- Moh.bachrul rizki
- Qhifdina ilmiah
MANAJEMEN OPERASIONAL –
PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK DAN JASA
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah
peramalan permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting Demand) merupakan tingkat
permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu
pada masa yang akan datang.
Menurut Vincers Gapers didalam management permintaan ada dua jenis perencanaan
permintaan, yaitu :
1. Permintaan bebas ( independent Demand), Merupakan permintaan terhadap
material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of material
(BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
2. Permintaan tidak bebas( Dependent Demand), Merupakan permintaan terhadap
material , suku cadang atau produk yang terkait langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of
material untuk produk akahir atau item tertentu.
Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu mendatang dan bagian-
bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Peramalan
yang baik adalah esensialuntuk efisiensi operasi-operasi manufacturing dan produksi jasa.
Manajemen produksi/operasi menggunakan hasil-hasil peramalan dalam membuat keputusan-
keputusan yang menyangkut pemilihan proses, perencanaan kapasitas, dan layout fasilitas,
serta untuk berbagai keputusan yang bersifat terus menerus berkenaan dalam perencanaan,
scheduling dan persediaan.
Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam
perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan,
perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas,
penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain
sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan
mendatang.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun aktivitas
manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan baik jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang.
Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan
permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar
bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan
hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan yang efektif
baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan
tersebut.
II. Metode peramalan
Peramalan kadang-kadang dilakukan dengan metode “to-down”. Dalam kasus-kasus lainnya, sebaliknya,
digunakan metode :bottom-up”. Dan dalam kasus-kasus lainnya lagi, pengalaman masa lalu
diekstropolasi ke waktu mendatang dengan menggunakan berbagai prosedur matematikal dan statistical.
Sebagai contoh, para ahli mungkin mengatakan bahwa produk nasional bruto tahun yang akan
dating sebesar 1.000 triliyun rupiah. Bagi suatu perusahaan yang membuat lemari es, kompor
gas, mesin cuci dan sebagainya, timbul pertanyaan : Bagaimana hal itu akan mempengaruhi
kita? Para peramal dalam perusahaan pertama harus menterjemahkan peramalan umum ke
peramalan bisnis industry-nya di waktu yang akan dating. Kemudian harus diperkirakan bagian
pasar perusahaan (market share), dan akhirnya, berapa banyak setiap produk perusahaan akan
dapat dijual setiap bulan(peramalan penjualan perusahaan).
Metode statistical yang paling umum digunakan untuk mencari hubungan-hubungan ini
adalah analisis regresi dan korelasi. Untuk menggunakan metode ini, analis memerlukan data
historic yang akan dipakai untuk mengembangkan persamaan-persamaan regresi, dan mereka
juga memerlukan kemampuan untuk dapat memperkirakan factor-faktor predictor atau
variable-variabel “ekstrinsik” dalam pembuatan suatu ramalan. Estimasi factor-faktor predictor
ini harus dilakukan secara tepat, karena bila salah, peramalan permintaan di waktu yang akan
dating juga menjadi salah.
2. Bottom up forecasting
Metode bottom-up mulai dengan perkiraan permintaan produk akhir individual. Berapa banyak
setiap produk akhir akan dapat dijual oleh perusahaan tahun depan? Atau berapa jam
pelayanan yang akan diminta? Dalam metode ini para peramal menerima estimasi-estimasi dari
orang-orang penjualan, para dealer (distributor),dan para langganan. Analis juga perlu
mengamati pola-pola penjualan di waktu yang lalu. Akhirnya, analis menambahkan ramalan-
ramalan produk lainnya dan memperoleh hasil peramalan total, yang disebut ramalan agrerat.
Dalam kenyataannya, banyak perusahaan menggunakan kedua metoda, top-down dan bottom-
up, secara bersamaan dan mengkombinasikan kedua hasil proyeksinya menjadi suatu ramalan
tunggal. Tetapi sebelum penetapan ramalan akhir, perusahaan juga mungkin menggunakan
pendekatan “pendapatan dewan eksekutif” (metoda “Delphi”) untuk membenarkan dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu hasil peramalan yang ditentukan secara lebih tehnikal.
Ramalan-ramalan disesuaikan ke bawah atau ke atas menurut apa yang diperkirakan orang-
orang puncak organisasi tentang waktu yang akan datang.
III. Proses peramalan
Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui
pengujian keadaan dimasa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di
waktu yang akan dating atas dasar pola-pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan
terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu. Peramalan memerlukan
kebijakan, sedangkan proyeksi adalah fungsi-fungsi mekanikal, proses peramalan biasanya
terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
2. Pengembangan model.
Setelah tujuan ditetapkan langkah berikutnya adalah mengembangkan suatu mode, yang
merupakan suatu penyajian secara lebih sederhana system yang dipelajari. Dalam peramalan,
Model adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukkan data masukan menghasilkan
estimasi penjualan diwaktu mendatang (variable apa saja yang diramal). Analis hendaknya
memilih sutau model yang menggambarkan secara realistic perilaku variable-variabel yang
dipertimbangkan.
Pemilihan suatu model yang tepat adalah krusial. Setiap model mempunyai asumsi-asumsi yang
harus dipenuhi sebagai persyaratan penggunaannya. Validitas dan reliabilitas estimasi sangat
tergantung pada model yang dipakai.
4. Penerapan model.
Setelah pengujian analis menerapkan model dalam tahap ini, data historik dimasukkan dalam
model untuk menghasilkan suatu ramalan. Dalam kasus model penjualan= A + BX, Analis
menerapkan tehnik-tehnik matematik agar diperoleh A dan B.
b. Orang-orang penjualan.
Sumber baik lainnya adalah tenaga-tenaga penjualan. Para anggota kelompok ini secara tetap
berhubungan dengan para langganan, sehingga akan mapu untuk memperkirakan rencana
rencana pembelian, sikap dan kebutuhan mereka. Orang-orang penjualan juga merupakan
sumber yang dapat informasi tentang taktik taktik para pesaing sekarang dan perkiraan di
waktu yang akan datang.
c. Para langganan.
Langganan (cutomers) yang membeli kelurn (produk atau jasa) perusahaan kadang-kadang
bersedia dan berkeinginan untuk mengungkapkan rencana-rencana pembelian mereka. Hal ini
sering dijumpai terutama bagi perusahaan-perusahaan yang menjual produk-produknya ke
pasar industry, dan informasi yang diberikan para langganan merupakan umpan balik bagi
perusahaan. Langganan mungkin menyampaikan informasi ini secara pribadi kepada para
eksekutif dan orang-orang penjualan, atau melalui surat, telephone dan pengisian daftar
pertanyaan suatu survai konsumen atau wawancara pribadi.
d. Lain-lain.
Dalam banyak contoh, para spesialis (ahli) dalam berbagai bidang memberikan pendapat-
pendapat yang sangat bernilai. Berikut ini adalah daftar contoh para ahli dan tipe-tipe
perusahaan yang dapat menggunakan pendapat mereka dalam melakukan forecasting.
2. Teknik kuantitatif
Sedangkan berbagai teknik peramalan kualitatif yang dapat digunakan, secara ringkas dapat
diuraikan berikut ini :
a. Metoda Delphi.
Metoda Delphi merupakan teknik yang mempergunakan suatu prosedur yang sistematik untuk
mendapatkan suatu konsensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli. Proses Delphi ini
dilakukan dengan meminta kepada para anggota kelompok untuk memberikan serangkaian
ramalan-ramalan melalui tanggapan mereka terhadapdaftar pertanyaan. Kemudian, seorang
moderator mengu,pulkan dan memformulasikan daftar pertanyaan baru dan dibagikan lagi
kepada kelompok.
c. Analogi historic.
Peramalan dilakukan dengan menggunakan pengalaman-pengalaman historic dari suatu
produk yang sejenis. Peramalan produk baru dapat dikaitkan dengan tahap-tahap dalam siklus
kehidupan produk yang sejenis.
d. Konsensus panel.
Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan ramalan-ramalan yang lebih baik
daripada dilakukan oleh seseorang. Diskusi dilakukan dalam pertemuan pertukaran gagasan
secara terbuka. Para partisipan dapat terdiri para eksekutif, orang-orang penjualan, para ahli
atau langganan.