Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (146-152)

FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI


PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU TAHUN 2016

Nelfi Sarlis*, Cindy Netta Ivanna


Akademi Kebidanan Sempena Negeri Pekanbaru
*
nelfi_sarlis@yahoo.com

Submitted :06-10-2017, Reviewed:10-10-2017, Accepted:31-10-2017


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i1.2074

ABSTRAK
Berdasarkan data tahun 2010 memperlihatkan 4 juta balita di Indonesia kekurangan gizi, 700 ribu
diantaranyamengalami gizi buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor-faktor yang
berhubungan dengan status gizi balita di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016.Jenis penelitian
kuantitatif dengan analitik kolerasi dan desain penelitian secara crosssectional. Tempat penelitian yaitu
di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru. Populasi yang akan diambil adalah seluruh ibu yang memiliki
balita berjumlah 280 orang periode bulan Agustus hingga Oktober 2015. Jumlah sample sebanyak 165
orang. Denganteknikpengambilansampelmenggunakan consecutive sampling. Teknik pengolahan
dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariatterdapat hubunganantara pengetahuan
dengan status gizi balita, didapat P-value = 0.000,α=0,05. Maka disimpulkan terdapat hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dengan status gizi balita, terdapat hubungan antara pendapatan dengan
status gizi balita, didapat P-value = 0.000, α=0,05. Maka disimpulkanterdapat hubungan yang bermakna
antara pendapatan dengan status gizi balita, sedangkan hubungan antara ASI Ekslusif dengan status gizi
balita, P-value = 0.709, α=0,05. Maka disimpulkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ASI
Ekslusif dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016.

Kata kunci : Pengetahuan, Pendapatan, ASI Ekslusif, Status Gizi

ABSTRACT
Based on data in 2010 show 4 million children under five are malnourished in Indonesia, 700 thousand
of them suffering from severe malnutrition. The purpose of this study was to determine the
factorsassociated with the nutritional status of children in the Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru in
2016. Type of quantitative research with analyticcorrelations and in cross sectional study design.The
place is in the puskesmas research Sidomulyo Pekanbaru, population that will be taken are mothers
who have children numbering 280 people in the period on August to October 2015. The total sample of
165 people. The sampling technique using consecutive sampling. Analysis processing techniques with
univariate and bivariate. The result of the bivariate analysis of the relationship between knowledge of
the nutritional status of children, in the can P-value= 0.000, a=0,05. ThenHo is rejected and Ha
received means that there is a significant relationship between knowledge of the nutritional status of
children, there is a relationship between the opinion of the nutritional status of children, in the P-
value=0.000, a= 0,05. Then Ho is rejected and Ha received means that there is a significant
relationship between the opinion of the nutritional status of children, while the relationship between
Exclusive breastfeeding with infant nutritional status, P-value= 0.709, a= 0,05. Then Ho is accepted
and Ha rejected meaning there is no significant relationship between breastfeeding with infant
nutritional status in Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru 2016.

Keywords : Knowledge,Income, Exslusif Breastfeeding,Nutritional Status

PENDAHULUAN dan anak didunia dilatar belakangi oleh


World Health Organitation (WHO) keadaan gizi yang buruk. Meskipun gizi
memperkirakan bahwa 54% kematian bayi buruk dapat terjadi pada semua kelompok

Kopertis Wilayah X 146


Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (146-152)

umur, namun yang perlu mendapatkan tinggi yaitu berkisar 65,5%, sedangkan di
perhatian lebih adalah kelompok bayi dan Provinsi Aceh tahun 2012 angka kurang
balita, terutama usia balita (Lubis & gizi pada balita mencapai 72%, hal ini
Damayanti, 2010). disebabkan karena bencana tsunami yang
Secara garis besar penyebab melanda banda aceh. Hingga pada tahun
kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh 2013 angka kurang gizi pada balita
asupan makanan yang kurang, hal ini menjadimeningkat yaitu 76% (Djaja,
berhubungan langsung dengan kondisi 2011).
sosial ekonomi.Kemiskinan sangat identik Di Provinsi Riau tepatnya di Kota
dengan tidak tersedianya makanan yang Pekanbaru dari 20 Puskesmas yang ada,
adekuat. Data Indonesia dan negara lain tercatat jumlah balita yang mengalami gizi
menunjukkan bahwa adanya hubungan kurang pada tahun 2014 berkisar 2.476
timbal balik dengan pendapatan warga orang balita. Sedangkan balita yang
negara, artinya; semakin kecil pendapatan mengalami gizi buruk tercatat 3 orang
yang diperoleh penduduk, maka semakin balita. Balita yang memiliki gizi baik
besar kemungkinan anak yang mengalami berkisar 3.210 orang, dan9% bayi
kekurangan gizi (Wahyu, 2007). mengalami obesitas. Berdasarkan data
Kasus gizi buruk saat ini menjadi diatas peneliti tertarik untuk melakukan
perhatian di Indonesia. Gizi kurang dan gizi penelitian tentangFaktor-faktor yang
buruk merupakan masalah yang perlu berhubungan dengan status gizi balita.
mendapatkan perhatian, karena akan dapat
menimbulkan the lost generation. Kualitas METODE PENELITIAN
bangsa dimasa depan akan sangat Penelitian ini merupakan penelitian
dipengaruhi keadaan atau status gizi pada analitik kolerasi dengan pendekatan cross
saat ini, terutama balita. Akibat gizi buruk sectional. Adapun populasi pada penelitian
dan gizi kurang akan mempengaruhi ini yaitu seluruh ibu yang memiliki
kualitas kehidupannya kelak(Prasetyawati, balitaperiode bulan Oktober hingga
2012). Desember 2015. Penelitian ini dilakukan di
Dampak yang lebih serius dari Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru. Metode
kekurangan gizi adalah timbulnya pengambilan data dalam penelitian ini
kecacatan, tinggi angka kesakitan dan adalah observasi. Instrumen penelitian
terjadinya percepatan kematian (premature berupa kuesioner dan KMS sebagai alat
death). Pada usia balita sekitar 7,5 anak ukur. Analisis data dilakukan secara
(36%) menderita Kurang Energi Protein univariat untuk mempersentasikan
(KEP) atau llmengalami penghambatan gambaran distribusi dari semua variabel
pertumbuhan yang ditunjukan oleh berat dan analisis bivariat untuk melihat
badan lebih rendah dari standar menurut hubungan antar variabel.
usia (Wenesti, 2009). Ada beberapa faktor
yang sangat mempengaruhi status gizi HASIL DAN PEMBAHASAN
balita yaitu; pengetahuan ibu tentang Gambaran Umum
pemenuhan gizi balita, pendapatan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
keluarga dan ASI Eksklusif (Marimbi, hubungan pengetahuan ibu, pendapatan
2010). keluarga dan ASI Eksklusif dengan status
Berdasarkan data tahun 2010 gizi pada Balita di Puskesmas Sidomulyo
memperlihatkan 4 juta balita di Indonesia Pekanbaru. Penelitian in i dilakukan pada
kekurangan gizi, 700 ribu diantaranya bulan Oktober – Desember Tahun 2015.
mengalami gizi buruk. Pada tahun 2011 Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
angka kekurangan gizi tercatat 28%, yang mempunyai Balita.
sedangkan di provinsi Jawa Tengah angka
kejadian kurang gizi pada anak cukup

Kopertis Wilayah X 147


Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (146-152)

a. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan dan Ha Diterima sehingga dapat dilihat


Status Gizi Pada Balita : bahwa terdapat Hubungan antara
Berdasarkan uji statistik yang telah Pengetahuan dengan Status Gizi Balita di
dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo
square untuk mengetahui ada tidaknya Pekanbaru Tahun 2016.
hubungan variabel pengetahuan ibu dengan Sampai saat ini masih banyak ibu yang
status gizi balita, maka diperoleh hasil tidak mengetahui mengenai status gizi
sebagai berikut: balitanya yang khususnya tentang cara
menjaga atau meningkatkan status gizi balita.
Tabel 1. Hubungan Pengetahuan ibu Hal ini disebabkan adanya latar belakang
dengan status gizi pada balita Di pendidikan yang rendah dan adanya
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru keterbatasan informasi yang diperoleh ibu
mengenai kesehatan anak terutama dibagian
Penget Status Gizi perdesaan yang sulit terjangkau oleh
ahuan
Tida Nor Total P α
informasi dan minim penetahuan. Kurangnya
k mal pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai
norm status gizi tentunya akan dapat
al
Kuran N 21 13 34
mempengaruhi status gizi balita (Dimas,
g 2005).
% 61.8 38.2 100.0% Menurut penelitian Fitri (2008),
% %
Baik N 20 111 131 0.000 0.
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
05 yang signifikan antara pengetahuan ibu
% 15.3 84.7 100.0% tentang gizi balita terhadap status gizi balita
% %
N 41 123 165
kriteria yang digunakan yaitu menerima ha
Total % 24.8 75.2% 10 apabila nilai signifikansi < 0,05, serta
% 0. menolak ha apabila nilai signifikansi >0,05.
0
%
hasil perhitungan dengan menggunakan
program spss 15,0 for windows (Fitri,2008).
Dari hasil penelitian terlihat bahwa dari Menurut hasil penelitian Nainggolan
34 orang ibu dengan pengetahuan kurang, dkk (2011) terdapat hubungan yang
mayoritas 21 orang ibu balitanya mengalami bermakna antara pengetahuan gizi ibu
status gizi tidak normal dan minoritas 13 dengan status gizi balitanya di wilayah kerja
orang ibu balitanya mengalami status gizi Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan
normal. Sedangkan dari 131 orang ibu Rajabasa Raya Bandar Lampung (p=0,000)
dengan pengetahuan baik, mayoritas 111 (Nainggolan, 2011)
orang ibu balitanya mengalami status gizi Dari hasil penelitian dapat dilihat
normal dan minoritas 20 orang ibu balitanya terdapat keluarga yang memperoleh
mengalami status gizi tidak normal. Dari pengetahuan yang baik namun balitanya
hasil uji chi-square, dengan menggunakan mengalami status gizi tidak normal yaitu
sistem komputerisasi menunjukkan hasil sebanyak 20 orang (15.3%), status gizi yang
dengan P-value = 0.000. maka Ho di tolak tidak normal bisa terjadi oleh karena faktor
dan Ha diterima artinya ada hubungan yang lain, misalnya faktor budaya, infeksi,
bermakna antara pengetahuan dengan status pendapatan dan lainnya.
gizi balita di wilayah kerja Pukesmas
Sisomulyo Pekanbaru Tahun b. Hubungan Pendapatan Ibu dengan
2016.Hubungan antara variabel bebas Status Gizi Pada Balita :
(Pengetahuan) dengan variabel Terikat Berdasarkan uji statistik yang telah
(Status Gizi Balita), dari hasil Uji Chi- dilakukan dengan menggunakan Uji Chi
Square Hubungan antara Pengetahuan square untuk mengetahui ada tidaknya
dengan Status Gizi Balita yaitu Ho di tolak hubungan variabel tingkat pendapatan

Kopertis Wilayah X 148


Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (146-152)

keluarga dengan status gizi balita, maka memenuhi kebutuhan konsumsi makan.
diperoleh hasil sebagai berikut: Masa balita sangat tergantung pada Ibu atau
pengasuhnya sehingga pertumbuhan dan
Tabel 2. Hubungan Pendapatan dengan perkembangannya sangat tergantung pada
status gizi pada balita Di pola asuh gizinya. Penelitian ini mengungkap
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru permasalahan tentang adanya hubungan
antara pendapatan keluarga dengan status
Pendapa Statu gizi anak balita dan hubungan antara pola
tan s
Gizi
asuh gizi dengan status gizi anak balita di
Tida Norm Total P α Kelurahan Betokan Kecamatan Demak
k al Kabupaten Demak tahun 2005
norm
al
(Marimbi,2010).
Rendah N 26 8 34 Menurut Penelitian Dian (2013), juga
% 76.5 23.5 100.0 menyimpulkan dan menunjukkan bahwa
% % %
Tinggi N 28 103 131 0.0 0.0
terdapat hubungan antara pendapatan
00 5 keluarga dengan status gizi balita. Hal ini
% 21.4 78.6 100.0 sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan
% % %
N 54 111 165
bahwa pendapatan sebagai penyebab gizi
Total % 32.7 67.3 100.0 kurang menduduki posisi pertama pada
% % % kondisi yang umum. Kemiskinan sebagai
Dari hasil penelitian terlihat bahwa dari penyebab gizi kurang menduduki posisi
34 keluarga dengan pendapatan rendah, pertama pada kondisi yang umum. Hal ini
mayoritas 26 orang balita mengalami status harus mendapat perhatian serius karena
gizi tidak normal dan minoritas 8 orang balita keadaan ekonomi ini relatif mudah diukur
mengalami status gizi normal. Dari 131 dan berpengaruh besar pada konsumsi
keluarga dengan pendapatan tinggi, pangan (Suhardjo, 2002).
mayoritas 103 orang balita mengalami status Sesuai dengan hasil penelitian yang
gizi normal dan minoritas 28 orang balita dilakukan oleh Novalin (2007), bahwa
mengalami status gizi tidak normal. Dari pendapatan keluarga bukan merupakan
hasil uji chi-square, hasil P-value = 0.000. faktor yang berhubungan status gizi anak
Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada balita, namun ada faktor lain yang sangat
hubungan antara pendapatan dengan status berpengaruh terhadap status gizi anak balita.
gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Penelitian ini bertentangan dengan hasil
Sidomulyo Pekanbaru 2016. Hubungan penelitian yang dilakukan oleh Sarah (2008),
antara variabel bebas (Pendapatan) dengan menunjukkan bahwa ada pengaruh
variabel Terikat (Status Gizi Balita), dari pendapatan keluarga terhadap status gizi
hasil Uji Chi-Square Hubungan antara anak balita. Artinya, dengan pendapatan
Pendapatan dengan Status Gizi Balita yaitu keluarga yang besar maka balita pasti akan
Ho di tolak dan Ha Diterima sehingga dapat mendapatkan gizi yang baik
dilihat bahwa terdapat Hubungan antara pula(Dian,2013).
Pendapatan dengan Status Gizi Balita di Dari hasil penelitian dapat dilihat
Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo terdapat keluarga yang memperoleh
Pekanbaru Tahun 2016. pendapatan yang tinggi namun balitanya
Anak balita merupakan kelompok yang mengalami status gizi tidak normal yaitu
menunjukkan pertumbuhan badan yang sebanyak 28 orang (21.4%), status gizi yang
pesat, sehingga memerlukan zat gizi yang tidak normal bisa terjadi oleh karena faktor
tinggi setiap kg Berat Badannya. Pendapatan lain, misalnya faktor pengetahuan ibu balita
suatu keluarga merupakan salah satu unsur yang kurang, infeksi yang terjadi pada balita,
yang dapat memperngaruhi status gizi. Hal prasangka yang buruk terhadap suatu
ini menyangkut daya beli keluarga untuk makanan dan lainnya.

Kopertis Wilayah X 149


Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (146-152)

c. Hubungan ASI Ekslusif dengan gizi makanan tersebut juga sangat rendah,
Status Gizi Pada Balita: dengan penghentian pemberian ASI karena
produksi ASI berhenti, akan lebih cepat
Tabel 3. Hubungan ASI Ekslusif dengan mendorong anak ke jurang malapetaka yang
status gizi pada balita Di menderita gizi buruk, yang apabila tidak
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru segera diperbaiki akan dapat menimbulkan
kematian. Karena alasan inilah dalam usaha
ASI Status meningkatkan kesejahteraan keluarga,
Ekslusi Gizi
f disamping memperbaiki gizi juga perlu
Tidak Norm Total P α dilakukan usaha untuk mengatur jarak
norm al
al kelahiran dan kehamilan (Marimbi,2010).
Tidak N 10 24 34 Menurut hasil penelitian Ridzal,dkk
% 29.4 70.6% 100.0 (2013) juga menyimpulkan bahwasannya
% %
Ya N 32 99 131 0.70 0.0 hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
9 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara
% 24.4 75.6% 100.0
% % pola pemberian ASI Ekslusif dengan Status
N 42 123 165 Gizi pada balita. Hal tersebut bisa jadi
Total % 25.5 74.5% 100.0
% %
disebabkan oleh banyak faktor lain.
Menurut penelitian Andjani, dkk (2010)
Dari hasil penelitian terlihat bahwa dari menyatakan tidak adanya hubungan antara
34 orang balita yang tidak diberikan ASI pemberian ASI Ekslusif dengan status gizi
Ekslusif, mayoritas 24 orang balita balita dikarenakan sebagian besar ibu yang
mengalami status gizi normal dan minoritas tidak memberikan ASI Ekslusif disebabkan
10 orang balita mengalami status gizi tidak oleh tingkat pengetahuan yang kurang.
normal. Sedangkan dari 131 orang balita Rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang
yang diberikan ASI Ekslusif, mayoritas 99 ASI menyebabkan ibu tidak memberikan
orang balita mengalami status gizi normal ASI Ekslusif pada bayinya hal ini akan
dan minoritas 32 orang balita mengalami mempengaruhi status gizi balitanya.
status gizi tidak normal. Dari hasil uji chi- Hasil analisis menunjukkan bahwa
square, dengan menggunakan sistem balita yang mendapatkan ASI Eksklusif dan
komputerisasi menunjukkan hasil dengan P- mengalami status gizi baik sebanyak 13 anak
value = 0.709. Maka Ho diterima dan Ha (46,4 %). Sedangkan balita yang tidak
ditolak artinya tidak ada hubungan yang mendapatkan ASI Eksklusif dan mengalami
bermakna antara ASI Ekslusif dengan status status gizi kurang sebanyak 15 anak (46,9
gizi balita di wilayah kerja Puskesmas %). Hasil uji statistik dilakukan dengan
Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016. menggunakan uji chi square dan diperoleh
Hubungan antara variabel bebas (ASI nilai p-value 0,605 pada tingkat kemaknaan
Ekslusif) dengan variabel Terikat (Status 5 %. Karena p-value > 0,05, maka Ha ditolak
Gizi Balita), dari hasil Uji Chi-Square dan Ho diterima. Sehingga dapat
Hubungan antara ASI Ekslusif dengan Status disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
Gizi Balita yaitu Ho di tolak dan Ha di terima antara riwayat ASI Eksklusif dengan status
sehingga dapat dilihat bahwa tidak adanya gizi balita usia 7-36 bulan di Puskesmas
Hubungan antara ASI Ekslusif dengan Status Gondokusuman I tahun 2015.Penelitian ini
Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas menyebutkan bahwa pemberian ASI dapat
Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2016. mencegah malnutrisi pada anak. Teori ini
Anak belum mempersiapakan secara menyebutkan bahwa terdapat korelasi positif
baik untuk menerima makanan pengganti antara pemberian ASI dengan status gizi
ASI, yang kadang mutu gizi makan tersebut anak. Semakin sering anak yang mendapat
juga sangat rendah, dengan penghentiuan perhatian (lewat menyusui) mempunyai
pemberian ASI, yang kadang – kadang mutu probabilitas yang lebih baik dibandingkan

Kopertis Wilayah X 150


Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (146-152)

dengan bayi yang tidak disusui atau disusui artinya tidak ada hubungan yang bermakna
tapi hanya sebentar saja. Karena adanya antara ASI Ekslusif dengan status gizi balita.
pertambahan umur bayi yang disertai
kenaikan berat badan maupun tinggi badan, UCAPAN TERIMAKASIH
maka kebutuhan akan energi maupun nutrien Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis
akan bertambah pula (Lailia,2015). dapat menyelesaikan penyusunan jurnal
Saat menginjak usia 6 bulan ke atas, ASI yang berjudul Faktor – faktor yang
sebagai sumber nutrisi sudah tidak berhubungan dengan status gizi Balita di
mencukupi kebutuhan gizi bayi yang terus Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru tahun
berkembang, sehingga anak perlu diberikan 2016. Penulis menyadari bahwa jurnal ini
makanan pendamping ASI. Kebutuhan gizi tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai
anak terus bertambah sesuai dengan pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan
pertumbuhan dan perkembangan organ terima kasih kepada Direktur Akademi
tubuh yang cukup pesat. Hal itu dapat Kebidanan Sempena Negeri Pekanbaru,
dipengaruhi oleh umur, kecepatan LPPM dan Pimpinan Puskesmas Sidomulyo
pertumbuhan, banyaknya aktivitas fisik, Pekanbaru yang sudah memfasilitasi
efisiensi penyerapan dan utilisasi penelitian ini sehingga penulis dapat
makanannya . Oleh karena itu, kebutuhan zat menyelesaikan jurnal ini.
gizi bayi umur 0-6 bulan berbeda dengan
anak usia 7-36 bulan (Ridzal,dkk,2013) DAFTAR PUSTAKA
ASI ekslusif merupakan nutrisi yang Almatsier, dkk.,2011. kesehatan gizi pada
sangat baik bagi bayi bila dibandingkan balita di
dengan susu formula, kebanyakan ibu yang indonesia.www.medicastrore./.com/
bekerja tidak sempat memberikan bayinya 22/10/2015.Diakses 22 oktober 2015
ASI ekslusif dikarenakan padatnya waktu Andjani, dkk.,2010. Hubungan Antara
kerja. Selain itu ibu berfikir bahwa nutrisi Pemberian ASI Ekslusif dengan
yang terdapat pada susu formula dan pada Status Gizi Pada Balita di Wilayah
ASI sama baiknya. Tidak banyak kasus gizi Kerja Pukesmas Menoke Maluku.
kurang yang terjadi pada bayi yang hanya Jurnal./.com/16/04/16. Diakses 16
diberikan susuformula dan tidak diberikan april 2016
ASI(Ridzal,2013). Djaja, 2011. Kesehatan Gizi Pada Balita Di
indonesia.www.medicastore./.com/2
SIMPULAN 2/10.2015. Diakses 22oktober2015
Dari hasil penelitian dapat Dian, 2013. Hubungan tingkat pendapatan
disimpulkan bahwadari hasil uji chi-square keluarga dengan status gizi balita di
hubungan antara pengetahuan ibu dengan wilayah kerja pukesmas kalijambe.
status gizi pada balita , didapat hasil dengan Jurnal./.com/16/04/16. Diakses 16
P-valueI = 0.000. maka Ho ditolak dan Ha april2016
diterima artinya ada hubungan yang Dimas, 2005. Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
bermakna antara pengetahuan ibu dengan Bayi dan Balita.
status gizi balita. Jurnal./.com/02/11/15. Diakses
Hubungan antara pendapatan dengan 2november2015
status gizi balita, didapat hasil P-value = Endang, 2009. Hubungan riwayat pemberian
0.000, maka Ho ditolak dan Ha diterima ASI Ekslusif dengan Status gizi bayi
artinya ada hubungan yang bermakna antara 6-12 bulan di provinsi Nusa
pendapatan dengan status gizi balita. Tenggara Barat (NTB) tahun
Hubungan antara ASI Ekslusif dengan 2007.Jurnal./.com/16/04/16. Diakses
status gizi balita, didapat hasil P-value = 16 april2016
0.709. Maka Ho diterima dan Ha ditolak Lailia, Rizka., 2015. Hubungan Riwayat ASI
Ekslusif dengan Status Gizi Balita

Kopertis Wilayah X 151


Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (146-152)

Usia 7-36 Bulan Di Wilayah


Pukesmas Gondokusuman I Tahun
2015. Yogyakarta.
Jurnal./.com/16/04/16. Diakses 16
april 2016
Lubis, Damayanti., 2010. Kesehatan Gizi
Pada Balita Di
Indonesia.www.medicastore./.com/2
1/10.2015. Diakses 21oktober2015.
Mahfoez, 2009. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Status Gizi
Balita.http//.faktor.gizi.balita.
Diakses 29oktober2015
Marimbi, 2010. Tumbuh kembang anak
balita.Bina Pustaka, Jakarta.
Nainggolan, dkk., 2011. Hubungan antara
pengetahuan dan sikap gizi ibu
dengan status gizi balita di wilayah
kerja puskesmas rajabasa indah
kelurahan rajabasa raya bandar
lampung. Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung.
Prasetyawati, 2012. Posyandu.Bina Pustaka.
Jakarta.
Profil dinkes, 2014. Data Balita Provinsi
Riau.http//data.balita. Diakses
27oktober2015
Ridzal, dkk., 2013. Hubungan pola
pemberian ASI dengan Status Gizi
Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah
Pesisir Kecamatan Tallo Kota
Makassar Tahun 2013. Makassar
Saryono, 2011. Metodologi penelitian untuk
kesehatan.EGC,Jakarta
Setiawan & Saryono, 2010. Metode
penelitian kebidanan DIII, DIV, SI,
dan S2. Nuha Meka, Jakarta.
Suhardjo, 2002. Pendapatan berpengaruh
terhadap balita. Yogyakarta.
Jurnal./.com/16/04/16. Diakses 16
april 2016
Wahyu, 2007. Pemenuhan Gizi pada
Balita.Nuha Meka, Jakarta

Kopertis Wilayah X 152

Anda mungkin juga menyukai