Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
A. Identitas
a. Nama
b. Umur
c. TTL
d. Jenis kelamin
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Suku/bangsa
B. Konsep Dasar Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan
b. Pola persepsi kesehatan
c. Pola nutrisi metabolik
 Sesudah sakit
Frekuensi
Jenis makanan
Porsi makanan
d. Pola eliminasi
 Sesudah sakit
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Keluhan

BAB
Frekuensi
Warna
Bau
Bentuk
e. Pola aktivitas dan latihan
 Sesudah sakit
f. Pola istirahat dan tidur
 Setelah sakit
Kebutuhan tidur
Tidur siang
Tidur malam
Penghantar tidur
Keluhan
g. Pola persepsi kognitif
 Setelah sakit
h. Pola persepsi dan konsep diri
 Setelah sakit
i. Pola peran dan hubungan

C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada peritonitis dilakukan dengan cara yang sama seperti pemeriksaan fisik lainnya yaitu dengan:
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
4. Perkusi
D. Diagnosa keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual atau peningkatan kebutuhan metabolik
2) Nyeri akut b.d iritasi kimia peritonium perifer
3) Resiko infeksi terhadap septikimia b.d tidak adekuatnya pertahanan primer
4) Hipertermia b.d respon terhadap trauma (proses peradangan pada peritonium)
NamaKlien :………. DxMedis:………..
No. RM :……….. Ruangan: ……….

No Diagnosa Keparawatan Perencanaan Rasional


Tujuan Intervensi
1. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. observasi berat badan kilen 1. dengan menimbang BB
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan 2x 24 jam 2. hitung IMT pasien dapat memantau
b.d mual/peningkatan diharapkan ketidakseimbangan 3. berikan informasi yang tepat peningkatan dan penurunan
kebutuhan metabolik nutrisi tubuh dapat teratasi terhadap pasien tentang kebutuhan satus gizi
dengan kriteria: nutrisi yang tepat dan sesuai
2. dengan menhitung IMT
1. Adanya peningkatan BB 4. colaborasi dengan ahli gizi untuk
sesuai dengan tujuan pemberian nutrisi
dapa mengetahui BB ideal
2. Mampu mengidentifikasi 3. Informasi yang diberikan
kebutuhan nutrisi dapat memotivasi pasien
3. Tidak ada tanda mal nutrisi untuk meningkatkan inteke
4. Tidak terjadi penurunan nutrisi
berat badan 4. Dengan pemberian nutrisi
akan memenuhi kebutuhan
tubuh

2. Hipertermia b.d respon Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi keadaan umum pasien 1. Mengetahui perkembangan
terhadap trauma (proses keperawatan 2x 24 jam 2. Observasi tanda-tanda vital keadaan umum dari pasien
peradangan pada peritonium diharapkan ketidakseimbangan 3. Anjurkan pasien untuk banyak 2. Perubahan tanda-tanda
nutrisi tubuh dapat teratasi minum vital pasien
dengan kriteria:
4. Beri kompres hangat pada 3. Mencengah terjadinya
1. Suhu tubuh dalam rentang beberapa bagian dehidrasi sewaktu panas
normal 5. Anjurkan pasien untuk memakai 4. Mempercepat dalam
2. Nadi dan rr dalam rentang pakaian yang tipis penurunan produksi panas
normal 6. Beri health education kepada 5. Meminimalisir produksi
3. Tidak ada perubahan
No Diagnosa Keparawatan Perencanaan Rasional
Tujuan Intervensi
1. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. observasi berat badan kilen 1. dengan menimbang BB
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan 2x 24 jam 2. hitung IMT pasien dapat memantau
b.d mual/peningkatan diharapkan ketidakseimbangan 3. berikan informasi yang tepat peningkatan dan penurunan
kebutuhan metabolik nutrisi tubuh dapat teratasi terhadap pasien tentang kebutuhan satus gizi
dengan kriteria: nutrisi yang tepat dan sesuai
2. dengan menhitung IMT
1. Adanya peningkatan BB 4. colaborasi dengan ahli gizi untuk
sesuai dengan tujuan pemberian nutrisi
dapa mengetahui BB ideal
2. Mampu mengidentifikasi 3. Informasi yang diberikan
kebutuhan nutrisi dapat memotivasi pasien
3. Tidak ada tanda mal nutrisi untuk meningkatkan inteke
4. Tidak terjadi penurunan nutrisi
berat badan 4. Dengan pemberian nutrisi
akan memenuhi kebutuhan
tubuh

warna kulit dan tidak ada pasien keluarga mengenai panas yang diproduksi oleh
pusing pengertian penanganan tentang tubuh
4. Pasien tampak tidak terapi yang diberikan tentang 6. Meningkatkan pengetahuan
lemas penyakitnya dan pemahaman dari pasien
5. Mukosa bibir lembab 7. Kolaborasi dengan dokter untuk dan keluarganya
pemberian anti piretik 7. Membantu dalam
penurunan panas
3. Nyeri akut b.d iritasi kimia Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi reaksi ketidaknyamanan 1. Untuk mengetahui tingkat
peritonium perifer keperawatan 2x 24 jam secara nonverbal ketidaknyamanan dirasakan
diharapkan ketidakseimbangan 2. Kaji secara komperhensip terhadap oleh pasien
nutrisi tubuh dapat teratasi nyeri termasuk lokasi, 2. Untuk mengetahui tingkat
dengan kriteria: karakterisktik, durasi, frekuensi, nyeri pasien
1. Klien melaporkan nyeri kualitas, intesitas nyeri dan faktor 3. Untuk menegetahui apakah
berkurang 3. Berikan informasi tentag nyeri terjadi pengurangan rasa nyeri
No Diagnosa Keparawatan Perencanaan Rasional
Tujuan Intervensi
1. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. observasi berat badan kilen 1. dengan menimbang BB
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan 2x 24 jam 2. hitung IMT pasien dapat memantau
b.d mual/peningkatan diharapkan ketidakseimbangan 3. berikan informasi yang tepat peningkatan dan penurunan
kebutuhan metabolik nutrisi tubuh dapat teratasi terhadap pasien tentang kebutuhan satus gizi
dengan kriteria: nutrisi yang tepat dan sesuai
2. dengan menhitung IMT
1. Adanya peningkatan BB 4. colaborasi dengan ahli gizi untuk
sesuai dengan tujuan pemberian nutrisi
dapa mengetahui BB ideal
2. Mampu mengidentifikasi 3. Informasi yang diberikan
kebutuhan nutrisi dapat memotivasi pasien
3. Tidak ada tanda mal nutrisi untuk meningkatkan inteke
4. Tidak terjadi penurunan nutrisi
berat badan 4. Dengan pemberian nutrisi
akan memenuhi kebutuhan
tubuh

2. Klien dapat mengenal nyeri termasuk penyebab nyeri beberapa atau nyeri yang dirasakan
3. Ekspresi wajah klien tidak lama nyeri akan hilang, aantisipasi klien bertambah
menunjukan nyeri terhadap ketidaknyamanan dai 4. Agar klien mampu
4. Klien tidak gelisah prosedur menggunakan teknin non
5. Klien dapat 4. Ajarkan menggunakan terapi non- farmakologi dalam
menggambarkan faktor farmakologi (relaksasi, guide memanagemen nyeri yang
penyebab imagenery, ditraksi) dirasakan
6. Eksperi wajah klien tidak 5. Kolaborasi pemberian analgetik 5. Pemberian analgetik dapat
menunjukan nyeri mengurangi rasa nyeri pasien
7. Klien tidak gelisah

Anda mungkin juga menyukai