
besar masih terbatas pada tingkat wilayah propinsi, terdiri atas hutan
dasar yang belum mengadopsi ilmu lindung 317.615 ha, hutan suaka alam
pengetahuan dan teknologi. Hal dan hutan wisata taman nasional
tersebut menyebabkan penguasaan 462.030 ha, hutan produksi terbatas
terhadap Iptek masih rendah. 33.358 ha dan hutan produksi tetap
d. Penyebaran dan Mobilitas 91.732 ha. Dalam rangka mendukung
Distribusi penduduk Provinsi pembangunan berwawasan ling-
Lampung bervariasi menurut kungan yang berkesinambungan,
kabupaten/ kota. Jumlah penduduk produksi kehutanan kini lebih
paling sedikit terdapat di Kota Metro diarahkan kepada hasil hutan non
145.471 jiwa (1,91 persen) sedangkan kayu dan potensi ekowisatanya. Hasil
jumlah penduduk paling terdapat di hutan pada 2012 berupa kayu bulat
Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 452.793,33 m³, kayu
1.170.717 jiwa (15,39 persen). gergajian 8.500,40 m³ dan kayu lapis
Namun jika dikaji berdasarkan 33.313,08 m³, Sedangkan produksi
kepadatan penduduknya, Kabupaten basil hutan non kayu berupa damar
Lampung Barat merupakan wilayah mata kucing sebanyak 6.500,28 ribu
yang paling jarang penduduknya ton, dan getah karet 19.403,35 ribu
yaitu 85 jiwa/ Km2 sedangkan ton.
wilayah yang paling padat adalah c. Sumber Energi.
wilayah Kota Bandar Lampung, yaitu Potensi energi seperti panas
4.597 jiwa/ Km2. Kondisi demikian bumi yang berlokasi di daerah Ulu
dapat dikategorikan sebagai Cukup Belu, Kabupaten Tanggamus,
Tangguh dengan nilai 65. mencapai 400 MW. Di Suoh,
4. Sumber kekayaan Alam. Kabupaten Lampung Barat, potensi
a. Bahan Makanan tersebut mencapai 300 MW. Semua

29
potensi itu telah di eksplorasi oleh kecuali pencurian. Kondisi
Pertamina sebesar 110 MW. demikian dikategorikan sebagai
Lampung juga mempunyai potensi air Tangguh dengan nilai 80.
untuk pembangkit tenaga listrik yang b. Kesadaran berbangsa dan
juga sangat besar. Pada SWS Way bernegara
Semangka Upper tersedia kapasitas Provinsi Lampung mene-
sebesar 78 MW dan telah rapkan kesadaran berbangsa dan
dioperasikan melalui PLTA Besai bernegara melalui Pendidikan
dan PLTA Batu Tegi. Pada SWS Kewarganegaraan, yang
Way Semangka Lower dan Way berintikan kebajikan atau akhlak
Semung masing-masing tersedia kewarganegaraan. Kebajikan itu
potensi sebesar 76 MW clan 2,6 MW. terpancar dari nilai-nilai Pan-
Kondisi demikian dapat dikate- casila yang secara substantif
gorikan sebagai Tangguh dengan mencakup keterlibatan aktif
nilai 80. warganegara, hubungan kese-
d. Tingkat Eksploitasi jajaran, saling percaya dan
Eksploitasi sumberdaya alam toleran, kehidupan yang koop-
di provinsi Lampung meliputi eratif, solidaritas, dan semangat
pertambangan batu bara oleh kemasyarakatan yang plural baik
perusahaan asing, namun eksploitasi multikultural maupun multietnik.
ini tidak memberikan dampak yang Semua unsur akhlak kewarga-
luas terhadap kesejahteraan rakyat negaraan itu diyakini akan saling
karena masyarakat dan pemerintah memupuk dengan kehidupan
tidak memiliki akses mengendalikan masyarakat madani yang
perusahaan tersebut. Dibandingkan multikultural dan multietnik
dengan potensi Sumber Daya Alam berdasarkan Pancasila. Kondisi
yang tersedia, tingkat eksploitasi di demikian dikategorikan sebagai
Lampung sampai dengan tahun 2013 Tangguh dengan nilai 70.
masih rendah. Hal ini disebabkan c. Demokratisasi.
karena penanam modal yang Pelaksanaan demokrasi
berminat masih kurang disamping pada pemilihan kepala daerah
kemampuan teknologi dan sumber (Pilkada) yang akan dilak-
daya manusia yang masih terbatas. sanakan di Provinsi Lampung
Kondisi demikian dapat dikate- pada tahun 2014 ini, jauh dari
gorikan sebagai Tangguh dengan euphoria reformasi yang marak
nilai 75. dengan anarkhis. Provinsi
5. Ideologi Lampung telah berhasil men-
a. Penghayatan agama dan jalankan suksesi kepemimpinan
Kepercayaan. daerah secara demokratis dengan
Dari data yang terpilihnya Gubernur termuda di
teridentifikasi dapat disimpulkan Indonesia. (M.Ridho Ficardho)
bahwa penghayatan agama di proses politik yang demokratis
wilayah Provinsi Lampung tersebut menunjukkan kehidupan
menunjukkan tingkat yang demokrasi di tingkat lokal dapat
kondusif dan tangguh, khususnya berjalan dengan baik, dan tidak
karena peran tokoh masyarakat, ditemukan terjadinya anarkis.
dan tokoh agama. Demikian pula Kondisi demikian dapat dikate-
penyakit masyarakat seperti gorikan sebagai Tangguh dengan
narkotika, pelacuran, minuman nilai 80.
keras, serta korupsi relatif rendah
30
d. Tingkat kewaspadaan terhadap Peran pemerintah Pro-
pengaruh negatif dalam vinsi Lampung dalam
kehidupan agama dan peningkatan kesadaran
kepercayaan. berbangsa dan bernegara,
Provinsi Lampung bekerjasama dengan instansi
dikatakan relatif aman, sebagai terkait seperti TNI yang ada di
provinsi yang agamis, Provinsi wilayah Lampung, seperti
Lampung dengan penduduk adanya kegiatan TMMD yang
mayoritas beragama Islam dan menghasilkan sinergi cukup
puluhan aliran kepercayaan besar antara rakyat (masyarakat)
dengan pemahaman dan toleransi dengan TNI selaku penjaga
kehidupan keagamaan yang keutuhan wilayah NKRI.
tinggi merupakan fondamen Diharapkan melalui kegiatan
yang kuat untuk menangkal TMMD dapat memotivasi
penyimpangan, hal tersebut yang masyarakat untuk berpartisipasi
tidak lepas dari peran Tokoh aktif membangun kehidupan
Agama, Tokoh masyarakat, berbangsa dan bernegara serta
Lembaga Keagamaan dan peran memantapkan rasa persatuan dan
masyarakat sendiri serta lembaga kesatuan. Dengan terciptanya
pendidikan serta organisasi Islam persatuan dan kesatuan maka
yang ada di Lampung. Kondisi akan menjadi kekuatan strategis
demikian dikategorikan sebagai yang ampuh dalam mengatasi
Tangguh dengan nilai 80. segala bentuk tantangan serta
e. Tingkat kewaspadaan terhadap ancaman konflik baik vertikal
pengaruh negatif ideologi lain. mau pun horizontal. Kondisi
Tingkat kewaspadaan demikian dikategorikan sebagai
terhadap pengaruh negatif Tangguh dengan nilai 85.
ideologi lain di Provinsi 6. Politik
Lampung ini tidak bisa terlepas a. Sistem Manajemen Nasional
dari peran Pemerintah, Tokoh Faktor kritis terkait dengan
Masyarakat, Tokoh Agama, TNI, sistem manajemen nasional di
Polri dan partisipasi masyakat, Provinsi Lampung adalah
tentang pemahaman untuk komunikasi dan koordinasi antar
kembali menyegarkan pikiran komponen dalam masing-masing
bahwa eksistensi Pancasila struktur, yaitu suprastruktur,
sebagai ideologi Negara infrastruktur dan substruktur, serta
merupakan perjanjian luhur komunikasi dan koordinasi antar
bangsa Indonesia, yang diyakini struktur. Komunikasi dan
kebenarannya dan diwujudkan koordinasi antar komponen pada
dalam suatu kenyataan untuk masing-masing struktur sudah
mewujudkan suatu masyarakat berlangsung dengan baik. Kondisi
yang adil dan makmur. Kondisi demikian dikategorikan sebagai
demikian dikategorikan sebagai Tangguh dengan nilai 80.
Tangguh dengan nilai 75. b. Sistem Kehidupan Politik
f. Kesadaran terhadap pengaruh Pola sistem politik dan
negatif kesadaran berbangsa dan penyelenggaraan pemerintahan ini
bernegara relatif berjalan dengan baik

31
sehingga intrik antar lembaga kabupaten/kota tergolong buruk,
nyaris tidak ada, bahkan terjalin hal ini tentunya akan berdampak
sinergitas antar lembaga. pada perkembangan investasi di
Diharapkan dengan pola tersebut lampung yang nantinya akan
di atas akan mewujudkan good membawa dampak bagi ketahanan
governance dan memperkuat daerah provinsi lampung. Guna
kesadaran politik bagi seluruh meningkatkan kualitas pelayanan
aparat pemerintahan khususnya publik juga, perlu adanya reward
dan masyarakat Lampung and punishment sesuai prestasi
umumnya. Kondisi demikian lembaga publik yang disurvei. Hal
dikategorikan sebagai Tangguh ini perlu dilakukan kepada para
dengan nilai 80. kepala daerah, agar mereka bisa
kerja dengan baik, dan merasa
c. Penerapan Otonomi Daerah diawasi. Kondisi demikian
Otonomi daerah yang dikategorikan sebagai Tangguh
digulirkan sejak tahun 2001 dengan nilai 80.
tampaknya belum mampu mendorong e. Penegakkan Hukum
kemajuan bagi Provinsi Lampung. Salah satu metode
Selain problem politik dan birokrasi, penegakam hukum, adalah dengan
minimnya kualitas sumber daya penindakan bagi yang melanggar
manusia juga menyebabkan Lampung hukum. Penegakan hukum dan
masih relatif tertinggal. Pem- HAM serta perwujudan
bangunan infrastruktur dan kondisi pemerintahan yang bersih dan baik
perekonomian merupakan dua dalam rangka peningkatan kualitas
prioritas persoalan yang dinilai paling pelayanan kepada masyarakat,
menghambat gerak pembangunan yang bertitik berat pada
lampung. peningkatan pengawasan internal-
Identifikasi yang dilakukan eksternal dan pengendalian
sejumlah pengamat menyebutkan, pelaksanaan kebijakan kepala
wilayah pemekaran belum bisa daerah dengan cara social control
berkembang lantaran tidak dapat yang pelaksanaannya dilakukan
memfokuskan pada sumber daya oleh masyarakat secara langsung
alam yang tersisa setelah pemekaran atau pun tidak langsung. Kondisi
dan aparat pemerintah yang kurang demikian dikategorikan sebagai
jeli mengembangkan potensi wilayah. Tangguh dengan nilai 85
Sebaliknya, wilayah yang relatif 7. Ekonomi
cukup berhasil, seperti Kota Metro, Untuk mengukur ketahanan
karena sudah memiliki tata ruang ekonomi dari aspek gatra ekonomi
infrastruktur peninggalan Belanda akan dilihat dari 9 (sembilan)
dan sumber daya manusia. Kondisi parameter yaitu :
demikian dikategorikan sebagai a. Pertanian
Tangguh dengan nilai 70. Produksi komoditas
perkebunan terbesar di lampung
d. Kualitas Pelayanan Publik adalah tebu yang mencapai
Penelitian Ombudsman 744.212 ton, dimana produksi tebu
beberapa waktu lalu yang terbesar dihasilkan oleh
dipublikasikan di media massa perkebunan swasta (85,33%)
lokal menyebutkan bahwa kualitas selain tebu, kopi merupakan
pelayanan publik di provinsi komoditas andalan diprovinsi
lampung dan beberapa Lampung, hal ini diperkuat dengan
32
besarnya produksi kopi, 2013 (Persero) wilayah lampung.
mencapai 144.803 ton, dimana Seiring dengan meningkatnya
Lampung Barat merupakan jumlah pelanggan maka daya
penghasil kopi terbesar yaitu tersambung, produksi listrik
sekitar 41% dari total produksi di dan listrik yang terjual juga
provinsi Lampung. semakin meningkat. Produksi
Di sektor perikanan, listrik tahun 2012 mencapai
pemerintah daerah Provinsi 2.793.359 MWh naik 15,14
Lampung Sedang menggalakkan persen dibanding tahun 2011.
budi daya pengembangan ikan Potensi pertambangan di
laut, di Desa Hanura Kecamatan provinsi lampung tersebar
Padang Cermin, merupakan diseluruh kabupaten/kota. Po-
tempat penelitian terhadap tensi ini merupakan kekayaan
pengembangan jenis ikan laut alam yang harus digunakan
yang mempunyai nilai ekonomi sebaik-baiknya guna mening-
yang tinggi seperti jenis napoleon, katkan kesejahteraan mas-
kerapu bebek, kakap, udang dan yarakat. Kondisi demikian
biota laut seperti kuda laut, tiram, dikategorikan sebagai Tangguh
kima. Disamping itu daya saing dengan nilai 80.
kelapa sawit cukup kuat karena c. Modal
Provinsi Lampung akan Perkembangan realisasi
membangun pabrik pengolahan investasi PMA Provinsi
kelapa sawit. Sektor pertanian di Lampung dalam tiga tahun
Provinsi Lampung tergolong terakhir (2010-2012) meningkat,
“labor intensive” sehingga banyak nilai investasi PMA tahun 2012
menyerap tenaga kerja. Terlebih tercatat sekitar 114,32 juta US$
lagi dengan adanya program meningkat dibandingkan tahun
pemberdayaan budidaya ikan di 2011 (79,50 juta US$) atau
Provinsi Lampung yang sangat sekitar 0,41 persen dari total
padat karya, sehingga dalam tahun PMA nasional dengan jumlah
2013 Provinsi Lampung mampu proyek sebanyak 54 proyek.
menekan angka pengangguran di Sementara untuk perkembangan
wilayahnya. Kondisi demikian nilai investasi PMDN tahun 2012
dikategorikan sebagai Tangguh menurun dibandingkan tahun
dengan nilai 85. sebelumnya, yaitu nilai investasi
b. Perindustrian PMDN tahun 2012 mencapai
Jumlah perusahaan 304,23 miliar rupiah menurun
industri besar/sedang di dari nilai PMDN 2011 (824,43
propinsi lampung tahun 2013 miliar rupiah). Kondisi demikian
berjumlah 268 perusahaan. dikategorikan sebagai Tangguh
kemudian industri karet dan dengan nilai 75.
barang-barang dari plastik d. Manajemen
(KBLI 22) yang menyerap Berkaitan dengan penye-
pekerja 4.170 orang (6,1 lenggaraan Good Governance
persen). Kebutuhan listrik atau tata pemerintahan yang
Provinsi Lampung sebagian baik, Pemerintahan Daerah
besar disuplai oleh PT. PLN Provinsi Lampung memiliki

33
komitmen yang tinggi untuk Kondisi panjang jalan
meningkatkan kualitas pelayanan berdasarkan status pembinaan-
publik melalui peningkatan nya tahun 2013 di Provinsi
kualitas kompetensi dan pen- Lampung mencapai 3499,3 km,
dayagunaan aparatur Pemerintah yang terdiri dari jalan Nasional
Daerah. Urusan Pemberdayaan sepanjang 1159,57 km, jalan
Masyarakat dan Desa, diarahkan Provinsi sepanjang 2339,73 km.
pada upaya peningkatan Kondisi jalan nasional dalam
kapasitas kelembagaan dan keadaan baik sebesar 26 %.
kelompok masyarakat di Kondisi sedang 57 % kondisi
perdesaan dengan mengem- rusak 10 %, kritis 7 %. (Bappeda
bangkan potensi melalui Propinsi lampung 2014).
kegiatan fasilitasi, pendam- Berdasarkan rasio panjang jalan
pingan, bantuan stimulan modal dengan luas wilayah yang
usaha, pembangunan infra- mengindikasikan kerapatan jalan
struktur dan pemanfaatan (Road Density), kerapatan jalan
teknologi tepat guna (TTG) yang di Provinsi Lampung sebesar
murah dan mudah, dengan tetap 0,43. Km/Km² lebih tinggi dari
mengedepankan pola kerapatan jalan tingkat nasional
keswadayaan dan kemandirian. (0,23 Km/Km²). Kondisi
Kondisi demikian dikategorikan demikian dikategorikan sebagai
sebagai Tangguh dengan nilai Tangguh dengan nilai 85.
77. g. Perdagangan
e. Daya Saing Berdasarkan data yang
Untuk meningkatkan dikumpulkan BPS tahun 2012
perdagangan di Provinsi volume ekspor provinsi lampung
Lampung telah ditempuh upaya 8.414.044 ton dibandingkan
peningkatan daya saing produk tahun 2011 (7.001.487 ton)
melalui peningkatan akses dan mengalami kenaikan 21,17
penetrasi pasar, pengembangan persen. Negara tujuan ekspor
desain dan merek dagang, terbesar adalah Amerika Serikat
pengembangan sarana dan dengan nilai US $ 403.784.277
prasarana pasar secara modern, disusul negara Italia US $
perkuatan kelembagaan usaha 401.552.819. Volume impor
perdagangan, efisiensi dan provinsi lampung pun
efektivitas sistem distribusi mengalami peningkatan yaitu
barang kebutuhan pokok dan dari 3.556.622 ton pada tahun
strategis serta menggerakan 2011 menjadi 3.612.794 ton atau
sektor riil guna memperkuat naik 1,6 persen. Nilai impor pun
pasar domestik, selain itu mengalami peningkatan dari US
peningkatan kualitas dan daya $ 2.907 juta pada tahun 2011
saing produk melalui stimulasi menjadi US $ 3.250 juta pada
bantuan peralatan bagi tahun 2012 naik 11,80 persen.
masyarakat UMKM dan koperasi Kondisi demikian dikategorikan
yang ada di Provinsi Lampung. sebagai Cukup Tanggguh dengan
Kondisi demikian dikategorikan nilai 70.
sebagai Cukup Tangguh dengan h. Moneter
nilai 70. PDRB Provinsi Lampung
f. Sarana dan Prasarana menurut lapangan usaha Atas
Dasar Harga Berlaku (ADHB)
34
dengan migas tahun tahun 2012 Provinsi Lampung 2012 di pasar
mencapai 144.561 miliar rupiah internasional mengalami surplus.
lebih tinggi dibandingkan tahun Objek wisata laut dan alam yang
sebelumnya. PDRB ADHB ada di Provinsi Lampung juga
dengan migas Provinsi Lampung memberikan sumbangsih yang
2,51 menyumbang sebesar 14,88 besar terhadap penghasilan
persen terhadap PDB nasional devisa. Disamping itu tenaga
(33 provinsi). Sementara untuk kerja Indonesia (TKI) asal
PDRB ADHK tahun 2012 Lampung yang selama ini
dengan migas sebesar 43.506 bekerja di luar negeri mampu
miliar rupiah, sementara tanpa menghasilkan devisa juga tidak
migas sebesar 43.111 miliar kalah banyak untuk pemerintah
rupiah. Struktur perekonomian Provinsi Lampung. Kondisi
Provinsi Lampung tahun 2012, demikian dikategorikan sebagai
didominasi bersarnya kontribusi Tangguh dengan nilai 75
dari sektor pertanian dengan 8. Sosial Budaya
kontribusi sebesar 36.05%, a. Kerukunan/Toleransi dan
sektor Industri Pengolahan Persatuan Bangsa
(16.01%), dan sektor Propinsi Lampung dihuni
perdagangan (15.91%) sektor oleh warga masyarakat berbagai
perdagangan, hotel dan restoran etnis, dalam kehidupan sehari-
sebesar 30,00 %, sektor industri hari antar warga tersebut terjalin
pengolahan (27,13%), dan sektor kerukunan dengan sebaik-baik-
pertanian (15,39%). Selain nya, namun terkadang muncul
ketiga sektor diatas, sektor unjuk rasa yang pada dasarnya
lainnya yang memiliki kontribusi merugikan kehidupannya dan
cukup besar adalah sektor jasa menuntut keadilan dan
(8,79%), dan sektor kesejahteraan. Disamping itu
pengangkutan dan komunikasi ditumpangi nuansa politik dalam
(11,47%). Jika dilihat batas-batas yang masih dapat
perbandingan nilai PDRB Atas ditoleransi. Kondisi demikian
Dasar Harga Berlaku (ADHB) dikategorikan sebagai Tangguh
dengan migas 2011 di Provinsi dengan nilai 77.
Lampung, menunjukan adanya b. Pendidikan Nasional
kesenjangan pendapatan yang Perkembangan Angka
cukup tinggi, dimana PDRB Melek Hurup (AMH) Provinsi
tertinggi mencapai 19.357 miliar Lampung dari tahun 2008-2013
rupiah ( Lampung Tengah) dan membaik. AMH tahun 2012
PDRB terendah sebesar 1.320 mencapai 95.02 persen dan lebih
miliar rupiah (Kota Metro). tinggi dari rata-rata AMH
Kondisi demikian dikategorikan nasional (92,99%), dengan AMH
sebagai Tangguh dengan nilai tertinggi di Kota Bandar
80. Lampung (98.47%) dan terendah
i. Devisa di Tulang Bawang Barat
Perkembangan devisa (93.03%). Kondisi demikian
menunjukkan nilai positif dikategorikan sebagai Tangguh
dengan neraca perdagangan dengan nilai 80.

35
c. Kesehatan pemerintah dalam penegakan
Perkembangan status gizi Peraturan Daerah (Perda), dan
balita Tahun 2012 untuk pengawasan pelaksanaan
persentase balita gizi buruk Peraturan Daerah (Perda).
(3.5%), balita gizi kurang Kondisi demikian dikategorikan
(10.0%), dan balita kekurangan sebagai Tangguh dengan nilai
gizi (13.5%) menunjukan 75.
perbaikan dibandingkan kondisi e. Penguasaan dan
tahun 2010 dan kondisi tersebut Pengembangan IPTEK
berada dibawah rata-rata Penguasaan dan
nasional. Angka Harapan Hidup pemanfaatan iptek belum
(AHH), Provinsi Lampung optimal di Provinsi Lampung,
dalam lima tahun terakhir hal ini disebabkan terbatasnya
meningkat dan AHH kabupeten / sumber daya iptek yang ada.
kota berdasarkan estimasi rata- Melihat perkembangan tersebut
rata menunjukkan peningkatan, maka penguasaan dan pengem-
sejalan dengan perkembangan bangan tehnologi IPTEK
AHH secara nasional. AHH kedepan akan lebih maju bila di
Provinsi Lampung tahun 2012 dukung oleh sumber daya
mencapai 69.75 tahun lebih teknologi dan peralatan yang
tinggi dibandingkan terhadap memadai. Kondisi demikian
AHH nasional. Sementara untuk dikategorikan sebagai Cukup
perbandingan AHH antar tangguh dengan nilai 70.
kabupaten / kota di Provinsi f. Peranan Generasi Muda dan
Lampung, AHH tertinggi berada Peranan Wanita
di Kota Metro sebesar 72.76 Urusan Pemberdayaan
tahun lebih tinggi dari AHH Perempuan dan Perlindungan
provinsi dan nasional, dan Anak, masih dihadapkan pada
terendah di Lampung Barat permasalahan kesenjangan
(67.45 tahun). Kondisi demikian gender di berbagai urusan
dikategorikan sebagai Tangguh pembangunan antara lain
dengan nilai 85. pendidikan, tenaga kerja, politik
d. Kesadaran Hukum serta hukum dan HAM.
Program peningkatan Kemudian dalam hal peranan
kesadaran hukum dan kepatuhan generasi muda di lampung,
hukum di wilayah Provinsi partisipasi pemuda sebagai salah
Lampung dilakukan dengan satu komponen penting dalam
kegiatan yang difokuskan kepada masyarakat cukup memadai, hal
kegiatan sosialisasi produk- ini bisa dilihat dari berdirinya
produk hukum, peningkatan organisasi pemuda, setidaknya
pelayanan penyelesaian sengketa ada beberapa organisasi pemuda
hukum, penghormatan hak asasi yang eksis di Lampung seperti
manusia (HAM) Koordinasi KNPI, Ikatan Pengusaha Muda
antar lembaga dalam bidang Indonesia (HIPMI), Forum
bantuan hukum (LBH-LBH), Bersama Pemuda Cinta Bangsa.
inventarisasi pelanggaran Kondisi demikian dikategorikan
Peraturan Daerah (Perda), sebagai Tangguh dengan nilai
pembinaan masyarakat pelanggar 75.
Peraturan Daerah (Perda), g. Disiplin Nasional
peningkatan peran aparatur
36
Disiplin nasional dapat pinan yang baik tersebut
diukur dari kinerja aparat memperkuat kewibawaan pemerin-
birokrasi pemerintahan dan tah sehingga stabilitas politk dapat
ketaatan masyarakat terhadap dipelihara dengan baik. Kondisi
peraturan hukum yang berlaku. demikian dikategorikan sebagai
Masih tingginya angka tindak Tangguh dengan nilai 82
pidana umum, korupsi, kurang c. Profesionalisme TNI
patuhnya masyarakat terhadap TNI merupakan salah satu
ketentuan hukum, serta aparatur negara yang mempunyai
inkonsistensi penegak hukum tugas mempertahankan negara dari
dalam menjalankan tugas ancaman, hambatan, gangguan dan
menunjukkan masih lemahnya tantangan yang datang dari luar atau
tingkat disiplin nasional di dari dalam baik langsung maupun
provinsi lampung. Kondisi tidak langsung untuk keamanan dan
demikian dikategorikan sebagai ketertiban bangsa melalui ketahanan
Cukup tangguh dengan nilai 68 nasional. Selain itu, Profesionalisme
9. Pertahanan dan Keamanan TNI diwujudkan dalam komitmen
a. Kesadaran Bela Negara untuk melepaskan diri dari kegiatan
Kesadaran bela negara politik praktis, keterlibatan dalam
masyarakat cukup tinggi. Hal ini kegiatan bisnis serta memusatkan
ditandai dengan adanya pelajaran diri pada tugas-tugas pertahanan
kewarganegaraan dan UUD 1945 dalam bentuk Operasi Militer untuk
mulai dari tingkat SD sampai Perang (OMP) dan Operasi Militer
perguruan tinggi. Namun, tingkat Selain Perang (OMSP). Kondisi
implementasinyabelum optimal. Di demikian dikategorikan sebagai
samping itu masalah pertahanan Tangguh dengan nilai 80.
didukung oleh 1 (satu) Korem, 10 d. Profesionalisme Polri
(sepuluh) Kodim, 1 Yonif dan Ditinjau dari segi
sejumlah Koramil. Unsur TNI – AL keterampilan, Profesionalime Polri
untuk tugas keamanan laut, yang di lingkungan Polda Lampung
berkedudukan di provinsi lampung cukup baik hal ini dapat dilihat
setingkat POSAL. Unsur Polri dalam beberapa keberhasilan
adalah Kepolisian Daerah Lampung pelaksanaan tugas seperti
yang membawahi 1 Poltabes dan 9 penangkapan gembong perampok,
Polresta. Perimbangan jumlah curanmor, penangkapan terorisme,
penduduk dan polisi 441 : 1. dan berbagai tugas lainnya. Namun
Kondisi ini masih kurang jika di dari segi sikap profesionalime
banding dengan luas daerah dan dalam pelaksanaan tugas masih ada
kualitas peralatan Polri. Kondisi penilaian miring atas perilaku
demikian dikategorikan sebagai anggota polisi dalam pelaksanaan
Tangguh dengan nilai 75. tugas sebagai inti kekuatan
b. Kepemimpinan Kamtibmas selama ini. Berbagai
Koodinasi kepemimpinan di kasus yang dilakukan anggota
provinsi lampung sudah terjalin Polisi, salah tangkap, tindakan main
dengan baik dengan adanya hakim sendiri, penembakan warga
komunikasi yang harmonis antar masyarakat, dan kasus-kasus
unsur Muspida. Kualitas kepemim- arogansi oknum kepolisian di

37
jalanan, membacking tindakan pok masyarakat. Provinsi Lampung
kejahatan, menunjukkan telah menyusun 34 rencana aksi
profesionalisme Polri belum mampu daerah 2013 serta dilaporkan
ditunjukkan dengan maksimal. kepada Kemenko Polhukam
Kasus oknum polisi yang bersama Unit Kerja Presiden
melakukan “tilang” (bukti Bidang Pengawasan Pengendalian
pelanggaran) terhadap pengendara dan Pembangunan (UKP4) untuk
bermotor dengan delik pelanggaran, dilakukan evaluasi. Kondisi
kemudian dilakukan “damai” demikian dikategorikan sebagai
dengan memberi uang kepada Cukup Tangguh dengan nilai 70
petugas Polisi Lalu Lintas, f. Sishannas
misalnya, adalah etalase citra buruk Sishannas di Koordinasikan
polisi yang belum bisa terhapus oleh Kodam II/Sriwijaya selaku
sampai saat ini. Kondisi demikian Kompartemen srategis Perhahanan
dikategorikan sebagai Tangguh di daerah, Kekuatan TNI sebagai
dengan nilai 75. unsur kekuatan utama terdiri dari
e. Kamtibmas Unsur darat dari Kodam
Gangguan kamtibmas di II/Sriwijaya, Unsur laut dari lanal
lampung pernah meningkat akibat Lampung dan unsur udara dari
adanya ketimpangan didalam lanud Astra Ksetra dan dibantu oleh
masyarakat. Hal ini mudah sekali unsur kamtibmas dari Polda
memicu terjadinya konflik antar Lampung serta didukung oleh
wilayah dilampung, termasuk di komponen cadangan dan pen-
dalamnya kasus Register 45 Mesuji, dukung sumber daya manusia dan
Balinuraga dan Jatimulyo. Salah sumber daya alam yang telah
satu badan di daerah Komunitas dikoordinasikan dan disiapkan
Intelijen Daerah (Kominda) yang melalui kegiatan pendidikan Pen-
berperan mendeteksi gangguan dahuluan Bela Negara. Kondisi
kantibmas. Kominda merupakan demikian dikategorikan sebagai
satu komunitas lintas sektoral yang Tangguh dengan nilai 75
antara lain bertugas menjaring g. Pembinaan Linmas
informasi, mengolah untuk Perwujudan Linmas ini yang
meneruskannya ke induk lembaga sesuai dengan makna dari
anggota seperti Kodam, Polda, Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Beacukai, Imigrasi, Kesbangpol 1982 sampai sekarang belum
Linmas, Kejaksaan, termasuk juga sepenuhnya dapat terlaksana.
kepada wakil gubernur, wakil Keberadaan Satuan Polisi Pamong
bupati dan wakil walikota. Praja (Satpol PP) sebagai bagian
Pemerintah Provinsi dari pengelola dan pelaku
Lampung juga membentuk Tim pembangunan yang memiliki
Terpadu Penanganan Gangguan peran dan tugas sangat strategis,
Keamanan Daerah Provinsi khususnya dalam menegakkan
Lampung Tahun 2013, dengan Peraturan Daerah (Perda).
Surat Keputusan Gubernur Utamanya yang berkaitan dengan
Lampung No. G/ 379/ III.17/ HK/ sumber Pendapatan Asli Daerah
2013. ini sebagai tindak lanjut Surat (PAD), pengamanan asset,
Edaran Menteri Dalam Negeri No. ketentraman masyarakat dan
300/4579/SJ, tentang Pencegahan ketertiban umum serta pengen-
Dan Penanganan Konflik antar dalian tata ruang wilayah. Kinerja
Warga atau antar Kelom- Satpol PP sebagai bagian integral
38
dan penentu keberhasilan Rp143,5 miliar. Kenaikan
pembangunan terus dipacu dan realisasi pada dua tahun terakir,
diharapkan bisa saling bersinergi ternyata untuk PPh Pasal 21
dalam penegakan Perda antar mengalami kenaikan 10,68
wilayah atau antar Kabupaten. persen, sedangkan untuk wajib
Kondisi demikian dikategorikan pajak orang pribadi dalam negari
sebagai Tangguh dengan nilai 77. justru mengalami penurunan
h. Industri dan Prasarana Pendukung 5,27 persen. Dengan dikeluar-
Sishannas kannya Undang Undang Nomor
Dihadapkan dengan 28 Tahun 2009 tentang Pajak
ketahanan daerah Provinsi Daerah dan Retribusi Daerah
Lampung Industri dan Prasana Pajak Bumi dan Bangunan sektor
pendukung Sishannas yang perdesaan dan perkotaan serta
berkaitan dengan alutsista di Bea Perolehan Hak Atas Tanah
koordinasikan oleh TNI secara dan Bangunan (BPHTB), kewe-
terpusat, namun pemanfaatan nangan pemungutannya sudah
Industri dan sarana yang ada di dilimpahkan kepada pemerintah
provinsi Lampung lebih diarahkan daerah kabupaten dan
kepada dukungan logistik wilayah. kota. Kondisi demikian dikate-
Kondisi demikian dikategorikan gorikan Tangguh dengan nilai
sebagai Cukup tangguh dengan 75.
nilai 67. c. Swadaya Pembangunan
10. Kemauan dan Kemampuan Kesadaran akan
Membangun peningkatan pembangunan
a. Partisipasi Pembangunan secara fisik di Provinsi Lampung
Kesadaran masyarakat melalui swadaya pembangunan
Lampung untuk ikut berpar- sangat mengesankan, dimana
tisipasi mensukseskan pemba- masyarakat turut berpartisipasi
ngunan nasional di wilayahnya dalam membantu proses
cukup positif, Cooperate social pembangunan melalui swadaya
responsibility yang belum masyarakat murni dan bantuan
berjalan sebagaimana mestinya dari pihak-pihak yang menjadi
disamping melihat krisis global sponsor pembangunan sehingga
Provinsi Lampung sangat pembangunan yang dilaksanakan
signifikan terhadap pengaruh dapat berjalan dengan lancar.
tersebut. Kondisi demikian Kondisi demikian dikategorikan
dikategorikan sebagai Tangguh sebagai Tangguh dengan nilai
dengan nilai 80. 80.
b. Kesadaran Membayar Pajak d. Keterpaduan Pusat dan
Realisasi bagi hasil pajak Daerah
penghasilan (PPh) dan wajib Rencana Pembangunan
pajak orang pribadi dalam negeri Jangka Menengah (RPJM) dan
Provinsi Lampung tahun Rencana Pembangunan Jangka
anggaran 2013 mencapai Rp Panjang (RPJP) Lampung yang
175,4 miliar. Bagi hasil PPh kali masih menyesuaikan dengan
ini lebih tinggi dibandingkan platform Pemerintah Pusat.
tahun 2012 yang terealisasi Selain itu pemerintah Provinsi

39
Lampung beberapa waktu yang yarakat) yang terlibat langsung
lalu telah berupaya menjaring dalam melaksanakan aturan yang
aspirasi dari seluruh komponen telah ditetapkan dalam pelak-
masyarakat lampung, maupun sanaan pembangunan. Kondisi
dari luar Lampung yang terdiri demikian dikategorikan sebagai
dari kalangan perguruan tinggi, Tangguh dengan nilai 75.
kaum cendikiawan pelaku dunia
usaha dan seluruh pemangku
kepentingan di provinsi ini untuk 11. Respons Luar Negeri
menyusun strategi pembangunan a. Dukungan terhadap
jangka menengah di provinsi Pemerintahan Daerah dari
Lampung. Disamping itu telah Luar Negeri
dilaksanakan koordinasi dan Dukungan internasional
menyamakan persepsi antara kepada provinsi lampung dilak-
Pemerintah Pusat, Provinsi dan sanakan melalui program
Kabupaten/Kota se-Provinsi kerjasama luar negeri dengan
Lampung dalam melaksanakan misi pendidikan, alih teknologi
dekonsentrasi dan tugas dan promosi daerah serta
Gubernur selaku wakil pemasaran hasil produksi. Secara
pemerintah di wilayah Provinsi. garis besar kerjasama meliputi
Kemudian meningkatkan pem- bidang ekonomi, perdagangan,
binaan dan pengawasan terhadap industri, investasi, pariwisata,
peraturan daerah dan peraturan Iptek, pendidikan/pelatihan,
Kepala Daerah. Kondisi kebudayaan & lingkungan hidup.
demikian dikategorikan Tangguh Kondisi demikian dikategorikan
dengan nilai 80. sebagai Tangguh dengan nilai
e. Keterpaduan Supra, Infra dan 80.
Substruktur b. Jumlah Penanaman Modal
Pelaksanaan Asing.
pembangunan di provinsi Berdasarkan data Lam-
lampung tetap dalam koordinasi pung Dalam Angka Tahun 2013
secara terpadu antara Supra yang bersumber dari Badan
Struktur (DPRA dan Pemerintah Penanaman Modal Daerah
Daerah,TNI dan Polri, Instansi Provinsi Lampung bahwa,
perwakilan pusat) yang berperan proyek – proyek Penanaman
sebagai subyek dalam Modal Asing (PMA) yang telah
implementasi kebijakan pem- disetujui Pemerintah Provinsi
banguan, terutama pembuatan Lampung berdasarkan beberapa
peraturan dan perundang- sektor mengalami kenaikan dari
undangan dan pengambilan tahun 2010 sebesar 143.146.659
kebijakan program pemerintah. US $ dari 10 proyek yang
Sedangkan Infra Struktur, (tokoh disetujui meningkat pada tahun
masyarakat, tokoh agama, tokoh 2011 menjadi 827.889.065 US $
partai politik dan LSM) yang dari 58 proyek yang disetujui.
berbaur dengan masyarakat yang Kondisi demikian dikategorikan
turut berperan dalam penga- Tangguh dengan nilai 80.
wasan, pengendalian dan c. Embargo
pelaksanaan kebijakan pem- Pemerintah Daerah
banguan daerah serta Sub Provinsi Lampung dalam bidang
Struktur (segenap lapisan mas- kerjasama dengan Luar Negeri di
40
bidang ekonomi sudah cukup bang 60-70 persen penerimaan
baik. Hal ini terlihat selama ini devisa kopi nasional. Di
Provinsi Lampung tidak pernah Lampung sendiri, kopi adalah
mengalami pemutusan hubungan komoditas andalan pertama yang
perdagangan (embargo) yang setiap tahun menyumbang devisa
dilakukan negara lain terhadap lebih 40 persen. Kondisi
Provinsi Lampung, hal ini demikian dikategorikan Tangguh
disebabkan oleh faktor stabilitas dengan nilai 75.
dan keamanan daerah Provinsi 12. Kondisi Ketahanan Nasional
Lampung yang cukup kondusif. Provinsi
Kondisi demikian dikategorikan Dari hasil analisis Astagatra serta
Cukup Tangguh dengan nilai 70. faktor kemampuan dan kemauan
d. Ecolabelling membangun serta faktor respon luar
Kopi identik dengan urat negeri masing-masing dihitung sesuai
nadi ekonomi di Provinsi dengan bobot yang diberikan akan
Lampung. Buktinya adalah lebih didapat nilai skor. Selanjutnya masing -
dari satu dasawarsa ini, kopi di masing skor akan dihitung dengan
urutan pertama dari 10 rumus Model Lemhanas III
komoditas ekspor Lampung. (Hendrajaya, 2009). Di bawah ini
Selain itu didukung oleh lahan terdapat beberapa tabel Penilaian
seluas 274.498 hektar, yang Ketahanan Nasional di Propinsi
seluruhnya dibudidayakan petani Lampung sebagai berikut :
atau rakyat. Kopi di urutan
pertama dari 10 komoditas
ekspor. Kopi Lampung menyum-

Tabel-1 : Ketahanan Gatra Geografi


NILAI
NO PARAMETER BOBOT SKOR *)
KUALITATIF KUANTITATIF
1. Posisi wilayah 0,15 Tangguh 80 0,120
2. Luas 0,20 Tangguh 75 0,150
3. Bentuk/topografi 0,15 Tangguh 85 0,128
4. Iklim 0,15 Tangguh 80 0,120
5. Daerah inti/khusus 0,15 Tangguh 80 0,120
6. Lingkungan hidup 0,20 Cukup Tangguh 70 0,140
Jumlah 1,00 0,778
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*) SKOR =
Tabel-2 : Ketahanan Gatra Demografi
BOB NILAI SKOR
NO PARAMETER
OT KUALITATIF KUANTITATIF *)
Struktur, jumlah,
1. 0,20 Cukup Tangguh 65 0,130
pertumbuhan
2. Kepadatan dan persebaran 0,20 Cukup Tangguh 70 0,140
Kualitas / ketrampilan /
3. 0,35 Cukup Tangguh 65 0,228
keuletan/kemandirian
4. Penyebaran dan mobilitas 0,25 Cukup Tangguh 65 0,163
Jumlah 1,00 0,660

41
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*) SKOR=

Tabel-3 : Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam


NILAI
NO PARAMETER BOBOT SKOR *)
KUALITATIF KUANTITATIF
1. Bahan makanan 0,20 Tangguh Sekali 90 0,180
Sumberdaya mineral,
2. 0,20 Tangguh Sekali 90 0,180
flora fauna
3. Sumberdaya energy 0,30 Tangguh 80 0,240
4. Tingkat eksploitasi 0,30 Tangguh 75 0,225
Jumlah 1,00 0,825
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*) SKOR=

Tabel-4 : Ketahanan Gatra Ekonomi


NILAI SKOR
NO PARAMETER BOBOT
KUALITATIF KUANTITATIF *)
1. Pertanian 0,60 Tangguh 85 0,510
2. Perindustrian 0,20 Tangguh 80 0,160
3. Modal 0,35 Tangguh 75 0,263
4. Manajemen 0,30 Tangguh 77 0,231
5. Daya Saing 0,35 Cukup Tangguh 70 0,245
6. Sarana prasarana 0,35 Tangguh 85 0,298
7. Perdagangan 0,45 Cukup Tangguh 70 0,315
8. Moneter 0,20 Tangguh 80 0,160
9. Devisa 0,20 Tangguh 75 0,150
Jumlah 3,00 2,331
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*)SKOR =

Tabel-5 : Ketahanan Gatra Sosial Budaya


NILAI SKOR
NO PARAMETER BOBOT
KUALITATIF KUANTITATIF *)
Kerukunan/toleransi dan
1. 0,30 Tangguh 77 0,231
persatuan bangsa
2. Pendidikan nasional 0,25 Tangguh 80 0,200
3. Kesehatan 0,20 Tangguh 85 0,170
4. Kesadaran hukum 0,45 Tangguh 75 0,338
Penguasaan &
5. 0,30 Cukup Tangguh 70 0,210
pengembangan Iptek
Generasi muda, peran
6. 0,20 Tangguh 75 0,150
perempuan
7. Disipliin nasional 0,30 Cukup Tangguh 68 0,204
Jumlah 2,00 1,503
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*)SKOR =

Tabel-6 : Ketahanan Gatra Hankam


NILAI
SKOR
NO PARAMETER BOBOT KUANTITATI
KUALITATIF *)
F
1. Kesadaran bela negara 0,30 Tangguh 75 0,225

42
2. Kepemimpinan 0,30 Tangguh 82 0,246
3. Profesionalisme TNI 0,30 Tangguh 80 0,240
4. Profesionalisme Polri 0,30 Tangguh 75 0,225
5. Kamtibmas 0,20 Cukup Tangguh 70 0,140
6. Sishannas 0,20 Tangguh 75 0,150
7. Pembinaan Linmas 0,20 Tangguh 77 0,154
Industri & Prasarana
8. 0,20 Cukup Tangguh 67 0,134
pendukung Sishannas
Jumlah 2,00 1,514
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*)SKOR =

Tabel-7 : Ketahanan Gatra Ideologi


NILAI
NO PARAMETER BOBOT SKOR *)
KUALITATIF KUANTITATIF
Penghayatan agama dan
1. 0,60 Tangguh 80 0,480
kepercayaan
Kesadaran berbangsa dan
2. 0,40 Tangguh 70 0,280
bernegara
3. Demokratisasi 0,60 Tangguh 80 0,480
Kewaspadaan terhadap
4. pengaruh negatif dalam 0,40 Tangguh 80 0,320
kehidupan agama
Kewaspadaan terhadap
5. 0,40 Tangguh 75 0,300
pengaruh negatif ideology asing
Kesadaran terhadap pengaruh
6. negatif serta terhadap kesadaran 0,60 Tangguh 85 0,510
berbangsa dan berneg.
Jumlah 3,00 2,370
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*)SKOR =

Tabel-8 : Ketahanan Gatra Politik


NILAI SKOR
NO PARAMETER BOBOT
KUALITATIF KUANTITATIF *)
1. Sismennas 0,40 Tangguh 80 0,320
Sitem kehidupan
2. 0,50 Tangguh 80 0,400
politik
3. Otonomi daerah 0,70 Tangguh 70 0,490
Kualitas pelayanan
4. 0,70 Tangguh 80 0,560
public
5. Penegakkan hukum 0,70 Tangguh 85 0,595
Jumlah 3,00 2,365

bobot parameter x nilai kuantitatif parameter


*)SKOR =

Tabel-9:Ketahanan dari Kemauan dan Kemampuan Membangun


NILAI
NO PARAMETER BOBOT SKOR*)
KUALITATIF KUANTITATIF
1 Partisipasi 0,60 Tangguh 80 0,480
43
pembangunan
2 Kesadaran bayar 0,70 Tangguh 75 0,525
pajak
3 Swadaya 0,80 Tangguh 80 0,640
pembangunan
4 Keterpaduan pusat 0,40 Tangguh 80 0,320
dan daerah
5 Keterpaduan supra, 0,50 Tangguh 75 0,375
infra dan sub
struktur
Jumlah 3,00 2,340

bobot parameter x nilai kuantitatif parameter


*)SKOR =

Tabel-10 : Ketahanan Respon Luar Negeri


NILAI
NO PARAMETER BOBOT SKOR*)
KUALITATIF KUANTITATIF
1 Dukungan 0,40 Tangguh 80 0,320
terhadap
pemerintah dari
luar negeri
2 Jumlah PMA 0,40 Tangguh 80 0,320
3 Embargo 0,10 Cukup Tangguh 70 0,070
4 Ecolabelling 0,10 Tangguh 75 0,075
Jumlah 1,00 0,785
bobot parameter x nilai kuantitatif parameter
*)SKOR =

Tabel-11 : Jumlah Skor Skalar Massif


NO PARAMETER SKOR*)
1 Geografi 0,778
2 Demografi 0,660
3 Sumber Daya Alam 0,825
4 Ekonomi 2,331
5 Sosial Budaya 1,503
6 Hankam 1,514
Jumlah 7,611

Tabel-12 : Jumlah Skor Skalar Vektor Dinamik


NO PARAMETER SKOR*)
1 Ideologi 2,370
2 Politik 2,365
3 MMB 2,340
4 RLn 0,785
Jumlah 7,860

Nilai Ketahanan Nasional Propinsi Lampung

44
T = (G + D + SKA + E + S + H) X (I + P + MMB + RLn)
T =(0,778 +0,660 +0,825 + 2,331 + 1,503 + 1,514) X (2,370 +2,365 + 2,340+ 0,785)
T = 7,611 X 7,860
T = 59,822  Cukup Tangguh

Apabila diperhatikan nilai cukup yang melemahkan dan kekuatan


tangguh, dipengaruhi oleh komponen gangguan sebagai berikut :

Komponen yang melemahkan : 10 – 7,860 = 2,140


Kekuatan Gangguan : 7,611 X 2,140 = 16,288 (Arah lain)

Angka 16,288 merupakan arah Provinsi lampung memiliki posisi yang


vektor yang menyimpang dari arah yang strategis dan ekonomis terutama dalam
diharapkan atau diragukan, karena jalur transpotasi nasional, baik jalur
masalah ideologi, politik, kemauan dan darat maupun jalur laut.
kemampuan untuk membangun, serta Kemudian dari gatra politik dalam hal
respons dari luar negeri. Masalah ini kualitas pelayanan publik berdasarkan
bersifat dinamis, yang dapat hasil penelitian lembaga Ombudsman
ditingkatkan melalui sikap dan perilaku Lampung yang dipublikasikan di media
masyarakat di Provinsi Lampung. massa lokal bahwa kinerja pelayanan
Apabila arah tersebut sesuai dengan publik di Provinsi Lampung maupun
yang diharapkan, maka TANNAS dibeberapa Kabupaten/Kota tergolong
menjadi tangguh (59,822 + 16,288 = buruk, hal ini juga akan memiliki
76,110). Namun apabila arah tersebut dampak bagi perkembangan investasi di
menyimpang dari yang diharapkan, atau lampung yang justru akan membawa
mengarah kepada hal-hal yang negatif dampak bagi ketahanan daerah Provinsi
dan menghambat, maka TANNAS Lampung secara keseluruhan.
menjadi kurang tangguh (59,822 – Secara umum ditinjau dari nilai
16,288 = 43,534). kuantitatif Astagatra, Ketahanan
Semua prediksi diatas, masih Nasional provinsi Lampung berada pada
dapat diperdebatkan, namun dengan rentang antara 43,534 dengan 76,110,
pendekatan teori yang digunakan (teori atau tepatnya sesuai perhitungan rumus
momentum), hal ini dapat digunakan yang digunakan sebesar 59,822 yang
sebagai pertimbangan dalam dikategorikan cukup tangguh. Kondisi
merumuskan kebijakan pembangunan di Ketahanan Nasional di Provinsi
Provinsi Lampung. Lampung ini, akan terus meningkat
apabila upaya-upaya meningkatkan
F. PENUTUP faktor dinamik terus diprioritaskan.
1. Kesimpulan 2. Saran
Dari hasil analisis Ketahanan a. Pemanfaatan Sumber Kekayaan
Nasional di Provinsi Lampung, Alam hendaknya dapat segera
dibandingkan dengan kondisi secara direalisasikan melalui eksploitasi
nasional, berada pada posisi tengah. dan pengembangan industri hilir,
Dilihat dari ketahanan geografi, Provinsi dengan demikian maka percepatan
Lampung dikatakan tangguh dan perlu pertumbuhan ekonomi dan
untuk dipertahankan dan ditingkatkan peningkatan pendapatan penduduk
karena dilihat dari letak geografinya,

45
dapat segera dicapai sehingga
kesejahteraan semakin meningkat. Kementerian PPN/Bappenas, 2013,
b. Diperlukan sinergi antara pihak Simreg Bappenas : Profil
terkait dalam mewujudkan Lampung
masyarakat Lampung yang adil (internet),http://simregbappen
dan makmur melalui pemerintahan as.net/Profil%20Pembanguna
yang bersih (Good Gvernance) n%20Provinsi%
sehingga ketahanan nasional Lampung%.Pdf> (diakses 23
Provinsi Lampung akan lebih desember 2013).
meningkat.
c. Pemberdayaan Sumber Daya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964
Manusia lebih dioptimalkan tentang Pembentukan Daerah
sehingga akan terwujud Tingkat I Lampung.
masyarakat Lampung yang madani
dengan menciptakan sikap BadanPusatStatistik(BPS),2013,http://la
berswadaya pembangunan, mpung.bps.go.id/?r=tabelStati
meningkatnya kesadaran stik/tampil&id=7> (diakses 23
membayar pajak, peluang desember 2013)
pendidikan dan perekonomian,
yang semakin meningkat dari BKKBN Provinsi Lampung,
tahun ke tahun. 2013<http://www.lampungpro
Analisis ini merupakan analisis dari v.go.id> (diakses 23 desember
kondisi wilayah Provinsi Lampung, 2013).
dalam menilai tingkat Ketahanan
Nasional di daerah, mudah-mudahan Diskominfo Provinsi Lampung, 2013
akan ada manfaatnya dalam <http://www.lampungprov.go.
merumuskan kebijakan pembangunan id> (diakses 23 desember
baik tingkat daerah maupun tingkat 2013).
nasional.
Kesbangpol Provinsi Lampung, 2013
<http://www.lampungprov.go.
DAFTAR PUSTAKA id> (diakses 23 desember
2013).
Hendrajaya, Lilik, Pengukuran
Ketahanan Nasional, Lemhannas III, www. Pariwisatalampung.com, 2013,
2009. (diakses 23 desember 2013).

Pranowo,H Bambang, 2010, Multi www. RRI Bandarlampung.co.id, 2013


Dimensi Ketahanan Nasional, (diakses 23 desember 2013)
Pustaka Alvabet.
.

46

Anda mungkin juga menyukai