Anda di halaman 1dari 4

ESAI

MENYIKAPI ERA ARTIFICIAL INTELLEGENCE

Di susun oleh :

Firda Sholikhah F ( 205221257 )

Akuntansi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

2020/2021
Seiring berjalannya waktu pembaharuan teknologi semakin canggih menyesuaikan
kebutuhan manusia. Tidak sedikit yang berlomba menciptakan teknologi canggih dari
berbagai bidang untuk mencapai tujuan yang efisian. Begitu pula dengan akuntansi terus
mengembangkan analisa keuangan. Terbukti dengan adanya Artificial Intellegence ( AI ).
Menurut Singh and Singh 2010 Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bidang
studi mengenai pemikiran-pemikiran cerdas yang dapat digunakan sebagai bentuk untuk
melakukan sebuah perhitungan.

Perhitungan ini digunakan untuk menciptakan sistem komputerisasi yang canggih. Profesi
akuntan dan ilmu akuntansi harus menyesuaikan perkembangan teknologi. Akuntan
bertanggungjawab memeriksa keakuratan data keuangan yang tercatat dalam sistem
komputerisasi.

Dengan seluruh kecanggihan tersebut akuntan akan sangat terbantu bahkan besar
kemungkinan posisinya bisa tergantikan dengan teknologi. Sehingga akuntan harus
meningkatkan keahliannya dan mengoptimalkan dalam mengolah teknologi. Bahkan
tidak sedikit yang berlomba-lomba dalam berinovasi untuk mempertahankan posisi
mereka.

Mungkin tidak banyak menggeser akuntan, sebuah teknologi tetap memerlukan seseorang
untuk menjalankannya, hanya saja peran seseorang tersebut lebih mudah dan efisien.
Sebenarnya dampak pergeseran ini tidak hanya pada akuntan saja, tetapi dari segala
profesi bahkan teknisi IT itu sendiri.

Namun hal ini juga terdapat dampak positif dan negatif. Positif nya yaitu dalam
pengerjaanya akan terasa mudah karena adanya sistem teknologi yang canggih.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu adanya pengurangan tenaga kerja yang semula
membutuhkan banyak manusia kini sudah lebih efisien dengan beberapa orang untuk
operasional sebuah teknologi.
Begitu juga dengan akuntansi syariah tetap menggunakan basic syariah dalam
perhitungan nya. Meskipun menggunakan teknologi yang canggih, proses dalam
kenangan islam tetap tidak berubah.

Yang perlu kita tingkat kan dalam era digital ini adalah keimanan, karena akan ada
banyak godaan untuk bersaing yang disebabkan karena persaingan antar orang dalam
mencari pekerjaan.

Kita bisa mengambil sisi positif di era yang canggih ini, karena pekerjaan kita di
permudah oleh teknologi. Karena proses audit data tidak akan berjalan tanpa adanya
seorang audit.

Dalam perkembangan digital tidak akan langsung berganti secara total, hanya beberapa
perusahaan yang mampu berganti ke teknologi digital. Beberapa orang juga masih pro
kontra dengan adanya AI.

Penerapan teknologi tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu adanya tahapan,
pengujian. Dan hanya beberapa orang saja yang bisa menguasai nya. Pendapat tersebut
dipertimbangkan oleh auditor. Pertimbangan ini tidak akan pernah tergantikan oleh
mesin. Pendapat merupakan hasil murni pemikiran dari akal manusia dan hal itu
tidak dapat digantukan oleh mesin.

AI sangat penting untuk masa depan audit. AI akan menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh audit.. Tugas pembukuan akan dibantu dengan proses sistem.
Hal ini akan menciptakan generasi muda yang akan mengembangkan skill nya untuk
masa depan.
muda akuntan. Perlu dipahami bahwa pekerjaan nantinya tidak akan jauh dari teknologi.

Sehingga yang ditekankan disini adalah dari pendidikan sebelum memasuki dunia kena,
untuk menciptakan generasi yang melek teknologi.
Untuk akuntansi syariah akan tetap menggunakan tenaga pekerja walaupun sudah ada
teknologi maju akan tetapi hal tersebut tidak akan bisa menggantikan paham syariah
dalam keuangan.

Teknologi canggih hanya membantu memudahkan dalam perhitungan. Jadi sebagai


generasi muda yang nerima dan berpendidikan kita bisa memanfaatkan teknologi dengan
baik, agar teknologi tersebut berguna sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai