Anda di halaman 1dari 5

“Tugas UTS”

Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional

Disusun oleh:
Arief Kurniawan (19311407)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2021
1. Jadi eksistensi perusahaan internasional adalah fakta bahwa jika melakukan sebuah
jual beli dengan skala yang masif atau yang berjangkauan yang sangat luas dan juga
terdapat biaya – biaya yang harus ditanggung, yang artinya perusahaan multinasional
secara bisnis lebih kompleks dibandingkan domestik.
Dengan adanya teori electic theiry inilah mengapa keterlibatan MNC dalam
melakukan investasi asing ada 3 faktor dominan yaitu faktor kepemilikan, lokasi, dan
keunggulan internalisasi.
Pelaku yang melakukan kegiatan ini adalah orang yang memiliki ide dagang dan para
investor yang menanamkan modal ke si pemilik ide supaya bisa terwujud
pelaksanaannya yang keuntungan dan kerugiannya diatur dalam sebuah perjaanjian
yang sudah disetujui.
Faktor biaya ini tidak hanya muncul dari ketersediaan sumberdaya alam dan
infrastruktur, tetapi juga keunggulan bersaing yang tercipta sebagai akibat kebijakan
pada tingkat suprastruktur yakni perlakuaan dan kebijakan pemerintah yang
menguntungkan perusahaan multinasional. Misalnya adanya keringanan pajak atau
murahnya tarif pajak, jaminan keamanan dan kemudahan-kemudahan lain sehingga
variabel lokasi ini menjadi pemicu MNC untuk melakukan investasi asing langsung.
Dalam prosesnya awal perusahaan berusaha memperkokoh posisinya di pasar dalam
negeri sebelum memperluas bisnisnya ke luar negeri, kecuali bila perusahaan telah
didesain khusus memproduksi barang ekspor yang telah ada pasar yang jelas di luar
negeri. Akan tetapi biasanya keterlibatan sebuah perusahaan dalam bisnis internasional
dilakukan secara tahap demi tahap. Pentahapan ini dimulai dengan (1) melakukan
ekspor secara insidental (2) ekspor melalui agen di luar negeri (3) mendirikaan
perwakilan penjualan di luar negeri dan (4) mendirikan fasilitas produksi/ manufaktur
di luar negeri (investasi asing langsung).
2. Pandangan saya tentang pernyataan tersebut adalah sangat realistis karena dipilihkan
oleh sebuah kesempatan atau opportunities, bisa saja berkecimpung di perdagangan
yang lebih mudah m\namun untungnya lebih kecil dibandingkan MNC yaitu berdagang
di regional sendiri – sendiri namun karena pilihan dan kesempatan yang lebih besar di
MNC maka dari dipilih walau resiko yang didapat lebih besar resiko nilai tukar,
ekonomi, sosial yang harus menyesuaikan, dan lain – lain.
Dan karena dari segi yang panting pun sudah berbeda juga lebih kompleks maka dari
itu keuntunganyang didapatpun juga lebih besar hal ini bisa lebih menguntungkan atau
merugikan MNC iti sendiri, karena jika perusahaan bersih dalam artian bisa mengelola
MNC secara sempurna maka bisa sangat menguntungkan dan membuat nama MNC
booming dan menyenangkan bagi investor namun sebaliknnya bila resiko- resiko yang
ada seperti perbedaan budaya tidak bisa dimaksimalkan maka akan sangat beresiko bagi
banyak pihak.

3. Sebelum adanya uang semua transaksi dilakukan secara barter. Namun, seiringnya
berjalan waktu nilai atau value dari barang itu sendiri berbeda - beda munculnya uang
sebagai solusinya untuk mempermudah transaksi. Selain itu juga uang juga sudah
dikenal di berbagai bangsa antara lain Bangsa Lydia, Bangsa Yunani, bangsa Romawi,
Bangsa Persia, masa pemerintahan Islam. Fungsi uang sendiri ada 3 yaitu alat tukar
menukar, satuan hitung, lalu penimbun kekayaan. Namun, ada satu hal yang berbada
dalam memandang uang antar sistem kapitalis dengan Islam. Dalam sisten ekonomi
kapitalis uang tidak hanya sebagai medium of change namun juga sebagai komoditas.
Menurut sistem kapitalis uang dapat diperjualbelikan dengan adanya kelebihan
langsung ataupun tangguh. Serta uang dapat disewakan.
Disajarah dan fungsinya sendiri mata uang mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia, Dalam sejarah perkembangannya,( diambil dari kutipan) Al-
Maqrizi mengungkapkan bahwa bangsa Jahiliyah menggunakan dinar dan dirham
sebagai mata uang mereka yang diadopsi dari bangsa romawi dan Persia serta
mempunyai bobot dua kali lebih berat di masa Islam. Dan penggunaa ini terus
berlangsung sampai 18 H Umar Bin Khattab menambah lafadz-lafazd islam pada kedua
mata uang tersebut. Menurut Al-Maqrizi, percetakan mata uang harus disertai dengan
perhatian yang lebih besar dari pemerintahan untuk menggunakan mata uang tersebut
dalam bisnis selanjutnya. Pengabian terhadap hal ini dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan yang tidak seimbang dalam pecetakan mata uang dengan aktivitas produksi
dapat menyebabkan daya beli riil uang mengalami penurunan.

4. Arbitrase diartikan sebagai aktivitas pemanfaatan perbedaan kurs untuk memperoleh


keuntungan. Arbitrase segitiga adalah arbitrase yang dilakukan melalui pemanfaatan
perbedaan kurs di tiga lokasi. Untuk mengetahui ada tidaknya keuntungan dari arbitrase
segitiga ini adalah dengan mencek apakah cross exchange rate sama atau tidak dengan
quoted price di salah satu lokasi.

Anda mungkin juga menyukai