Anda di halaman 1dari 10

P-ISSN : 2089-5925 E-ISSN : 2621-9328

Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

PELUANG MMT (METHYLCYCLOPENTADIENYL MANGANESE


TRICARBONYL) SEBAGAI ADITIF PENINGKAT ANGKA
OKTANA BENSIN ALTERNATIF

Zainuddin Fatoni1 , Maya Matofani 2


1
Program Studi Teknik Analisis Laboratorium Migas, Politeknik Akamigas Palembang
2
Program Studi Teknik Pertambangan Batubara, Politeknik Akamigas Palembang

Abstrak

Kesadaran akan masalah pencemaran dalam dasawarsa terakhir ini, menyebabkan beberapa
negara membatasi penggunaan senyawa timbal dalam bensin. Suatu percobaan telah dilakukan
untuk mengevaluasi aditif MMT (Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl) guna
dibandingkan mutunya dengan TEL (Tetra Ethyl Lead) yang sejak lebih dari 70 tahun yang lalu
telah digunakan. Percobaan ini dilakukan bersama-sama dengan tim teknisi dari Ethyl
Corporation yang memproduksi MMT dimaksud. Hasil percobaan membuktikan, penggunaan
MMT dosis 9 ~ 36 mgram Mn/liter dari basis angka oktana komponen bensin sebesar 77.3 dan
82.5 RON, kenaikan angka oktana hanya berkisar antara 1.7 ~ 4.1 RON. Angka oktana
tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan TEL dengan dosis relatif
kecil yaitu 0.08 ~ 0.28 mgram Pb/liter, namun mampu meningkatkan angka oktana (actane
gain) berkisar antara 2.8 ~ 7.9 RON terhadap sampel uji yang sama.

Kata kunci : metil, angka oktana, aditif.

Abstract

Concious of environment problem in latest decade, to cause many countries to define


application lead compound in motor gasolines. The experiment has conducted for evaluation
quality of MMT (Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl) additive to compare with
TEL (Tetra Ethyl Lead) that is more than 70 years ago to be used. The experimentation has
carried out together with technicien team of Ethyl Corporation to be produced MMT meant. The
experimental has shown, for in behalf of MMT 9 ~ 36 mgram Mn/litre concentration base on
motor gasoline components of 77.3 and 82.5 Research Octane Number (RON), the increase
octane number roundabout of 1.7 ~ 4.1 RON. This actane gain lower than TEL with smallish
concentration of 0.08 ~ 0.28 mgram Pb/litre, now with standing to be able increase the actane
gain roundabout of 2.8 ~ 7.9 RON on the same test samples.

Key words : methyl, octane number, additive.

I. Pendahuluan negara didunia. TEL dengan rumus molekul


Kesadaran akan masalah pencemaran Pb(C2H5)4 sudah mulai dikomersilkan sejak
dalam dasawarsa terakhir ini, menyebabkan tahun 1923. Memang harus diakui, TEL
beberapa negara membatasi penggunaan sangat efektif untuk meningkatkan angka
senyawa timbal dalam bensin. Terhitung oktana bensin dengan biaya yang relatif
mulai tanggal 1 Januari 1986, Badan rendah, namun TEL sangat beracun dan
lindungan lingkungan Amerika serikat memberikan kontribusi yang cukup besar
(EPA) telah melakukan pembatasan terhadap beban pencemaran udara (Carl
senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dalam Herling, 1990). Sehubungan dengan hal
semua jenis bensin sampai 0.026 gram tersebut diatas, Pemerintah melalui Surat
Pb/liter atau setara dengan 0.1 ml TEL/AG Keputusan Dirjen Migas
yang kemudian diikuti oleh hampir seluruh No.21/K/72/DDJM/1990, telah

4
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

memberlakukan MTBE (Methyl Tertiary II. Dasar Teori


Buthyl Eher) sebagai komponen peningkat 1. Deskripsi MMT
angka oktana bensin yang dikenal dengan MMT (Methylcyclopentadienyl
bensin Premix, waktu itu. MTBE adalah Manganese Tricarbonyl) adalah salah satu
ether yang terdiri dari gugus methyl dan jenis aditif organometalik yang mempunyai
buthyl dengan rumus molekul C5H12O. rumus molekul CH3C5H4Mn(CO)3 atau
Bahan ini sangat berhasil sebagai rumus struktur sebagai berikut :
komponen peningkat angka oktana, karena
mempunyai perilaku pencampuran yang
memuaskan dengan hidrokarbon. Angka
oktananya relatif tinggi berkisar antara 116
~ 118 RON (Taniguchi, 1979). Memang
harus diakui disatu pihak MTBE ramah
lingkungan, namun dilain pihak harganya
sangat mahal dan campurannya sebagai
komponen dalam bensin relatif besar yaitu
10 % volume, sehingga diperlukan usaha- Bahan kimia ini berfungsi untuk
usaha diantaranya menggunakan aditif meningkatkan angka oktana bensin yang
organometalik jenis lain, yaitu MMT diproduksi oleh sebuah perusahaan yang
(Methylcyclopentadienyl Manganese cukup ternama, Ethyl Corporation dengan
Tricarbonyl). Percobaan ini dilakukan merek dagang HiTEC 3000 Performance
bersama-sama dengan tim teknisi dari Ethyl Additive. Beberapa sifat fisika MMT
Corporation yang memproduksi MMT diantaranya : berupa cairan berwarna
dimaksud, bertempat di laboratorium orange, densitas pada 20oC sebesar 1.38
Pertamina RU-III. Tujuan percobaan adalah grm/ml, tidak larut didalam air, tekanan uap
untuk memperoleh sejumlah data sebagai pada 20oC sebesar 0.05 mmHg, bersifat
bahan kajian lebih lanjut, apakah MMT racun dan peka terhadap sinar matahari,
berpeluang jika digunakan sebagai aditif sehingga diperlukan cara-cara khusus
peningkat angka oktan bensin alternatif atau dalam penanganannya. Sifat-sifat fisika
sebagai supplement additive, mengingat MMT selengkapnya disajikan pada tabel 1
dewasa ini TEL semakin langka dipasaran. (Ethyl’s, 1999).

Tabel 1. Sifat-sifat Fisika MMT (HiTEC 3000)

MMT sebagai aditif peningkat angka oktan pada catalytic converters yang dipasang
berbagai jenis bensin, telah diperkenalkan pada mobil serta relatif lebih aman terhadap
dan dikembangkan oleh Ethyl Corporation kesehatan. Berdasarkan pengalaman
sejak tahun 1961. Dibandingkan dengan dilapangan, dosis MMT berkisar antara 9 ~
TEL, bahan ini memiliki beberapa 36 mgram Mn/liter, dapat meningkatkan
keunggulan diantaranya : dapat mengurangi angka oktan bensin berkisar antara 2 ~ 4
emisi gas nitrogen oksida (NOx) dan karbon RON. Dengan menggunakan MMT,
monoksida (CO), tidak meracuni katalis kenaikan angka oktan (octane gain) dapat

5
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

diprediksi yang secara matematis komponen bensin jika ditambah dengan


dirumuskan sebagai berikut : MMT, telah diproduksi secara khusus
HiTEC 3000 Performance Additive Dilute
RON gain = 0.0615 (Mn0.5 ) [ 42.75 – kemasan 1 liter. Pada tabel 2 disajikan
0.3868 (RON) – 0.02168 (A)] korelasi antara kandungan logam Mangan
RON : Research Octane Number (Mn) dalam satuan mgram/liter atau
Mn : Konsentrasi MMT, mgram mgram/AG pada setiap penambahan
Mn/liter HiTEC 3000 Dilute. Dengan demikian
A : Kadar Aromatic dalam sampel setiap penambahan HiTEC 3000 dilute
metode ASTM D-1319, % sebanyak 1.0 ml kedalam 400 ml sampel
volume. yang akan diuji, berarti terkandung 10
mgram logam Mn/liter atau setara dengan
Untuk keperluan Laboratorium guna 37.9 mgram Mn/AG (Ethyl’s, 1999).
mengetahui kenaikan angka oktan

Tabel 2. Korelasi antara


Penambahan HiTEC 3000 Dilute dengan kadar Mn

2. Komposisi Hidrokarbon Bensin (scondary process) seperti reformasi,


Bensin, sebagai fraksi minyak bumi perengkahan, alkilasi dan isomerisasi,
yang mempunyai trayek didih berkisar sehingga bensin yang dipasarkan sebagai
antara 40 sampai 200oC, terdiri dari bensin siap pakai mengandung berbagai
campuran hidrokarbon 4 sampai 12 atom ragam senyawa hidrokarbon termasuk yang
karbon (Gruse,1960). Bensin yang alifatik dan aromatik, yang jenuh dan tidak
diperoleh dari distilasi langsung (primary jenuh, yang mempunyai rantai terbuka dan
process) minyak bumi, pada umumnya rantai lingkar, yang rantai lurus dan rantai
terdiri dari hidrokarbon rantai lurus atau bercabang. Perbandingan kandungan
bercabang (parafine) dan sebagian lagi masing-masing golongan hidrokarbon
dalam jumlah yang kecil hidrokarbon jenuh bergantung pada ramuan produsen bensin
rantai lingkar (naphthene). Hidrokarbon jadi tersebut.
dengan struktur cincin aromatik terdapat Cincin aromat biasanya merupakan
dalam jumlah sangat kecil, kecuali pada komponen bensin yang disukai karena
beberapa minyak bumi tertentu, sementara mempunyai angka oktana tinggi, oleh
hidrokarbon alifatik rantai tidak jenuh karena itu proses pengolahan bensin sering
(olefin) biasanya tidak terdapat dalam disertai dengan usaha menambah
bensin hasil distilasi langsung minyak kandungan aromat melalui proses
bumi. reformasi. Jumlah kandungan fraksi bensin
Namun, dalam prakteknya bensin siap yang terdapat didalam minyak bumi adalah
pakai merupakan hasil ramuan dari terbatas dan bergantung pada masing-
berbagai komponen hasil pengolahan, baik masing minyak bumi itu sendiri. Untuk
hasil distilasi langsung minyak bumi mencukupi akan kebutuhan bahan bakar ini,
maupun hasil dari proses lanjutan jumlah fraksi dapat ditambah dengan cara

6
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

perengkahan fraksi-fraksi berat (yang oktana suatu sampel lebih kecil dari 100,
mengandung atom karbon lebih banyak) diukur dengan mesin CFR (Cooperative
menjadi fraksi bensin dengan jumlah atom Fuel Research) jenis F1 metode ASTM D-
karbon 4 sampai 12 seperti disebutkan 2699 atau untuk angka oktana lebih besar
diatas. dari 100 dengan mesin CFR jenis F2 metode
Akan tetapi proses perengkahan ini ASTM D-2700. Metode riset (F1)
menghasilkan hidrokarbon tidak jenuh, mengukur angka oktana bensin pada
yaitu olefin. Olefin tersebut walaupun keadaan operasi sedang yang
mempunyai angka oktana relatif tinggi, menggambarkan kecenderungan bensin
namun tidak stabil dan cenderung mengalami ketukan (knock) pada kecepatan
membentuk getah-getah yang tidak biasa. Metode motor (F2) mengukur angka
dikehendaki. Hidrokarbon yang terbanyak oktana pada kondisi operasi yang lebih
terdapat dalam bensin hasil distilasi berat yang menggambarkan kecenderungan
langsung minyak bumi, seperti disebutkan bensin akan mengalami ketukan pada tugas
diatas adalah hidrokarbon jenuh rantai lurus berat seperti mendaki tanjakan atau
yang relatif mempunyai angka oktana kecepatan tinggi.
rendah dibandingkan dengan hidrokarbon Mesin CFR mulai dikembangkan pada
jenis lain. Bensin siap pakai diramu dari tahun 1930 oleh pabrik pembuatnya
berbagai komponen untuk mendapatkan Waukesa di Amerika serikat. Pada
sifat-sifat yang memenuhi spesifikasi, prinsipnya mesin CFR sama dengan mesin
antara lain angka oktana, ASTM distilasi, kendaraan umum 4 langkah biasa, namun
tekanan uap dan lain-lain (Gruse, 1960). perbandingan kompresinya dapat diatur
sesuai dengan tinggi rendahnya perkiraan
3. Angka Oktana angka oktana dari suatu sampel yang
Angka oktana (octane number) adalah sedang dianalisa. Mesin CFR dilengkapi
suatu bilangan yang menyatakan mutu dengan ignation coil, detonation meter,
pembakaran (ignition quality) dari suatu knock meter, pengatur perbandingan
bahan bakar untuk mesin kendaraan dengan kompresi serta berbagai komponen
sistem penyalaan busi (spark ignition elektronik. Sinyal detonasi yang ditangkap
engine). Angka oktana dinyatakan sebagai oleh pickup yang berada diatas ruang bakar,
persentase iso oktan dalam campuran antara melalui amplifier diteruskan kealat
iso oktana dan normal heptana, yang dalam pengukur ketukan atau knock meter.
kondisi pemeriksaan memberikan intensitas Kondisi operasi mesin CFR jenis F1 dan F2
ketukan (knock intensity) yang sama dengan seperti suhu crankcase, pendingin mesin,
sampel yang sedang diperiksa. Iso oktana kelembaban udara serta perbandingan udara
dan normal heptana disebut sebagai bahan dan bahan bakar adalah sama. Perbedaan
bakar pembanding utama (primary yang mencolok adalah suhu udara masuk
reference fuels). Berdasarkan kesepakatan dan derajat penyalaan busi sebelum piston
internasional, maka untuk iso oktana atau mencapai titik mati atas serta putaran
yang lazim disebut 2,2,4 trimetil pentane mesin. Kondisi operasi mesin CFR jenis F1
memiliki nilai oktana 100 sedangkan untuk dan F2 selengkapnya disajikan pada tabel 3
normal heptana diberi nilai nol. Jika angka (Anonim, 1993).
Tabel 3. Kondisi operasi mesin CFR jenis F1 dan F2
No. Parameter CFR F1 CFR F2
1 Engine speed, rpm 600 ± 6 900 ± 6
2 Crankcase oil temperatures, °C 135 ± 15 135 ± 15
3 Coolant temperature, °F 212 ± 3 212 ± 3
4 Air intake humidity, grains/lb dry air 25 ~ 50 25 ~ 50
5 Air intake temperatur, °F 125 ± 2 100 ± 5
6 Mixture tempature, °F - 300 ± 2
7 Spark advence °btdc 13 Varies
8 Fuel air ratio Ajusted for maximum knock

7
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

4. Sensitifitas Bahan Bakar digunakan sebagi bahan bakar pembanding


Sensitifitas bahan bakar atau fuel (reference fuels). Fuel sensitivity tidak lain
sensitivity secara umum mencerminkan adalah selisih antara angka oktan riset
komposisi kimia / hidrokarbon dari suatu (RON) yang diperiksa menggunakan mesin
komponen bensin atau senyawa kimia CFR F1 metode ASTM D-2699 dengan
murni. Hidrokarbon aromatik dan olefin angka oktan motor (MON) yang diperiksa
mempunyai fuel sensitivity relatif tinggi menggunakan mesin CFR F2 metode
dibanding dengan hidrokarbon parafin ASTM D-2700. Perbandingan fuel
rantai lurus atau bercabang dan naphthene. sensitivity dari beberapa komponen bensin
Iso oktan dan normal Heptane masing- dan hidrokarbon murni, disajikan pada tabel
masing mempunyai fuel sensitivity sebesar 4 (Carl Herling, 1990).
nol. Dengan alasan tersebut maka keduanya

Tabel 4. Perbandingan fuel sensitivity


Fuel
No. Jenis sampel RON MON
Sensitivity
1 Iso oktane 100 100 0
2 Normal heptane 0 0 0
3 Toluene 124 112 12
4 Light Alkylate 94 91 3
5 Light reformate 90 80 10
6 Cracked gasoline 80 70 10
7 Catalytic naphtha 91 79 12
8 Polymer gasoline 95 80 15

III. Metodologi Penelitian dan dikerjakan dalam lemari asam yang


1. Sampel Uji standar. Pada dasarnya Ethyl Corporation
Sampel uji adalah lima buah bensin merekomendasikan dosis MMT dalam
komponen yang mewakili proses produksi satuan mgram Mn/liter seperti yang telah
untuk produk bensin siap jual, yang diramu disampaikan diatas, namun dengan alasan
dengan komposisi tertentu dari 11 buah untuk memudahkan dalam pelaksanaan
bensin dasar, baik yang berasal dari percobaan sehingga akan diperoleh akurasi
primary maupun secondary process. Ke yang tinggi, maka satuan dimaksud
lima sampel uji dimaksud diberi kode dikonversikan kedalam satuan ml
bensin 1, bensin 2, bensin 3, bensin-4 dan MMT/AG, menurut perhitungan sebagai
bensin 5. Bensin-1 dan bensin-2 berikut :
dipersiapkan untuk memproduksi bensin Berat atom (BA) Mn = 55 gram
jenis premium, sedangkan bensin-3 sampai Berat molekul (BM) MMT = 218 gram
dengan 5 dipersiapkan untuk memproduksi Density MMT @ 20°C = 1.38 gram/ml,
bensin jenis pertamax. Percobaan ini maka :
dilakukan di laboratorium kilang Pertamina 1 ml MMT = 1.38 gram x (55 grm/218
refinery unit-III seksi penelitian dan gram)
pengembangan bersama-sama dengan tim 1 ml MMT = 0.348 gram Mn atau 1
teknisi dari Ethyl Corporation. Masing- gram Mn = 2.8736 ml MMT
masing kedalam sampel uji ditambah …................…….(1)
dengan MMT sebanyak 9, 18, 27 dan 36 1 AG (American Gallon) = 3.78533 liter
mgram Mn/liter menggunakan buret yang atau 1 liter = 0.2642 AG.
dirancang khusus berwarna coklat untuk Jika 18 mgrm Mn/liter = 0.018 grm Mn x
menghindari pengaruh sinar matahari. 3.78533/AG = 0.0681 grm Mn/AG
Selama penambahan aditif dimaksud, …....…...(2)
teknisi yang menanganinya harus Berdasarkan persamaan (1) dan (2), maka
menggunakan alat pelindung diri lengkap untuk :

8
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

18 mgram Mn/liter = (0.0681 gram 36 mgram Mn/liter setara dengan 0.4 ml


Mn/AG) x (2.8736 ml MMT/gram Mn) = MMT/AG
0.196 ml MMT/AG atau jika dibulatkan Mewakili keempat jenis sampel uji
menjadi 0.2 ml MMT/AG. tersebut, khusus untuk sampel uji bensin-1
Identik dengan perhitungan diatas, maka dan bensin-2, kemudian dilakukan
untuk : penambahan TEL sebanyak 0.08, 0.14, 0.22
9 mgram Mn/liter setara dengan 0.1 ml dan 0.28 mgram Pb/liter dengan maksud
MMT/AG untuk mengetahui besarnya perbedaan
18 mgram Mn/liter setara dengan 0.2 ml kenaikan angka oktana (octane gain) antara
MMT/AG TEL dan MMT. Jenis dan komposisi
27 mgram Mn/liter setara dengan 0.3 ml sampel uji dimaksud, selengkapnya
MMT/AG disajikan pada tabel 5.

Tabel 5. Jenis dan komposisi sampel uji

2. Peralatan Pengujian seperti mendaki tanjakan atau kecepatan


Seperti diketahui bahwa, angka oktana tinggi. Angka oktana dinyatakan sebagai
adalah analisa yang paling penting dari persentase iso oktan dalam campuran antara
semua jenis analisa untuk bahan bakar iso oktana dan normal heptana, yang dalam
bensin, oleh karena itu dalam percobaan ini kondisi pemeriksaan memberikan intensitas
analisa diarahkan khusus untuk analisa ketukan (knock intensity) yang sama dengan
angka aktana saja. Satu-satunya cara untuk sampel yang sedang diperiksa. Iso oktana
menentukan mutu pembakaran bahan bakar dan normal heptana disebut sebagai bahan
bensin adalah dengan menggunakan mesin bakar pembanding utama (primary
CFR (Cooperative Fuel Research) yang reference fuels), untuk iso oktana atau yang
dinyatakan sebagai angka oktana. Angka lazim disebut 2,2,4 trimetil pentane
oktana diukur dengan mesin CFR jenis F1 memiliki nilai oktana 100 sedangkan
metode ASTM D-2699 atau dengan mesin normal heptana diberi nilai nol (Guthrie,
CFR jenis F2 metode ASTM D-2700. 1960). Mesin CFR dilengkapi dengan
Metode riset (F1) mengukur angka oktana ignation coil, detonation meter, knock
bensin lebih kecil dari 100 yang meter, pengatur perbandingan kompresi
menggambarkan kecenderungan bensin serta berbagai komponen elektronik.
mengalami ketukan (knock) pada kecepatan Peralatan mesin penguji angka oktana jenis
biasa. Metode motor (F2) mengukur angka F1 yang dirancang khusus untuk analisa
oktana lebih besar dari 100 yang angka oktana lebih kecil dari 100,
menggambarkan kecenderungan bensin selengkapnya disajikan pada gambar 1.
akan mengalami ketukan pada tugas berat

9
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

Gambar 1. Mesin penguji angka oktana jenis F1


Sumber : Laboratorium Pertamina RU-III

3. Prosedur Pengujian posisi micrometer sebagai perkiraan


Setelah semua sampel uji sudah sementara angka oktana.
disiapkan, langkah berikutnya dilakukan e. Buat bahan bakar pembanding pertama
pengujian angka oktana. Mengingat bahwa (reference fuel-1), yang merupakan
mesin penguji angka oktana tersebut campuran antara 84 %volume iso oktana
dilengkapi dengan berbagai peralatan dan 16 %volume normal heptana,
elektronik yang sangat sentitif, maka sesuai masukkan kedalam salah satu tabung
dengan prosedur ASTM D-2699 sebelum seperti diatas.
alat tersebut digunakan untuk pengujian f. Dengan cara yang sama atur kedua
sampel, diharuskan untuk melakukan tombol pada detonation meter
standarisasi / kalibrasi, minimal satu kali sedemikian rupa, sehingga jarum pada
dalam 24 jam. Adapun prosedur knock meter menunjukkan angka stabil,
standarisasi dimaksud, kemudian misalnya 64.
dilanjutkan pengujian sampel, secara g. Buat bahan bakar pembanding kedua
ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut : (reference fuel-2), yang merupakan
a. Hidupkan mesin CFR sekitar 30 menit campuran antara 86 %volume iso oktana
hingga mencapai kondisi operasi sesuai dan 14 %volume normal heptana,
dengan tabel 3 diatas. masukkan kedalam salah satu tabung
b. Buat sampel standarisasi / kalibrasi yang seperti diatas.
merupakan campuran antara toluene 66 h. Dengan cara yang sama atur kedua
%volume dan 34 %volume normal tombol pada detonation meter
heptana, masing-masing dengan sedemikian rupa, sehingga jarum pada
kemurnian 99.9 %. Sampel ini harus knock meter yang berada diatas panel
memberikan angka oktana 85.0 ± 0.3 kendali menunjukkan angka stabil,
RON. misalnya 46.
c. Masukkan kedalam salah satu tabung i. Ulangi prosedur pada butir d sampai
dari empat buah tabung sampel yang dengan butir h masing-masing tiga kali,
tersedia, atur fuel regulator sedemikian ambil nilai rata-rata masing-masing.
rupa sehingga terjadi pembakaran, atur Hitung secara interpolasi, sehingga
perbandingan kompressi dan fuel float angka oktana dari sampel standar
level sehingga terdengar bunyi mesin kalibrasi harus 85.0 ± 0.3 RON.
yang spesifik. j. Selanjutnya mesin CFR sudah siap
d. Atur kedua tombol pada detonation digunakan untuk pengujian angka
meter sedemikian rupa, sehingga jarum oktana sampel. Pekerjaan ini dapat
pada knock meter menunjukkan angka dilakukan mulai dari butir “c” sampai
stabil, misalnya 51, kemudian baca butir “i”, yang berbeda hanya terletak

10
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

pada butir “e” dan butir “g”, yaitu bahan Pertamina RU-III sebanyak 67 % volume
bakar pembanding pertama dan kedua. dan 33 % volume Cat Naphtha (HOMC)
Hal ini disesuaikan dengan tinggi yang merupakan produk dari unit
rendahnya perkiraan angka oktana dari perengkahan katalitik atau RFCCU.
sampel yang sedang diperiksa. Sementara bensin-2 diramu dari bahan yang
sama namun komposisi masing-masing
IV. Hasil dan Pembahasan bensin dasar berbeda yang berjumlah 50 %
1. Bensin-1 dan bensin-2 volume dan 50 % volume Cat Naphtha.
Bensin-1 dan bensin-2 adalah Jenis dan komposisi kedua komponen
bensin komponen yang dipersiapkan untuk bensin dimaksud, selengkapnya disajikan
memproduksi bensin jenis premium. pada tabel 5, sementara tabel-6 adalah dosis
Bensin-1 diramu dari 9 jenis bensin dasar dan perbandingan angka oktana
yang diambil langsung dari beberapa crude menggunakan MMT dan TEL.
distiller unit yang berada dilingkungan

Tabel 6. Perbandingan Angka Oktana menggunakan MMT dan TEL

Sumber : Laboratorium Pertamina RU-III

Bensin-1, tanpa penambahan aditif apapun antara 1.7 ~ 4.1 RON saja. Dari basis
mempunyai angka oktana dasar 77.3 RON, sampel yang sama, jika dibandingkan
setelah ditambah dengan MMT 9 mgram dengan penambahan TEL konsentrasi 0.08
Mn/liter angka oktana yang diperoleh 79.0 mgram Pb/liter angka oktana yang
RON. Pada penambahan 36 mgram diperoleh sebesar 80.1 RON untuk bensin-1
Mn/liter yang merupakan konsentrasi dan 85.3 RON untuk bensin-2 atau octane
maksimum, hanya mampu meningkatkan gain masing-masing sebesar 2.8 RON. Pada
angka oktana menjadi 81.2 RON, artinya penambahan 0.28 mgram Pb/liter mampu
octane gain hanya sebesar 3.9 RON. meningkatkan angka oktana menjadi 85.2
Sementara untuk bensin-2, dengan basis RON untuk bensin-1 dan 90.2 RON untuk
angka oktana 82.5 RON, pada penambahan bensin-2 atau menghasilkan actane gain
maksimum konsentrasi hanya mampu berkisar antara 2.8 ~ 7.9 RON. Informasi
menaikkan angka oktana menjadi 86.6 yang berkaitan dengan dosis penambahan
RON. Dengan demikian bensin-1 dan aditif MMT dan TEL serta perbandingan
bensin-2 pada penambahan maksimum kenaikan angka oktana yang diperoleh,
konsentrasi hanya mampu meningkatkan selengkapnya disajikan pada tabel-6,
angka oktana atau octane gain berkisar gambar-2 dan gambar-3.

11
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

Gambar 2. Kenaikan angka oktana menggunakan MMT

Gambar 3. Kenaikan angka oktana menggunakan TEL


Sumber : Laboratorium Pertamina RU-III

2. Bensin-3, bensin 4 dan bensin-5 dari unit perengkahan katalitik (RFCCU)


Ke tiga jenis bensin dimaksud adalah dan LOMC (Low Octane Mogas
bensin komponen yang dipersiapkan untuk Component) yang mewakili seluruh unit
memproduksi bahan bakar bensin jenis pengolahan pertama dilingkungan
pertamax, oleh karena itu angka oktana Pertamina RU-III yang sudah dikumpulkan
dasarnya sudah mendekati angka 90 RON. di tank O-11. Komposisi dari ke tiga jenis
Komposisi campurannya terdiri dari Cat bensin dimaksud selengkapnya disajikan
Naphtha yang lazim disebut HOMC (High pada tabel 5 diatas.
Octane Mogas Component) yang diperoleh

12
Corresponding Author : maya@pap.ac.id
Jurnal Teknik Patra Akademika

Vol 6. No.2 Desember 2015

Bensin-3 yang merupakan campuran 2. Dari basis sampel yang sama, jika
antara 30 %volume LOMC dengan 70 dibandingkan dengan penambahan TEL
%volume HOMC angka oktana dasar dengan konsentrasi yang relatif kecil
sebesar 87.7 RON. Pada penambahan MMT yaitu 0.08 ~ 0.28 mgram Pb/liter, namun
konsentrasi 9 mgram Mn/liter, kenaikan mampu meningkatkan angka oktana
angka oktana sebesar 1.9 RON, sedangkan berkisar antara 2.8 ~ 7.9 RON. Dengan
pada penambahan maksimum konsentrasi kata lain, peluang MMT sangat kecil
yaitu 36 mgram Mn/liter hanya mampu sebagai aditif alternatif.
meningkatkan angka oktana hingga 91.1 3. Bensin-3, bensin-4 dan bensin-5 yang
RON. Sementara bensin-4 yang merupakan mempunyai angka oktana dasar masing-
campuran antara 27 %volume LOMC masing sebesar 87.7, 88.1 dan 88.5
dengan 73 %volume HOMC angka oktana RON, pada penambahan MMT hingga
dasar sebesar 88.1 RON. Pada penambahan maksimum konsentrasi, hanya mampu
9 mgram Mn/liter, kenaikan angka oktana meningkatkan angka oktana berkisar
sebesar 2.0 RON, sedangkan pada antara 1.9 ~ 3.7 RON.
penambahan maksimum konsentrasi yaitu 4. Untuk memproduksi bensin jenis
36 mgram Mn/liter hanya mampu pertamax yang memenuhi spesifikasi,
meningkatkan angka oktana hingga 91.6 baru dapat dilakukan jika komponen
RON. bensin mempunyai angka oktana dasar
Bensin-5 yang merupakan campuran sekitar 88.5 RON dan penambahan
antara 25 %volume LOMC dengan 75 MMT maksimum konsentrasi yaitu 36
%volume HOMC angka oktana dasar mgram Mn/liter.
sebesar 88.5 RON. Pada penambahan 9
mgram Mn/liter, kenaikan angka oktana Daftar Pustaka
sebesar 2.2 RON, sedangkan pada Anonim, 1993, Annual Book of ASTM
penambahan maksimum konsentrasi yaitu (American Society for Testing and
36 mgram Mn/liter hanya mampu Materials) Standards, volume
meningkatkan angka oktana hingga 92.2 05.01, Philadelphia.
RON. Artinya dengan basis angka oktana Carl Herling, 1990, Fuels and Lubricants,
dasar sebesar 85.5 RON baru dapat California.
memproduksi bensin jenis pertamax pada Ethyl’s Technical Information, 1999,
penambahan MMT maksimum konsentrasi HiTEC 3000 Performance Additive,
yaitu 36 mgram Mn/liter. USA.
Gruse, William, A., 1960, Chemical
V. Kesimpulan Technology of Petroleum, third
Berdasarkan hasil serangkaian edition, McGraw hill book
percobaan dan pembahasan seperti yang Company, New York.
telah disampaikan diatas, maka dapat Guthrie,B., Virgil, 1960, Petroleum
diambil beberapa butir kesimpulan, Products Handbook, fourth edition,
diantaranya : New York.
1. Bensin-1 dan bensin-2 yang mempunyai Taniguchi,B., Johnson, 1979, MTBE for
angka oktana dasar sebesar 77.3 dan Octane Improvement, Chem-Tech,
82.5 RON pada penambahan MMT New York.
hingga maksimum konsentrasi yaitu 36
mgram Mn/liter, hanya mampu
meningkatkan angka oktana atau octane
gain berkisar antara 1.7 ~ 4.1 RON
saja.

13
Corresponding Author : maya@pap.ac.id

Anda mungkin juga menyukai