Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
sumberdaya alam (sumberdaya lahan, iklim, air dan perairan umum, kelautan dan
deret ukur dan berlipat ganda setiap 30-40 tahun (kecuali jika terjadi kelaparan),
faktor produksi lahan yang jumlahnya tetap, maka persediaan pangan akan
10
(CPRs) karena memiliki dua kriteria utamanya yaitu unsur subtractability karena
ketersediaan lahan yang sesuai untuk pertanian pangan sangat dan semakin
biofisik wilayah adalah jumlah maksimum populasi yang dapat didukung oleh
suatu wilayah, sesuai dengan kemampuan teknologi yang ada (Binder & Lopez
2000 diacu dalam Rustiadi et al. 2006). Dalam perspektif lingkungan, daya
dari sisi permintaan (demand) dan sisi penawaran (supply) sumberdaya dan
Lingkungan Hidup (2007) diacu dalam Rustiadi et al. (2006) yaitu: daya dukung
11
2.1.1 Ketersediaan Lahan Pertanian Pangan
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
serta distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
12
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang fungsi budidaya (UU 26 tahun
2007).
ruang fungsi budidaya akan sangat menentukan produksi pangan suatu wilayah.
(UU Nomor 26 tahun 2007). Riyadi (2002) mengatakan bahwa aspek penting
pertanian yang efektif sebagai dasar pengembangan wilayah pertanian. Hal ini
dan struktur pemanfaatan ruang ke arah yang lebih baik secara sengaja. Sesuai
mengatakan bahwa terdapat lima strategi yang dapat dilakukan, antara lain:
13
pembentukan kelembagaan ketahanan pangan, 4) pemberdayaan masyarakat,
sumberdaya yang ada di daerah. Ketika menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah
itulah produksi dan ketersediaan pangan daerah bisa diprediksi dan ipetakan,
sehingga dapat diketahui apakah pengadaan pangan suatu daerah akan mengalami
menetapkan lahan abadi bagi usahatani. Salah satu kendala untuk mencukupi
terbatasnya sarana dan prasarana distribusi pangan. Upaya yang perlu dilakukan
agar setiap masyarakat dapat mengakses pangan baik secara fisik maupun
14
bahan induk, fisiografi, bentuk wilayah, iklim dan ketinggian tempat. Lahan yang
tanaman yaitu untuk lahan basah dan lahan kering (tanaman semusim dan
besar ditentukan oleh bentuk wilayah dan kelas kelerengan. Tanaman pangan
berkaitan sangat erat dengan beberapa hal dalam mewujudkan ketahanan pangan
pertanian.
15
Lahan sebagai faktor strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan
16
Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dilakukan
berdasarkan perencanaan terhadap lahan pertanian pangan yang sudah dan yang
kebutuhan pangan merupakan salah satu hak asasi manusia (HAM). Hal ini berarti
pangannya baik akibat adanya kondisi pangan yang sulit diperoleh penduduk dan
17
ketahanan pangan adalah ketersediaan cukup makanan utama pada setiap saat dan
fluktuasi produksi dan harga (Maxwell & Smith, 1992). FAO (1983) menyatakan
bahwa ketahanan pangan dapat dicapai hanya jika semua rumah tangga
mempunyai kemampuan untuk membeli pangan dan pada tahun 1986 World Bank
penduduk agar dapat melakukan aktivitas dan kehidupan yang sehat (Maxwell &
Smith, 1992).
kebutuhan setiap orang setiap saat untuk hidup sehat, aktif dan produktif.
setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
Nomor 7 Tahun 1996). Hal ini berarti bahwa ketahanan pangan mengandung
18
Berbagai tantangan yang muncul menurut Rustiadi (2008) adalah
untuk membangun sistem ketahanan pangan nasional yang lebih baik, antara lain
merupakan basis atau pilar utama dalam mewujudkan ketahanan ekonomi dan
dari dalam negeri; 2) masalah distribusi guna melancarkan alir pangan dari
rumah tangga dalam memenuhi standaar konsumsi gizi untuk hidup sehat dan
pangan nasional, yaitu: 1) ketersediaan pangan pokok harus dapat mengejar laju
19
keamanan pangan, 4) kerawanan pangan dan gizi buruk yang masih
masyarakat.
yang tercermin dari ketersediaan yang cukup, baik dalam jumlah maupun
dalam arti luas, mencakup pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan
dan memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, vitamin dan mineral serta turunan,
biologis, kimia, dan benda lain yang lain dapat mengganggu, merugikan, dan
Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang merata, diart ikan bahwa distribusi
pangan harus mendukung tersedianya pangan pada setiap saat dan merata di
20
diartikan bahwa pangan mudah diperoleh rumah tangga dengan harga yang
terjangkau.
ketahanan pangan sebagai akses setiap rumah tangga atau individu untuk
4. World Bank 1996: Ketahanan Pangan adalah: akses oleh semua orang pada
segala waktu atas pangan yang cukup untuk kehidupan yang sehat dan aktif.
5. Oxfam 2001: Ketahanan Pangan adalah kondisi ketika: “setiap orang dalam
segala waktu memiliki akses dan kontrol atas jumlah pangan yang cukup dan
kualitas yang baik demi hidup yang aktif dan sehat. Dua kandungan makna
tercantum di sini yakni: ketersediaan dalam artian kualitas dan kuantitas dan
Systems, 2005 ): Ketahanan Pangan adalah: kondisi ketika semua orang pada
segala waktu secara fisik, sosial dan ekonomi memiliki akses pada pangan
yang cukup, aman dan bergizi untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi (dietary
needs) dan pilihan pangan (food preferences) demi kehidupan yang aktif dan
sehat.
kebutuhan pangan anggota rumah tangga dalam jumlah, mutu dan ragam
sesuai dengan budaya setempat dari waktu kewaktu agar dapat hidup sehat.
21
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketahanan
3. Menekankan pada akses pangan rumah tangga dan individu, baik fisik,
yang cukup, mutu yang layak, aman, dan juga halal, yang didasarkan pada
dipandang menjadi suatu sistem, yang merupakan rangkaian dari tiga komponen
utama yaitu ketersediaan dan stabilitas pangan (food availability dan stability),
22
Maxwell & Smith (1992) mengatakan bahwa ketahanan pangan
pangan setiap waktu. Hal ini berarti ketahanan pangan memiliki empat
kecukupan energi untuk aktif dan hidup sehat; (b) akses pangan, yang
yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi, yaitu subsistem
ekspor, yang harus dikelola sedemikian rupa, sehingga walaupun produksi pangan
sebagaian bersifat musiman, terbatas dan tersebar antar wilayah, pangan yang
tersedia bagi keluarga harus cukup volume dan jenisnya, serta stabil dari waktu
kewaktu.
proses peredaran pangan antar wilayah dan antar waktu serta stabilitas harga
pangan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan daya akses masyarakat terhadap
23
Sedangkan subsistem konsumsi menyangkut pendidikan masyarakat
agar mempunyai pengetahuan gizi dan kesehatan yang baik, sehingga dapat
cukup dan berimbang tidak efektif bagi pembentukan manusia yang sehat, daya
tahan tubuh yang baik, cerdas dan produktif (Thaha, dkk, 2000).
(Suryana, 2003).
24