Anda di halaman 1dari 7

System gerak

 Sistem gerak merupakan kumpulan organ yang mendukung pergerakan. Organ-


organ pendukung gerak yaitu tulang dan otot. Tulang berfungsi menopang tubuh. Otot
berfungsi menggerakkan tulang.
 Tulang/rangka
Tulang memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat gerak pasif, tulang hanya bisa
bekerja/bergerak apabila ada bantuan dari otot. Tulang/rangka termasuk ke dalam alat
gerak pasif karena tulang hanya akan bisa bergerak apabila ada aktifitas yang terjadi
pada otot.
 Persendian
Hubungan yang terdapat diantara dua tulang disebut sebagai sendi ataupun
artikulasi. Di dalam sistem gerak pada manusia, persendian mempunyai fungsi serta
peranan yang amat penting di dalam proses terjadinya aktivitas ataupun gerakan.
 Otot
Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang berfungsi
sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar dapat bergerak. Tanpa adanya
otot, tubuh manusia tidak dapat bergerak karena dengan adanya otot yang bisa
membuat tulang bergerak. Otot manusia terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot
polos,otot lurik, dan otot jantung.
 Gangguan penyakit

- osteoporosis (pengeroposan tulang)


- artritis (infeksi sendi)
- fraktura (patah tulang)

system peredaran darah

 Sistem peredaran darah manusia terdiri dari jantung, pembuluh darah dan
darah. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah
berfungsi untuk saluran darah menuju ke seluruh tubuh. Darah berfungsi untuk
membawa nutrisi, oksigen dan senyawa lain.
 Darah
Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi. Fungsi darah cukup
banyak diantaranya adalah mengangkut oksigen dan karbondioksida ke jaringan dan
paru-paru. Darah terdiri dari plasma darah yang membawa zat makanan,
karbondioksida, air, sel darah dan zat terlarut. Adapun sel darah, terdiri dari eritrosit
(membawa oksigen), laukosit (imunitas) dan trombosit (menutup luka).

 Mekanisme peredaran darah

 peredaran darah besar

Bilik kiri → aorta → seluruh tubuh (kecuali paru-paru) → vena kava → serambi kanan

 peredaran darah kecil

Bilik kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → serambi kiri


 Sistem sirkulasi atau peredaran darah merupakan sistem yang mengatur transportasi
darah yang dibutuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup.
 PEMBULUH DARAH

Fungsi dari pembuluh darah secara keseluruhan adalah sebagai mengalirkan daran keluar dari
jantung hingga kembali ke jantung dan dibagi menjadi 3 pembuluh utama, yaitu:

 Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang pangkalnya terletak di


bilik jantung dan fungsinya membawa darah keluar dari jantung.
 Pembuluh darah vena merupakan pembuluh darah yang berujung di serambi
jantung, dan berfungsi membawa darah kembali ke jantung.
 Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang berperan dalam pertukaran zat dalam
darah.
 JANTUNG
Jantung manusia memiliki 4 katup, terbagi sebagai Jantung sebelah kanan ada atrium
kanan (bawah), dan ventrikel atau bilik kanan (atas) begitu juga di sebelah kirinya.
Fungsi dari serambi adalah menerima darah dari seluruh tubuh dan fungsi dari bilik
adalah memompa darah keluar jantung. Jantung berfungsi untuk memompa darah
keseluruh tubuh, dan dibungkus oleh membran perikardium. Lapisan pada dinding
jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan epikardium, miokardium, dan endokardium.
Jantung juga memiliki 3 katup dalam jantung, yaitu vulva Bikuspidalis, vulva
Trikuspidalis, dan vulva Semilunaris.

System pencernaan

 Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi


untuk mencerna makanan.
 proses pencernaan mekanik
Proses mencerna makanan dengan mengunyah dan ditekan sampai menjadi seperti
bubur.
 Proses pencernaan kimiawi
Proses mencerna makanan dengan menggunakan enzim yang akan menghancurkan
ikatan-ikatan senyawa kompleks yang ada dalam makanan tersebut. Enzim-enzim
tersebut sangat dibutuhkan karena ketika masih dalam bentuk makanan utuh, senyawa
di dalamnya masih dalam bentuk molekul kompleks, atau makromolekul yang terdiri
dari lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat
 Organ-organ
- Mulut : Proses Pengunyahan
- Tenggorokan (Faring) dan Kerongkongan (esofagus) : Gerakan Peristaltik
- Lambung : Otot lambung atas relaksasi agar makanan bisa masuk, otot
lambung lambung mencampur makanan dengan sistem pencernaan
- Usus Halus : Gerakan Peristaltik
- Usus Besar : Gerakan Peristaltik
- Anus: pembuangan sisa makanan

System pernapasan

 Sistem pernapasan atau respirasi merupakan proses mobilisasi energ untuk digunakan
dalam menjalankan fungsi hidup. Tugas utama dari respirasi ini yaitu membawa
oksigen ke seluruh tubuh agar sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik dan
membantu tubuh mengeluarkan karbon dioksida atau zat limbah.
 Organ-organ
- hidung
organ pertama yang dilalui udara saat bernapas. Berfungsi untuk menyaring
dan menghangatkan udara serta indra penciuman.
- faring
saluran persimpangan antara rongga mulut ke kerogkongan dengan hidung ke
tenggorokan yang berfungsi untuk menutup laring agar makanan tidak masuk
ke laring.
- laring
sering disebut dengan pangkal tenggorokan atau kotak suara, terdiri atas
tulang rawan yang menghubungkan faring dengan trakea.
- trakea
saluran udara memanjang dari faring menuju paru-paru. Trakea ini dilapisi
oleh jaringan epotel bersilia dengan sel goblet.
- bronkus
merupakan cabang trakea yang jumlahnya sepasang. Adanya jaringan otot
polos pada bronkus ini berfungsi untuk mengatur volume udara yang keluar
dan masuk.
- bronkiolus
percabangan dari bronkus tersier yang berfungsi untuk mengalirkan udara
masuk ke alveolus.
- alveoli
kantung-kantung kecil dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus. Alveoli
berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
 Cara kerja system pernapasan
proses respirasi dimulai saat mengambil udara lewat hidung dan masuk ke
tenggorokan. Setelah itu, udara akan turun melewati laring dan masuk ke dalam
trakea. Saat menarik napas, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk menyusut
untuk menciptakan ruang kosong di dalam rongga dada agar paru-paru bisa menarik
udara yang dihirup. udara masuk bergerak sampai ke ujung trakea, udara akan
melewati bronkus dan masuk ke kedua paru-paru. Ketika udara mencapai alveoli,
oksigen masuk melalui membran ke dalam pembuluh darah kecil yang disebut
kapiler. Sebaliknya, karbon dioksida dari darah di kapiler keluar dan masuk ke dalam
alveoli. Setelah oksigen dan karbon dioksida bertukar tempat di alveoli, rongga dada
akan mengendurkan otot diafragma sehingga diafragma melonggar agar karbon
dioksida bergerak naik untuk diembuskan.

System ekskresi

 Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti
karbon dioksida, urea, racun dan lainnya. Sistem ekskresi terdiri dari organ ginjal,
paru-paru, hati, dan kulit.
 Hati
Hati merupakan sistem ekskresi yang menjadi pusat sortasi zat-zat yang ada di dalam
tubuh. Zat yang akan disaring berasal dari sistem pencernaan. Sistem ekskresi hati
berfungsi memilah zat-zat mana saja yang masih berguna bagi tubuh, yang harus
dibuang, dan harus diolah lagi. Contohnya, sistem ekskresi hati memisahkan nitrogen
dari asam amino yang kemudian bergabung dengan zat lain. Nitrogen kemudian
diubah menjadi NH3 bersama amonia yang diubah lagi menjadi urea. Zat urea ini
kemudian masuk ke ginjal untuk kemudian dibuang bersama urin.
 Paru-paru
Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air saat
bernapas melalui hidung atau mulut. Proses metabolisme ini menghasilkan karbon
dioksida yang akan diserap oleh darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk
dikeluarkan dalam bentuk gas dan cairan. Gas dan cairan itulah yang disebut CO2 dan
H2O.
 Kulit
Kulit berfungsi sebagai sistem ekskresi karena mampu mengeluarkan cairan berupa
keringat. Keringat ini dikeluarkan oleh kulit melalui kelenjar keringat (glandula
sudorifera) yang terletak di lapisan dermis kulit.
 Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urin.
Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga
perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk
menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh. Ginjal juga
berfungsi mengolah zat-zat beracun tersebut menjadi cairan bernama urin. Urin ini
kemudian akan disalurkan melalui ureter ke kandung kemih dan akan dikeluarkan
melalui uretra.
 Proses pembentukan urine
- Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin
primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi sudah
tidak mengandung protein dan darah.
- Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh
tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
- Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari
proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.

System saraf

 Sistem koordinasi saraf adalah organ yang terdiri dari sel-sel neuron dan sel-sel
pendukungnya. Sel saraf bekerja menggunakan perbedaan potensial listrik untuk
mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
 Sistem saraf menyampaikan informasi secara cepat melalui sinyal-sinyal listrik yang
dialirkan ke organ tubuh lewat jaringan saraf. Sinyal elektrik inilah yang digunakan
untuk mengatur dan mengkoordinasikan seluruh organ di dalam tubuh.
 Sel saraf/neuron
- sel saraf / neuron
unit terkecil dan fungsional yang membentuk sistem saraf. Neuron berfungsi
untuk menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat saraf serta
menghantarkan rangsangan dari pusat saraf ke otot dan kelenjar.
- neuroglia / sel glia
penunjang susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
- Sinapsis
Sinapsis adalah penghubung antarneuron.
 System saraf pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
Kedua sistem ini dilindungi oleh suatu selaput yang disebut meninges. Meninges
terdiri dari tiga lapisan, yaitu piameter (lapisan terdalam), araknoid (lapisan tengah),
dan durameter (lapisan terluar).
 System saraf tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari pasangan saraf kranial (otak) dan spinal (sumsum tulang
belakang). Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (somatik) dan tak sadar
(otonom).

System hormone

 merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
 Kelenjar hipofisis
Terletak di dasar otak besar, kelenjar satu ini ialah yang terbesar dan dapat
memengaruhi aktivitas kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis terbagi menjadi tiga lobus
dan masing-masingnya menghasilkan hormon yang berbeda-beda
 Kelenjar tiroid
Terletak di daerah leher, dekat jakun, kelenjar ini adalah yang paling kaya pembuluh
darah. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon, yaitu tiroksin, triidotironin, dan
kalsitonin.
 Kelenjar paratiroid
Terletak di daerah kelenjar gondok, kelenjar ini dapat mengendalikan kadar kalsium
dalam darah. Kelenjar paratiroid menghasilkan satu hormon, yaitu Parathormon
 Kelenjar adrenal
Terletak di atas ginjal, kelenjar ini terdiri dari dua bagian, yaitu korteks dan medula.
masing-masing bagian menghasilkan hormon yang berbeda.
 Kelenjar pancreas
Terletak di dekat ventrikulus atau lambung, kelenjar ini menghasilkan dua hormon,
yaitu insulin dan glikogen.
 Kelenjar gonad
Terletak di daerah perut (wanita) atau buah zakar dalam skrotum (laki-laki), kelenjar
ini juga menghasilkan hormon berbeda bagi wanita dan laki-laki. Pada wanita,
kelenjar gonad menghasilkan dua hormon yaitu esterogen dan progesteron.
 Kelenjar timus
Terletak di daerah dada, kelenjar ini menghasilkan satu hormon, yaitu Thymosin

System indera

 bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indra.
 Mata
- lapisan luar: sklera dan kornea (selaput bening)
- lapisan tengah: koroidea dan iris (selaput pelangi)
- lapisan dalam: retina
proses penglihatan:
cahaya→kornea→pupil→lensa→bintik
kuning→retina→impuls→sensorik→serebrum→ melihat
 telinga
mekanisme kerja:
getaran suara → daun telinga → saluran telinga → gendang telinga → tulang
pendengaran → koklea → sel rambut → sel saraf auditori → otak
 kulit
tipe reseptor
- korpus meissner: berupa sentuhan
- korpus paccini: berupa tekanan
- korpus ruffini: berupa panas
- korpus krausse: berupa dingin
- ujung saraf tanpa selaput: berupa nyeri/sakit
 hidung
saraf penciuman terdapat di bagian atas selaput lendir hidung olfaktori berfungsi
sebagai kemoreseptor
mekanisme kerja:
rangsang→lubang hidung→epitalium olfaktori→mukosa olfaktori→saraf
olfaktori→talamus→hipotalamus→ otak
 lidah
pembagian otot
- otot intrinsik: gerakan halus
- ototekstrinsik: gerakan kasar
macam-macam papila dalam lidah
- p. sirkumvalata: berjejer membentuk v didekat pangkal lidah
- p. filipormis: menyebar di seluruh permukaan lidah
- p. fungiformis: menyebar di ujung dan sisi lidah

system kekebalan tubuh

 Sistem imun/kekebalan tubuh merupakan sistem yang berperan penting dalam


melindungi tubuh dari zat berbahaya, kuman, virus, dan berbagai parasit tubuh
lainnya. Selain menyerang parasit dari luar tubuh, sistem imun juga mendeteksi dan
menyerang jika ada perubahan dalam tubuh, seperti sel tumor atau kanker
 Fungsi
- Melawan dan mengeluarkan parasit penyebab penyakit (patogen) seperti virus,
bakteri, jamur, dan zat berbahaya (racun/toksin).
- Mengenali dan menetralkan zat berbahaya yang berada di luar tubuh
- melawan atau mengatasi perubahan dari dalam tubuh yang berbahaya, seperti
sel tumor atau kanker.
 System imun bawaan
- eosinofil
- basofil dan sel mastosit
- neutrofil
- monosit, makrofag, dan sel dendrit
- natural killer
 System imun adaptif
- Sel limfosit T, berperan dalam membunuh jaringan yang terinfeksi patogen
dan sel tumor.
- Sel limfosit B, berperan dalam pembentukan antibodi untuk melawan patogen
dalam tubuh.
 Proses respon imun
- Respon imun humoral (imun yang dimediasi oleh makromolekul dalam cairan
ekstraseluler)
Presentasi antigen oleh APC (Antigen Presenting Cell) → Pengenalan antigen
oleh T penolong melalui NHC II – CD4 → T penolong menghasilkan sitokin
untuk mengaktivasi sel B dan T sitotoksik → Sel B memperbanyak diri dan
berdiferensiasi menjadi sel B plasma dan B ingatan → Sel B plasma
menghasilkan antibodi dikirim ke cairan tubuh, darah, dan jaringan terinfeksi.
- Respon imun diperantarai sel (respon imun yang melibatkan komponen
seluler)
Presentasi antigen oleh APC (Antigen Presenting Cell) → Pengenalan antigen
oleh T penolong melalui NHC II – CD4 → T penolong menghasilkan sitokin
untuk mengaktivasi sel B dan T sitotoksik → T sitotoksik memperbanyak diri
dan diferensiasi jadi T ingatan → T sitotoksik migrasi ke jaringan yang
terinfeksi atau sel tumor → T sitotoksik melisiskan sel yang terinfeksi atau sel
tumor.

Anda mungkin juga menyukai