Anda di halaman 1dari 11

STASE KEPERAWATAN JIWA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

DI RUANG PALEM (PERAWATAN JIWA) RSUD POLEWALI MANDAR

OLEH :

KELOMPOK II

1. PATIMAH, S. Kep 6. RATNAWATI, S. Kep


2. NURHIDAYAH, S. Kep 7. AGUS SALIM, S. Kep
3. FUJI ASTUTI, S. Kep 8. LUKMAN, S. Kep
4. SRI WAHYUNI, S. Kep 9. ASMADI, S. Kep
5. EVA MARSELINA, S. Kep 10. YUSAK YUDAYANTO, S. Kep

CI LAHAN CI INSTITUSI

_______________ _______________

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA GENERASI

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS) KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok pada pasien halusinasi. Mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik halusinasi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang selama ini
dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
C. LANDASAN TEORI
1. Terapi Aktivitas kelompok
a. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk memberikan
sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang memilih latar belakang dan
masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktivitas kelompok
Terapi aktivitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih untuk mempersepsikan stimulus yang disediakan. Kemampuan
persepsi klien dievaluasi dan di tingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses ini,
diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi
adaptif. Stimulus yang disediakan dapat berupa membaca artikel, majalah,
puisi, menonton acara televise.
2. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
Terapi ini digunakan sebagai stimulasi sensori klien. Kemudian diobservasi
reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan berupa ekspresi
perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh). Aktivitas yang
digunakan sebagai stimulus adalah music, seni, menyanyi dan menari.
3. Terapi aktivitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri sendiri,
orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang pernah
mempunyai hubungan dengan klien. Aktivitas dapat berupa orientasi orang,
waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.
4. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar
klien.
2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas peristiwa atau objek yang sebenarnya
tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra (yaitu penglihatan,
pendengaran, perasa, penciuman, dan perabaan).
b. Proses terjadinya halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif individu yang berada dalam
rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraira, 2001). Ini merupakan respon
persepsi paling maladaptive. Jika klien yang sehat persepsinya akurat, mampu
mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang
diterima melalui panca indera (penglihatan, pendengaran, perasa, pengecapan,
dan perabaan), klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca
indra walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada. Di antara kedua respon tersebut
adalah respon individu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu
salah mempersepsikan stimulus yang diterima yang disebut sebagai ilusi. Klien
mempunyai ilusi jika interpretasi yang dilakukan terhadap stimulus panca indra
tidak akurat sesuai yang diterima. Menurut Stuart dan Laraira (2001) rentang
respon tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Respon adaptif respon maladaptive
2) Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan piker/delusi
3) Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
4) Emosi konsisten Reaksi emosi yang sulit berespon emosi
5) Dengan pengalaman berlebihan atau minus perilaku disorganisasi
6) Perilaku sesuai perilaku aneh/tidak bias Isolasi social
7) Berhubungan social Menarik Diri
D. KLIEN
1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bias kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi aktifitas
kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca inderanya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalah keperawatan jiwa yang sama
2. Proses Seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
b. Membuat dafat nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK denga berdiskusi dengan
perawat ruangan.
d. Mebuat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang ditentukan bersama perawat
ruangan
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 07 Agustus 2021
Tempat pertemuan : di Ruangan Perawatan Jiwa (Palem)
Waktu : 09.30-10.15
Durasi : 45 menit
Kegiatan : Terapi Aktifitas Kelompok Halusinasi
Jumlah anggota : 10 orang
2. Tim terapis
a. Leader : Agus Salim, S. Kep
Bertugas
1) Katalisator : yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya.
2) Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi.
3) Coordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan
cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlihat dalam kegiatan.
b. Co-Leader : Fuji Astuti, S. Kep
Bertugas
1) Mendampingi jika terjadi bloking
2) Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3) Bersama leader memecahkan masalah
c. Observer : Patimah, S. Kep dan Lukman, S. Kep
Bertugas :
1) Mengobservasi persiapa dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
2) Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
3) Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator : Eva Marselina, S. Kep., Sri Wahyuni, S. Kep., Nurhidayah, S. Kep.,
Ratnawati, S. Kep dan Yusak yudayanto, S. Kep
Bertugas :
1) Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus dilakukan
2) Mendampingi peserta TAK
3) Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Operator : Asmadi S. Kep.,
Bertugas :
1) Mengatur music
2) Mendokumentasikan jalannya TAK
f. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi:
Bertugas :
1) Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Alat yang digunakan
a. Balon
b. Sound music
c. Buku catatan dan pulpen
5. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi
c. Tanya jawab
F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
“Selamat pagi bapak-bapak, bagaimana keadaannya hari ini? Senang bias bertemu
lagi disini”. “Baiklah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini, saya
akan memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang berperan dalam TAK
memperkenalkan diri dimulai dari nama lengkap dan nama panggilan serta tempat
tinggal)”.
b. Evaluasi atau Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini”.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
“Nah bapak-bapak, sebelum kita melakukan kegiatan hari ini. Saya akan
menyampaikan tujuannya, yaitu:
1) Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

“Selanjutnya, saya kan membacakan aturan permainan”. Aturan ini dibuat agar
kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan lancer. Peraturannya antara lain :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis dengan mengangkat tangan.
2) Tidak diperbolehkan makan, minum dan merokok selama permainnan
3) Selama kegiatan 45 menit
4) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

“Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?”

“Selanjutnya, saya akan menjelaskan cara permainannya. Caranya bapak-bapak


menggunakan balon dan iringan music, dengan memberikan balon ini kepada
teman yang berada disamping kanan secara bergiliran dan cepat, apabila music
berhenti disalah satu dari bapak-bapak, dia akan dipersilahkan untuk berdiri
(bersama fasilitator) lalu mempraktekkan kegiatan yang kita ajarkan nanti.
Semuaa bapak _ bapak yang ad di sini mendapat geliran untak mempraktekan
kegiatan yang akan kita kerjakan bersaama.”

2. Kerja
“ Nah lansung saja, kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat menceritakan
cara cara yang biasa bapak lakukansaat halusinasidatang” langsung saja saya
contokan misalnya, saya menegarkan suara bisikan tampa ada wujudnya, saya
percaya baahwa saya mendegar suara tersebut tetapi tetapi saya tapi saya sendiri
tidak melihat wujudnya, saya mendegarkan suara tersebut sewaktu-waktu yang
paling sering saya mendegarkan suara tersebut ketika malam hari dan pada saat
saya sendiri,ketika mendegarkan suara tersebut rasa saya ingin marah, dan ingin
memukulnya kemudian saya menutup teliha saya sambil sambil mengatakan “
pergi.. jangan ganggu saya, kamu suara palsu”
“nah, seperti ituya bapak-bapak”
(setelah terapis menjelaskancara permainan maka permainan dimulai dengan
irigan musik oleh operator)
NB:
 Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti diharapkan kilen
untuk berdiri
 Bagi klien yang mendapatkan balon perawat mengarahkan kilen untuk
menyebutkan cara yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
3. Terminasi
a. Evaluasi “baigaimana perasaan bapak- bapak setelah melakukan permainan ini?”
b. Kontrak yang akan dating “ terimahkasi bapak-bapak telah meluangkan watunya
untuk hari ini, untuk pertemuan yang akan dating akan dibahas cara untuk
mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain”.
G. PROSES PELAKSANAAN
LAMPIRAN 1
Setting tempat

Keteragan :

Leader : Observer :

Coleader :

Klien :

Fasilitator :
LAMPIRAN 2
Evaluasi
a. Kemampuan verbal

Nama klien
No Aspek yang di nilai

1 Menyebutkan cara yang


selama ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan
3 Menyebutkan cara
mengetasi halusinasi
dengan menghardik
4 Memperagakan cara
menghadik halusinasi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal

Nama klien
No Aspek yang di nilai

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Mengunakas bahas
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama klien tulis nama pangilan klien yang mengikuti kegiatan terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek di nilai dengan memberi tanda untuk yang ditemukan
dengan tanda yang tidak di temukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu dan nilai 0, 1,
atau 2 klien belum mampu.

H. DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensorik.
Klien mampu memperagakan cara menghadik halusinasi, anjurkan klien
menggunakannya jika halusinasi muncul.

Anda mungkin juga menyukai