Oleh:
Kelompok 3
1. Muhammad Saenal
2. Theresa Sisilia Tindige
3. Desnalia Laleno
A. Tujuan
B. Landasan Teori
Nitrat (NO3⁻) berasal dari oksidasi senyawa Nitrogen. Oksidasi ini dapat
berlangsung dengan bantuan bakteri tanah. Bakteri tanah ini masuk atau terbawa
ke badan air tanah oleh proses perkolasi air. Sedangkan untuk air permukaan,
bakteri tanah yang membantu proses oksidasi senyawa N menjadi nitrat tadi,
berasal dari limpasan permukaan yang membawa serta lapisan tanah yang
mengandung humus (Hammer mark, 1975).
Nitrat ( NO3⁻ ) sebagai derivat nitrogen, berasal dari proses oksidasi yang
panjang. Untuk nitrat berasal dari oksidasi N-ammonia ( NH3 ). Senyawa NH3 ini
merupakan senyawa yang paling banyak ditemukan di air buangan. Untuk
membentuk nitrat ( NO3⁻ ), senyawa NH3 ini dioksidasi secara biologis, jika ada
oksigen. Proses oksidasi untuk pembentukan nitrat ini dibantu oleh bakteri
nitrifikasi yaitu Nitrosomonas dan Nitrobakter (Peavy Howard, 1985).
Nitrat biasanya dianalisa menggunakan tes air bersih. Untuk kadar nitrat
dalam air alami maupun air olahan seringkali ditetapkan dengan teknik
kolorimetri. Sebagai contoh, tes yang umum untuk nitrat adalah metode asam
Phenoldisulfanilat. Intensitas warna kuning yang di hasilkan oleh reaksi antara
asam Phenoldisulfanilat tadi dengan nitrat, berhubungan dengan konsentrasi nitrat
secara langsung. Warna yang di hasilkan dalam spesimen yang tak diketahui dapat
dibandingkan dengan corak warna larutan yang dihasilkan dengan konsentrasinya
diketahui menggunakan tabung Nessler, filterfotometer, atau spektrofotometer
(Hammer mark, 1975).
Tes nitrat dipakai dalam analisa air bersih, sebab tes nitrat ( juga tes nitrit )
pada air buangan lebih sulit untuk dilakukan. Hal ini disebabkan konsentrasi yang
tinggi dari substansi penggganggu, seperti Chlorida dan zat organik. Selain
dipakai hanya untuk sampel air minum atau air bersih, tes nitrat juga dipakai
untuk analisa air buangan yang telah diolah. Hasil analisa nitrat biasanya
dinyatakan dalam miligram Nitrogen perliter (Sri mesti, 1984).
Konsentrasi senyawa nitrat yang boleh ada dalam air bersih adalah tidak
lebih dari 10 mg N / liter. Jika konsentrasi nitrat di atas 10 mgN/liter, maka akan
bersifat racun.
D. Prosedur Kerja
1. Mendestruksi alat untuk menentukan konsentrasi air danau Tondano
2. Memasukkan aquades ke dalam kuvet I
3. Membilas kuvet II tempat air danau sebanyak 3 kali dengan tujuan
agar wadah tersebut lebih steril dan memastikan tidak ada campuran
lain dalam air danau agar lebih terbaca oleh alat pendetektor dan sinar
ultraviolet.
4. Meletakkan kuvet kedalam alat spectrometer dengan posisi bagian
yang bening harus berhadapan dengan sumber Uv
5. Hasil dengan secara otomatis akan terbaca di computer
0.12 0.12
f(x) = 0 x + 0.01
0.1 R² = 0.99
0.08
0.07
0.06
0.04 0.04
0.02 0.02
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
y = 0,0001x + 0,0114
y – 0,0114
x= , y = panjang NO3- sampel (0,050)
0,0001
0,050 – 0,0114
x=
0,0001
x = 386
R = √ 0,9897
R = 0,99484
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas bisa dilihat bahwa nilai regresi dari sampel
yaitu 0,99484 yang berarti korelasi antar variabel cukup besar dan panjang
dari NO3- sampel yaitu 0,050.
Soal !
1. Mengapa nitrat ditemukan dilingkungan? (Proses-proses yang memungkinkan
nitrat ke lingkungan)
Jawaban
Nitrat (NO3) adalah ion-ion anorganik alami yang merupakan bagian dari
siklus nitrogen. Di alam, nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti
urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia,
nitrit dan nitrat.
Jawaban:
Nitrat ini bersifat racun pada bayi hewan, termasuk juga manusia yang
dapat menyebabkan problem serius dan bahkan kematian. Faktanya, asiditas yang
rendah dalam organ usus bayi mendukung pertumbuhan bakteri pereduksi nitrat
yang mengubah nitrat menjadi nitrit, yang kemudian diabsorbsi ke dalam
pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen sebab tubuh menolak
masukan oksigen, hasilnya tubuh akan berubah warna menjadi kebiru – biruan.
Keracunan nitrat ini disebut sebagai sindroma blue baby karena perubahan warna
tadi, ini merupakan istilah yang umum dipakai walaupun istilah sebenarnya adalah
methemoglobinemia. Jadi adanya nitrat pada air bersih walaupun dalam kadar
normal tetap harus diwaspada (Hammer mark, 1975).
Nitrat (NO3-) yang berlebihan akan hilang ke badan air mengalami residu
di lingkungan yaitu di saluran irigasi dan badan air yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan kualitas air (Elmi et al., 2004). Kehilangan nitrogen
melalui Proses Denitrifikasi akibat aplikasi pemupukan nitrogen telah diperoleh
data kisaran dari 9,5% hingga 22%. Potensial hilangnya nitrogen ke lingkungan
dalam bentuk yang lain adalah ammonia (NH3) Volatilization dari permukaan
tanah (Cossey et al., 2002). Cara pemberian pupuk nitrogen mempengaruhi
hilangnya nitrogen ke lingkungan berupa penguapan, dan pencucian, sehingga
nitrogen yang dimanfaatkan tanaman berkurang (Palimbani, 2007). Nitrat (NO3-)
adalah nutrien yang pada kadar berlebihan, dapat menyebabkan penurunan
kualitas air suatu badan air. Nitrat dapat digunakan untuk mengelompokkan
tingkat kesuburan perairan. Perairan Oligotrofik memiliki kadar Nitrat antara 0–1
mg/liter, perairan Mesotrofik memiliki kadar Nitrat antara 1–5 mg/liter, dan
perairan Eutrofik memiliki kadar nitrat berkisar antara 5–50 mg/liter
(Arthana,2006).