Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FLORENCIA JUVENIA PONGANTUNG

NIM : 19111101135

KELAS : 4-E

MK Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Salah satu bahaya yang saya ambil yaitu “Bahaya merokok di tempat kerja”

I. Rokok sama sekali tak bermanfaat. Berikut ini bahaya merokok bagi kesehatan Anda
yang sudah sepatutnya untuk dipahami:

1. Kanker paru-paru

Merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru secara signifikan. Bahkan, kanker
paru-paru merupakan penyebab kematian pertama sebagai bahaya merokok. Pria perokok
mengalami peningkatan risiko kanker paru-paru hingga 25 kali, dan wanita meningkat
hingga 25,7 kali.

2. Penyakit jantung

Salah satu kebiasaan yang sangat berkontribusi terhadap penyakit jantung adalah merokok.
Masalah pada jantung tersebut termasuk aterosklerosis dan penyakit arteri perifer.

Aterosklerosis terjadi ketika adanya penumpukan plak di pembuluh darah. Penumpukan


plak ini menghambat jalannya aliran darah sehingga dapat berakibat fatal. Sementara itu,
penyakit arteri perifer terjadi ketika pembuluh nadi di kaki dan lengan menyempit, yang
juga mengganggu aliran darah.

3. Kolesterol tinggi

Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) di tubuh. Sebaliknya, kadar
kolesterol jahat (LDL) pun akan meningkat. Merokok pun meningkatkan kadar kolesterol
total dan trigliserida, yang sama artinya dengan menimbun lemak di tubuh.

4. Komplikasi diabetes
Penderita diabetes tipe 2 yang merokok cenderung mengalami komplikasi dari penyakit
tersebut. Pasalnya, merokok meningkatkan resistensi insulin. Selain itu, risiko masalah lain
juga bisa terjadi jika Anda masih merokok saat menderita diabetes, seperti gangguan ginjal,
masalah mata, dan serangan jantung.

5. Gigi menguning dan keropos

Bahaya merokok bagi kesehatan jangka panjang lainnya adalah gigi yang menguning dan
terlihat kecokelatan. Tak hanya rusaknya warna gigi, bagian mulut ini juga rentan keropos.

6. Keguguran

Merokok selama hamil dapat meningkatkan risiko keguguran. Sang bayi juga rentan
mengalami asma, infeksi telinga, gangguan pertumbuhan, kelainan fisik, dan sindrom
kematian mendadak pada bayi.

7. Berbagai jenis kanker

Tak hanya kanker paru-paru yang menjadi bahaya merokok bagi kesehatan. Berbagai jenis
kanker lain pun bisa terjadi di sekujur tubuh, termasuk kanker serviks bagi perempuan,
kanker tenggorokan, kanker kandung kemih, kanker mulut, kanker darah, hingga kanker
ginjal.

8. Menopause prematur bagi perempuan

Wanita yang merokok cenderung mengalami menopause lebih cepat, dibandingkan dengan
yang tidak merokok. Selain itu, hot flashes (sensasi panas dalam tubuh) sebagai gejala
menopause juga meningkat jika Anda menghisap rokok.

9. Gangguan mata

Mata pun tak luput dari bahaya merokok bagi kesehatan. Kebiasaan tak sehat ini dapat
mengganggu kemampuan melihat dan meningkatkan risiko berbagai penyakit mata.
Penyakit mata tersebut termasuk glaukoma, degenerasi makula, dan katarak.

10. Masalah daya tahan tubuh


Menghisap rokok dapat menurunkan kemampuan sistem imun tubuh untuk melawan
infeksi. Selain itu, orang yang merokok lebih berisiko untuk mengalami infeksi saluran
pernapasan daripada yang tidak merokok.

11. Gangguan ereksi dan kesuburan

Karena merokok dapat menyempitkan pembuluh darah, pria perokok akan lebih sulit untuk
mengalami ereksi. Sebab, proses ereksi memerlukan aliran darah yang lancar menuju penis.

II. Berikut merupakan 3 cara untuk mengelola para pegawai perokok di tempat kerja.

1) Memiliki Budaya yang Tepat

Alih-alih menerapkan kebijakan super ketat yang mendiskriminasi para perokok, staf HR
sebaiknya memfokuskan upaya mereka untuk menerapkan suatu budaya kerja yang berorientasi
pada hasil kerja dan kinerja yang tinggi guna meningkatkan produktivitas para pegawai.

2) Area Khusus Merokok (Designated Smoking Areas)

Salah satu alasan utama mengapa perusahaan mengambil tindakan tegas tentang kebijakan
merokok adalah potensi kerugian yang mungkin dikeluarkan oleh perusahaan. Pertama, pegawai
dengan kebiasaan merokok cenderung menjalani gaya hidup tidak sehat yang membuat mereka
berisiko menderita penyakit jantung, hipertensi dan diabetes. Kedua, sebagian besar pegawai
non-perokok terganggu oleh bau asap rokok dan dapat menderita efek samping akibat menjadi
perokok pasif. Selain itu, area khusus merokok dapat dimanfaatkan untuk menampilkan berbagai
pengumuman layanan masyarakat yang menjelaskan bahaya asap rokok dan risiko kesehatan
yang dihasilkan.

3) Memberikan Insentif

Seperti yang disebutkan sebelumnya, daripada secara terang-terangan mendiskriminasi para


perokok, perusahaan harus mengambil pendekatan yang lebih holistik dalam mengelola perokok.
Alih-alih mengasingkan para pegawai yang merokok, memilih untuk memotivasi pegawai
mereka untuk berhenti merokok sepenuhnya dengan memberikan bonus berupa uang kepada
pegawai yang berhasil berhenti merokok selama 1 tahun. 
III. Strategi
a. Meningkatkan akses terhadap deteksi dini dampak asap rokok
 Menyediakan fasilitas deteksi dini dampak asap rokok di tempat kerja.
 Meningkatkan kapasitas petugas.
 Membangun sistim rujukan.
 Melakukan ekspansi deteksi dini pada unit usaha baik pihak swasta maupun
masyarakat madani.
 Monitoring dan evaluasi.
b. Meningkatkan akses terhadap konseling rehabilitatif
 Menyediakan fasilitas konseling.
 Meningkatkan kapasitas konselor rehabilitasi
 Menyusun jadwal dan sistim penerimaan klien.
 Melibatkan masyarakat untuk membangun kebutuhan (create demand) konseling
rehabilitasi perilaku.
c. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
 Pembahasan jenis kebutuhan pelayanan
 Pengadaan ruang perawatan khusus, peralatan medis dan obat-obatan
 Monitoring dan Evaluasi

IV. Indikator Proses


1) Terlaksananya sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok.
2) Diterapkannya Kawasan Tanpa Rokok.
3) Dilaksanakannya pengawasan dan penegakan hukum.
4) Dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi.

V. Peraturan pemerintah tentang penetapan kawasan tanpa rokok.


1) Peraturan tentang penetapan pemerintah No. 19 tahun 2003 (pasal 22) tentang
pengaman rokok bagi kesehatan yang didalamnya sudah dijelaskan secara singkat
mengenai kandungan zat berbahaya yang terkandung didalam rokok dan
pengamanan rokok.
2) Dalam upaya mewujudkan kawasan tanpa rokok, pemerintah juga mengeluarkan
peraturan menteri kebersama menteri kesehatan dan menteri dalam negeri No.
188/MENKES/PB/2011 No. 7 Tahun 2011 tentang pedoman kawasan tanpa
rokok.

Anda mungkin juga menyukai